Anda di halaman 1dari 29

ALJABAR LINEAR

Sistem Persamaan
Linear dan Matriks
Dosen Pengampu : Edy Santoso, S.Si., M.Kom
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Ilmu Komputer

Pertemuan 3
Outline
▰ Sistem Persamaan Linear
▰ Matriks
▰ Operasi Baris Elementer
▰ Bentuk Eselon Baris
▰ Eliminasi Gauss
▰ Eliminasi Gauss-Jordan
▰ Sistem Persamaan Linier Homogen
▰ Aplikasi Sistem Persamaan Linear

2
Matriks Augmented SPL

▰ Untuk menyelesaikan persamaan linier menggunakan metode ”Gauss.


Jordan” yaitu: merubah matriks augmented (A|B) menjadi matriks eselon
terreduksi dengan cara melakukan transformasi elementer.
a11x1 + a12x2 + a13x3 +… + a1nxn = b1
a11 a12 a13 … a1n b1
a21x1 + a22x2 + a23x3 +… + a2nxn = b2
a21 a22 a23 … a2n b2
:
.
: am1 am2 am3 … amn bm
am1x1 + am2x2 + am3x3 + … + amnxn = bm

matriks augmented

3
Operasi Baris Elementer (OBE)

▰ Ilustrasi OBE

▰ Tujuan pemecahan dengan OBE yaitu membentuk sistem


baru atau merubah matriks kedalam salah satu bentuk yang
paling sederhana agar mudah dipecahkan. 4
Operasi Baris Elementer (OBE)

▰ OBE ini menerapkan ketiga tipe operasi berikut untuk


menghilangkan bilangan-bilangan tak diketahui secara
sistematik.
1. Kalikan persamaan dengan konstanta yang tak sama
dengan nol.
2. Pertukarkan dua persamaan tersebut.
3. Tambahkan kelipatan dari satu persamaan bagi yang
lainnya.

5
Operasi Baris Elementer (OBE)

▰ Karena baris (garis horisontal) dalam matriks yang diperbesar


beresuaian dengan persamaan dalam sistem yang
diasosiasikan dengan baris tersebut, maka ketiga operasi ini
bersesuaian dengan operasi berikut pada baris matriks yang
diperbesar.
1. Kalikanlah sebuah baris dengan sebuah konstanta yang
tak sama dengan nol.
2. Pertukarkanlah dua baris tersebut.
3. Tambahkanlah perkalian dari satu baris pada baris yang
lainnya.
6
Bentuk Eselon Baris

▰ Sifat-sifat matriks yang berbentuk eselon baris (row-echelon


form) dan eselon baris tereduksi (reduced row-echelon form):
1. Jika baris tidak terdiri seluruhnya dari nol, maka bilangan
tak nol pertama dalam baris tersebut adalah 1. (kita
namakan ini 1 utama).
2. Jika terdapat baris yang seluruhnya terdiri dari nol, maka
semua baris seperti itu dikelompokkan bersama-sama di
bawah matriks.

7
Bentuk Eselon Baris

▰ Sifat-sifat matriks yang berbentuk eselon baris (row-echelon


form) dan eselon baris tereduksi (reduced row-echelon form):
3. Dalam sebarang dua baris yang berurutan yang
seluruhnya tidak terdiri dari nol, maka 1 utama dalam
baris yang lebih rendah terdapat lebih jauh kekanan dari 1
utama dalam baris yang lebih tinggi.
4. Masing-masing kolom yang mengandung 1 utama
mempunyai nol di tempat lain

8
Bentuk Eselon Baris

▰ Dikatakan matriks berada dalam bentuk eselon baris jika


memiliki sifat 1, 2, dan 3. Prosedur untuk mereduksi menjadi
eselon baris tereduksi disebut Eliminasi Gauss.
▰ Jika memiliki keempat sifat tersebut, maka matriks tersebut
berada dalam bentuk eselon baris tereduksi dan prosedurnya
disebut Eliminasi Gauss-Jordan.

9
Eliminasi Gauss

▰ Eliminasi Gauss adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai


di dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih
sederhana (ditujukan ke dalam bentuk matriks segitiga atas).
▰ Ciri-ciri Eliminasi Gauss:
a) Jika suatu baris tidak semua nol, maka bilangan pertama yang
tidak nol adalah 1 (1 utama)
b) Baris nol terletak paling bawah
c) 1 utama baris berikutnya berada dikanan 1 utama baris
diatasnya
d) Dibawah 1 utama harus nol.
10
Eliminasi Gauss-Jordan

▰ Pada metode eliminasi Gauss-Jordan kita membuat nol


elemen-elemen di bawah maupun di atas diagonal utama suatu
matriks (matriks identitas).
▰ Hasilnya adalah matriks tereduksi yang berupa matriks
diagonal satuan (Semua elemen pada diagonal utama bernilai
1, elemen-elemen lainnya nol).

