Anda di halaman 1dari 54

DIsusun oleh:

Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd.


Agung Prijo Budijono, S.T., M.T.

LABORATORIUM MEKATRONIKA
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
Panduan Praktikum Kontrol Relay

PEMBELAJARAN
1 SISTEM KONTROL

A. INDIKATOR
a. Dapat mendeskripsikan pengertian sistem kontrol otomatis.
b. Dapat mendeskripsikan perbedaan antara sistem kontrol lup terbuka dan lup
tertutup.
c. Dapat mendeskripsikan diagram blok sistem kontrol lup terbuka dan lup tertutup
d. Dapat Menjelaskan perbedaan antara sistem kontrol manual dan otomatis.

B. Definisi Sistem Kontrol


Kata kontrol sering kita dengar dan diucapkan dalam pembicaraan sehari-hari.
Kata kontrol disini dapat diartikan “mengatur.” Arti penggunaan kata kontrol dalam
teknik instrumentasi dan kendali adalah, “suatu peralatan atau kelompok peralatan
yang digunakan untuk mengatur fungsi suatu mesin agar sesuai dengan yang
dikehendaki.”
Sistem yang mempunyai kemampuan untuk melakukan start, mengatur dan
memberhentikan suatu proses untuk mendapatkan output yang sesuai dengan yang
diinginkan disebut “Sistem Kontrol.” Jika sistem kontrol bekerja secara otomatis
(tanpa menggunakan tenaga manusia) maka sistem tersebut dinamakan sistem
kontrol otomatis.
Setiap sistem kontrol mempunyai tiga elemen pokok, yaitu: input, proses, dan
output.

Input PROSES Output

Gambar 1. Diagram Blok Elemen Dasar Sistem Kontrol

Proses adalah operasi yang sengaja dibuat, berlangsung secara kontinyu, yang
terdiri dari beberapa aksi atau perubahan yang dikontrol, yang diarahkan menuju ke
suatu hasil atau keadaan akhir tertentu. Dalam modul ini setiap operasi yang

1
Panduan Praktikum Kontrol Relay

dikontrol disebut proses. Peralatan yang digunakan untuk mengontrol operasi disebut
controller. Sedangkan obyek fisik yang dikontrol disebut plant. Bagian proses bertugas
untuk memproses (mengontrol) sinyal input (masukan) untuk menghasilkan sinyal
output (keluaran).
Input merupakan sinyal masukan yang umumnya dihasilkan dari sebuah sensor.
Sensor ini adalah suatu alat pengubah (tranduser) yang dapat merubah kuantitas
(besaran) fisik menjadi kuantitas (besaran) listrik. Sensor sering digunakan untuk
pendeteksian saat melakukan pengukuran atau pengendalian.
Beberapa contoh dari sensor adalah sebagai berikut:
 Sensor mekanis seperti tombol tekan (push button), toogle switch, atau sakelar
batas (Limit switch), dll.
 Sensor suhu seperti bimetal, RTD, Thermocouple termostat, dll.
 Sensor jarak seperti saklar tipe arus eddy, saklar jarak induktif, saklar reed, saklar
jarak kapasitif dll.
Sensor ini mengirimkan informasi mengenai nilai (kuantitas) yang diukur
kemudian diproses oleh bagian pengontrol (controller). Gambar 2. di bawah
menunjukan beberapa contoh dari peralatan input.

Gambar 2. Peralatan Input

Output merupakan sinyal keluaran yang dihasilkan dari bagian proses,


berupa sinyal listrik yang dipakai untuk mengaktifkan peralatan output (actuator)
seperti : motor, solenoid, lampu indikator, buzer, heater, katup, dsb. Gambar 3. di
bawah ini menunjukan contoh dari peralatan output.

2
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Gambar 3. Peralatan Output


1. Sistem Kontrol Lup Terbuka
Sistem kontrol lup terbuka adalah sebuah sistem kontrol dimana variabel input
akan langsung berpengaruh pada output yang dihasilkan tanpa membandingkan hasil
output dengan nilai referensi atau set point yang sudah ditetapkan pada peralatan
kontrol.
Sehingga tidak dapat diketahui dengan tepat apakah output yang diinginkan
sudah sesuai dengan keinginan atau tidak. Terutama apabila terjadi gangguan dari
luar (disturbances) yang dapat mempengaruhi output. Pada sistem kontrol ini peluang
terjadi kesalahan akibat gangguan dari luar cukup besar oleh karena tidak adanya
koreksi.

Masukan Plant atau Keluaran


Kontroler
proses

Gambar 4. Sistem Kontrol Lup Terbuka


Contoh dari sistem kontrol lup terbuka adalah pengontrollan lampu lalu-lintas yang
dikontrol menyala tiap 3 menit menggunakan mikrokontroller dimana sinyal input
yang dihasilkan dari sebuah timer. Umumnya sistem kontrol yang hanya bekerja
berdasarkan durasi waktu termasuk dalam sistem kontrol lup terbuka.

