Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI SISTEM KENDALI

Disusun oleh :
Fina Alia Fahmi
062002004009

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, sadar atau tanpa kita sadari kita terus bertemu dengan
suatu perangkat atau peralatan yang kerjanya terkendali secara otomatis baik terkendali
sebagian maupun seluruhnya, seperti saat mengendarai mobil, saat menggunakan mesin
cuci, menggunakan handphone, dan banyak lagi yang lainnya, singkatnya sistem yang
digunakan untuk membuat suatu perangkat menjadi terkendali sesuai dengan keinginan
manusia ini biasanya disebut sebagai sistem kendali(control system). Sistem kendali tidak
hanya sistem kendali buatan manusia, tetapi juga banyak sekali sistem kendali yang terjadi
secara natural mulai dari elemen terkecil tubuh manusia hingga kompleksitas alam semesta.

Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah suatu alat untuk
mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah kendali ini
dapat dipraktekan secara manual untuk mengendalikan sistem kontrol. Dalam sistem yang
otomatis alat ini banyak digunakan didalam bidang industri dalam kehidupan sehari-hari
sering dipakai untuk mempermudahkan produksi (Miftah, 2013).

1.2 Rumusan Masalah

1. Menguasai materi tentang sistem kendali


2. Mengetahui pengaplikasian dari sistem kendali, beserta cara kerja dan diagram bloknya

1.3 Tujuan Pembahasan


Tujuan dari paper ini yaitu agar pembaca menguasai materi tentang system kendali,
dan mengetahui pengaplikasian dari system kendali tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Kendali


Sistem kendali dapat dikategorikan dalam beberapa kategori yaitu sistem kendali secara
manual dan otomatis, sistem kendali jaringan tertutup (closed loop) dan jaringan terbuka
(open loop), kontinyu (analog) dan diskontinyu (digital). Pengontrolan secara manual yaitu
pengontrolan yang dilakukan oleh manusia yang bertindak sebagai operator, sedang
pengontrolan secara otomatis yaitu pengontrolan yang dilakukan oleh
mesinmesin/peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya di bawah pengawasan
manusia. Suatu konfigurasi Sistem Kendali atau pengaturan dapat digambarkan seperti
Gambar 2.1. di bawah ini.

Gambar 2.1 Konfigurasi dasar system kendali

Sistem Kendali, yang merupakan fokus pengkajian bidang Teknik Kendali, pada umumnya
digambarkan sebagai sistem apa saja (tidak terbatas hanya sistem-sistem yang terkait
langsung dengan bidang kajian Teknik Elektro) yang dapat di-identifikasi atau ditengarai
terdiri dari minimal 2 (dua) bagian utama, yaitu:
1. Bagian (atau Sub-Sistem) Kendalian atau yang dikendalikan (Plant), yang bisa
merupakan peralatan, perangkat, atau proses yang menghasilkan luaran (output, hasil,
produk, isyarat luaran, output signal) karena dikendalikan oleh bagian pengendali.
2. Bagian (atau Sub-Sistem) Pengendali (Controller), yang juga bisa merupakan
peralatan, perangkat, atau proses yang menghasilkan isyarat kendali (control signal)
untuk mengendalika kendalian.
2.2 Klasifikasi Sistem Kendali
1. Sistem Kendali Tertutup (Close Loop Control)
Sistem pengendalian loop tertutup merupakan suatu sistem pengendalian dimana sinyal
keluaran mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi kontrol. Pada sistem pengendalian
loop tertutup terdapat jaringan umpanbalik karenanya sistem pengendalian loop tertutup
seringkali disebut sebagai sistem pengendalian umpanbalik. Praktisnya, istilah
pengendalian loop tertutup dan pengendalian umpanbalik dapat saling dipertukarkan
penggunaannya. Dibandingkan dengan sistem kendali terbuka, sistem kendali tertutup
memang lebih rumit, mahal, sulit dalam designnya. Akan tetapi tingkat kestabilan nya
reltif konstan dan tingkat kesalahan yang kecil bila terdapat gangguan dari luar, membuat
sistem kendali ini lebih banyak menjadi pilihan para perancang sistem kendali.
Contoh sistem pengendalian loop tertutup adalah sistem pengendalian temperatur pada
oven listrik.

Gambar 2.2 Diagram blok sistem kendali tertutup

2. Sistem Kendali Terbuka (Open Loop Control)


Sistem pengendalian loop terbuka merupakan suatu sistem pengendalian yang keluarannya
tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Pada sistem pengendalian loop terbuka
tidak terdapat jaringan umpan balik. Dengan kata lain, pada sistem pengendalian loop
terbuka keluarannya tidak dapat digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan
masukan acuan (setpoint).

