Program linear yaitu suatu metode untuk mencari nilai maksimum atau nilai minimum dari
bentuk linear pada daerah yang dibatasi grafik - grafik fungsi linear.
Himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua peubah merupakan suatu
himpunan titik-titik (pasangan berurut (x,y)) dalam bidang cartesius yang memenuhi semua
pertidaksamaan linear dalam sistem tersebut. Sehingga daerah himpunan penyelesaiannya
merupakan irisan himpunan-himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan dalam sistem
pertidaksamaan linear dua peubah itu. Untuk lebih mudah dalam memahami daerah
penyelesaian dari sistem pertidak-samaan linear dua peubah, perhatikan contoh berikut.
Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear berikut!
3x + 5y 15
x 0
y 0
Penyelesaian:
Gambar garis 3x + 5y =15, x = 0, dan y =0
Untuk 3x + 5y 15
Pilih titik (0,0), kemudian substitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
3 0 + 5 0 15
0 15 (benar), artinya dipenuhi
Sehingga daerah penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (0,0)
Untuk x 0, pilih titik (1,1) kemudian disubstitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
1 0 (benar), artinya dipenuhi.
Sehingga daerah penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (1,1)
Untuk y 0, pilih titik (1,1) kemudian substitusikan ke pertidaksamaan sehingga diperoleh:
1 0 (benar), artinya dipenuhi.
Sehingga himpunan penyelesaiannya adalah daerah yang memuat titik (1,1).
Selanjutnya arsir daerah yang memenuhi persamaan, seperti gambar dibawah ini.
Daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan merupakan irisan dari ketiga himpunan
penyelesaian pertidaksamaan di atas, yaitu seperti terlihat pada gambar berikut ini (daerah
yang diarsir).
Pertidaksamaan Linear juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan dengan memodelkan masalah menjadi model matematika.
Jadi, Model matematikamerupakan suatu cara sederhana untuk menerjemahkan suatu
masalah ke dalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan, pertidaksamaan,
atau fungsi.
Perhatikan contoh berikut :
Pak Adi merupakan seorang pedagang roti. Beliau menjual roti menggunakan gerobak yang
dapat memuat 600 bungkus roti. Roti yang dijualnya yaitu roti manis dan roti tawar dengan
harga masing-masing Rp 5.500,00 untuk roti manis dan Rp 4.500,00 untuk roti tawar per
bungkusnya. Dari penjualan roti tersebut, beliau memperoleh keuntungan Rp 500,00 dari
sebungkus roti manis dan Rp 600,00 dari sebungkus roti tawar. Apabila modal yang dimiliki
oleh Pak Budi adalah Rp 600.000, buatlah model matematika agar beliau dapat memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya!
Penyelesaian :
Permasalahan Pak Adi diatas dapat dimodelkan dalam bentuk matematika dengan
menggunakan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Dengan memisalkan banyaknya
roti manis sebgai x dan roti tawar sebagai y sehingga diperoleh tabel sebagai berikut.
Berdasarkan tabel diatas jika kita tuliskan dalam bentuk pertidaksamaan linear menjadi
x + y 600,
5.500x + 4.500y 600.000,
Untuk x, y anggota bilangan cacah, x 0, y 0
Dua pertidaksamaan terakhir (baris ketiga) menunjukkan syarat dari nilai x dan y.
Dikarena x dan ymerupakan pernyataan yang menyatakan banyaknya roti, maka tidak
mungkin nilai x dan y bernilai negatif.
Perhatikan kolom keempat dari tabel di atas yang menyatakan fungsi yang akan ditentukan
nilai maksimumnya (nilai optimum). Fungsi tersebut dapat dituliskan dalam persamaan
matematika sebagai berikut.