2. Sistem Kontrol Lup Tertutup


Sistem kontrol lup tertutup adalah sebuah sistem kontrol dimana variabel
output secara terus menerus diukur dengan sensor (measurement) kemudian hasil
ukuran dibandingkan dengan kuantitas referensi (set point) untuk menghasilkan

3
Panduan Praktikum Kontrol Relay

output yang diinginkan. Gambar 5. di bawah menunjukan blok diagram sistem kontrol
tertutup.

e=r-b Plant atau Keluaran


Kontroler Proses
r

b Sensor

Gambar 5. Sistem Kontrol Lup Tertutup


Pada sistem kontrol lup tertutup sinyal keluaran diukur secara terus menerus.
Kemudian hasil pengukuran tadi diumpan balikkan ke pembanding yang terdapat
peralatan kontrol (controller). Pada alat pembanding ini antara kuantitas referensi
(set point) dengan dengan hasil pengukuran dibandingkan, dan sebagai hasilnya
adalah sinyal kesalahan (error). Apabila didapatkan error (kesalahan), maka unit
peralatan kontrol (controller) akan mengolah sinyal kesalahan dan mengirimkan
sinyal output (keluaran) untuk memperbaiki kesalahan. Sehingga variabel output
(keluaran) betul-betul sesuai dengan yang diinginkan.
Sinyal kesalahan ini hasilnya bisa positif atau negatif, secara matematis sinyal
kesalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
e =b–r

e = Sinyal kesalahan
b = Sinyal hasil pengukuran
r = Kuantitas referensi (set point)

Contoh dari sistem kontrol lup tertutup adalah kendali pengisian dan pengosongan
tandon air dengan menggunakan PLC. Dimana, ketika tombol start (push button)
ditekan, kran pengisi mulai membuka dan cairan mulai mengalir mengisi tandon.
Ketika tinggi cairan mencapai sensor ketinggian atas (5 meter) maka kran pengisi
ditutup selanjutnya kran pengeluaran dibuka dan mulailah proses pengosongan
tandon, jika tinggi cairan mencapai sensor ketinggian bawah (1 meter) maka kran

4
Panduan Praktikum Kontrol Relay

pengeluaran ditutup dan kran pengisian dibuka. Dan mekanisme sistem kontrol lup
tertutup tersebut bekerja secara terus-menerus (berkelanjutan).
3. Sistem kontrol otomatis dan kontrol manual
Kontrol manual
Sistem kontrol manual adalah suatu sistem pengontrolan dimana variabel
manipulator variabel kontrol bekerjanya sistem adalah manusia, baik dari segi
pengamatan input pengolahan data serta menggerakkan peralatan output.
Gambar 6. berikut ini menunjukkan sistem kontrol manual pada sebuah tangki
air. Variabel yang mengatur input dan output adalah manusia (operator). Operator
melihat ketinggian air, jika ketinggian air melewati batas, operator akan membuka
kran pengeluaran. Kesalahan (error) dari sistem manual sangat besar karena operator
dituntut untuk melakukan pengamatan secara teliti dan tindakan cepat, sementara
keadaan fisik dan mental seorang operator tidak selalu stabil.

Gambar 6. Sistem Kontrol Manual

Kontrol otomatis
Sistem kontrol otomatis adalah suatu sistem pengontrolan dimana variabel
manipulator dan variabel kontrol bekerjanya sistem dilakukan oleh sebuah peralatan
pengontrol otomatis, baik dari segi pengamatan input pengolahan data serta
menggerakkan peralatan output.
Gambar 7. berikut ini menunjukkan sistem kontrol otomatis pada sebuah tangki
air. Dimana controller akan otomatis menggerakkan actuator ketika ketinggian air

5
Panduan Praktikum Kontrol Relay

menyentuh sensor, sehingga kran pengeluaran terbuka. Kejadian ini terus terjadi
secara berulang dan kontinyu.

Gambar 7. Sistem Kontrol Otomatis

6
Panduan Praktikum Kontrol Relay

PEMBELAJARAN
2 Prinsip Dasar Relay

A. Indikator
1. Mahasiswa dapat mendeskripsikan prinsip kerja relay.
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian relay.
3. Mahasiswa dapat mendeskripsikan fungsi relay.
4. Mahasiswa dapat mendeskripsikan klasifikasi relay.
5. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan relay.

B. Prinsip Kerja dan Bagian-bagian Relay


Relay secara garis besar dibagi menjadi dua tipe, yaitu relay tipe kontak
membuka/menutup secara mekanis dan relay tipe non kontak menggunakan gerbang
semi kondukator. Sedangkan relay yang dibahas pada modul ini adalah relay mekanis.
Adapun mekanisme dan simbol relay mekanis adalah seperti pada gambar 8. di
bawah ini.

Gambar 8. Bagian-bagian relay


Prinsip kerja relay mekanis pada gambar di atas adalah sebagai berikut. Ketika
arus mengalir pada koil elektromagnetik, maka besi penggerak (moving iron) akan
tertarik ke bawah sehingga kontak bagian bawah akan menutup dan kontak bagian

7
Panduan Praktikum Kontrol Relay

atas terbuka. Pada relay terdapat dua kontak yaitu kontak NO (Normally Open) dan
kontak NC (Normally Close). Kontak NO akan tertutup ketika ada arus mengalir,
sedangkan kontak NC akan membuka ketika ada arus mengalir. Adapun simbol dari
kontak-kontak relay adalah seperti gambar 9. di bawah ini. Pada gambar 9. relay
tersebut merupakan simbol relay DC 24 V yang memiliki 8 kaki. Kontak A2 dan A1
merupakan kontak terminal + dan – yang terhubung ke tegangan, kontak nomor 5-9
merupakan kontak NO dan kontak nomor 1-9 merupakan kontak NC. Begitu juga pada
kontak no. 10, 11, dan 12 juga sama seperti no 9.

