Anda di halaman 1dari 8

1.

Himpunan Penyelesaian SPL


Untuk menentukan himpunan penyelesaian (solusi) dari sistem persamaan
linear (SPL) ini, kita dapat menggunakan metode eliminasi Gauss atau
metode matriks.
Mari kita gunakan metode eliminasi Gauss untuk menyelesaikan SPL ini:
1. Bentuk matriks augmented dari SPL ini:
X1 X2 X3 B
1 2 -1 -3

3 4 1 17

5 -2 -3 -13
2. Lakukan operasi baris elementer untuk mengubah matriks
augmented menjadi bentuk matriks segitiga atas:
X1 X2 X3 B
1 2 -1 -3

0 -2 4 26

0 0 -5 -10
3. Dari matriks segitiga atas ini, kita dapat menentukan nilai X3:
-5X3 = -10 X3 = 2
4. Substitusikan nilai X3 ke dalam persamaan kedua untuk
menentukan nilai X2:
-2X2 + 4(2) = 26 -2X2 + 8 = 26 -2X2 = 18 X2 = -9
5. Substitusikan nilai X3 dan X2 ke dalam persamaan pertama untuk
menentukan nilai X1:
X1 + 2(-9) - 2 = -3 X1 - 18 - 2 = -3 X1 - 20 = -3 X1 = 17
Jadi, himpunan penyelesaian SPL ini adalah:
X1 = 17, X2 = -9, X3 = 2
1
2. Untuk menunjukkan bahwa sistem persamaan linear (SPL) tersebut
tidak memiliki jawaban, kita perlu memeriksa apakah matriks
koefisien dari SPL tersebut memiliki determinan yang sama dengan
nol.
Mari kita tulis SPL tersebut dalam bentuk matriks:
| 0 1 3 -2 5 | | x1 | | 4 |
| 0 2 8 -1 9 | | x2 | | 9 |
| 0 3 5 -12 17 | * | x3 | = | 7 |
Kita perlu menghitung determinan dari matriks koefisien tersebut. Jika
determinan sama dengan nol, maka SPL tidak memiliki jawaban.
| 0 1 3 -2 5 |
| 0 2 8 -1 9 |
| 0 3 5 -12 17 |
Kita dapat menggunakan metode ekspansi kofaktor atau metode eliminasi
Gauss-Jordan untuk menghitung determinan. Dalam hal ini, kita akan
menggunakan metode eliminasi Gauss-Jordan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Tukar baris pertama dengan baris kedua:
| 0 2 8 -1 9 |
| 0 1 3 -2 5 |
| 0 3 5 -12 17 |
2. Kalikan baris pertama dengan 1/2:
| 0 1 4 -1/2 9/2 |
| 0 1 3 -2 5 |
| 0 3 5 -12 17 |
3. Kurangi baris kedua dari baris pertama:
| 0 0 1 1/2 4/2 |
| 0 1 3 -2 5 |
| 0 3 5 -12 17 |
4. Kurangi 3 kali baris kedua dari baris ketiga:
| 0 0 1 1/2 4/2 |
| 0 1 3 -2 5 |
2
| 0 0 -4 3 2 |
5. Kalikan baris ketiga dengan -1/4:
| 0 0 1 1/2 4/2 |
| 0 1 3 -2 5 |
| 0 0 1 -3/4 -1/2|
6. Kurangi 3 kali baris ketiga dari baris kedua:
| 0 0 1 1/2 4/2 |
| 0 1 0 7/4 17/2|
| 0 0 1 -3/4 -1/2|
7. Kurangi 1/2 kali baris ketiga dari baris pertama:
| 0 0 0 5/4 5/2 |
| 0 1 0 7/4 17/2|
| 0 0 1 -3/4 -1/2|
Dari sini, kita dapat melihat bahwa terdapat baris dengan semua elemen
nol kecuali elemen terakhir yang bukan nol. Hal ini menunjukkan bahwa
determinan dari matriks koefisien tersebut adalah nol.
Karena determinan nol, SPL tersebut tidak memiliki jawaban.