untuk menyelesaikan sistem pertidaksamaan diatas kita dapat mengikuti langkah berikut :
1. Ubah masalah tersebut ke dalam model matematika yaitu dengan membuat tabel, fungsi
pembatas dan fungsi tujuan. Tabel di sini untuk mempermudah membaca data. Fungsi
pembatas/kendala yaitu beberapa pertidaksamaan linier yang berhubungan dengan
permasalahan tersebut. Fungsi tujuan/objektif yaitu suatu fungsi yang berhubungan dengan
tujuan yang akan dicapai. Biasanya fungsi tujuan dinyatakan dengan f(x,y) = ax + by atau z =
ax + by
2. Lukislah daerah penyelesaian dari fungsi pembatasnya
3. Tentukan koordinat-koordinat titik ujung daerah penyelesaian. Jika belum ada gunakan
bantuan eliminasi dari perpotongan 2 garis
4. Ujilah masing-masing titik ujung daerah penyelesaian
5. Tentukan nilai terbesar/terkecilnya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
Bab 2 : Matriks
A. Pengertian Matriks
Matrik adalah kumpulan elemen elemen yang disususn dalam baris kolom
yang berbentuk persegi atau persegi panjang. Matriks dicirikan oleh tanda
kurung siku [ ] atau tanda ( ).Ukuran sebuah matriks
dinyatakan dalam satuan ordo, yaitu banyaknya baris dan kolom dari
matriks tersebut.
Amxn
Keterangan :
A : Nama Matriks
m : banyak baris
n : banyak kolom
m x n : ordo matriks
Bentuk matriks
Contoh :
A = [ 5
3
2 5
4 1 ] maka matriks A berorodo 2 x 3 ditulis A2x3
1. Transpose Matriks
Bila matriks A = [ 3 1 4
2 3 5 ] , maka tentukan transpose matriks A !
Jawab :
[ ]
3 2
Matriks A = [ 3 1 4
2 3 5 ] , maka A t 1 3
4 5
[ 2 p+1 q+ 2 = 9
4 3 r ][ pq
4 2 p+r + 4 ]
Penyelesaian :
[ 2 p+1 q+ 2 = 9
4 3 r ][ pq
4 2 p+r + 4 ]
2 p+1=9
p=8
p=4
q+2=pq
2q = 4-2
2
q= =1
2
-3r = 2p +r + 4
-3r r = 2 (4) + 4
-4r =8+4
12
r = 4 = -3
1. Perkalian Matriks
Contoh soal:
C. Determinan dan Invers Matriks
A. Determinan
Dengan demikian, dapat diperoleh rumus det A sebagai berikut.
det A = = ad bc
B. Invers
A-1 =
1
[
d b
adbc c a ]
1. (A-1)1 = A
2. (A.B) = B-1. A-1
3. (At) = (A-1)t
4. A-1.A = I
D. Aplikasi Matriks
Data data atau informasi banyak yang ditampilkan dalam bentuk
tabel
Anggota himpunan yang dipetakan dapat berupa apa saja (kata, orang,
atau objek lain), namun biasanya yang dibahas adalah besaran matematika
seperti bilangan riil. Contohnya adalah sebuah fungsi dengan domain dan
kodomain himpunan bilangan riil adalah y=f(2x), yang menghubungkan
suatu bilangan riil dengan bilangan riil lain yang dua kali lebih besar. Dalam
hal ini kita dapat menulis f(5)=10.
B. Komposisi Fungsi
1. Nilai fungsi komposisi
Nilai fungsi komposisi untuk berubah x tertentu, misalnya untuk x =
a, a e R dapat ditentukan dengan rumus
(fog) (a) = f (g(a)) dan (gof) (a) = g ( f(a))
Contoh :
f : R R ; f (x) = x2 +2
g : R R; g(x) = x-1
h : R R; h(x) = 2x + 4
Maka tentukan :
a. (fog)(x)
b. (gof) (x)
c. (fogoh) (x)
d. (hogof) (x)
Penyelesaian :
a. (fog)(x) = f (g(x))
= f (x-1)
= (x-1)2 + 2
= x2 2x +3
b. (gof) (x) = g (f(x))
= g ( x2 + 2 )
= ( x2 + 2) -1
= x2 + 1
c. (fogoh) (x) = (( fog)oh) ( x)
= (fog) (h(x))
= (fog) (2x + 4)
= (2x + 4)2 2 ((2x + 4)+ 3
= 4x2 + 12x + 11
d. (hogof) (x) = (ho(gof)) (x)
= h (( gof) (x))
= h ( x2 + 1)
= 2 ( x2 + 1)
= 2x2 + 6
1.Pengertian Barisan
Contoh :
Jawaban = 17, 20
Jawaban = 48, 96
2. Pengertian Deret
Uk
k=1
Contoh :
Jawaban = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 = 36
Jawaban = Un = 2+(n-1)4
= 2+4n-4
= 4n-2
1.Barisan Geometri
Contoh :
Jawaban =
Un = a . r n1
U10 = 2 . 2101
= 2 . 29
= 210 = 1.024
2. Deret Geometri
a(1r n )
= S n= ,dengan 0<r<1
1r
Contoh :
Tentukan jumlah dari deret geometri berikut
= S8 = 2(256 1)
= S8 = 510
a.) Untuk r > 1 atau r < -1 Oleh karena r > 1 atau r < -1 maka nilai r n
akan semakin besar jika n makin besar. Dalam hal ini,
- Untuk r > 1 dan n maka rn
- Untuk r < -1 dan n maka rn -.
