Makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Media Tanam
Disusun oleh:
Kelompok 3
Kelas A
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, dan taufik-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah
ini. Shalawat serta salam tak lupa disampaikan kepada junjungan Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Teknologi Media
Tanam. Makalah ini telah penulis susun secara maksimal dengan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat disusun secara lancar.
Oleh karena itu, izinkan penulis untuk menghaturkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian terarium
2. Mengetahui komponen-komponen terarium
3. Mengetahui jenis-jenis terarium;
4. Memahami konsep usulan project terarium yang akan dibuat kelompok 3
2
BAB II
BAHAN DAN METODE
2.1. Alat dan Bahan
Kayu untuk mengorek tanah
Sumpit untuk menjepit tanaman
Tisu yang sudah dililit pada sebatang kayu kecil, dan diberi alcohol 70%
Sedotan untuk meniup kotoran di dinding wadah
Corong untuk memasukkan media tanam
Sendik plastic untuk meratakan media tanam
Kuas untuk membersihkan tanaman yang terkena media tanam
Sekop kecil untuk menuang media tanam dan batu hias
Gunting
Semprotan aor berujung lancip (jangan pilih yang spray), karena akan
merusak tanaman
Media Tanam berupa moss dan kompos
Tanaman: Paku-pakuan, Lumut, dan sekulen.
Batu hias, ranting pohon, zeolite, dan arang
3
1. Menyiapkan wadah kaca, kemudian membersihkannya dengan kayu yang
telah dililitkan tisu serta sudah diberi alkohol
2. Memasukan media arang ke bagian dasar wadah, lalu moss, kemudian
kompos
3. Memasukkan lumut, paku-pakuan, dan sekulen satu persatu ke dalam
wadah kaca. Jika akarnya panjang, potong sedikit, lalu cuci bersih.
4. Jika ada kotoran yang melekat di pinggir kaca, bersihkan dengan kuas
5. Memasukan zeolit dibeberapa bagian, dengan menggunakan corong.
Fungsi zeloit ini agar terarium terlihat lebih artistik.
6. Menambahkan batu hias dan ranting-ranting pohon yang kecil, sehingga
memberi kesan natural mengingat tema yang dipakai adalah ekosistem
hutan.
7. Jika ada kotoran menempel pada tanaman, tiup dengan sedotan atau
bersihkan dengan kuas.
8. Semprot kaca dengan air hingga zeolit basah dan berubah warna. Cara ini
sekaligus untuk menyiram tanaman.
9. Terarium siap diletakkan di tempat yang diinginkan.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Struktur terarium yang terdiri atas komponen biotik dan abiotik akan
saling berinteraksi sehingga membentuk suatu sistem yang saling
berkesinambungan. Masing-masing komponen akan menjalankan fungsinya demi
terbentuknya keseimbangan dalam ekosistem terarium tersebut. Terarium sebagai
miniatur ekosistem dapat dikembangkan lebih jauh dan disesuaikan fungsinya
5
dengan konsep ekosistem yang akan dibuat. Ekosistem merupakan sistem
hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
mempengaruhinya, dalam hal ini terjadi interaksi diantara mereka (Odum, 1998
dalam Sugiyanto 2010). Dengan kata lain, ekosistem merupakan suatu tatanan
kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara seluruh unsur lingkungan hidup yang
saling mempengaruhi (Solomon, 2008). Interaksi yang terjadi dalam ekosistem
tersebut mengakibatkan terjadinya kebergantungan antar komponen biotik atau
antara komponen biotik dan abiotik, sehingga terarium harus dapat menjaga
keberlangsungan interaksi tersebut. Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan
ekosistem di dalam terarium yaitu dengan melakukan penyiraman.Selain dari segi
penyiraman, interaksi juga dapat dilihat dari media yang digunakan, dan berapa
macam media yang digunakan karena mempengaruhi pertumbuhan tanaman
sebagai nutrisi bagi tanaman dalam terarium. Tanaman dalam terarium tidak perlu
diberi pupuk, karena hal ini akan mempercepat proses pertumbuhan tanaman dan
tidak mengacu pada konsep terarium yaitu mengelola tanaman agar tetap dalam
keadaan mini/kecil.
6
Terarium terbuka merupakan terarium yang tidak memiliki penutup.
Terarium ini merupakan modifikasi jenis wadah terarium. Pada terarium jenis
terbuka, kehilangan air cukup besar karena tidak ada penutup yang
menghalangi penguapan air dari tanaman maupun penguapan air dari media,
sehingga perlu dilakukan penyiraman. Keuntungan terarium terbuka ini
adalah pilihan jenis tanaman lebih bervariasi, efek rumah kaca dapat
dikurangi, dan perawatan serta pembuatan juga dapat dilakukan lebih mudah.
