Anda di halaman 1dari 30

MATRIKS

Matriks
Penjumlahan dan
Pengurangan Matriks
Pengertian Matriks

Perkalian Matriks

Jenis-jenis Matriks

Determinan Invers
Transpose Matriks
Perhatikan Tabel :
jumlah mahasiswa tahun 2015

Kelas Laki-laki Wanita


I 240 180
II 220 210
III 205 205
Jika judul baris dan kolom di
hilangkan

Kelas Laki-laki Wanita


I 240 180 Judul
II 220 210 Kolom

III 205 205

Judul Baris
MAKA TERBENTUK SUSUNAN
BILANGAN SEBAGAI BERIKUT :

240 180
220 210
205 205
PENGERTIAN MATRIKS

Matriks adalah sekelompok bilangan yang disusun


berbentuk persegi Panjang atau persegi. Anggota yang ditulis
mendatar disebut baris dan yang menurun disebut kolom
yang semua anggotanya terletak ditulis diantara kurung biasa
( ) atau siku [ ].
Contoh:

Jumlah baris : m Ordo atau ukuran matriks : mxn


Jumlah kolom : n
Contoh : Baris Ke 1
Baris Ke 2
Matriks A = Baris Ke 3
Kolom Ke 4
Kolom Ke 1 Kolom Ke 3
Kolom Ke 2

❑ 𝑎23 = Elemen baris ke 1 kolom ke 2 adalah …..


❑ 𝑎24 = Elemen baris ke 2 kolom ke 4 adalah …..
❑ Matriks A berordo …. x ….
karena terdiri dari …. baris dan …. kolom
❑Matriks dinotasikan dengan huruf kapital (A, B, C)

Jadi ordo adalah ukuran suatu matriks yang


dinyatakan dalam banyaknya baris dikali banyaknya
kolom.
Suatu SMA mempunyai tiga kelompok belajar OSN
untuk kelas X. Kelompok belajar Matematika
mempunyai 27 siswa laki-laki dan 30 siswa
perempuan, kelompok belajar Fisika mempunyai
18 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan,
sedangkan kelompok belajar Kimia mempunyai 8
siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.
Susunlah suatu matriks berdasarkan keterangan
di atas.
Tentukan pula ordo matriks tersebut !
Jawab:
Ordo Suatu Matriks

Jika suatu matriks A mempunyai baris sebanyak m dan


mempunyai kolom sebanyak n, maka ordo matriks A adalah
m × n.
Jenis – Jenis Matriks

1. Matriks Kolom
Matriks yang terdiri atas satu kolom dan
memuat m elemen.

2. Matriks Baris
Matriks yang terdiri atas satu baris dan memuat n elemen.
3. Matriks Nol
Jika semua anggota suatu matriks merupakan angka nol.
Matriks nol biasanya diwakili oleh 𝑂𝑚 𝑥 𝑛

4. Matriks Persegi
Matriks yang mempunyai baris dan kolom sama
5. Matriks Diagonal
Matriks pesrsegi dengan anggota diagonal utama
sekurang kurangnya satu bilangan bukan nol, dan
anggota lainnya nol

6. Matriks Skalar
Jika anggota diagonal utama bilangana k yang sama, dan
anggota lainnya nol
7. Matriks Identitas
Matriks yang anggota diagonal utamanya adalah satu,
dan yang lainnya nol
1 0 0
1 0
𝐼= 𝐼= 0 1 0
0 1
0 0 1

8. Matriks Segitiga
Suatu matriks persegi yang berordo n dengan elemen-
elemen matriks yang berada di bawah diagonal utama atau
di atas diagonal utama semuanya bernilai nol
4 3 2 −1
2 3 −1
0 1 2 5
𝐴= 0 1 5 𝐵=
0 0 −3 6
0 0 1
0 0 0 −4
9. Matriks Transpose

Kebalikan dari matriks A berordo m x n yaitu sebuah


matriks 𝐴′ berordo n x m
yang disusun dengan cara :
1) Baris pertama matriks A ditulis menjadi kolom pertama dalam matriks 𝐴′ ,
2) Baris kedua matriks A ditulis menjadi kolom kedua dalam matriks 𝐴′ ,
3) Dan seterusnya
KESAMAAN DUA MATRIKS

Dua matriks A dan B dikatakan sama jika :


1) Mempunyai ordo yang sama
2) Anggota anggota yang bersesuaian sama juga

Contoh:
Contoh :
𝑥 + 2𝑦 4 1 4
Diketahui matriks 𝑃 = dan 𝑄 = .
−3 4𝑦 − 𝑥 −3 2
Tentukan nilai 𝑥 dan 𝑦 jika 𝑃 = 𝑄
Jawab:
P=Q 1
𝑥 + 2𝑦 4 1 4 Substitusi 𝑦 = ke
2
= persamaan
−3 −4𝑦 − 𝑥 −3 2
𝑥 + 2𝑦 = 1
𝑥 + 2𝑦 = 1 → 𝑥 + 2𝑦 = 1 1
𝑥+2 =1
4𝑦 − 𝑥 = 2 → −𝑥 + 4𝑦 = 2 + 2
−2𝑦 = −1 𝑥+1=1
1 𝑥=0
𝑦=
2

