Anda di halaman 1dari 19

MATEMATIKA BISNIS

DAN EKONOMI
MATRIKS
OLEH :
GALIH RAMADHAN FEBRIANTO S.E., M.E

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


VEKTOR
Vektor adalah himpunan yang unsur didalamnya berupa bilangan
yang dituliskan dalam satu baris atau satu kolom.
Dimensi Baris
A = [3 7] adalah vektor berdimensi dua
B = [x1 x2 x3 x4 ... xn] adalah vektor berdimensi n
Dimensi Kolom
5
𝐏= adalah vektor berdimensi dua
9
𝑦1
𝑦2
Q= adalah vektor berdimensi n
𝑦3
𝑦𝑛
Vektor Baris dan Kolom
Vektor kolom bisa dinyatakan sebagai vektor baris, demikian
sebaliknya.
4
5
Misalnya 𝐏 = menjadi P’ = [5 9] atau B = [4 9 2] menjadi 𝐁ʹ = 9
9
2
Dua vektor dikatakan sama jika semua elemennya sama dan
berdimensi sama.
Misal diketahui tiga vektor berikut: A = [3 8 9], B = [3 8 9], dan C = [3
8], maka A = B tetapi A ≠ C juga B ≠ C
MATRIKS
Matriks adalah himpunan yang unsur didalamnya dituliskan
dalam baris dan kolom, sehingga matriks juga bisa diartikan
sebagai himpunan dari vektor-vektor baris yang berdimensi
sama atau sebagai himpunan vektor-vektor kolom yang
berdimensi sama.
Suatu matriks dituliskan dengan hurup besar yang dicetak
tebal, misalnya matriks A dituliskan sebagai A.
Suatu matriks memiliki jumlah baris dan jumlah kolom yang
tidak sama disebut sebagai matriks persegi panjang, misalnya
matriks A berikut:
256
𝐀= adalah matriks berukuran 2 x 3
999
Suatu matriks yang memiliki jumlah baris dan jumlah kolom
yang sama disebut sebagai matriks bujur sangkar (square
matrix), misalnya matriks B berikut:
2 5 2
B= 2 2 9
9 9 9
Penyajian dan analisis data dalam ekonomi dengan menggunakan
matriks dapat menghemat tempat penulisan dan dapat menganalisis
dua variabel atau lebih yang berbeda secara simultan. Misalnya, ada
sebuah toko gadget yang menjual empat jenis barang elektronik yang
telah mencatat penjualan bulanannya sebagai berikut:
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV
Handphone 5 6 3 7
TV 7 3 4 5
AC 4 4 5 6
Laptop 5 7 9 8

Dalam bentuk matriks, data penjualan tersebut dapat ditulis sebagai:


5 6 3 7
7 3 4 5
𝐀= 4 4
5 6
5 7 9 8
OPERASI MATRIKS
Perkalian Vektor dan Matriks
Perkalian vektor baris dengan matriks dapat dilakukan jika dimensi vektor baris sama
dengan jumlah baris dalam matriks.
Contoh:
2 4 2
Perkalian vektor baris A = [ 2 1 1 ] dan matriks 𝐁 = 3 1 1 adalah:
1 2 3
2 4 2
AB = [ 2 1 1 ] 3 1 1 = [ 8 11 8 ]
1 2 3

Perkalian matriks dengan vektor kolom dapat dilakukan jika jumlah kolom dalam matriks
sama dengan dimensi vektor kolom.

2 4 2 2 10
BA’ = 3 1 1 1 = 8
1 2 3 1 7
Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Syaratnya yaitu kedua matrik yang akan dijumlah (dikurangkan) harus memiliki
dimensi sama.
Elemen dari matrik satu ditambahkan (dikurangkan) langsung dengan matrik
lainnya. a11 dalam matrik A ditambahkan (dikurangkan) dengan b11 dalam matrik
B, a12 ke b12 dan seterusnya
Perkalian antar Matriks
Dua buah matriks hanya dapat dikalikan apabila jumlah kolom dari matriks
yang dikalikan sama dengan jumlah baris dari matriks pengalinya. Hasil kali
dua buah matriks 𝐀𝒎 𝐱 𝒏 dengan 𝐁 𝒏 𝐱 𝒑 adalah sebuah matriks baru 𝐂 𝒎 𝐱 𝒑 ,
yang unsur-unsurnya merupakan perkalian silang unsur-unsur baris matriks A
dengan unsur-unsur Kolom Matriks B.
𝐀𝒎𝐱𝒏 x 𝐁𝒏𝐱𝒑 = 𝐂 𝒎𝐱𝒑
Contoh
3 5
2 −3 5
𝐀𝟐𝐱𝟑 = 𝐁 𝟑 𝐱 𝟐 = 6 −7
8 2 4
2 9
𝒄𝟏𝟏 𝒄𝟏𝟐
Maka 𝐀 𝟐 𝐱 𝟑 x 𝐁 𝟑 𝐱 𝟐 = 𝒄 𝒄
𝟐𝟏 𝟐𝟐
3 5
2 −3 5
𝐀𝟐𝐱𝟑 = 𝐁 𝟑 𝐱 𝟐 = 6 −7
8 2 4
2 9
𝒄𝟏𝟏 𝒄𝟏𝟐
Maka 𝐀 𝟐 𝐱 𝟑 x 𝐁 𝟑 𝐱 𝟐 = 𝒄 𝒄
𝟐𝟏 𝟐𝟐