11
Contoh OBE 1

▰ Soal 1
Carilah solusi dari persamaan di bawah ini dengan
menggunakan OBE (Eliminasi Gauss dan Eliminasi Gauss-
Joordan).
3x – 2y =7 urutan boleh diubah 2x + 4y =10
3x – 2y =7
2x + 4y =10
Penyelesian
Ubah persamaan tersebut kedalam bentuk matriks yang diperbesar
(Augmented Matrix)

12
Contoh OBE 1
x y B1: 2 (B1*(-3))+B2

▰ 𝟐 𝟒 𝟏𝟎 𝟏 𝟐 𝟓 𝟏 𝟐 𝟓
𝟑 −𝟐 𝟕 𝟑 −𝟐 𝟕 𝟎 −𝟖 −𝟖

B2 : (-8) 𝟏 𝟐𝟓
𝟎 𝟏𝟏
▰ Dari matriks tersebut dihasilkan y = 1, maka lebih lanjut
disubtitusikan ke pers 1.
▰ x + 2y = 5  x + 2.1 = 5  x = 5 – 2 = 3
▰ Jadi penyelsaian x = 3 dan y = 1.
13
Contoh OBE 1

▰ 𝑼𝒏𝒕𝒖𝒌 𝑬𝒍𝒊𝒎𝒊𝒏𝒂𝒔𝒊 𝑮𝒂𝒖𝒔𝒔 − 𝑱𝒐𝒓𝒅𝒂𝒏

B2 * (-2) + B1) 𝟏 𝟎𝟑
𝟎 𝟏𝟏

▰ Jadi penyelsaian x = 3 dan y = 1.

14
Contoh OBE 2

▰ Soal 2
Carilah solusi dari persamaan di bawah ini dengan
menggunakan OBE.
x + y + 2z = 9
2x + 4y – 3z = 1
3x + 6y – 5z = 0
▰ Penyelesian
Ubah persamaan tersebut kedalam bentuk matriks yang diperbesar

15
Contoh OBE

▰ Solusi dengan Eliminasi Gauss 1 1 2 9


0 1 −7/2 −17/2
1 1 2 9
0 3 −11 −27
2 4 −3 1
3 6 −5 0 ▰ Baris 2 *(-3) + baris 3
▰ Baris 1 * (-2) + baris 2 1 1 2 9
0 1 −7/2 −17/2
Baris 1 *(-3) + baris 3 0 0 −1/2 −3/2
1 1 2 9
0 2 −7 −17 ▰ Baris 3 * (-2)
0 3 −11 −27 1 1 2 9
▰ Baris 2 : 2 0 1 −7/2 −17/2
1 1 2 9 0 0 1 3
0 1 −7/2 −17/2
0 3 −11 −27 16
Contoh OBE

▰ Jadi z = 3  y -7/2 (3) = -17/2


▰ y=2

▰ x + 2 + 2(3) = 9
▰ x = 9-8=1
▰ Jadi Penyelesaian x=1; y=2; z=3

17
Contoh OBE

▰ Solusi dengan Eliminasi Gauss- 1 0 01


Jordan 0 1 02
1 1 2 9 0 0 13
0 1 −7/2 −17/2 ▰ Jadi penyelesaian x = 1, y = 2, dan z
0 0 1 3 = 3.
▰ Baris 2 *(-1) + baris 1
1 0 11/2 35/2
0 1 −7/2 −17/2
0 0 1 3
▰ Baris 3 *(7/2) + baris 2
Baris 3 *(-11/2) + baris 1
18
SUSUNAN PERSAMAAN LINIER

HOMOGEN NON HOMOGEN


AX=0 AX=B, B≠0

SELALU ADA JAWAB TAK PUNYA JAWAB MEMPUNYAI


R(a)≠r(A,B) JAWAB

JAWAB HANYA SELAIN JAWAB


JAWAB TRIVIAL, ADA JUGA JAWAB UNIK BANYAK
TRIVIAL JAWAB NONTRIVIAL (TUNGGAL) JAWAB
(NOL);R=N R<N R=N19 R<N

19
Sistem Persamaan Linier Homogen

Bentuk umum: Ax = 0, yaitu:


a11 x1 + a12 x2 + ... a1n xn = 0
• Matriks A berukuran (m x n)
a21 x2 + a22 x2 + ... a2n xn = 0
• Matriks x berukuran (n x 1)
am1 xm+am2 xm + ... amn xn = 0
• Matriks o berukuran (m x 1)
Atau= • Karena matriks lengkapnya
(A|Õ) maka akan selalu
 a11 a12  a1n   x1  0 berlaku rank (A)=rank (A|Õ).
a a22  a2 n      Sehingga sistem persamaan
 21   x2   0 
        linier homogen selalu
     mempunyai jawab (konsisten).
amn am 2  amn   xn  0

20
Contoh

1. Selesaikan sistem persamaan linier dibawah ini :

x1  x 2  x 3  0 1 1 1   x1  0
x1  x 2  2x 3  0 atau 1 1 2  x   0
   2  
x1  2x 2  x 3  0 1 2 1   x 3  0
Jawab :
( 1)
( 1) B12
1 1 1 0 B 21 1 1 1 0 B23 1 1 1 0 ~