C. Fungsi Relay
Relay berfungsi untuk :
1. Pemisah arus rangkain primer, atau rangkaian penggerak, atau rangkian beban
2. Pemisah rangfkain beban yang berbeda untuk multi-kutub relay
3. Pemisah rangkian AC dan DC
4. Penghubung antara sirkuit elektronik dan listrik
5. Untuk menjalankan fungsi logic (Logic Function)
6. Amplifier
7. Beberapa fungsi switching misalnya fungsi delay dan pengkondisian sinyal

D. Klasifikasi Relay
Relay dibedakan dalam dua kelompok yiatu:
1. Komparator
Mendeteksi dan mengukur kondisi abnormal, dan membuka/menutup
kontak (trip).
2. Auxiliary relays
Dirancang untuk dipakai di auxiliary circuit yang dikontrol oleh relay komparator,
dan membuka/menutup kontak-kontak lain (yang umumnya berarus kuat).

Klasifikasi Relay berdas arkan fungsinya yaitu:


1. Overcurrent relay
Relay ini berfungsi mendeteksi kelebihan arus yang mengalir pada zona
proteksinya.

8
Panduan Praktikum Kontrol Relay

2. Differential relay
Relay ini bekerja dengan membandingkan arus sekunder transformator arus (CT)
yang terpasang pada terminal-terminal peralatan listrik dan relay ini aktif jika
terdapat perbedaan pada arus sirkulasi.
3. Directional relay
Relay ini berfungsi mengidentifikasi perbedaan fasa antara arus yang satu degan
yang lain atau perbedaanfasa antar tegangan. Relay ini dapat membedakan
apakah gangguan yang terjadi berada di belakang (reverse fault) atau di depan
(forward fault).
4. Distance relay
Relay ini berfungsi membaca impedansi yang dilakukan dengan cara mengukur
arus dan tegangan pada suatu zona apakah sesuai atau tidak dengan batas
setting-nya.
5. Ground fault relay
Relay ini digunakan untuk mendeteksi gangguan ke tanah ataulebih tepatnya
mengukur besarnya arus residu yang mengalir ke tanah.

E. Kelebihan dan Kekurangan Relay


Kelebihan relay:
1. Mudah diadaptasi untuk tegangan yang berbeda.
2. Tidak banyak dipengaruhi oleh temperatur sekitarnya.
3. Tahanan yang relatif tinggi antara kontak kerja pada saat terbuka.
4. Beberapa rangkain terpisah dapat dihidupkan.
5. Rangkaian yang mengontrol relay dan rangkaian yang membawa arus yang
terhubung secara fisik terpisah satu sama lainnya.

Kekurangan relay:
1. Kontak dibatasi pada keausan dari bunga api atau oksida (material kontak yang terbaik
adalah platina emas perak)
2. Menghabiskan banyak tempat dibandingkan transistor
3. Kecepatan kontak terbatas 3 ms sampai 17 ms.
4. Kontaminasi (debu) dapat mempengaruhi umur kontak.

9
Panduan Praktikum Kontrol Relay

PEMBELAJARAN
Pengertian 3 Melakukan Simulasi Rangkaian Kontrol
Dengan Software EKTS

A. Indikator
1. Dapat melakukan langkah-langkah memulai softwareEKTS.
2. Dapat melakukan langkah-langkah membuat rangkaian pada lembar kerja
softwareEKTS.
3. Dapat melakukan langkah-langkah menyimpan rangkaian pada lembar kerja
softwareEKTS.
4. Dapat melakukan langkah-langkah mencetak lembar kerja softwareEKTS.
5. Dapat melakukan langkah-langkah menutup softwareEKTS.
6. Dapat memahami cara kerja rangkaian-rangkaian kontrol relay.

B. Mengistal Software EKTS


Untuk memastikan kebenaran rangkain yang di rancang, baik rangkaian
kontrol maupun rangkaian daya serta memperoleh rangkaian yang efektif dan efisian
dapat disimulasikan terlebih dahulu dengan software Electric Control Simulation
(EKTS). Software EKTS dapat di peroleh dengan download gratis di internet. Link:
http://www.4shared.com/get/ghOmykdK/ekts.html.
Untuk dapat menginstal softwareEKTS komputer anda harus memiliki
spesifikasi sebagai berikut:

Tabel 1. Spesifikasi Komputer Yang Diijinkan.


OS (Operating System) Windows 95/98/NT(Ver.4.0 or later)/XP
Recquired hard disc capacity At least 30MB
Recomended CPU Pentium 100MHz or higher
Recomended installed memory 32MB or more
Recomended screen resolution 800 x 600 or higher
Recomended display colors High Color (16-bit or higher)

10
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Langkah-langkah menginstsl sotfware EKTS adalah sebagai berikut:


1. Masukkan Compac Disk
2. Buka Explere dengan cara klik kanan menu start.
3. Sorot da npilih master software EKTS
4. Pilih da nbuka file “Set Up.Exe”
5. Muncul jendela set up wizard, pilih “Next”
6. Pada jendela select installatiaon folder pilih “everyone” laluklik “Next”.
7. Muncul jendela corfirm installation pilih “Next”
8. Akan muncul jendela installing EKTS, tunggu beberapa saat hingga muncul
jendela “installation complete” lalu klik “ close”

Langkah 4

Langkah 3

Gambar21: Langkah instal 3-4

11
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Langkah 5

Gambar 22: Jendela set up wizard

Langkah 6

Gambar 23: Langkah 7, jendela select installation wizard

12
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Gambar 24: Langkah 8, confirm installation

Gambar25: Installatioan EKTS, please wait.

