Anda di halaman 1dari 19

MATRIKS

1. Definisi Matriks

 Matriks didefinisikan sebagai susunan berbentuk persegi panjang dari elemen-

elemen yang diatur berdasarkan baris dan kolom.

 Matriks dinotasikan dengan huruf capital seperti A, B, C dan sebagainya, sedangkan

elemen matriks berupa huruf yang ditulis dengan huruf kecil atau angka.

 Ordo matriks atau ukuran matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan kolom

Contoh :

2 1 0 −3 baris 1
𝐴 = (1 −5 7 1) baris 2
4 3 2 −4 baris 3

Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4

Matriks A terdiri dari 3 baris dan 4 kolom.

Matriks A berordo 3 x 4 ditulis dengan 𝐴3𝑥4Secara umum matriks dapat ditulis dengan

𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛


𝐴 = (𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛 ) = (𝑎𝑖𝑗 )
𝑚𝑥𝑛
⋮ ⋮ ⋱ ⋮

𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 ⋯ 𝑎𝑚𝑛

Dalam hal ini, 𝑎𝑖𝑗 disebut elemen matriks pada baris ke-i dan kolom-j.

LATIHAN 1

2 1 0 −7
Diberikan matrik A = [−3 −2 4 2]
−4 3 −2 0

a. Berapakah ordo dari matriks A?


b. Ada berapa baris dan ada berapa kolom dari matriks A?

c. Sebutkan elemen – elemen dari a14 , a23 , a31 , dan a34!

2. Jenis – jenis matriks.

a. Matriks baris. Yaitu matriks yang hanya terdiri atas satu baris.

Contoh :

𝐴1𝑥2 = (3 4)

𝐵1𝑥3 = (3 5 −1)

b. Matriks Kolom. Yaitu matriks yang terdiri atas satu kolom.

Contoh :

5
𝑃2𝑥1 = ( )
6
1
𝑄3𝑥1 = (0)
2

c. Matriks Persegi. Yaitu matriks dengan banyak baris sama dengan banyak kolom.

Contoh :

−3 1
𝐴2𝑥2 = ( )
0 5
1 2 3
𝐴3𝑥3 = ( 4 −2 5)
−7 0 1

d. Matriks Nol. Yaitu matriks yang semua elemennya Nol.

Contoh :

𝑂1𝑥2 = (0 0)

0 0 0
𝑂3𝑥3 = (0 0 0)
0 0 0
e. Matriks Identitas dinotasikan I. Yaitu matriks persegi yang elemen diagonalnya

utamanya 1 dan elemen lainnya Nol.

Contoh :

1 0
𝐼2𝑥2 = ( )
0 1

1 0 0
𝐼3𝑥3 = (0 1 0)
0 0 1

3. Kesamaan dua Matriks

Dua buah matriks dikatakan sama jika ordo ke dua matrik sama dan elemen yang seletak

(bersesuaian) sama

Contoh :

1 2 1 2
Misal matriks 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ) maka dikatakan 𝐴 = 𝐵
−3 4 −3 4

4. Tranpose Matriks.

Transpose dari suatu matriks merupakan pengubahan susunan baris menjadi kolom dan

kolom menjadi baris. Transpose dari matriks A dinotasikan dengan 𝐴𝑇 .

Contoh :

