Tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran teknik kontrol dan kontrol otomatis di
masyarakat industri sangat dibutuhkan. Tanpa disiplin ilmu ini, teknologi pada
hari ini dan hari-hari mendatang sulit dijelaskan. Sistem kontrol dibutuhkan pada
semua cabang teknik. Pengembangan yang terus-menerus dibidang ini menjadi
kebutuhan yang utama.
Untuk memungkinkan adanya kolaborasi pada skala yang lebih luas, maka
keseragaman bahasa sangat penting, meliputi ketepatan definisi suatu istilah
harus dijelaskan dan secara universal sesuai dengan prinsip-prinsip dasar teknik
kontrol.
6 6
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Rujukan yang digunakan untuk menjelaskan beberapa istilah kontrol dalam buku
ini mengacu pada International Electrotechnical Commission 60050 (IEC 60050)
area 351 tentang teknologi kontrol, tahun 2013. Rujukan lain juga digunakan
aturan DIN 19 226, tahun 1968.
Variabel adalah kuantitas fisik yang nilainya dapat berubah dan biasanya
dapat diukur.
Variabel input adalah jumlah variabel yang memberikan aksi pada sistem dari
luar dan tidak tergantung dari jumlah variabel lain dari sistem.
Variabel output adalah jumlah variabel yang dapat dicatat yang dihasilkan
oleh sistem, hanya dipengaruhi oleh sistem dan melalui sistem oleh variabel
input.
Proses adalah set lengkap dari interaksi suatu operasi dalam sebuah sistem
di mana materi, energi atau informasi dirubah, dikirim atau disimpan.
Sistem adalah set elemen yang saling terkait dalam konteks tertentu sebagai
satu kesatuan dan terpisah dari lingkungannya.
Sebuah sistem adalah susunan dari struktur, yang terkait satu sama lain,
pengaturannya dengan persyaratan tertentu yang didefinisikan oleh
lingkungannya.
7 7
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Istilah dan penjelasan dalam teknik kontrol dan kontrol otomatis menurut DIN 19
226, versi Mei 1968 adalah sebagai berikut:
Alat-alat untuk mempengaruhi energi yang lebih besar oleh energi yang lebih
kecil.
Keseluruhan komponen dengan cara apa unjuk kerja mesin atau operasi
peralatan diubah, biasanya secara otomatis.
Intervensi di dalam aliran material dan energi dari mesin yang tidak secara
langsung dengan tangan.
Pengaruh proses yang tidak dapat diawali secara langsung oleh intervensi
manusia.
Kontrol menurut DIN 19 226 berarti proses di dalam sistem dimana salah
satu atau beberapa variabel input mempengaruhi variabel output lain sebagai
hasil hukum saling mempengaruhi dari sebuah sistem. Pengontrolan dicirikan
oleh urutan “loop-terbuka” dari aksi atau rantai kontrol.
Sistem merupakan isi dari kotak itu sendiri. Aksi variabel input (ditandai dengan
Xe@) pada sistem dihubungkan dalam kotak dan keluar sebagai variabel output
Xa@. Variabel output saat ini ada pada aliran energi atau masa yang akan
dikontrol.
8 8
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Ganggua
n z1
Sistem
yang
dikontrol AliranEnergy/
aliran massa
Output y
Pengon-
trol
Urutan Aksi
Pengon- "loop-terbuka"
trol
Gangguan
z2
Variabel Input
Xe
Contoh:
Kata “kontrol” sering digunakan tidak hanya untuk proses kontrol tetapi juga
untuk sistem yang lengkap dimana kontrol ditempatkan.
9
9
TEKNIK KONTROL
10
10
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
11 11
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Kontrol sering dipisahkan antara bagian sinyal dan bagian daya. Bagian
sinyal menggunakan tegangan dan tekanan yang lebih kecil daripada yang
digunakan oleh bagian daya, dalam hubungan ini kemudian disebut dengan unit
kontrol dan unit daya. Hal ini terutama bermanfaat untuk elemen kerja yang
besar dan kontrol dengan kabel panjang.
12 12
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Elemen sinyal dapat disimpan secara berbaris karena kecil dimensinya, tetapi
aktuator harus disesuaikan dengan karakteristik elemen kerja. Dalam pneumatik,
kontrol elektro-pneumatik atau elektro-hidrolik, aktuator juga memiliki fungsi
antarmuka antara sinyal dan power suplai, karena output sinyal yang dihasilkan
dari kombinasi logika sinyal input, dilewatkan dari sinyal di bagian listrik.
Contoh kontrol
© EUROPE LEHRMITTEL
13 13
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
14 14
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Contoh:
Dengan kontrol otomatis ini, tekanan di dalam tangki udara bertekanan
dijaga secara otomatis pada nilai yang ditetapkan sebelumnya. Nilai aktual
tekanan tangki dimasukkan dalam bellow yang akan merubah panjang terhadap
tekanan. Perubahan panjang berdampak pada perubahan posisi katup geser
yang disebut variabel y terkontrol, melalui sambungan batang dan peredam, lalu
mengakibatkan pengaturan volume udara pada nilai yang diharapkan.
Suhu output disesuaikan dengan menyesuaikan set point dalam proses, dan
nilai aktual, sehingga hal ini dikatakan kontrol otomatis (pengaturan).
15 15
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Berikut ini perbandingan kontrol (open loop) dan kontrol otomatis (close loop)
pada kontrol tekanan. Pada kontrol open loop, variabel output tidak diperhatikan
lagi dan tidak bisa mempengaruhi variabel kontrol.