1
Jadi, nilai 𝑥 = 0 dan 𝑦 = 2
7 5𝑎 − 𝑏
Diketahui matriks P = dan matriks
2𝑎 + 3 14
7 10
𝑄= . Jika 𝑃 = 𝑄. Berapakah nilai 𝑎 − 𝑏
−4 14
Operasi Hitung Pada Matriks

1. Penjumlahan Matriks
2. Pengurangan Matriks
3. Perkalian matriks dengan Skalar
4. Perkalian Dua Matriks
5. Determinan Matriks
6. Invers Matriks
Penjumlahan Matriks
Dua buah matriks dapat dijumlahkan jika ordo kedua
matriks tersebut sama. Bentuk operasinya adalah dengan
menjumlahkan elemen- elemen yang seletak pada kedua
matriks
Contoh:
Sifat-Sifat Penjumlahan Pada Matriks

▪ A+B = B+A hukum komutatif untuk penjumlahan


▪ A+(B+C) = (A+B)+C hukum asosiatif untuk penjumlahan
▪ A+0 = 0+A
▪ 𝐴 + 𝐵 𝑇 = 𝐴𝑇 + 𝐵𝑇
Contoh :

Penyelesaian :
Pengurangan Matriks
Telah kita ketahui bahwa setiap matriks mempunyai lawan,
maka dapat kita tulis A + (–B) sebagai A – B.
Dua buah matriks dapat dikurangi jika ordo kedua matriks
tersebut sama. Bentuk operasinya adalah dengan
mengurangkan elemen- elemen yang seletak pada kedua
matriks
Contoh:
3 −2 −5 7
Jika matriks 𝐴 = dan matriks 𝐵 =
−1 4 −1 0
Hitunglah 𝐴 − 𝐵
Penyelesaian :
3 −2 −5 7
𝐴−𝐵 = −
−1 4 −1 0
3 −2 5 −7 8 −9
= + =
−1 4 1 0 0 4
7 −5 −7 5
Diketahui matriks 𝐴 = dan matriks 𝐵 = .
1 −4 −1 4
Tentukan matriks
1. 𝐴 + 𝐵
2. 𝐴 − 𝐵
3. 𝐵 − 𝐴
Perkalian Matriks dan Skalar

Matriks A dikalikan dengan k suatu bilangan / skalar maka kA


diperoleh dari hasil kali setiap elemen A dengan k. Dengan
demikian, matriks –A dapat dipandang sebagai hasil kali matriks
A dengan(-1). Jadi –A = (-1)A
𝑎 𝑏 𝑘𝑎 𝑘𝑏
k. A= 𝑘. =
𝑐 𝑑 𝑘𝑐 𝑘𝑑

Contoh :

3 8
Matriks 𝐴 =
5 1
3 8 12 32
Matriks 4𝐴 = 4 × =
5 1 20 4
4 0 −1 5 4 3
Jika diketahui matriks 𝐴 = dan 𝐵 =
3 1 2 0 −1 2
Tentukan dalam bentuk paling sederhana 3𝐴 − 2𝐵

Penyelesaian
7 −5 −7 5
Diketahui matriks 𝐴 = dan matriks 𝐵 = .
1 −4 −1 4
Tentukan matriks
1. 3𝐴 + 2𝐵
2. 3𝐵 − 𝐴
Perkalian dua Matriks

Proses penjumlahan hasil kali yang diperoleh dari


perkalian elemen-elemen pada baris matriks yang satu
dengan elemen-elemen pada kolom matriks yang lain

Syarat Perkalian Matriks

Catatan:
AB ≠ BA
Contoh :
2 1 −1 −3
Diketahui matriks 𝐴 = dan 𝐵 =
−4 −2 2 6
Tentukan :
a. 𝐴𝐵 b. 𝐵𝐴

Penyelesaian
2 1 −1 −3
a. 𝐴𝐵 =
−4 −2 2 6
−2 + 2 −6 + 6 0 0
= =
4 − 4 12 − 12 0 0

−1 −3 2 1
b. 𝐵𝐴 =
2 6 −4 −2
−2 + 12 −1 + 6 10 5
= =
4 − 24 2 − 12 −20 −10
7 −5 −7 5
Diketahui matriks P = dan matriks Q = .
1 −4 −1 4
Tentukan matriks 𝑃2 dan 𝑃𝑄

Anda mungkin juga menyukai