Gambar26: Installatiaon complete.


9. Software EKTS siap di gunakan.

13
Panduan Praktikum Kontrol Relay

C. Mengenal Software EKTS


Untuk membuka EKTS dapat dilakukan dengan dua cara, sebagai berikut:
a) Klik 2x icon EKTS yang ada di Destop
b) Klik star, pilih dan klik EKTS.
(a). Klik 2x

(a). Klik 2x

Gambar 27: Langkah membuka software EKTS

File name

Menubar
Tol bar

library

Lembar kerja
EKTS

Gambar28: Tampilan Jendela EKTS

Keterangan:
File name : nama file yang sedang dikerjakan, tertulis “new” karena belum
diberi nama.
Menubar : kelompok menu-menu.

14
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Library : kelompok komponen-komponen untuk menggambar rangkaian.


Untuk menampilkan atau menyembunyikan dengan menekan
“Cntl+L”.
Tool bar : Kumpulan tombol menu cepat.
Lembar kerja : bagian untuk menggambar rangkaian

B. Membuat Gambar Pada Software EKTS


Pada software EKTS, mendekati RANGKAIAN DAYA pada PLC, sehingga
adabeberapa symbol yang sama dengan skwensial, danada pula yang sama dengan
simbol-simbol pada RANGKAIAN DAYA. Untuk caramenggambar dapat horizontal
seperti ladder atau vertical seperti pada umumnya.

NOTE: Simbol MCB dan Over Load tidak ada

a) Membuat “source” sumber


6. Kliktanda “+” pada Library Power Supply.
7. Pilihsumber yang di gunakan, “klik 2x”
8. Akan muncul symbol pada bagian pojok kanan atas lembar kerja.
9. Klik dan geser pada posisi yang diinginkan

Langkah 1

Langkah 3
Langkah 2

Gambar 29: Langkah membuat symbol sumber

15
Panduan Praktikum Kontrol Relay

b) Membuat symbol tombol


Untuk membuat simbol saklar, koil, contact lampu, terdapat pada “Library
Elements”. Untuklangkah-langkahnya sama dengan membuat sumber pada
point “a”.

Tombol

Gambar30: langkah membuat tombol stop

Untuk merupakan posisi/memutar komponen adalah sebagai berikut


1) Klik kanan komponen yang akan di putar
2) Klik “Rotate”
3) Plih banyak derajat putar yang diinginkan, untuk posisi vertical “270”

Gambar 31: merubah posisi komponen

c. Membuat Saluran/ penghubung


Untuk membuat saluran / penghubung , langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:

16
Panduan Praktikum Kontrol Relay

1. Arahkan pointer pada titik yang akandisambungkan, arahkan hingga muncul


tanda lingkaran berwarna merah.
2. Klik dan tahan pointer lalu seret pada titik sambung yang diinginkan hingga
muncul tanda lingkaran berwarna biru, kemudian lepaskan.

Gamba r32: membuat sambungan/penghubung

d. MembuatKoilRelay/Kontaktor
Pada software EKTS initidakdibedakanantararelaidankontaktor. Untuk
membuat koil kontaktor adalah dengan memilih “Relay” pada Library Elements.
Untuk memberi label pada koil ataupun pada semua komponen langkahnya
adalah sebagai berikut:
1. Klik 2x pada titik-titik “….” A yang ada di dekat komponen tersebut.
2. Tulis label yang dikehendaki.

Koil

Gambar 33: membuat koil

17
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Gambar 34: membuat label


e. Membuat kontak Relay/kontaktor
Simbul untuk kontak relay/kontaktor pada software ini berbeda dengan
simbul pada umumnya, tetapi menyerupai simbol pada diagram tangga dalam
PLC. Untuk membuat kontak ada beberapa pilihan kontakyaitu:
1. Normally Closed Contak (kontak bantu NC)
2. Normally Closed Triple Contak (kontak utama NC)
3. Normally Open Triple Contak (kontak utama NO)
4. Normally Closed Contak (kontak bantu NC)

NO

Klik 2x

Gambar 35: membuat contact NO/pengunci

Untuk menentukan label kontak adalah sebagai berikut:


1. Klik 2x pada titik-titik “….” A yang ada di dekat komponen tersebut.
2. Apabila sudah terdapat coil lebih dari satu akan terdapat pilihan koil.
3. Pilih koil yang dikehendaki.