Sehingga diperoleh :
a a( )
S = =
1r 1r
Deret geometri tak hingga dengan r > 1 atau r < -1 disebut deret divergen
(menyebar) karena deret ini tidak memiliki kecendrungan pada suatu nilai
tertentu. Oleh karena itu deret ini tidah memilik limit jumlah
b.) Untuk -1 <>n akan semakin kecil dan mendekati nol. Dalam hal ini
untuk n maka rn 0. Sehingga diperoleh:
a a(0) a
S = =
1r 1r 1r
2 2
2+ + +
3 9
a 2 2
S = = = =3
1r 1 2 . Jadi jumlah deret geometri tersebut adalah
1
3 3
3
m = (1 0)/(-2 (-3))
m = 1/1
m=1
Maka gradien garis merah adalah 1
Kemudian kita ambil dua titik yang dilalui oleh garis biru
Kita ambil titik (1,1) dan (2,2)
Kemudian kita cari gradiennya :
Dengan rumus gradien m = (y2 y1)/(x2 x1), maka :
x1 = 1
x2 = 2
y1 = 1
y2 = 2
m = (2 1)/(2 1)
m = 1/1
m=1
Maka gradien garis biru ialah 1
Dari percobaan di atas gradien garis biru ialah 1 dan gradien garis merah
juga 1. Maka terbukti dua garis tersebut sejajar karena memiliki gradien yang
sama.
Perhatikan garis biru dan merah secara mata kosong pun kita sudah
bisa lihat ke dua garis tersebut saling tegak lurus. Akan tetapi sebagai
seorang matematikawan kita harus mendeskripsikan berdasarkan fakta.
yo kita mulai teliti dangan melakukan percobaan.
Ambil titik (0,-3) dan (3,0) yang di lalui garis merah untuk mencari
gradiennya
kemudian kita cari gradiennya :
x1 = 0
x2 = 3
y1 =- 3
y2 = 0
m = (y2 y1)/(x2 x1)
m = (0 (-3))/(3 0)
m = 3/3
m=1
Kemudian kita cari gradien pada garis biru dengan titik (-1,1) dan (-2,2)
x1 = -1
x2 = -2
y1 =1
y2 = 2
m = (y2 y1)/(x2 x1)
m = (2 - 1)/(- 2 - (-1))
m = 1/-1
m = -1
Kemudian kita masuk juga ke contoh soal yang biasa di ulangankan untuk
persamaan garis yang saling tegak lurus
tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,2) yang tegak lurus dengan
garis y = 2x + 3
Untuk menyelesaikan soal seperti ini kita cari terlebih dahulu gradien dari
garis yang melalui titik (2,2) yang tegak lurus dengan garis y = 2x + 3.
Karena apa bila kedua gradien saling tegak lurus, hasil kali kedua gradien itu
adalah -1
Karena gradien dari garis y = 2x + 3 adalah 2 dan kita lambangkan dengan
m2 = 2, maka kita gunakan ketentuan dua garis saling tegak lurus :m 1 x m2 = -1
m1 x 2 = -1
(m1 x 2)/2 = -1/2, untuk menyederhanakan persamaan kita bagi dengan 2
m1 = -1/2
m1 adalah gradien dari garis yang melalui titik (2,2)
Maka persamaannya adalah :
y - y1 = m ( x - x1)
y - 2 = -1/2 ( x - 2 )
y - 2 = -1/2x +1, untuk menyederhankan kurangi persamaan dengan -2
y - 2 - (-2) = -1/2x +1 - (-2)
y = -1/2x + 3
Maka persamaan garis yang melewati titik (2,2) dan tegak lurus
dengan garis y = 2x + 3 adalah
y = -1/2x + 3.