1 4
1 2 3
𝐴=( ) maka 𝐴𝑇 = (2 5)
4 5 6
3 6

LATIHAN 2

3 4 1 0
1. Jika A = ( ) dan 𝐼 = ( ) maka pernyataan yang benar adalah….
5 6 0 1

𝑎 2 3 6 2 3
2. Matriks 𝑀 = (8 3 𝑏) dan 𝑁 = (8 3 2𝑎) .Jika 𝑀 = 𝑁maka nilai 𝑐 sama dengan
5 3𝑐 7 5 4𝑏 7
….
2𝑎 + 1 𝑎 + 2𝑏 𝑎−2 𝑏+3
3. Jika ( )= ( ) . Nilai 𝑑 − 5 = ⋯.
𝑏 − 𝑐 − 3 2𝑑 + 5 𝑐−1 𝑎−𝑐
3 −3 𝑥 + 1 3 1 0
4. Jika matriks 𝑈 = (1 1 0 ) dan 𝑉 = (−3 2𝑦 − 3 8), dan 𝑈 = 𝑉 𝑇 maka nilai
0 2𝑥 4 5 0 4
𝑥 + 𝑦 = ….
𝑚+1 1 𝑚 5 3 6
5. Diketahui ( )+( )= ( ) maka nilai 𝑚 + 𝑛 = ⋯.
6 5 2 𝑛+2 8 4

6. Operasi Pada Matriks.

a. Penjumlahan dan pengurangan dua matriks.

Matriks A dan B dapat dijumlahkan atau dikurangkan bila ordonya sama. Hasil

penjumlahan atau pengurangan dua matriks diperoleh dengan cara menjumlahkan

atau mengurangkan elemen – elemen yang seletak.

2 9 4 −5 6 4
( )+( )=( )
3 −1 1 2 4 1

b. Perkalian scalar dengan matriks.

Perkalian scalar dengan matriks akan diperoleh sebuah matriks yang elemen –

elemennya merupakan perkalian scalar tersebut dengan setiap elemen matriks.

Contoh :

1 0 4 5 0 20
5( )= ( )
3 2 −5 15 10 −25

Scalar

c. Perkalian dua matriks.

Matiks A dapat dikalikan dengan matriks B jika banyak kolom pada matriks A

sama dengan banyak baris pada matriks B.

Contoh :

𝑎 𝑏 𝑥
Diketahui matriks 𝐴2𝑥2 = ( ) dan 𝐵2𝑥1 = (𝑦) maka
𝑐 𝑑 Hasil kali

𝐴2𝑥2 𝑥 𝐵2𝑥1

(𝐴 𝑥 𝐵)2𝑥1 = (𝑎 𝑏 𝑥 𝑎. 𝑥 + 𝑏. 𝑦 harus sama


)( ) = ( )
𝑐 𝑑 𝑦 𝑐. 𝑥 + 𝑑. 𝑦
1 2 5 6 7
Diketahui matriks 𝑃2𝑥2 = ( ) dan 𝑄2𝑥3 = ( ) maka
3 4 8 9 10

1 2 5 6 7 1.5 + 2.8 1.6 + 2.9 1.7 + 2.10


(𝑃𝑥𝑄)2𝑥3 = ( )( )=( )=
3 4 8 9 10 3.5 + 4.8 3.6 + 4.9 3.7 + 4.10

21 24 27
( )
47 54 61

LATIHAN 3

1 −2 2 3 5 4
1. Jika A = ( ), B=( )dan C = ( )maka(𝐴 + 𝐶) − (𝐴 + 𝐵) = ….
3 5 0 −2 −1 0
1 1 0 1
2. Jika A = ( ) dan B = ( ) maka (𝐴 + 𝐵)(𝐴 − 𝐵) − (𝐴 − 𝐵)(𝐴 + 𝐵)= ….
−1 1 1 0
−3 10 2 −1
3. Diketahui matriks 𝐴 = ( ) dan matriks 𝐵 = ( ) maka 3𝐴 + 𝐵𝑇 =
6 5 −3 4
….
0 −3
4. Jika matriks 𝐴 = ( ) maka hasil dari 𝐴2 − 2𝐴 = ⋯.
2 4
1 2
1 2 3
5. Hasil kali dari ( ) (3 −4) adalah….
4 5 −6
5 6

7. Determinan suatu matriks

a. Determinan matriks ordo 2 x 2 diagonal secunder

𝑎11 𝑎12 𝑎11 𝑎12


Jika matriks 𝐴 = (𝑎 𝑎22 ) maka det 𝐴 = |𝑎21 𝑎22 | = (𝑎11 . 𝑎22 ) − (𝑎21 . 𝑎12 )
21

diagonal utama

Contoh :