18
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Gambar 36: memberi label kontak bantu relay

NOTE: Untuk menghapus komponen, klik


komponen yang akan dihapus, kemudian tekan
tomol “Delete” pada key board.

f. Membuat RangkaianDaya
Untuk membuat rangkaian daya langkah-langkahnya sama dengan
membuat rangkaian kontrol, hanya saja komponen-komponennya yang dipakai
adalah komponen 3phase:
1. Sumber 3 Phase (RST)
2. Kontaktripel ( kontakutama)

g. Menggambar motor listrik


Pada software EKTS ini disediakan berbagai macam motor
1. Singgle Phase Motor: jenis start capasitor motor, jadiuntukkumparan
bantu dan kapasitorny aharus di putus setelah beberapa saat atau
mendekati putaran nominal
2. Single phase Motor with automatic switch: motor yang kumparan
bantunya sudah dilengkapi dengan saklar sentrifugal, yang akan
membuka jika mendekati putaran nominal.
3. Star Delta Connectible 3 Phase Motor: motor 3 Phase yang kumparan
motornya belum terhubungkan
4. Three Phase Motor: motor 3 Phase yang sisi primer (x, y, z) sudah
dihubungkan

19
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Gambar 37: Macam-macam motor yang disediakan di software EKTS

Rangkaian
Daya
Rangkaian
Kontrol

Gambar 38: Rangkaian Kontrol danDaya

B. Mensimulasikan Gambar Rangkaian


Gambar rangkaian baik kontrol maupun daya dapat disimulasikan untuk
mengetahui apakah rangkain yang dibuat nantinya dapat bekerja sesuai yang kita
harapkan. Adapun langkah-langkah mensimulasikan adalah sebagai berikut:
1. Klik toolbar simulasi “Run” dan rangkaian siap dioperasikan
2. Arahkan pointer di titik start hinggaberubah menjadi simbol “tangan”
3. Klik untuk menjalankanya.
4. Jalur berwarna “merah muda” menunjukan aliran arus listrik.
5. Untuk mematikan arahkan dan tekan tombol “stop”.

20
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Gambar 39: simulasi rangkaian pada software EKTS

C. Mencetak Gambar Rangkaian


Untuk mencetak gambar dapat dilakukan seperti mencetak file pada
rangkaian “Microsoft Office”, adalah sebagai berikut:
1. Pilih “file” pada menu bar
2. Kemudian pilih “Print Setting” untuk mengatur printer.
3. Pilih “File” pada menu bar lagi
4. Pilih “Print Preview”
5. Arahkan dan klik icon printer pada bagian pojok kiri atas.

Gambar40: Langkah mengatur printer

21
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Icon Print

Gambar41: Tampilan Print Preview

D. Menyimpan dan menutup Software EKTS


Apabila dalam menggambar rangkaian belum selesai, atau akan
dilampirkan pada lembar lain, software EKTS, menyediakan fasilitas penyimpanan
dengan beberapa format, langkah-langkah menyimpan file adalah sebagai
berikut:
1. Pilih “File” pada menu bar, kemudian klik “Safe As”
2. Tulis nama penyimpanan
3. Pilih format yang diinginkan:
i. EKTS File : Format projek yang dapat di lanjutkan kembali.
ii. JPG,PNG : Format gambar
4. Klik OK

22
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Pilih Folder
Penyimpanan

Nama File

Pilih Format
File

Gambar 42: Tampilan penyimpanan Project Software EKTS

Sukses Adalah Mau


Dan Berani Untuk
Mencoba Sampai
Selesai
------<+>------

23
Panduan Praktikum Kontrol Relay

PEMBELAJARAN
4 JOBSHEET

Pekerjaan yang Tak


Segera Selesai,
Adalah
Pekerjaan Yang Tak
Segera Dimulai

24
Panduan Praktikum Kontrol Relay

1. RANGKAIAN
YANG DIKONTROL DARI SATU TEMPAT ( D O L )

A. TUJUAN UMUM :
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol secara satu tempat
dengan fungsi yang benar.
B. TUJUAN KHUSUS :
 Mahasiswa dapat terampil membuat rangkaian kontrol dengan sofware EKTS
 Mahasiswa dapat mengerti Input dan Output pada rangkaian control dengan
benar
 Mahasiswa dapat bisa memberikan alamat (address) untuk Input dan Output
pada rangkaian control dengan benar
 Mahasiswa dapat membuka dan membuat lembaran rangkaian control
dengan benar
 Mahasiswa dapat membuat beberapa rangkaian kontrol bentuk sirkit
KONTROL RELAY dan RANGKAIAN DAYA dalam sebuah File dengan benar
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol satu tempat
 Mahasiswa dapat mempraktean rangkaian yang dikontrol satu tempat pada
trainer relay.
C. TUGAS :
 Buatlah rangkaian kontrol rangkaian yang dikontrol satu tempat (DOL)
 Tombol start S ditekan menghidupkan output 1, tombol dilepas output 1
tetap aktif.
 Tombol stop So ditekan, output 1 tidak aktif.
D. FASILITAS :
 INPUT 2 buah
 OUTPUT 1 buah

E. TUGAS SETELAH PRAKTEK :


 Buat analisa hasil praktek anda.