3
3. Metode eliminasi Gauss-Jordan dapat digunakan untuk
menentukan invers matriks. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Bentuk matriks augmented dengan matriks identitas. Misalkan
matriks identitasnya adalah I.
Z = [[4, 8, 12],
[1, 1, 5],
[2, 4, 5]]
I = [[1, 0, 0],
[0, 1, 0],
[0, 0, 1]]
2. Lakukan operasi baris elementer pada matriks augmented hingga
matriks Z berubah menjadi matriks identitas.
• Bagi baris pertama matriks Z dengan elemen pertama baris
pertama untuk membuat elemen pertama menjadi 1.
• Kurangi baris kedua dengan hasil perkalian elemen pertama baris
pertama dengan elemen pertama baris kedua.
• Kurangi baris ketiga dengan hasil perkalian elemen pertama baris
pertama dengan elemen pertama baris ketiga.
Z = [[1, 2, 3],
[0, -1, 2],
[0, 0, -1]]
I = [[1, 0, 0],
[0, 1, -2],
[0, 0, 1]]
3. Lakukan operasi baris elementer pada matriks augmented hingga
matriks Z berubah menjadi matriks identitas.
• Bagi baris kedua matriks Z dengan elemen kedua baris kedua untuk
membuat elemen kedua menjadi 1.
• Kurangi baris pertama dengan hasil perkalian elemen kedua baris
kedua dengan elemen pertama baris pertama.
• Kurangi baris ketiga dengan hasil perkalian elemen kedua baris
kedua dengan elemen pertama baris ketiga.
Z = [[1, 0, 1],
[0, 1, -2],
4
[0, 0, 1]]
I = [[1, -2, 0],
[0, 1, -2],
[0, 0, 1]]
4. Lakukan operasi baris elementer pada matriks augmented hingga
matriks Z berubah menjadi matriks identitas.
• Bagi baris ketiga matriks Z dengan elemen ketiga baris ketiga untuk
membuat elemen ketiga menjadi 1.
• Kurangi baris pertama dengan hasil perkalian elemen ketiga baris
ketiga dengan elemen pertama baris pertama.
• Kurangi baris kedua dengan hasil perkalian elemen ketiga baris
ketiga dengan elemen pertama baris kedua.
Z = [[1, 0, 0],
[0, 1, 0],
[0, 0, 1]]
I = [[-1, 2, 0],
[2, -5, 2],
[0, 0, 1]]
5. Matriks I yang diperoleh adalah invers dari matriks Z.
Z^(-1) = [[-1, 2, 0],
[2, -5, 2],
[0, 0, 1]]
Jadi, invers dari matriks Z adalah:
Z^(-1) = [[-1, 2, 0],
[2, -5, 2],
[0, 0, 1]]

4. Dalam sistem persamaan linear (SPL) ini, kita memiliki matriks A,


vektor x, dan vektor B yang terkait dengan persamaan Avec(x) =
vec(B). Kita juga diberikan bahwa determinan matriks A, Det(A),
adalah -1.

5
Untuk menentukan nilai x₁ + x₂ + x₃, kita perlu menyelesaikan SPL terlebih
dahulu. SPL dapat diselesaikan dengan mengalikan invers matriks A dengan
vektor B, yaitu x = A⁻¹B.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Hitung matriks invers A⁻¹. Karena determinan A adalah -1, maka A⁻¹
= -1 * adj(A), di mana adj(A) adalah matriks adjoin dari A. Adjoin
matriks A dapat ditemukan dengan menukar elemen-elemen
diagonal utama dan mengubah tanda elemen-elemen di luar
diagonal utama.
A = [[k, 5, 5],
[-1, -1, 0],
[k, 2k, 3]]
Adjoin matriks A adalah:
adj(A) = [[-4k, -5, 5],
[k, 3k, -5k],
[5, -5, k]]
Maka, matriks invers A⁻¹ adalah:
A⁻¹ = -1 * adj(A) = [[4k, 5, -5],
[-k, -3k, 5k],
[-5, 5, -k]]
2. Hitung perkalian matriks A⁻¹ dengan vektor B untuk mendapatkan
vektor x.
A⁻¹ = [[4k, 5, -5],
[-k, -3k, 5k],
[-5, 5, -k]]

B = [[21],
[-5],
[17]]
x = A⁻¹B = [[4k, 5, -5],
[-k, -3k, 5k],
[-5, 5, -k]] * [[21],
6
[-5],
[17]]
Setelah mengalikan matriks A⁻¹ dengan vektor B, kita akan mendapatkan
vektor x.
3. Hitung nilai x₁ + x₂ + x₃ dengan menjumlahkan elemen-elemen
vektor x.
x = [[x₁],
[x₂],
[x₃]]
x₁ + x₂ + x₃ = x₁ + x₂ + x₃
Jadi, nilai x₁ + x₂ + x₃ adalah hasil penjumlahan elemen-elemen vektor x
yang telah kita hitung pada langkah sebelumnya.
Harap dicatat bahwa nilai k tidak diberikan dalam pertanyaan ini, sehingga
kita tidak dapat menentukan nilai x₁ + x₂ + x₃ secara spesifik tanpa
mengetahui nilai k.

7
5. Untuk menghitung determinan matriks B, kita dapat menggunakan
sifat-sifat determinan. Salah satu sifat determinan adalah bahwa
jika kita mengalikan setiap elemen baris atau kolom matriks
dengan suatu konstanta, determinan matriks tersebut akan
menjadi kali konstanta tersebut dengan determinan matriks asli.
Dalam kasus ini, kita dapat melihat bahwa matriks B diperoleh dari matriks
A dengan mengalikan setiap elemen baris pertama A dengan 2, elemen
baris kedua A dengan 1, dan elemen baris ketiga A dengan -1. Dengan
demikian, kita dapat menulis matriks B sebagai berikut:
B = |2a 2b 2c| |g+2a h+2b i+2c| |d-a e-b f-c|
Dalam hal ini, kita dapat melihat bahwa matriks B diperoleh dari matriks A
dengan melakukan operasi baris berikut:
• Mengalikan baris pertama A dengan 2
• Menambahkan baris pertama A ke baris kedua B
• Mengurangkan baris pertama A dari baris ketiga B
Dengan menggunakan sifat-sifat determinan, kita dapat menyimpulkan
bahwa determinan matriks B adalah:
Det B = 2 * Det A
Karena kita telah diberikan bahwa Det A = t, maka kita dapat menggantikan
nilai t ke dalam rumus di atas:
Det B = 2 * t

Anda mungkin juga menyukai