PENDAHULUAN
1
menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi kebocoran gas guna menjaga
keamanan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari perancangan penditerksi kebocoran gas berbasis arduino
adalah sebagai berikut.
1. Dapat merancang penditerksi kebocoran gas berbasis arduino uno dengan
berbagai sensor yang digunakan.
2. Dapat merancang implementasi penditerksi kebocoran gas dengan fitur suara
dan LCD sebagai papan informasi.
3. Meningkatkan kenyamanan dan rasa keamanan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari perancangan smart home berbasis arduino adalah
sebagai berikut.
1. Mengetahui rancangan sistem yang dapat mengontrol penditerksi kebocoran
gas.
2. Mengetahui prinsip kerja dari sensor MQ-5 pada penditerksi kebocoran gas
yang dirancang.
3. Mengembangkan cara berfikir mahasiswa dalam penggunaan teknologi dan
informasi khususnya dalam merancang penditerksi kebocoran gas berbasis
arduino.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan perancangan smart home berbasis
arduino adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN, berisikan tentang latar belakang, tujuan, manfaat dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, berisikan tentang sistem kontrol,
microcontroller dan arduino software IDE .
BAB III METODOLOGI, berisikan tentang diagram alir, alat dan bahan,
diagram blok, dan prinsip kerja.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, berisikan tentang hasil perancangan
penditerksi kebocoran gas berbasis arduino dan pembahasan
BAB V PENUTUP, berisikan kesimpulan dan saran.
2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Penjelasan singkat dari jenis-jenis sistem kontrol diatas akan dibahas
berikut ini.
Sistem Kontrol Manual adalah pengontrolan yang dilakukan oleh
manusia yang bertindak sebagai operator, sedangkan Sistem Kontrol Otomatik
adalah pengontrolan yang dilakukan oleh peralatan yang bekerja secara
otomatis dan operasinya dibawah pengawasan manusia. Sistem Kontrol
Manual banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
pengaturan suara radio, televisi, cahaya layer televisi, pengaturan aliran air
melalui keran, pengendalian kecepatan kendaraan, dan lain-lain. Sedangkan
Sistem Kontrol Otomatik banyak ditemui dalam proses industri (baik industri
proses kimia dan proses otomotif), pengendalian pesawat, pembangkit tenaga
listrik dan lain-lain.
Sistem Kontrol Lingkar Terbuka (Open Loop) adalah sistem
pengontrolan di mana besaran keluaran tidak memberikan efek terhadap
besaran masukan, sehingga variable yang dikontrol tidak dapat dibandingkan
terhadap harga yang diinginkan. Sedangkan Sistem Kontrol Lingkar Tertutup
(Closed Loop) adalah sistem pengontrolan dimana besaran keluaran
memberikan efek terhadap besaran masukan, sehingga besaran yang dikontrol
dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan. Selanjutnya, perbedaan
harga yang terjadi antara besaran yang dikontrol dengan harga yang diinginkan
digunakan sebagai koreksi yang merupakan sasaran pengontrolan.
2.1.2 Sistem Kontrol Terbuka (Open Loop)
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa sistem kontrol loop terbuka
adalah suatu sistem yang keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi
kontrol. Artinya, sistem kontrol terbuka keluarannya tidak dapat digunakan
sebagai umpan balik dalam masukkan. Sistem kontrol loop terbuka dapat
dilihat pada Gambar 2.2.
5
Dalam suatu sistem kontrol terbuka, keluaran tidak dapat
dibandingkan dengan masukan acuan. Jadi, untuk setiap masukan acuan
berhubungan dengan operasi tertentu, sebagai akibat ketetapan dari sistem
tergantung kalibrasi. Dengan adanya gangguan, sistem control terbuka tidak
dapat melaksanakan tugas yang sesuai diharapkan. Sistem kontrol terbuka
dapat digunakan hanya jika hubungan antara masukan dan keluaran diketahui
dan tidak terdapat gangguan internal maupun eksternal. Ciri – ciri sistem
kontrol loop terbuka adalah sebagai berikut.
1. Sederhana
2. Harganya murah
3. Dapat dipercaya
4. Kurang akurat karena tidak terdapat koreksi terhadap kesalahan
5. Berbasis waktu
2.1.3 Sistem Kontrol Tertutup (Close Loop)
Sistem kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol yang sinyal
keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Sistem
kontrol loop tetrtutup juga merupakan sistem kontrol berumpan balik. Sinyal
kesalahan penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal
umpan balik (yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal
keluaran atau turunannya). Diumpankan ke kontroler untuk memperkecil
kesalahan dan membuat agar keluaran sistem mendekati harga yang
diinginkan. Dengan kata lain, istilah “loop tertutup” berarti menggunakan aksi
umpan balik untuk memperkecil kesalahan sistem. Sistem kontrol loop tertutup
dapat dilihat pada Gambar 2.3.
6
diinginkan, ketika terjadi perubahan pada sistem maka manusia akan
melakukan langkah-langkah awal pengaturan sehingga sistem kembali bekerja
pada keadaan yang diinginkan. Berikut ini adalah komponen pada sistem
kendali tertutup:
1. Input (masukan), merupakan rangsangan yang diberikan pada sistem
kontrol, merupakan harga yang diinginkan bagi variabel yang dikontrol
selama pengontrolan. Harga ini tidak tergantung pada keluaran sistem.
2. Output (keluaran,respons), merupakan tanggapan pada sistem kontrol,
merupakan harga yang akan dipertahankan bagi variabel yang dikontrol,
dan merupakan harga yang ditunjukan oleh alat pencatat
3. Beban/Plant, merupakan sistem fisis yang akan dikontrol (misalnya
mekanis, elektris, hidraulik ataupun pneumatic).
4. Alat kontrol/controller, merupakan peralatan atau rangkaian untuk
mengontrol beban (sistem). Alat ini bisa digabung dengan penguat.
5. Elemen Umpan Balik, menunjukan/mengembalikan hasil pencatan ke
detector sehingga bisa dibandingkan terhadap harga yang diinginkan (di
stel)
6. Error Detector (alat deteksi kesalahan), merupakan alat pendeteksi
kesalahan yang menunjukan selisih antara input (masukan) dan respons
melalui umpan balik (feedback path).
7. Gangguan merupakan sinyal-sinyal tambahan yang tidak diinginkan.
Gangguan ini cenderung mengakibatkan harga keluaran berbeda dengan
harga masukanya, gangguan ini biasanya disebabkan oleh perubahan
beban sistem, misalnya adanya perubahan kondisi lingkungan, getaran
ataupun yang lain.
2.2 Microcontroller
Microcontroller adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah
chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil
RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan
kata lain, Microcontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai
masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus
dengan cara khusus, cara kerja microcontrollersebenarnya membaca dan menulis
7
data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan
menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan
apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis
hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data
maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan
otomatik menggunakan microcontroller sesuai keinginan. Microcontroller
merupakan computer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan
elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya
bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya
banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC
TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh microcontroller ini.
Microcontroller digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara
automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan
rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan
konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor
memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat
kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan
penggunaan microcontroller ini maka :
Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.
Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian
besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi.
Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang
kompak.
Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka microcontroller tersebut
memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem
minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock
dan reset, walaupun pada beberapa microcontroller sudah menyediakan sistem
clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun microcontroller sudah
beroperasi.
8
2.2.1 Arduino Uno R3
Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang
berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output
(atau biasa ditulis I/O, dimana 14 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output
PWM antara lain pin 0 sampai 13), 6 pin input analog, menggunakan crystal 16
MHz antara lain pin A0 sampai A5, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan
tombol reset. Hal tersebut adalah semua yang diperlukan untuk mendukung
sebuah rangkaian mikrokontroler. Arduino uno R3 dapat dilihat pada Gambar 2.1.
9
Pemetaan pin ATMega 328 dapat dilihat pada Gambar 2.2.
11
Gambar 2.7 LED (Light Emitting Diode)
2.2.5 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan
dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika
menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif
yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk
membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor
atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan
biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor
adalah OHM (Ω).
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap.
Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna
ataupun kode Angka. Dapat dilihar pada Gambar 2.7
12
hanya memiliki sensitivitas terhadap gas butana tetapi juga jenis gas alam lainnya,
seperti asap (CO) dan alkohol. Sensor MQ-5 juga dapat digunakan untuk
mendeteksi gas yang mudah terbakar seperti metana. Pada gambar 2 dapat dilihat
tingkat sensitivitas sensor terhadap jenis – jenis gas yang terdeteksi.
Bentuk Sensor MQ - 5 dapat dilihat pada Gambar 2.8
13
Gambar 2.9 Karakteristik Sensitivitas MQ-5 Terhadap Jenis Gas yang
Terdeteksi
2.2.7 LCD (Liquid Crystal Display)
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di
berbagai bidang, misalnya dalam alat-alat elektronik, seperti televisi, kalkulator
ataupun layar komputer. Pada Percobaan kali ini adalah dengan menggunakan
LCD 16x2 yang artinya LCD tersebut terdiri dari 16 kolom dan 2 baris karakter
(tulisan). LCD (Liquid Crystal Display) 16 x 2 dapat dilihat pada Gambar 2.10.
14
Pin LCD nomor 4 (RS) merupakan Register Selector yang berfungsi
untuk memilih Register Kontrol atau Register Data. Register kontrol digunakan
untuk mengkonfigurasi LCD. Register Data digunakan untuk menulis data
karakter ke memori display LCD. Pin LCD nomor 5 (R/W) digunakan untuk
memilih aliran data apakah READ ataukah WRITE. Karena kebanyakan fungsi
hanya untuk membaca data dari LCD dan hanya perlu menulis data saja ke LCD,
maka kaki ini dihubungkan ke GND (WRITE). Pin LCD nomor 6 (ENABLE)
digunakan untuk mengaktifkan LCD pada proses penulisan data ke Register
Kontrol dan Register Data LCD.
2.2.8 ESP 8266 ESP-01
ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat
tambahan mikrokontroler seperti Arduino agar dapat terhubung langsung dengan
wifi dan membuat koneksi TCP/IP.modul WiFi serbaguna ini sudah bersifat SoC
(System on Chip), sehingga kita bisa melakukan programming langsung
ke ESP8266 tanpa memerlukan mikrokontroller tambahan. Kelebihan lainnya,
ESP8266 ini dapat menjalankan peran sebagai adhoc akses poin maupun klien
sekaligus.
ESP8266 memiliki kemampuan on-board prosesing dan storage yang
memungkinkan chip tersebut untuk diintegrasikan dengan sensor-sensor atau
15
dengan aplikasi alat tertentu melalui pin input output hanya dengan pemrograman
singkat. Dengan level yang tinggi berupa on-chip yang terintegrasi
memungkinkan external sirkuit yang ramping dan semua solusi, termasuk modul
sisi depan, didesain untuk menempati area PCB yang sempit.ESP8266
dikembangkan oleh pengembang asal negeri tiongkok yang bernama “Espressif”.
Produk seri ESP8266 memiliki banyak sekali varian. Salah satu varian yang
paling sering kita jumpai adalah ESP8266 seri ESP-01. RFID ESP8266 dapat
dilihat pada Gambar 2.11.
16
Efek Piezoelektrik (Piezoelectric Effect) ditemukan pertama kali oleh dua orang
ilmuwan Fisika pada tahun 1880 bernama Pierre Curie dan Jacques Curie yang
berasal dari kebangsaan Perancis. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan
oleh sebuah perusahaan Jepang menjadi Piezoelectric Buzzer dan mulai populer
digunakan pada tahun 1970-an.
Dalam rangkaian elektronika, piezoelectric buzzer dapat digunakan pada
tegangan listrik sebesar 6 volt hingga 12 volt dan dengan tipikal arus sebesar 25
mA. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini sering disebut juga
dengan Beeper.
Pada umumnya Buzzer Elektronika memiliki bentuk seperti tabung
silinder dengan sebuah lubang kecil di bagian atas dan dua buah pin/kaki di
bagian bawah. Berikut adalah bentuk dan simbol Buzzer Elektronika. Buzzer
dapat dilihat pada Gambar 2.12
17
pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program
bernama Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino
dengan mikrokontroler.
Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga
dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat
operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan
dari software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk
pemrograman dengan Arduino. Arduino software IDE dapat dilihat pada Gambar
2.10.
18
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Inisialisasi Program
Ada Tidak
Led hijau menyala
kebocoran
gas LPG?
Ya
Pembangkit
Frekuensi Berjalan
Mengukur Suhu
Kipas Berjalan
Pesan ditambilkan
Selesai
19
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada tugas besar ini adalah sebagai berikut.
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada tugas besar ini adalah sebagai berikut.
1. Arduino Mega 2560 2. ESP 8266
3. Kabel USB 4. LCD (Liquid Crystal Display)
5. Breadboard 6. Resistor
7. Kabel Jumper 8. Buzzer
9. LED (Light Emitting Diode)
10. RGB LED (Red Green Blue Light
Emitting Diode)
11. Sensor gas MQ-5
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada tugas besar ini adalah sebagai berikut.
1. Akrilik
2. Lem
3. Stick
3.3 Diagram Blok
Diagram blok pada tugas besar ini adalah sebagai berikut.
Buzzer
Arduino
Sensor MQ-5 Mega LED
LCD
Power Supply
20
3.4 Prinsip Kerja
Model pendeteksi kebocoran gas ini dikendalikan secara terpusat oleh
sebuah mikrokontroler Arduino mega. Mikrokontroler mendeteksi output dari
Sensor Mq-5 yang terpasang. Tanggapan mikrokontroler terhadap 4 output sensor
Jika langkah awal untuk pengujian sistem sudah dilakukan maka operasi bisa
dilakukan, yang perintahnya merupakan pendeteksian sensor gas Propana.
Sebagaimana komponen utama mikrokontroler bekerja dengan menjalankan
perintah yang telah di input-kan sebelumnya berupa coding, dimana coding
tersebut mewakili perintah untuk menjalankan sensor MQ-6, lampu led, buzzer,
dan LCD. Sehingga menghasilkan beberapa output berupa sensor gas mendeteksi
gas propana, buzzer akan menyala, LCd menampilkan bersenan kadar gas yang
terdeteksi, dan perangkat akan mengirimkan informasi berupa data grafik ke
cayenne yang dapat dibuka dengan android ataupun web. Pengujian simulasi
perangkat ini bertujuan untuk melihat apakah sensor, mikrokontroler dan program
telah berjalan dengan baik.
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan ini adalah sebagai berikut.
5.2 Saran
Adapun saran untuk laporan selanjutnya adalah sebagai berikut.
23
DAFTAR PUSTAKA
24