𝒄𝟏𝟏 = 𝒂𝟏𝟏 . 𝒃𝟏𝟏 + 𝒂𝟏𝟐 . 𝒃𝟐𝟏 + 𝒂𝟏𝟑 . 𝒃𝟑𝟏 = 2.3 + (-3)6 + 5.2 = -2
𝒄𝟏𝟐 = 𝒂𝟏𝟏 . 𝒃𝟏𝟐 + 𝒂𝟏𝟐 . 𝒃𝟐𝟐 + 𝒂𝟏𝟑 . 𝒃𝟑𝟐 = 2.5 + (-3)(-7) + 5.9 = 76
𝒄𝟐𝟏 = 𝒂𝟐𝟏 . 𝒃𝟏𝟏 + 𝒂𝟐𝟐 . 𝒃𝟐𝟏 + 𝒂𝟐𝟑 . 𝒃𝟑𝟏 = 8.3 + 2.6 + 4.2 = 44
𝒄𝟐𝟐 = 𝒂𝟐𝟏 . 𝒃𝟏𝟐 + 𝒂𝟐𝟐 . 𝒃𝟐𝟐 + 𝒂𝟐𝟑 . 𝒃𝟑𝟐 = 8.5 + 2.(-7) + 4.9 = 62

−𝟐 𝟕𝟔
Jadi matriks AB = C =
𝟒𝟒 𝟔𝟐
JENIS MATRIKS
1. Null matrix (zero matrix) jika semua unsur bernilai nol.
Contoh :
0 0 0
N= 0 0 0
0 0 0
2. Transpose suatu matriks, suatu matriks A ditulis 𝐀𝐓 atau A’
ditentukan dengan mengubah tiap baris matriks A menjadi kolom-
kolom matriks 𝐀𝐓 atau sebaliknya tiap kolom matriks A diubah
menjadi baris-baris matriks 𝐀𝐓 .
5 1 567
A= 6 2 è 𝐀𝐓 =
1 2 3 A = (aij) è AT = (aij)
7 3
3. Matriks Satuan atau matriks identitas yaitu matriks bujur sangkar
yang semua unsur diagonal utamanya adalah angka-angka 1 dan
semua unsur lainnya sama dengan nol.
1 0 0
10
I& = I' = 0 1 0
01 0 0 1
4. Sifat invers matriks, yaitu invers A-1 suatu matriks A memenuhi
syarat : A.A-1 = A-1.A = 1.
Matriks A harus bujur sangkar
(A-1)-1 = A
(AB)-1 = B-1A-1
(AT)-1 = (A-1)T
Invers transposenya suatu matriks sama dengan transpose invers
faktornya dengan urutan terbalik.
5. Matriks diagonal, yaitu matriks bujur sangkar yang setiap
elemennya sama dengan nol, kecuali elemen diagonal.
Contoh :
10 0 1 0 0
A= B= 0 1 0 3
0 1/2 0 0 3
6. Skalar, yaitu matriks bujur sangkar yang hanya mempunyai satu
baris dan satu kolom saja.
3 = (3)1x1 = (3) ; 10 = (10)1x1 = (10)
INVERS MATRIKS
Invers dari Matriks A = A!"