(A | 0)  1 1 2 0 0 0 1 0 
~ ~  
( 1)
  0 1 0 0  ( 1)
1 2 1 0 B31 0 1 0 0 0 0 1 0 B13

1 0 0 0 x1  0x 2  0x 3  0
0 1 0 0  0x  x  0x  0
  1 2 3

0 0 1 0 0x1  0x 2  x 3  0

Sehingga solusinya x1  0 , x 2  0 , x 3  0
21
Yaitu solusi trivial atau x0
Contoh

2. Selesaikan sistem persamaan linier di bawah ini :


 x1 
x1  x 2  x 3  x 4 0 1 1 1 1   x  0 
x1  3x 2  2x 3  4x 4  0 atau 1 3 2 4   2   0 
x3   
2x1  x 3  x 4 0 2 0 1  1   0
x 4 
Jawab :
( 1)
1 1 1 1 0 B21 1 1 1 1 0 B32
(1)


(A | 0)  1 3 2 4 0  ~
0 2 1 3 0  ~

B
( 2 )  
2 0 1  1 0 31 0  2  1  3 0

22
Contoh

1 1 1 1 0 B2
(1 / 2 )
1 1 1 1 0 B12 ( 1)
0 2 1 3 0  ~ 0 1 1 / 2 3 / 2 0  ~
   
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 1 / 2  1 / 2 0
0 1 1 / 2 3 / 2 0 
 
0 0 0 0 0 Rank (A) = (A|0) = 2< n = 4
jadi solusinya tidak tunggal
1 1 (banyak)
x1  0x 2  x3  x4  0
2 2 1 1
x1   x 3  x 4
1 3 2 2
0x1  x 2  x 3  x 4  0
2 2 1 3
x 2   x3  x4 23
2 2
Contoh
Dimana : x3 dan x4 bebas.

untuk x 3  a dan x 4  b
1 1
didapat x 1  - a  b
2 2
1 3
x2  - a  b
2 2
Sehingga :

 x1  - 1/2a  1/2b  - 1/2  1/2 


 x  - 1/2a - 3/2b  - 1/2 - 3/2
x   
2   a   b 
x3   a  0b   1   0 
       
 4 
x 0a  b   0   1 
24
Berlaku untuk setiap bilangan riil a & b
Sistem Persamaan Linier Non Homogen
Bentuk umum: Ax = B, dimana B≠0
Sistem Persamaan linier non homogen akan mempunyai jawab bila :
Rank(A) = Rank(A|B)
Contoh ;
1. carilah titik persekutuan garis. -3x+6y = -9 dengan garis. x-2y = 3
Jawab:
-3x+6y=-9
x-2y=3
Dalam bentuk matriks=

  3 6   x    9
 1  2  y    3  atau Ax  B
    
- 3 6 :  9   1  2 : 3  (3) 1  2 : 3
(A | B)   
 12  3 6 :  9 B21 0 0 : 0
B
 1  2 : 3  ~   ~  
R(a)=r(A|B)=1 r<n
Jumlah variabel=2 1<2

Jadi jawabnya tidak tunggal. 25


Contoh

2. Selesaikan sistem persamaan linier non homogen di bawah ini :

x1  2x 2  x 3 2
3x1  x 2  2x 3  1
4x1  3x 2  x 3  3
2x1  4x 2  2x 3  4

Jawab :
1 2 1   2
3  x1 
 1  2  
 x   1   A x  B
4  3  1  2  3
   x 3   
2 4 2   4
( 3)
1 2 1 2 B21 1 2 1 2  B ( 1/ 5) 1 2 1 2
3 1  2 1  B ( 4 )
~
0  5  5  5
2
~ 0 1 1 1 
 31  
4  3  1 3 ~( 2 ) 0  11  5  5 0  11  5  5
 B     26
2 4 2 4 41~ 0 0 0 0 0 0 0 0
( 2 ) ( 1 / 6 )
1 2 2
1 B12 1 0  1 0 B3
0 1 1 1 
~
0 1 1 1
~

 
0  11  5  5 0 0 6 6
   
0 0 0 0 0
(11)
0 0 B32 0

(1)
1 0  1 0 B13 1 0 0 1
0 1 1 1
~
0 1 0 0
 
0 0 1 1 0 0 1 1
  B23
( 1)  
0 0 0 0 0 0 0 0

Rank (A) = R (A|B) = 3 =banyaknya variabel


Jadi jawabnya tunggal
Matriks lengkap di atas menyatakan:
x1  0x 2  0x 3  1 x1  1
0x1  x 2  0x 3  0 atau x2  0
0x1  0x 2  x 3  1 x3  1  x1  1
x   x 2   0
Sehingga sebagai penyelesaiannya : 27
 x 3  1
Aplikasi Sistem Persamaan Linear

▰ Diskusi …. (SPLDV atau SPLTV)

28
“ Terima Kasih
“Anda mungkin bisa menunda, tapi waktu tidak
akan menunggu.” - Benjamin Franklin

Anda mungkin juga menyukai