1 3
Diketahui matriks A = ( ).
2 5
1 3
Determinan matriks A = det A = | | = (1.5) − (2.3) = −1
2 5
b. Determinan matriks ordo 3 x 3

2 1 −3
Jika matriks A = (1 −2 1 ) maka determinan matriks A dapat dicari dengan
3 0 1

menggunakan :

1. Menggunakan minor

2 1 −3 2 1 −3 2 1 −3
(1 −2 1 ) (1 −2 1 ) (1 −2 1 )
3 0 1 3 0 1 3 0 1

Entri 𝑎11 = 2 Entri 𝑎12 = 1 Entri 𝑎13 = −3

Minor : Minor: Minor:

−2 1 1 1 1 −2
𝑀11 = | | = −2 𝑀12 = | | = −2 𝑀13 = | |=6
0 1 3 1 3 0

Jadi determinan matriks A = +(2. (−2)) − (1. (−2)) + ((−3). 6) = −20

Perhatikan tanda plus dan minus yang digunakan untuk tiap – tiap entri. Jika jumlah

(i+j) genap maka 𝑎𝑖𝑗 bertanda positif dan jika jumlah (i+j) ganjil maka 𝑎𝑖𝑗 bertanda

negative.

Contoh :
𝑎11 𝑎12 𝑎13 + − +
(𝑎21 𝑎22 𝑎23 ) → (− + −)
𝑎31 𝑎32 𝑎33 + − +

i+j=5 i+j=6

2. Menggunakan aturan Sarrus

_ _ _

𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟏𝟐 𝒂𝟏𝟑 𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟏𝟐


Det A = |𝒂𝟐𝟏 𝒂𝟐𝟐 𝒂𝟐𝟑 | 𝒂𝟐𝟏 𝒂𝟐𝟐
𝒂𝟑𝟏 𝒂𝟑𝟐 𝒂𝟑𝟑 𝒂𝟑𝟏 𝒂𝟑𝟐

+ + +
=(𝑎11 . 𝑎22 . 𝑎33 + 𝑎12 . 𝑎23 . 𝑎31 + 𝑎13 . 𝑎21 . 𝑎32 ) − (𝑎31 . 𝑎22 . 𝑎13 +

𝑎32 . 𝑎23 . 𝑎11 . +𝑎33 . 𝑎21 . 𝑎12 )

Contoh :

2 1 −3
Diketahui matriks A = (1 −2 1 ) maka determinan matriks A adalah
3 0 1
2 1 −3 2 1
Det A = |1 −2 1 | 1 −2
3 0 1 3 0

= {((2. (−2). 1) + (1.1.3) + (.1.0)} − {(3. (−2). (−3)) + (0.1.2) + (1.1.1)}

= (−4 + 3 + 0) − (18 + 0 + 1)

= −1 − 19

= −20

8. Invers Matriks.

a. Invers matriks ordo 2 x 2

Jika A adalah suatu matrik maka invers (kebalikan) dari matriks A adalah
1
atau A−1
A

𝑎 𝑏 1 𝑑 −𝑏
Jika Matriks 𝐴 = ( ) maka invers dari matriks A = 𝐴−1 = det 𝐴 ( )
𝑐 𝑑 −𝑐 𝑎

Lawan tukar

Contoh:

3 −4
Determinan dan invers dari matriks 𝑃 = ( ) adalah
2 −6

Det P = (3. (−6)) − (2. (−4)) = −18 − (−8) = −10


−6 4
1 −6 4 0,6 −0,4
Invers P = 𝑃 −1
= ( ) = (−10
−2
−10
3 ) = ( )
−10 −2 3 0,2 −0,3
−10 −10

b. Invers matriks ordo 3 x 3

Matriks kofaktor dan adjoint

Agar dapat menentukan elemen – elemen (entri-entri) kofaktor kita perlu terlebih

dulu menentukan elemen – elemen minor dari matriks tersebut. Seperti yang

sudah kita ketahui bahwa minor diperoleh dengan cara menghilangkan elemen-

elemen pada baris I kolom j dari matriks yang diberikan.

2 1 −3
Misal matriks A = (1 −2 1 ) maka minor 𝑀11 artinya menghilangkan baris
3 0 1

ke-1 pertama kolom ke-1 kemudian tentukan determinannya.

2 1 −3
−2 1
(1 −2 1 ) = | | = −2
0 1
3 0 1

𝑀32 artinya menghilangkan baris ke-3 kolom ke-2

2 1 −3
2 −3
(1 −2 1 ) = | | = 2 − (−3) = 5
1 1
3 0 1

Sekarang coba lanjutkan dengan menentukan 𝑀12 , 𝑀13 , 𝑀21 , 𝑀22 , 𝑀23 , 𝑀31 , 𝑀33

Selanjutnya elemen kofaktor diperoleh dari elemen minor dengn tanda jika (i+j)

jumlahnya genap maka tanda posirif dan jika (i+j) jumlahnya ganjil maka tanda

negative.

Sehingga

𝐶11 = (+). 𝑀11 𝐶23 = …

𝐶12 = (−). 𝑀12 𝐶31 = …


𝐶13 = (+). 𝑀13 𝐶32 = …

𝐶21 = … 𝐶33 = …

𝐶22 = …

Adjoint adalah Kofaktor yang di transpose. Adj = 𝐶 𝑇 . Sehingga

𝑪𝟏𝟏 𝑪𝟏𝟐 𝑪𝟏𝟑 𝐶11 𝐶21 𝐶31


𝐴 = (𝑪𝟐𝟏 𝑪𝟐𝟐 𝑪𝟐𝟑 ) → Adj 𝐴 = 𝐶 𝑇 = (𝐶12 𝐶22 𝐶32 )
𝑪𝟑𝟏 𝑪𝟑𝟐 𝑪𝟑𝟑 𝐶13 𝐶23 𝐶33

Invers matriks ordo 3 x 3 dengan det (A) ≠ 𝟎

𝟏
𝑨−𝟏 = 𝒅𝒆𝒕 𝑨 . 𝑨𝒅𝒋 𝑨

LATIHAN 4

−3 1
1. Determinan matriks 𝐴 = ( ) adalah ….
18 2
3 4
2. Determinan matriks ( ) adalah 4 maka nilai 𝑝 adalah ….
2 𝑝
2 −1 3
3. Determinan dari matirks ( 0 4 −5) adalah ….
−2 −3 1
2 5
4. Invers dari matrik 𝐴 = ( ) adalah ….
1 3
4 −3 −1
5. Jika matriks A = ( 2 4 3 ) maka minor 𝑀32 adalah …
−1 2 5

1 −1 2
6. Kofaktor dari matriks (−3 4 0) adalah ….
5 −2 3
3 1 2
7. Jika matriks 𝐴 = ( 0 −4 1 ) maka matriks 𝐴𝑑𝑗 (𝐴) adalah ….
−2 5 −2
−2 1 3
8. Invers dari matriks 𝐴 = ( 3 0 0) adalah ….
2 2 4
9. Penyelesaian sistim persamaan linier.

Penyelesaian sistim persamaan linier dengan determinan

Bentuk umum SPL Dua Variabel adalah

𝑎11 𝑥 + 𝑎12 𝑦 = 𝑏1 …. (*1)

𝑎21 𝑥 + 𝑎22 𝑦 = 𝑏2 …. (*2)

dengan 𝑎11 , 𝑎12 , 𝑎21 , 𝑎22 , 𝑏1 , 𝑏2 adalah konstanta rea, sedang x dan y adalah

veriabel.

