Disusun oleh :
Fina Alia Fahmi
062002004009
PENDAHULUAN
Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat untuk
mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah kendali ini
dapat dipraktekan secara manual untuk mengendalikan sistem kontrol. Dalam sistem yang
otomatis alat ini banyak digunakan didalam bidang industri dalam kehidupan sehari-hari
sering dipakai untuk mempermudahkan produksi (Miftah, 2013).
LANDASAN TEORI
Sistem Kendali, yang merupakan fokus pengkajian bidang Teknik Kendali, pada umumnya
digambarkan sebagai sistem apa saja (tidak terbatas hanya sistem-sistem yang terkait
langsung dengan bidang kajian Teknik Elektro) yang dapat di-identifikasi atau ditengarai
terdiri dari minimal 2 (dua) bagian utama, yaitu:
1. Bagian (atau Sub-Sistem) Kendalian atau yang dikendalikan (Plant), yang bisa
merupakan peralatan, perangkat, atau proses yang menghasilkan luaran (output, hasil,
produk, isyarat luaran, output signal) karena dikendalikan oleh bagian pengendali.
2. Bagian (atau Sub-Sistem) Pengendali (Controller), yang juga bisa merupakan
peralatan, perangkat, atau proses yang menghasilkan isyarat kendali (control signal)
untuk mengendalika kendalian.
2.2 Klasifikasi Sistem Kendali
1. Sistem Kendali Tertutup (Close Loop Control)
Sistem pengendalian loop tertutup merupakan suatu sistem pengendalian dimana sinyal
keluaran mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi kontrol. Pada sistem pengendalian
loop tertutup terdapat jaringan umpanbalik karenanya sistem pengendalian loop tertutup
seringkali disebut sebagai sistem pengendalian umpanbalik. Praktisnya, istilah
pengendalian loop tertutup dan pengendalian umpanbalik dapat saling dipertukarkan
penggunaannya. Dibandingkan dengan sistem kendali terbuka, sistem kendali tertutup
memang lebih rumit, mahal, sulit dalam designnya. Akan tetapi tingkat kestabilan nya
reltif konstan dan tingkat kesalahan yang kecil bila terdapat gangguan dari luar, membuat
sistem kendali ini lebih banyak menjadi pilihan para perancang sistem kendali.
Contoh sistem pengendalian loop tertutup adalah sistem pengendalian temperatur pada
oven listrik.
Cara Kerja:
Skema tersebut memperlihatkan sistem pengaturan yang bertujuan untuk
memperoleh air panas dengan suhu tertentu. Air yang akan dipanaskan disimpan dalam
tangki air (plant). Mekanisme pemanasan air dilakukan dengan mengalirkan uap panas ke
dalam saluran uap panas yang selanjutnya uap panas ini akan memanaskan air dingin yang
masuk ke dalam tangki. Seorang operator (controller) bertugas untuk mengatur aksi buka
tutup katup (akuator) pada saluran uap panas. Algoritma kontrolnya adalah apabila suhu air
panas kurang dari yang diinginkan maka buka katup saluran uap, sebaliknya jika suhu air
panas lebih dari yang diinginkan maka tutup katup saluran uap. Sebuah termometer
(sensor) digunakan untuk mendeteksi besar suhu air panas yang dihasilkan
Meskipun ada sensor berupa termometer pada sistem ini, kita tidak dapat mengatakan
sistem ini sebagai sitem kendali tertutup, karena data suhu tidak diproses langsung oleh
sistem tetapi diproses melalui operator. Dengan kata lain, intervensi operator menyebabkan
berlangsungnya proses dalam sistem. Apabila dinginkan menjadi sistem kendali tertutup,
maka fungsi operator harus diambil alih oleh peralatan elektronika pemroses keputusan
(misalnya komputer atau mikrokontroler) serta rangkaian penggerak (driver) pemutar buka
tutup katup. Selain itu sensor elektronis juga menjadi kebutuhan untuk menjamin
tersedianya informasi keluaran yang terus-menerus. Bentuk diagram blok sistem kendali
tertutup untuk sistem pemanasan air ini diperlihatkan pada gambar 3.3.
Umpan balik atau sensor suhu yang digunakan pada lemari es menggunakan bahan
pendingin yang mudah mengembang dan menyusut mengikuti suhu. Mengembang dan
menyusutnya bahan pendingin ini disalurkan ke bagian mekanis thermostat yang
menyebabkan membuka dan menutupnya kontak listrik. Untuk lebih jelasnya tentang kerja
thermostat pelajari artikel Pengatur Suhu (Thermostat).
Mobile robot secara sederhana didefinisikan sebagai robot yang bergerak sendiri
mengikuti jalur (path) yang diinginkan untuk menghindari rintangan. Untuk prototype
diperlihatkan dalam gambar 3.5
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Klasifikasi sistem kendali teridi dari : Sitem kendali terbuka (open loop control) dan
sistem kendali tertutup (close loop control).
2. Tingkat kestabilan nya reltif konstan dan tingkat kesalahan yang kecil bila terdapat
gangguan dari luar, membuat sistem kendali tertutup ini lebih banyak menjadi pilihan
para perancang sistem kendali dibandu=ing sistem kendali terbuka
3. Contoh aplikasi sistem kendali dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti,
pada pemanas air, pendingin lemari es dan mobile robot, serta masih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA