lembar pengesahan
kata pengantar
daftar isi
bab 1 pendahuluan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pertukaran baris
2. Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol.
3. Penjumlahan hasil perkaliansuatu baris dengan konstanta tak nol dengan baris
lain.
−3 −2 −1
(
(a) A= 1
0
2
2
3
4 )
1 2 3
0 2 [ 4 ]
b1↔b2= −3 −2 −1 ( baris pertama ( b1 ) ditukar dengan baris kedua(b2 ))
1 −1 0 −1
[
(b) B= 0 2 1 7
2 −1 1 3 ]
-2b1 + b3 =
1 −1 0 −1
[ ]
0 2 1 7 perkalian (−2 ) den gan b1 lalu ditambahkandengan b3
0 1 1 5
Definisi 2.3.2.1 Dua matriks disebut matriks ekuivalen baris jika salah satu matriks
dapat diperolehdengan melakukan OBE sebanyak kali pada matriks lainnya.
Berdasarkan Definisi 2.3.2.1, dua sistem persamaan linier yang berkaitan dengan dua
matriks yang ekivalen memiliki penyelesaian yang sama. Hal ini juga dipertegas didalam
teorema berikut.
Teorema 2.3.2..2 Jika matriks lengkap dari dua SPL merupakan matriks ekivalen baris
maka kedua SPL ini memiliki penyelesaian yang sama pula.
Contoh :
x + 2y + z = 0
3x + 8y + 7z = 8
2x + 7y + 9z = 15
Penyelesaian, SPL dapat ditulis secara matriks A 3x3 X3x1 = B3x1, dengan
1 2 1 x 0
[ ] [] [ ]
A= 3 8 7 X = y
2 7 9 z
B= 8
15
Matriks lengkap dari SPL adalah
1 2 10
[ ]
[ A|B ]= 3 8 7 8
2 7 9 15
Untuk menyelesaikan SPL ini, dilakukan dengan membuat koefisien x pada
persamaan-2 dan persamaan-3 menjadi nol atau unsur a21 dan a31 adalah nol. Untuk
1 2 10 1 2 10
[ ] [
dilakukan operasi baris berikut.[ A|B ]= 3 8 7 8 ~R2+(-3)R1 0 2 4 8
2 7 9 15 2 7 9 15 ]
1 2 1 0 1 2 10 1 2 10
[
0 3 7 15
1
] [ ]
~R3+(-2)R1 0 2 4 8 ~ 0 1 2 4 ~R3+(-3)R2 0 1 2 4
2
0 3 7 15 0 0 13 [ ]
Matriks terakhir merupakan matriks lengkap dari SPL
x + 2y + z = 0
y + 2z = 4
z=3
x + 2 (-2) + 3 = 0 sehingga x = 1.
HS = { (1,−2 ,3) }