𝑎 𝑏 " 𝑑 −𝑏
Jika Matriks A = maka A!" =
𝑐 𝑑 #.% !('.() −𝑐 𝑎

1 3
Contoh jika nilai Matriks A =
2 4
" 4 −3
Invers Matriks (A!" ) =
".* !(+.,) −2 1
" 4 −3
=
!, −2 1
4/−2 −3/−2
=
−2/−2 1/−2

−2 1,5
=
1 −0,5
Persamaan Linier dengan bentuk ordo 3x3
Hitunglah nilai x dengan menggunakan metode matriks pada persamaan linier berikut:
Kita dapat mencari nilai x dengan menggunakan rumus: A-1 .C
𝒙𝟏 + 𝒙𝟐 - 𝒙𝟑 = 6
𝟑𝒙𝟏 - 4𝒙𝟐 + 𝟐𝒙𝟑 = -2
𝟐𝒙𝟏 + 5𝒙𝟐 + 𝒙𝟑 = 0
Dari persamaan diatas kita dapat mengubah menjadi bentuk matriks:
1 1 −1 𝒙𝟏 𝟔
A = 𝟑 −4 𝟐 X = 𝒙𝟐 dan C = −2
𝟐 𝟓 1 𝒙𝟑 𝟎
𝟏
Setelah itu menginverskan matriks A dengan rumus: A-1 = . Adj. A
𝐃𝐞𝐭. 𝐀
Mencari Det. A = (1.(-4).1) + (1.2.2) + (-1.3.5) – (2.(-4).(-1) – (3.1.1) – (1.5.2) = - 4 + 4 - 15 -
8 - 3 - 10 = -36
Selanjutnya mencari nilai Adj.A

𝑚%% 𝑚%& 𝑚%'


Langkah awal kita menentukan kofaktor 𝑚&% 𝑚&& 𝑚&'
𝑚'% 𝑚'& 𝑚''

1 1 −1
−4 2
𝑚%% = 3 −4 2 = = (-4.1) – (5.2) = -14
2 5 1 5 1

1 1 −1
3 −4 2 3 2
𝑚%& = = = (3.1) – (2.2) = -1
2 5 1 2 1

1 1 −1
3 −4
𝑚%' = 3 −4 2 = = (3.5) – (2.-4) = 23
2 5 1 2 5
1 1 −1
A = 3 −4 2
2 5 1
𝑚(( 𝑚(& 𝑚('
menentukan kofaktor 𝑚&( 𝑚&& 𝑚&'
𝑚'( 𝑚'& 𝑚''
1 1 −1
1 −1
𝑚&( = 𝟑 −4 2 = = (1.1) – (5.-1) = 6
2 5 1 5 1
1 1 −1
3 −4 2 1 −1
𝑚&& = = = (1.1) – (2.-1) = 3
2 5 1 2 1
1 1 −1
3 −4 𝟐 1 1
𝑚&' = = = (1.5) – (2.1) = 3
2 5 1 2 5
1 1 −1
A = 3 −4 2
2 5 1
𝑚(( 𝑚(& 𝑚('
menentukan kofaktor 𝑚&( 𝑚&& 𝑚&'
𝑚'( 𝑚'& 𝑚''
1 1 −1
1 −1
𝑚'( = 3 −4 2 = = (1.2) – (-4.-1) = -2
𝟐 5 1 −4 2
1 1 −1
3 −4 2 1 −1
𝑚'& = = = (1.2) – (3.-1) = 5
2 𝟓 1 3 2
1 1 −1
3 −4 2 1 1
𝑚'' = = = (1.-4) – (3.1) = -7
2 5 1 3 −4
(+)𝑚"" (−)𝑚", (+)𝑚"+ −14 −1 23
Kofaktor = (−)𝑚," (+)𝑚,, (−)𝑚,+ = 6 3 3
(+)𝑚+" (−)𝑚+, (+)𝑚++ −2 5 −7

Setelah mengetahui nilai kofaktor, kemudian dimasukan tanda (-) dan (+) menjadi

−14 1 23 −14 −6 −2
= −6 3 −3 , dan selanjutnya di transpose sehingga menjadi Adj. A = 1 3 −5
−2 −5 −7 23 −3 −7
𝟏
kemudian dimasukan rumus A-1 = . Adj. A
𝐃𝐞𝐭. 𝐀

−14 −6 −2 −14/−36 −6/−36 −2/−36


(
A-1 = . 1 3 −5 = 1/−36 3/−36 −5/−36
)'*
23 −3 −7 23/−36 −3/−36 −7/−36

14/36 6/36 2/36 6 2


X = A-1 c = 1/−36 3/−36 5/36 −2 = 0
23/−36 3/36 7/36 0 −4
Jadi 𝒙𝟏 = 2, 𝒙𝟐 = 0 dan 𝒙𝟑 = -4

Anda mungkin juga menyukai