25
Panduan Praktikum Kontrol Relay

F. GAMBAR KERJA
a) RANGKAIAN SISTEM KONTROL RELAY:

26
Panduan Praktikum Kontrol Relay

b) RANGKAIAN DAYA

27
Panduan Praktikum Kontrol Relay

2. RANGKAIAN
YANG DIKONTROL SECARA DUA TEMPAT

A. TUJUAN UMUM :
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol secara dua tempat
dengan fungsi yang benar.
B. TUJUAN KHUSUS :
 Mahasiswa dapat terampil membuat rangkaian kontrol dengan sofware
EKTS
 Mahasiswa dapat mengerti Input dan Output pada rangkaian control dengan
benar
 Mahasiswa dapat bisa memberikan alamat (address) untuk Input dan
Output pada rangkaian control dengan benar
 Mahasiswa dapat membuka dan membuat lembaran rangkaian control
dengan benar
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol dua tempat
 Mahasiswa dapat mempraktekan rangkaian yang dikontrol dua tempat pada
trainer relay
C. TUGAS :
 Tombol start S1 ditekan IR aktif, jika tombol S1 dilepas IR tetap aktif.
 Ketika IR aktif maka output 1 akan aktif
 Tombol stop S0 ditekan, maka IR dan output 1 tidak aktif.
 Tombol start S2 ditekan maka IR aktif,
 Jika tombol S2 dilepas maka IR tetap aktif.
D. FASILITAS :
 INPUT 3 buah
 OUTPUT 1 buah
E. TUGAS SETELAH PRAKTEK :
 Buat analisa hasil praktek anda.

28
Panduan Praktikum Kontrol Relay

F. GAMBAR KERJA
a. RANGKAIAN SISTEM KONTROL RELAY:

29
Panduan Praktikum Kontrol Relay

b. RANGKAIAN DAYA :

30
Panduan Praktikum Kontrol Relay

3. RANGKAIAN
YANG DIKONTROL SECARA INTERLOCK

A. TUJUAN UMUM :
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol secara interlock
dengan fungsi yang benar.
B. TUJUAN KHUSUS :
 Mahasiswa dapat terampil membuat rangkaian kontrol dengan sofware
EKTS
 Mahasiswa dapat mengerti Input dan Output pada rangkaian control dengan
benar
 Mahasiswa dapat bisa memberikan alamat (address) untuk Input dan
Output pada rangkaian kontrol dengan benar
 Mahasiswa dapat membuka dan membuat lembaran rangkaian control
dengan benar
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrolsecara interlock
 Mahasiswa dapat mempraktekan rangkaian yang dikontrolsecara interlock
pada trainer relay
C. TUGAS :
 Tombol S1 ditekan IR 1 aktif, tombol dilepas IR 1 tetap aktif.
 Tombol S0 ditekan, IR 1 tidak aktif.
 Tombol S2 ditekan IR 2 aktif, tombol dilepas IR 2 tetap aktif.
 Selama IR 1 aktif,IR 2 tidak dapat diaktifkan
D. FASILITAS :
 INPUT 3 buah
 OUTPUT 2 buah
E. TUGAS SETELAH PRAKTEK :
 Buat analisa hasil praktek anda.

31
Panduan Praktikum Kontrol Relay

F. GAMBAR KERJA
a. RANGKAIAN SISTEM KONTROL RELAY

32
Panduan Praktikum Kontrol Relay

b. RANGKAIAN DAYA :

33
Panduan Praktikum Kontrol Relay

4. RANGKAIAN
YANG DIKONTROL SECARA BERGANTIAN

A. TUJUAN UMUM :
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol secara bergantian
dengan fungsi yang benar.

B. TUJUAN KHUSUS :
 Mahasiswa dapat terampil membuat rangkaian kontrol dengan sofware
EKTS
 Mahasiswa dapat mengerti Input dan Output pada rangkaian Kontrol
dengan benar
 Mahasiswa dapat bisa memberikan alamat (address) untuk Input dan
Output pada rangkaian control dengan benar
 Mahasiswa dapat membuka dan membuat lembaran rangkaian control
dengan benar
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol secara bergantian
 Mahasiswa dapat mempraktekan rangkaian yang dikontrol secara
bergantian pada trainer relay
C. TUGAS :
 Tombol start S1 ditekan ouput 1 aktif, tombol dilepas output tetap aktif
Tombol S0 ditekan output 1 tidak aktif.
 Tombol start S2 ditekan output 2 aktif, tombol dilepas output 2 tetap aktif.
Tombol S0 ditekan output 2 tidak aktif
 Tombol start S3 ditekan output 3 aktif, tombol dilepas output 3 tetap aktif.
Tombol S0 ditekan output 3 tidak aktif
 Bila output 1 aktif maka output 2 dan 3 tidak bisa aktif begitu juga
sebaliknya.
D. ALAT dan BAHAN :
 INPUT 4 buah
 OUTPUT 3 buah

34
Panduan Praktikum Kontrol Relay

E. TUGAS SETELAH PRAKTEK :


 Buat analisa hasil praktek anda.
F. GAMBAR KERJA :
a. RANGKAIAN SISTEM KONTROL RELAY:

35
Panduan Praktikum Kontrol Relay

b. RANGKAIAN DAYA :

36
Panduan Praktikum Kontrol Relay

5. RANGKAIAN
YANG DIKONTROL SECARA BERURUTAN

A. TUJUAN UMUM :
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol secara berurutan
dengan fungsi yang benar.

B. TUJUAN KHUSUS :
 Mahasiswa dapat terampil membuat rangkaian kontrol dengan sofware
EKTS
 Mahasiswa dapat mengerti Input dan Output pada rangkaian control dengan
benar
 Mahasiswa dapat bisa memberikan alamat (address) untuk Input dan
Output pada rangkaian control dengan benar
 Mahasiswa dapat membuka dan membuat lembaran rangkaian control
dengan benar
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol secara berurutan
 Mahasiswa dapat mempraktekan rangkaian yang dikontrol secara berurutan
pada trainer relay.