SPL tersedut dapat diubah ke bentuk persamaan matriks sebagai berikut:

𝑎11 𝑎12 𝑥 𝑏1
(𝑎 𝑎22 ) (𝑦) = (𝑏2 ) …. (*3)
21

𝑎11 𝑎12 𝑥 𝑏1
Misal (𝑎 𝑎22 ) sebagai A , (𝑦) sebagai X dan (𝑏2 ) sebagai B, maka (*3) dapat
21

ditulis sebagai AX=B …. (*4)

Karena AX=B maka untuk menentukan penyelesaian X ruas kiri harus dikalikan 𝐴−1

Sehingga :

(𝐴−1 ) . 𝐴𝑋 = (𝐴−1 )𝐵 Ingat :

𝑋 = 𝐴−1 𝐵

Demikian juga jika 𝑋𝐴 = 𝐵 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑋 = 𝐵 . 𝐴−1

Contoh :

4𝑥 + 9𝑦 = 5
Carilah nilai x dan y yang memenuhi persamaan linier berikut:
2𝑥 + 3𝑦 = 2

Penyelesaian:

SPL di ubah ke bentuk umum menjadi


4 9 𝑥 5
( )( ) = ( ) → 𝐴𝑋 = 𝐵
2 3 𝑦 2

𝑋 = 𝐴−1 𝐵 → det 𝐴 = 12 − 18 = −6

1 3 −9
𝐴−1 = −6 ( )
−2 4
3 −9
−6 −6
𝐴−1 = (−2 4)
−6 −6

1 3
−2 2
−1
𝐴 = ( 1 2)
3
−3

1 3 1 3 1
−2 2 5 −2.5 + 2 .2
−1
𝑋= 𝐴 𝐵= ( 1 2) (2) = (1 2 ) = (21)
3
−3 3
.5 + −3 .2 3

1
𝑥 1 1
Karena 𝑋 = (𝑦) = (21) maka 𝑥 = 2 dan 𝑦 = 3
3

Penyelesaian sistim persamaan linier dengan metode cramer

Perhatikan sistim persamaan linier berikut:

𝑎11 𝑥 + 𝑎12 𝑦 = 𝑏1 …. (*1)

𝑎21 𝑥 + 𝑎22 𝑦 = 𝑏2 …. (*2)

Dengan cara aljabar kita telah menemukan penyelesaian dari SPL tersebut yaitu

𝑏 𝑎12
| 1 | 𝑏1 𝑎22 −𝑏2 𝑎12 𝑎11 𝑎22 − 𝑎21 𝑎12 adalah deskriminan D
𝑏2 𝑎22
𝑥= 𝑎11 𝑎12 =
|𝑎 | 𝑎11 𝑎22 −𝑎21 𝑎12 𝑏1 𝑎22 − 𝑏2 𝑎12 adalah 𝐷𝑥
21 𝑎22

𝑎11 𝑏2 − 𝑎21 𝑏1 adalah 𝐷𝑦


𝑎 𝑏1
| 11 | 𝑎11 𝑏2 −𝑎21 𝑏1
𝑎21 𝑏2
𝑦= 𝑎11 𝑎12 =
|𝑎 | 𝑎11 𝑎22 −𝑎21 𝑎12
21 𝑎22

Untuk SPL dua variable dengan variable x dan y, maka penyelesaiannya

adalah :

𝐷𝑥 𝐷𝑦
𝑥= dan 𝑦 =
𝐷 𝐷

Untuk SPL dengan tiga variable dengan veriabel x, y, dan z maka

penyelesaiannya adalah :

𝐷𝑥 𝐷𝑦 𝐷𝑧
𝑥= , 𝑦= dan 𝑧 =
𝐷 𝐷 𝐷

Contoh :

3𝑥 + 4𝑦 = 17
Penyelesaian persamaan linier :
2𝑥 − 𝑦 = −7

3 4 𝑥 17
Kita ubah duli SPL menjadi bentuk AX=B → ( ) (𝑦) = ( )
2 −1 −7

𝐷𝐴 = 3. (−1) − 2.4 = −3 − 8 = −11

17 4
𝐷𝑥 | | 17.(−1)−(−7).4 −17+28 11
−7 −1
= 3 4 = = = −11 = −1
𝐷 | | 3.(−1)−2.4 −3−8
2 −1
3 17
𝐷𝑦 | | 3.(−7)−2.17 −21−34 −55
2 −7
= 3 4 = = = −11 = 5
𝐷 | | 3.(−1)−2.4 −3−8
2 −1