Projek yang akan kami rancang menggunakan terarium dengan sistem
terbuka. Pada terarium terbuka, evapotransporasi dipengaruhi oleh
ketersediaan air media dan laju evaporasi. Laju evaporasi dipengaruhi oleh
kondisi iklim, terutama temperatur dan kelembaban ruang serta kandungan air
tanah/media. Terarium akan bertahan hingga berbulan hingga bertahun-tahun
jika perawatan dan pemeliharaannya dilakukan dengan tepat, termasuk dalam
penyiramannya. Briggs dan Calvin (1987) menyatakan bahwa penyiraman
merupakan aspek kritis terbesar dalam keberhasilan atau kegagalan terarium.
Penambahan air harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Kebutuhan air
tanaman akan berbeda antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lain,
misalnya tMeanaman paku-pakuan relatif membutuhkan air yang cukup serta
kondisi lingkungan yang lembab agar dapat tumbuh dengan baik.
7
bervariasi, seperti kaktus, sukulen, paku-pakuan, sirih-sirihan, pakis, kuping
gajah, dan lain-lain.
Media tanam yang dapat digunakan dalam membuat terarium adalah
sebagai beikut.
a. Mampu menyimpan cadangan air dan menjaga kelembaban akar.
b. Mengandung unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
c. Memiliki pori-pori untuk pertukaran udara akar.
d. Memiliki drainase yang baik sehingga air siraman tidak tergenang.
Terdapat berbagai jenis media tanam yang dapat digunakan untuk
terarium, misalnya tanah, bahan organik, arang kayu, pakis, dan zeolit. Arang
kayu merupakan media yang berasal dari kayu atau batok kelapa. Media ini
banyak digunakan di daerah beriklim lembab, karena akar cenderung sukar
menyerap air. Arang berperan sebagai penyangga sehingga dapat menyesuaikan
diri jika terjadi kesulitan dengan pemberian hara. Bahan ini tidak mudah lapuk
dan sulit ditumbuhi jamur atau cendawan, selain itu arang kayu juga berfungsi
sebagai deodorize. Pada terarium, arang kayu berfungsi sebagai drainase dan
penyerap gas beracun.
Batang pakis juga dapat dimanfaatkan sebagai media tanam terarium.
Karakteristik batang pakis adalah sifatnya yang lunak sehingga mudah ditembus
akar, tetapi akan mengalami pelapukan sehingga perlu diganti. Mineral juga dapat
dimanfaatkan sebagai media tanam, yaitu zeolit. Pemilihan media tanam harus
dipertimbangkan dengan baik dan disesuaikan dengan karakteristik tanaman.
8
memiliki pengaturan cahaya dan sirkulasi udara yang baik untuk pertumbuhan
tanaman.
9
Gambar 4. Terarium ekosistem hutan hujan tropis
Salah satu jenis terraium berdasarkan ekosistem yaitu terarium hutan hujan
tropis. Terarium ini tersusun dari elemen-elemen yang umumnya terdapat di hutan
seperti semak belukar yang terbuat dari lumut atau moss, kemudian terdapat
pepohonan yang terbuat dari tanaman sukulen/bonsai serta ditambahkan
komponen pelengkap sehingga miniatur ekosistem menjadi kesatuan yang utuh.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Terarium merupakan teknologi media tanam dalam bentuk biosfer buatan
yang dapat dibuat mengikuti lingkungan alami. Terarium terdiri atas komponen
biotik dan abiotik yang akan saling berinteraksi sehingga masing-masing
komponen dapat menjalankan fungsinya demi terbentuknya keseimbangan
dalam ekosistem terarium tersebut. Terdapat dua jenis terarium yaitu terarium
terbuka dan terarium tertutup.
Walaupun kecil, Terarium memiliki prospek bagus. Ditinjau dari segi
ekologi, terarium memenuhi 3r (reduce, reuse, recycle). Jika ditinjau dari segi
sosial ekonomi, terarium memiliki nilai estetika yang dapat disesuaikan dengan
pasar untuk komoditas bisnis.
Terdapat karakteristik tertentu dalam pemilihan jenis tanaman dan jenis
media tanam yang akan digunakan pada terarium dan nantinya disesuaikan
dengan ukuran wadah. Pemeliharaan terarium relatif sederhana, cukup dengan
disiram 2-3 hari sekali, tidak memerlukan banyak pupuk dan disimpan di
tempat cukup cahaya dan udara.
Salah satu jenis terarium berdasarkan ekosistem yaitu terarium hutan hujan
tropis yang tersusun dari elemen-elemen hutan seperti semak belukar terbuat
dari lumut atau moss, kemudian terdapat pepohonan dari tanaman
sukulen/bonsai serta komponen pelengkap agar miniatur ekosistem menjadi
kesatuan yang utuh.
11
DAFTAR PUSTAKA
12