C. TUGAS :
 Bila mengatifkan output 1, tombol start S1 ditekan maka output 1 akan aktif,
tombol dilepas output 1 tetap aktif. Lalu menekan tombol start S2 output 2
aktif.
 Bila mematikan output, menekan tombol S02 dahulu maka output 2 mati,
lalu menekan tombol S01 output 1 mati.
 Menjalakannya urut dari output 1 lalu output 2, kemudian mematikannya
urut dari output 2 dulu lalu output 1.
D. ALAT dan BAHAN :
 INPUT 4 buah
 OUTPUT 2 buah

37
Panduan Praktikum Kontrol Relay

E. TUGAS SETELAH PRAKTEK :


 Buat analisa hasil praktek anda.
F. GAMBAR KERJA :
a. RANGKAIAN SISTEM KONTROL RELAY

38
Panduan Praktikum Kontrol Relay

b. RANGKAIAN DAYA

39
Panduan Praktikum Kontrol Relay

6. RANGKAIAN
YANG DIKONTROL SECARA BERGANTIAN OTOMATIS

A. TUJUAN UMUM :
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol secara bergantian
otomatis dengan fungsi yang benar.
B. TUJUAN KHUSUS :
 Mahasiswa dapat terampil membuat rangkaian kontrol dengan sofware EKTS
 Mahasiswa dapat mengerti Input dan Output pada rangkaian control dengan
benar
 Mahasiswa dapat bisa memberikan alamat ( address ) untuk Input dan
Output pada rangkaian control dengan benar
 Mahasiswa dapat membuka dan membuat lembaran rangkaian control
dengan benar
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol secara bergantian
otomatis
 Mahasiswa dapat mempraktekan rangkaian yang dikontrol secara bergantian
otomatis pada trainer relay
C. TUGAS :
 Tombol start S1 ditekan output 1 aktif, tombol dilepas output tetap aktif
 Tombol stop S0 ditekan, output mati.
 Tombol start S2 ditekan output 1 mati, lalu menghidupkan timer untuk
mengatifkan output 2.
D. FASILITAS :
 INPUT 3 buah
 OUTPUT 2 buah
 INSTRUKSI Timer, Relay Dalam
E. TUGAS SETELAH PRAKTEK :
 Buat analisa hasil praktek anda.

40
Panduan Praktikum Kontrol Relay

F. GAMBAR KERJA
a. RANGKAIAN SISTEM KONTROL RELAY

41
Panduan Praktikum Kontrol Relay

b. RANGKAIAN DAYA :

42
Panduan Praktikum Kontrol Relay

7. RANGKAIAN
YANG DIKONTROL SECARA BERURUTAN OTOMATIS

A. TUJUAN UMUM :
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol secara bergantian
otomatis dengan fungsi yang benar.
B. TUJUAN KHUSUS :
 Mahasiswa dapat terampil membuat rangkaian kontrol dengan sofware
EKTS
 Mahasiswa dapat mengerti Input dan Output pada rangkaian control dengan
benar
 Mahasiswa dapat bisa memberikan alamat (address) untuk Input dan
Output pada rangkaian control dengan benar
 Mahasiswa dapat membuka dan membuat lembaran rangkaian control
dengan benar
 Mahasiswa dapat membuat rangkaian yang dikontrol secara berurutan
otomatis.
 Mahasiswa dapat mempraktekan rangkaian yang dikontrol secara berurutan
otomatis pada trainer relay.
C. TUGAS :
 Bila menjalankan output, tombol start S1 ditekan output 1 akan aktif, tombol
dilepas output 1 tetap aktif. Juga menghidupkan timer, rentang waktu
output 2 akan aktif.
 Bila mematikan output, menekan tombol S02 dahulu maka output 2 mati,
lalu menekan tombol S01 output 1 mati.
 Menjalakannya urut dari output 1 lalu output 2, kemudian mematikannya
urut dari output 2 dulu lalu output 2.
D. ALAT dan BAHAN :
 INPUT 3 buah
 OUTPUT 2 buah
 INTRUKSI Timer, Relay Dalam

43
Panduan Praktikum Kontrol Relay

E. TUGAS SETELAH PRAKTEK :


 Buat analisa hasil praktek anda
F. GAMBAR KERJA :
a. RANGKAIAN SISTEM KONTROL RELAY :

44
Panduan Praktikum Kontrol Relay

b. RANGKAIAN DAYA :

45
Panduan Praktikum Kontrol Relay

8. RANGKAIAN PINTU GARASI

A. TUJUAN UMUM :
 Memahami rangkaian rangkaian pintu garasi.

B. TUJUAN KHUSUS :
Mahasiswa harus dapat :
 Menggambar rangkaian kontrol pintu garasi
 Mensimulasikan rangkaian kontrol motor pintu garasi
 Mempraktekan rangkaian kontrol motor pintu garasi pada trainer relay

C. TUGAS :
 Membuat gambar rangkaian sistem KONTROL RELAY dan RANGKAIAN DAYA
pintu garasi.
 Rangkailah tugas-tugas pada trainer yang tersedia.