16 16
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
B.4.1 Sinyal
Sinyal analog adalah sinyal dimana setiap titik dalam daerah kontinyu dari
nilai suatu parameter tunggal, memberikan informasi yang berbeda (DIN 19226).
17 17
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Jadi isi informasi Ip (parameter informasi) dari suatu sinyal dapat berupa nilai
apapun dalam batas tertentu.
18 18
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Contoh:
Jika tekanan yang dapat berubah secara terus menerus dari 0 @ 600 kPa
(0 @ 6 bar/ 0 @ 87 psi) diukur dengan transduser tekananan Bourdon, maka
setiap niai tengah menggambarkan posisi tertentu dari suatu penunjuk. Posisi
penunjuk menggambarkan sinyal analog.
Contoh lain dapat Anda jumpai pada skala suhu dalam termometer,
pengukur kecepatan pada sepeda motor, dan lain-lain.
19 19
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
berhubungan antar satu dengan lainnya. Setiap nilai memberikan satu informasi.
Contoh:
20 20
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Sinyal digital adalah sinyal diskrit dengan beberapa interval nilai dari
parameter informasi Ip. Setiap nilai ditandai informasi tertentu yang berbeda,
sehingga interval nilai merupakan jumlah perkalian dari satuan dasar E.
21 21
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Sinyal biner (sinyal dua-titik) adalah sinyal parameter tunggal dengan hanya
dua daerah nilai. Sinyal hanya dapat memberikan dua pilihan informasi, contoh
ON-OFF, YES-NO, 1-0.
22 22
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Nilai sinyal (misal tekanan) dapat bervariasi didalam daerah atas, tetapi masih
diidentifikasi sebagai 1. Demikian juga untuk daerah bawah. Jadi kepastian
pencegahan terhadap interferensi dapat dicapai.
Nilai sinyal harus berada apakah didaerah atas atau di daerah bawah. Jika
nilai sinyal berada di daerah aman (daerah terlarang) maka dapat
mengakibatkan gangguan pensakelaran.
Ada penandaan lain untuk nilai sinyal 0 dan 1, sekalipun tidak harus
digunakan (DIN 40700).
C. Rantai Kontrol
Aliran sinyal menunjukkan jalur sinyal dari input sinyal melalui pemrosesan
sinyal menuju output sinyal. Di dalam draft penggambaran rangkaian dilakukan
pengelompokkan antara pemrosesan sinyal dan kontrol dan bagian aktuasi.
23 23
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
24 24
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Bagian yang memiliki lebar berbeda (ada dua perbedaan lebar) dipisahkan
dengan konveyor, dan disensor oleh mekanisme feeler dan dipilih dengan
memindah bagian yang dioperasikan oleh silinder pneumatis. Jarak antar bagian
cukup lebar untuk menghindari tumpang-tindih.
(a)
(b)
25 25
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Dalam praktiknya, tidak selalu mudah memilih sistem kontrol yang cocok.
Berbagai jenis media kerja dan media kontrol yang lazim digunakan juga harus
dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu.
Media kerja yang lazim digunakan meliputi elektrik, pneumatik, dan hidrolik.
Pemilihan media kerja yang sesuai didasarkan atas pertimbangan: gaya, langkah
kerja, jenis gerakan (linear, putar), kecepatan, ukuran fisik, usia pemakaian,
sensitivitas, keselamatan kerja, biaya energi, kemampuannya untuk dikontrol,
penanganannya, dan penyimpanannya.
26 26
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
27 27
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Aliran kontrol, dimana kondisi transisi hanya tergantung pada waktu, adalah
terlampauinya waktu. Aliran kontrol tergantung proses adalah kontrol yang
kondisi transisi tergantung pada proses. Langkah berikut dimulai hanya ketika
langkah sebelumnya telah selesai.
28 28
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
29 29
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
Untuk kontrol yang sangat kompleks dari sistem yang besar sering terjadi kedua
bentuk kontrol sekuensial bersama-sama. Misalnya, sebuah silinder untuk waktu
tertentu harus diperpanjang selama penjepitan dan mengikat benda kerja,
sedangkan silinder lainnya keluar (maju). Oleh karena itu kedua silinder harus
mundur atau maju setelah sebuah diagram alur tertentu.
30 30
TEKNIK KONTROL TEKNIK KONTROL
2.1.3 Rangkuman
a. Kontrol (open loop) berarti proses di dalam sistem dimana salah satu atau
beberapa variabel input mempengaruhi variabel output lain sebagai hasil
hukum saling mempengaruhi dari sebuah sistem. Kontrol dicirikan oleh
urutan “loop-terbuka” dari aksi atau rantai kontrol. Penyimpangan pada
variabel output dari nilai nominal (seting poin) tidak diperhatikan (diabaikan),
sehingga tidak dapat dikoreksi.
b. Sistem terkontrol terdiri dari elemen sinyal, elemen kontrol, aktuator dan
elemen kerja. Pada bagian sinyal terdapat elemen sinyal dan elemen kontrol,
sedangkan pada bagian daya terdapat aktuator dan elemen kerja. Diantara
bagian sinyal dan bagian daya terdapat interface.
e. Media terdiri dari media kerja dan media kontrol. Media kerja digunakan oleh
aktuator dan elemen kerja, sedangkan media kontrol digunakan oleh elemen
sinyal dan elemen kontrol.
31 31