PENDAHULUAN
Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat untuk mengendalikan,
memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah kendali ini dapat dipraktekan secara
manual untuk mengendalikan sistem kontrol. Dalam sistem yang otomatis alat ini banyak
digunakan didalam bidang industri dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk
Sistem pengendali ini merupakan sebuah sistem yang mempertahankan sebuah nilai
keluaran dari suatu variabel proses sesuai dengan yang dinginkan (set point). Tujuan dari sistem
Beberapa alasan sebuah industri memerlukan suatu sistem pengendali. Pertama, karena
sistem ini dapat mengurangi human error yang dihasilkan pada saat pengoperasian sistem dan
meningkat tingkat keamanan bagi pekerja. Kedua, sistem otomatis dari sistem pengendalian
mengurangi jumlah operator sehingga akan menekan biaya pengeluaran. Ketiga, menerapkan
sistem ini tentu akan lebih efisien karena dengan menggunakan kontrol, maka setiap
perubahaan akan di respon lebih cepat dan akurat di bandingkan dengan operator manual.
Terdapat beberapa jenis sistem pengendalian, dalam hal ini terdapat berbagai klasifikasi
sistem pengendalian. Salah satunya yaitu on-off kontrol sistem dan modulating kontrol sistem.
Sistem pengendalian on-off biasa dikenal sebagai sistem pengendalian digital, binary, diskrit,
dan juga sekuensial. Sedangkan modulating kontrol sistem meliputi seperti sistem pengendali
analog dan kontinyu. Selain itu terdapat pula beberapa sistem pengendali yaitu pengendalian
open loop dan close loop dan ada pula sistem pengendalian bertingkat seperti cascade, ratio,
feedforward, maupun split range. Selain itu terdapat pula beberapa sistem pengendali yaitu
pengendalian open loop dan close loop (Ogata, 1996).
2. Apa yang dimaksud sistem kontrol open loop dan close loop ?
1.3 Tujuan
2. Untuk Mengetahui Definisi dari sistem kontrol open loop dan close loop.
BAB II
LANDASAN TEORI
Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa
besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam suatu rangkuman
harga (range) tertentu. Di dalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang aman dan
berefisiensi tinggi untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta
dengan waktu yang telah ditentukan. Otomatisasi sangat membantu dalam hal kelancaran
operasional, keamanan (investasi, lingkungan), ekonomi (biaya produksi), mutu produk, dll.
Ada banyak proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu produk sesuai standar,
sehingga terdapat parameter yang harus dikontrol atau di kendalikan antara lain tekanan
(pressure), aliran (flow), suhu (temperature), ketinggian (level), kerapatan (intensity), dll.
Gabungan kerja dari berbagai alat-alat kontrol dalam proses produksi dinamakan sistem
pengontrolan proses (process control system). Sedangkan semua peralatan yang membentuk sistem
istilah ilmu kendali, kedua hal tersebut berhubungan erat, namun keduanya sangat berbeda
hakikatnya. Pembahasan disiplin ilmu Process Control Instrumentation lebih kepada pemahaman
tentang kerja alat instrumentasi, sedangkan disiplin ilmu Process Control System mengenai sistem
Ada 3 parameter yang harus diperhatikan sebagai tinjauan pada suatu sistem kontrol proses
yaitu :
menghitung, mengkoreksi. Pada waktu operator mengamati ketinggian level, yang dikerjakan
sebenarnya adalah mengukur process variable (besaran parameter proses yang dikendalikan).
Contohnya proses pengontrolan temperatur line fuel gas secara manual, proses variabelnya
adalah suhu. Lalu operator membandingkan apakah hasil pengukuran tersebut sesuai dengan apa
yang diinginkan. Besar proses variabel yang diinginkan tadi disebut desired set point. Perbedaan
karena itu error bisa diartikan negatif dan juga bisa positif.
Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses
tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis). Ada dua sistem kontrol pada sistem
Suatu sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh terhadap aksi pengontrolan.
Dengan demikian pada sistem kontrol ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikkan ke parameter
pengendalian.
Input Output
Controller Plant
Suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memiliki pengaruh langsung terhadap aksi
pengendalian yang dilakukan. Sinyal error yang merupakan selisih dari sinyal masukan dan sinyal
umpan balik (feedback), lalu diumpankan pada komponen pengendalian (controller) untuk
memperkecil kesalahan sehingga nilai keluaran sistem semakin mendekati harga yang diinginkan.
Keuntungan sistem loop tertutup adalah adanya pemanfaatan nilai umpan balik
yang dapat membuat respon sistem kurang peka terhadap gangguan eksternal dan
Input + Output
Controller Actuator Plant
Feedback
Karakteristik kontroler on – off ini hanya bekerja pada 2 posisi, yaitu on dan
off. Kerja kontroler on – off banyak digunakan pada aksi pengontrolan yang
sederhana karena harganya murah. Karena sistem kerja yang digunakan adalah on –
off saja, hasil output dari sistem pengendalian ini akan menyebabkan proses
variabel tidak akan pernah konstan. Besar kecilnya fluktuasi process variabel
ditentukan oleh titik dimana kontroller dalam keadaaan on dan off. Pengendalian
CV %
open
close
t (dtk)
Gambar 2.3. Aksi Kendali On – Off
b. Kontroler Aksi Proporsional
control P selalu sebanding dengan besarnya input. Bentuk transfer function dari
PV % PV%
proses
variabel
beban offset
t (dtk) t (dtk)
positif atau juga negatif. Dengan syarat besarnya tetap, linier di semua daerah kerja
dan tidak bergantung pada fungsi waktu. Pengertian gain disini dapat berbentuk
bilangan pecahan bahkan negatif, sehingga nilai output dapat lebih kecil dari input
bahkan negatif. Oleh karena itu, istilah gain jarang dipakai dan yang lazim dipakai
(Pb)adalah sbb :
100%
%Pb
G
Berfungsi untuk menghilangkan offset sebagai hasil dari reset yang dapat
pengendali yang dapat menghasilkan output lebih besar atau lebih kecil pada saat
error = 0.
d. Kontroler Aksi Derivatif
pasif controlling. Oleh karena itu aksi kontrol ini sering diterapkan pada sistem yang
pengendali. Untuk proses-proses dimana offset tidak dapat ditolerir maka perlu
proporsional bellow tidak terhubung langsung tetapi katup yang akan memperkecil
PENUTUP
Kesimpulan dari makalah ini ialah Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun
berada pada suatu harga atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu.
Ada Empat langkah yang harus dikerjakan operator yaitu mengukur, membandingkan,
dikerjakan sebenarnya adalah mengukur process variable (besaran parameter proses yang
dikendalikan).
Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu proses kerja berfungsi mengendalikan proses
tanpa adanya campur tangan manusia (otomatis). Ada dua sistem kontrol pada sistem
NIM : 2202421011
Kelas : PoP-3B