D. ALAT dan BAHAN :


 INPUT 4 buah
 OUTPUT 1 buah
 INTRUKSI Timer

E. LANGKAH KERJA :
 Siapkan alat dan bahan yang dipergunakan.
 Gambarkan rangkaian pengendali dan utama sesuai dengan tugas yang
diberikan.
 Rangkailah dengan mengunakan bahan yang tersedia.
 Laporkan pada instruktur / guru.
 Cobalah ke trainer penunjang.
 Setelah selesai kembalikan ke tempat semula.

46
Panduan Praktikum Kontrol Relay

F. GAMBAR SITUASI :

Gambarkan rangkaian pengendali dan rangkaian utama denagn cara kerja sebagai
berikut :
a. Apabila ada mobil ingin masuk garasi, menyentuh Tombol 2 (S2) maka pintu garasi
akan bergerak keatas sampai menyentuh Limit Swich 1 (S1), sehingga pintu
terbuka dan berhenti beberapa saat, kemudian mobil masuk dengan aman,
setelah itu pintu menutup kembali secara otomatis bergerak kebawah hingga
menyentuh Limit Swich 4 (S4) dan pintu berhenti bergerak. Jika mobil ingin keluar
maka menekan Tombol 3 (S3), prosesnya sama dengan menekan Tombol 2 (S2).

47
Panduan Praktikum Kontrol Relay

F. GAMBAR KERJA :
a. RANGKAIAN SISTEM KONTROL RELAY :

48
Panduan Praktikum Kontrol Relay

b. RANGKAIAN DAYA :

49
Panduan Praktikum Kontrol Relay

9. RANGKAIAN PENGGERGAJIAN KAYU

A. TUJUAN UMUM :
 Mahasiswa dapat menggambar rangkaian kontrol mesin-mesin produksi.

B. TUJUAN KHUSUS :
Mahasiswa dapat :
 Menggambar rangkaian kontrol penggergajian kayu.
 Mensimulasikan rangkaian kontrol penggergajian kayu.
 Mempraktekan rangkaian kontrol penggergajian kayu pada trainer

C. TUGAS :
 Membuat gambar rangkaian sistem KONTROL RELAY dan dan RANGKAIAN
DAYA mesin gergaji sesuai gambar situasi.
 Mempraktekan pada trainer

D. ALAT dan BAHAN :


 INPUT 5 buah
 OUTPUT 3 buah
 INSTRUKSI Timer, Relay Dalam

E. GAMBAR SITUASI :

Lm 2
Lm 1

50
Panduan Praktikum Kontrol Relay

Cara Kerja 1:
 Tombol S1 untuk menjalankan Motor 1 ( M1 ) dengan menggunakan Relay 1 ( K1 )
dan lampu H (hijau) sebagai Indikatornya
 Tombol So1 untuk mematikan R1.
 Tombol S2 untuk menjalankan actuator (silinder) bergerak ke depan (maju) dan
lampu K (kuning) sebagai Indikatornya .
 Tombol S3 untuk menjalankan actuator (silinder) ke belakang (mundur) dan lampu
K (kuning) sebagai Indikatornya .
 Tombol So2 untuk mematikan actuator(silinder)
 Jika actuator masih bekerja maka R1 tidak bisa dimatikan.
 Lampu M (merah) menyala system kerja mesin di off kan.

Cara Kerja 2:
 Tombol S1 untuk menjalankan Motor 1 ( M1 ) dengan menggunakan Relay 1 ( R1 )
dan lampu H (hijau) sebagai Indikatornya
 Tombol So1 untuk mematikan R1.
 Tombol S2 untuk menjalankan actuator (silinder) bergerak ke depan (maju) dan
lampu K (kuning) sebagai Indikatornya .
 Setelah beberapad detik, actuator (silinder) bergerak ke belakang (mundur) dan
lampu K (kuning) sebagai Indikatornya .
 Tombol So2 untuk mematikan actuator(silinder)
 Jika actuator masih bekerja maka R1 tidak bisa dimatikan.
 Lampu M (merah) menyala system kerja mesin di off kan.

Cara Kerja 3:
 Tombol S1 untuk menjalankan Motor 1 ( M1 ) dengan menggunakan Relay 1 ( R1 )
dan lampu H (hijau) sebagai Indikatornya
 Tombol So1 untuk mematikan R1 dan actuator
 Setelah beberpa detik, actuator (silinder) bergerak ke depan (maju) dan lampu K
(kuning) sebagai Indikatornya .

51
Panduan Praktikum Kontrol Relay

 Setelah beberapad detik, actuator (silinder) bergerak ke belakang (mundur) dan


lampu K (kuning) sebagai Indikatornya .
 Jika actuator masih bekerja maka R1 tidak bisa dimatikan.
 Lampu M (merah) menyala system kerja mesin di off kan.

F. GAMBAR KERJA :
a. RANGKAIAN SISTEM KONTROL RELAY :

52
Panduan Praktikum Kontrol Relay

b. RANGKAIAN DAYA:

53

Anda mungkin juga menyukai