Gambar 2.3 Diagram blok sistem kendali terbuka


BAB III

APLIKASI SISTEM KENDALI

3.1 Pemanasan air

Gambar 3.1 Diagram skematik system pemanas air

Gambar 3.2 Diagram blok sistem kendali pemanas air

Cara Kerja:
Skema tersebut memperlihatkan sistem pengaturan yang bertujuan untuk
memperoleh air panas dengan suhu tertentu. Air yang akan dipanaskan disimpan dalam
tangki air (plant). Mekanisme pemanasan air dilakukan dengan mengalirkan uap panas ke
dalam saluran uap panas yang selanjutnya uap panas ini akan memanaskan air dingin yang
masuk ke dalam tangki. Seorang operator (controller) bertugas untuk mengatur aksi buka
tutup katup (akuator) pada saluran uap panas. Algoritma kontrolnya adalah apabila suhu air
panas kurang dari yang diinginkan maka buka katup saluran uap, sebaliknya jika suhu air
panas lebih dari yang diinginkan maka tutup katup saluran uap. Sebuah termometer
(sensor) digunakan untuk mendeteksi besar suhu air panas yang dihasilkan
Meskipun ada sensor berupa termometer pada sistem ini, kita tidak dapat mengatakan
sistem ini sebagai sitem kendali tertutup, karena data suhu tidak diproses langsung oleh
sistem tetapi diproses melalui operator. Dengan kata lain, intervensi operator menyebabkan
berlangsungnya proses dalam sistem. Apabila dinginkan menjadi sistem kendali tertutup,
maka fungsi operator harus diambil alih oleh peralatan elektronika pemroses keputusan
(misalnya komputer atau mikrokontroler) serta rangkaian penggerak (driver) pemutar buka
tutup katup. Selain itu sensor elektronis juga menjadi kebutuhan untuk menjamin
tersedianya informasi keluaran yang terus-menerus. Bentuk diagram blok sistem kendali
tertutup untuk sistem pemanasan air ini diperlihatkan pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Diagram blok sistem kendali pemanasan air otomatis

3.2 Pendingin Lemari Es

Gambar 3.4 Diagram blok sistem kendali lemari es


Cara Kerja:
Dari diagram di atas, masukan berupa setting suhu yang dilakukan dengan memutar
selektor tingkat kedinginan. Suhu keluaran akan dideteksi oleh umpan balik yang berupa
sensor suhu, jika suhu tidak sesuai dengan masukan seumpama saja lebih tinggi, maka
ketidaksesuain ini akan dilaporkan ke kontroler. Kontroler akan menghidupkan plant/beban
yang berupa kompresor. Saat kompresor hidup, suhu udara di dalam lemari es berangsur
turun. Jika suhu keluaran sudah sesuai dengan masukan (setting suhu) maka kontroler akan
mematikan kompresor sehingga suhu udara tidak didinginkan lagi.
Saat kompresor berhenti bekerja, berangsur-angsur suhu udara di dalam lemari es akan
naik. Kenaikan suhu ini akan dideteksi oleh sensor suhu dan akan dilaporkan ke kontroler.
Kontroler akan menghidupkan kompresor untuk mendinginkan suhu udara. Siklus tersebut
akan terus berlangsung untuk menjaga suhu udara di dalam lemari es tetap terjaga.
Dari sistem kerja lemari es terdapat beberapa elemen kontrol antara lain:
Tabel 3.1 Elemen kontrol pada lemari es

Umpan balik atau sensor suhu yang digunakan pada lemari es menggunakan bahan
pendingin yang mudah mengembang dan menyusut mengikuti suhu. Mengembang dan
menyusutnya bahan pendingin ini disalurkan ke bagian mekanis thermostat yang
menyebabkan membuka dan menutupnya kontak listrik. Untuk lebih jelasnya tentang kerja
thermostat pelajari artikel Pengatur Suhu (Thermostat).

3.3 Sistem Kendali Mobile Robot

Mobile robot secara sederhana didefinisikan sebagai robot yang bergerak sendiri
mengikuti jalur (path) yang diinginkan untuk menghindari rintangan. Untuk prototype
diperlihatkan dalam gambar 3.5

Gambar 3.5 Prototype mobile robot

Gambar 3.6 Diagram blok sistem kendali mobile robot


Cara Kerja:
Prototipe mobile robot tersebut dilengkapi dengan sensor ultrasonik untuk mendeteksi
jarak dirinya ke penghalang di depan, samping kiri, dan kanannya. Selain itu,
mikrokontroler digunakan sebagai pengaturnya, dan motor stepper difungsikan untuk
menggerakkan rodanya. Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Robot berjalan dalam arah
lurus ke depan, jika sensor depan mendeteksi adanya penghalang, maka sensor samping
(kiri dan kanan) akan mendeteksi ada atau tidak penghalang. Jika di kiri tidak ada
penghalang, maka robot berbelok ke kiri, sebaliknya jika penghalangnya di kiri, maka dia
berbelok ke kanan. Sedangkan jika penghalang juga berada di kiri dan kanan, maka
robot bergerak mundur.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Klasifikasi sistem kendali teridi dari : Sitem kendali terbuka (open loop control) dan
sistem kendali tertutup (close loop control).

2. Tingkat kestabilan nya reltif konstan dan tingkat kesalahan yang kecil bila terdapat
gangguan dari luar, membuat sistem kendali tertutup ini lebih banyak menjadi pilihan
para perancang sistem kendali dibandu=ing sistem kendali terbuka

3. Contoh aplikasi sistem kendali dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti,
pada pemanas air, pendingin lemari es dan mobile robot, serta masih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Jayandi, Harjanti. 2018. Perancangan sistem kontrol berbasis PLC.


https://docplayer.info/82993360-Kegiatan-belajar-3-merancang-sistem-kontrol-
berbasis-plc-capaian-pembelajaran-memahami-merancang-dan-mengaplikasikan-
sistem-kendali-pada-industri.html. Diakses 20 September 2021.
Nuzuar, Aldiansyah. 2019. Sistem Kontrol Pada
Kehidupan Sehari-hari. https://www.scribd.com/document/255402024/Sistem-
Kontrol-Pada-Kehidupan-Sehari-Hari . Diakses 20 September 2021.
Purnomoaji, Ari. 2018. Perancangan Sistem Kendali Suhu
Pada Oven Listrik Hemat Ebnergi dengan Metode On-Off
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/transient/article/viewFile/21797/pdf.
Diakses 20 September 2021.
Fransiska, Aknesia. Sistem Kendali Mixer Otomatis di Industri Makanan. 2017.
file:///C:/Users/hp/Downloads/17.04.2139_jurnal_eproc.pdf. Diakses 20 September
2021.

Anda mungkin juga menyukai