𝐷𝑥 𝐷𝑦
Jadi nilai 𝑥 = = −1 dan 𝑦 = =5
𝐷 𝐷

LATIHAN 5

2𝑥 − 𝑦 = −8
1. Penyelesaian SPL dua veriabel adalah …
𝑥 + 2𝑦 = 11

𝑥 + 2𝑦 − 𝑧 = −2
2. Penyelesaian SPL dengan tiga veriabel 3𝑥 + 4𝑧 = 8 adalah …
4𝑥 = 4𝑦 = 𝑧 = 5

EVALUASI

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1 −2 2 3 5 4
1. Jika A = ( ), B=( )dan C = ( )maka(𝐴 + 𝐶) − (𝐴 + 𝐵) = ….
3 5 0 −2 −1 0
2 −1
A. ( )
7 −1
2 −1
B. ( )
1 1
1 1
C. ( )
2 −1
1 1
D. ( )
−1 2
2 1
E. ( )
1 −2

1 2
1 2 3
2. Hasil kali dari ( ) (3 −4) adalah….
4 5 −6
5 6
22 12
A. ( )
−11 −48
22 −12
B. ( )
−11 48
22 6 −12
C. ( )
−11 15 48
22 −6 −12
D. ( )
11 15 −14
−22 6
E. (−11 15)
12 48

1 3 𝑎−1 2 −3 5
3. Jika( )+( )=( ) maka nilai a dan b adalah ….
2𝑏 −4 2 5 6 1
A. 𝑎 = −2 dan 𝑏 = −3
B. 𝑎 = 2 dan 𝑏 = −3
C. 𝑎 = −2 dan 𝑏 = 3
D. 𝑎 = −3 dan 𝑏 = −2
E. 𝑎 = −3 dan 𝑏 = 2

4 −5 0 −2
4. Jika𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ) maka 𝐴 + 𝐵𝑇 = ….
3 −2 1 3
4 4
A. ( )
1 1
4 −4
B. ( )
1 1
4 −4
C. ( )
−1 1
4 4
D. ( )
1 −1
4 −4
E. ( )
−1 1
2 5
5. Invers dari matrik 𝐴 = ( ) adalah ….
1 3
2 5
A. ( )
1 3
3 5
B. ( )
1 2
3 −5
C. ( )
−1 2
−2 1
D. ( )
5 −3
2 −5
E. ( )
−1 3

−2 −3
6. Jika matriks 𝐴 = ( ) maka 𝐴 . 𝐴−1 adalah ….
3 5
3 0
A. ( )
0 2
0 1
B. ( )
1 0
1 0
C. ( )
0 1
−19 12
D. ( )
30 −19
−19 0
E. ( )
0 −19
5 𝑎 2𝑎 + 2 𝑎+8
7. Jikamatriks 𝐴 = ( )dan𝐵 = ( ), sedang 2𝐴 = 𝐵𝑇 maka nilai c adalah
3𝑏 5𝑐 𝑎+4 3𝑎 − 𝑏
….
A. – 1
B. 0
C. 1
D. 2
E. 3

−3 1
8. Determinan matriks 𝐴 = ( ) adalah ….
18 2
A. 15
B. 13
C. – 6
D. – 21
E. – 30

4 3 −3 −5
9. Diketahui matriks 𝐴 = ( ) dan matriks 𝐵 = ( ) maka 𝐴𝑇 + 𝐵𝑇 = ⋯.
1 2 1 1
1 −2
A. ( )
2 3
1 −2
B. ( )
−2 3
1 2
C. ( )
−2 3
−1 −2
D. ( )
2 3
−1 2
E. ( )
2 −3

2𝑥 − 1 5 3𝑥 + 𝑦 5
10. Diketahuimatriks= ( ) 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = ( ) . Jika 𝐴 = 𝐵 maka
−2 𝑥+𝑦+3 −2 𝑥 + 5𝑦 − 1
nilai 𝑥 adalah ….
A. – 2
B. – 1
C. 0
D. 1
E. 2
𝑚+1 1 𝑚 5 3 6
11. Diketahui ( )+( )= ( ) maka nilai 𝑚 + 𝑛 = ⋯.
6 5 2 𝑛+2 8 4
A. 4
B. 3
C. 1
D. – 2
E. – 3
−2 4 4 2
12. Jika( 1 ) + 3 (0) + 𝑘 (2) = (−3)maka nilai 𝑘 adalah ….
−1 3 6 −4
A. – 4
B. – 2
C. 2
D. 3
E. 4
1 −2 −3 6
13. Jika2 ( ) + 5x = ( ) maka matriks x yang memenuhi adalah ….
10 20 5 20
−1 2
A. ( )
3 −4
−1 −2
B. ( )
3 4
−1 2
C. ( )
−3 4
1 −2
D. ( )
−3 4
−1 −2
E. ( )
3 −4

4 1 𝑥+𝑦 2 7 2
14. Matriks= ( ) ,𝐵 = ( ) dan 𝐶 = ( ) . Jika 𝐵 − 𝐴 = 𝐶 𝑇 maka nilai 𝑥 . 𝑦 =
3 2 −3 𝑦 3 1
⋯.
A. 10
B. 15
C. 20
D. 24
E. 32
4 7
15. Determinan dari matrik( ) adalah ….
5 8
A. – 36
B. – 3
C. 26
D. 37
E. 67
𝑥+2 3
16. Nilai 𝑥 yang memenuhi hubungan | | = 5 adalah ….
𝑥−1 𝑥
A. – 1 dan – 2
B. 1 dan – 2
C. 1 dan 2
D. – 1 dan 2
E. 2
7 3
17. Invers darimatriks A = ( )adalah ….
10 4
1 4 −3
A. 2 ( )
−10 7
1 4 3
B. 2 ( )
10 7
1 7 3
C. − 2 ( )
10 4
1 7 −10
D. − 2 ( )
−3 4
1 7 −3
E. − 2 ( )
−10 4

1 2 4 −2
18. Matriks X berordo2x2 yangmemenuhi( ) 𝑋= ( ) adalah ….
3 4 −2 6
10 −10
A. ( )
7 6
10 −10
B. ( )
7 −6
−10 −10
C. ( )
−7 6
−10 −10
D. ( )
7 −6
−10 10
E. ( )
7 −6
−1 3 −5 4 −11 8
19. Matrikspenjumlahan2 (−5 −2 7 ) + ( 2 −3 −3) adalah ….
4 12 9 −4 0 1
3 −8 3
A. (−3 −5 7 )
0 12 10
3 −8 −3
B. (−7 −5 4 )
−8 12 8
2 −5 −2
C. (−8 −7 11 )
4 24 19
2 −5 3
D. (−8 −5 11)
0 24 19
2 −5 −3
E. (−8 −7 11 )
0 24 10

2 −1 3
20. Determinan dari matirks ( 0 4 −5) adalah ….
−2 −3 1
A. 22
B. 14
C. 12
D. – 6
E. – 8

Selesaikan soal uraian berikut!

21. Ibu membeli 3 kg gula dan 7 bungkus teh dengan harga Rp. 78.500,-. Ditempat yang sama bu
Yuni membeli 4 kg gula dan 5 bungkus teh membayar Rp. 83.000,- . Jika banyaknya kg gula
adalah x dan banyaknya teh adalah y , nyatakan soal dalam bentuk matrik dan tentukan
harga 1 kg gula dan 1 bungkus teh.

−𝑥 + 3𝑦 + 3𝑧 = 14
22. Diketahui SPL 𝑥 + 3𝑦 + 3𝑧 = 16 Tentukan nilai 𝑥, 𝑦, 𝑧!
2𝑥 + 3𝑦 + 𝑧 = 7

Anda mungkin juga menyukai