Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi belakangan ini telah banyak membantu dalam
meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup manusia. Seiring dengan
perkembangan tersebut, menghadirkan beberapa teknologi yang mampu
diterapkan dalam kehidupan masyarakat luas untuk membantu dalam setiap
aktivitas manusia. Saat ini Peranan gas LPG pada saat ini sangatlah penting bagi
kehidupan manusia baik di rumah tangga maupun di industri. Namun, gas dapat
berdampak negatif, terutama bila tidak diketahui telah terjadi kebocoran dari
tabung atau tempat penyimpanan gas LPG tersebut. Penyebab dari bocor tabung
gas ini bisa terjadi karena kebocoran pada selang, tabung atau pada regulatornya
yang tidak terpasang dengan baik dan tabung gas yang didistribusikan memang
kualitasnya kurang baik atau rusak fisik. Teknologi ini menggunakan sistem kerja
cerdas dan otomatis dalam konsep kerjanya untuk membantu penghuni rumah
dalam menjaga keamana dan keamanan agar dapat meminimalisir kejadian yang
tidak diinginkan.
Pendetrksi kebocoran gas merupakan sistem yang telah diprogram dan dapat
bekerja dengan bantuan komputer untuk mengintegrasikan dan mengendalikan
sebuah perangkat secara otomatis dan efisien. Tujuan dari diciptakannya teknologi
ini yaitu untuk meminimalisit terjadinya hal yang tidak diinginkan, meningkatkan
keamanan, mendapatkan kenyamanan, dan lain sebagainya. Teknologi ini sedang
ramai diperbincangkan, begitupun dengan penelitian penelitian sebelumnya yang
membawa tema penditeksi kebocoran gas dengan konsep yang beragam,
contohnya adalah penggunaan penditeksi kebocoran gas dengan output alarem,
pesan melalui dandroid, indikator lampu, dan lain sebagainya.
Pada tugas besar teknik pengaturan kali ini yaitu merancang penditeksi
kebocoran gas dengan sistem control anduino Mega serta beberapa sensor yang
digunakan seperti sensor MQ-6 yang berfungsi untuk menangkap kebocoran gas
LPG atau propona, buzzer untuk menghasilkan suara saat terdeteksi adanya
kebocoran gas. Serta pada pendeteksi kebocoran gas yang dirancang ini

1
menggunakan gelombang suara untuk mendeteksi kebocoran gas guna menjaga
keamanan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari perancangan penditerksi kebocoran gas berbasis arduino
adalah sebagai berikut.
1. Dapat merancang penditerksi kebocoran gas berbasis arduino uno dengan
berbagai sensor yang digunakan.
2. Dapat merancang implementasi penditerksi kebocoran gas dengan fitur suara
dan LCD sebagai papan informasi.
3. Meningkatkan kenyamanan dan rasa keamanan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari perancangan smart home berbasis arduino adalah
sebagai berikut.
1. Mengetahui rancangan sistem yang dapat mengontrol penditerksi kebocoran
gas.
2. Mengetahui prinsip kerja dari sensor MQ-5 pada penditerksi kebocoran gas
yang dirancang.
3. Mengembangkan cara berfikir mahasiswa dalam penggunaan teknologi dan
informasi khususnya dalam merancang penditerksi kebocoran gas berbasis
arduino.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan perancangan smart home berbasis
arduino adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN, berisikan tentang latar belakang, tujuan, manfaat dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, berisikan tentang sistem kontrol,
microcontroller dan arduino software IDE .
BAB III METODOLOGI, berisikan tentang diagram alir, alat dan bahan,
diagram blok, dan prinsip kerja.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN, berisikan tentang hasil perancangan
penditerksi kebocoran gas berbasis arduino dan pembahasan
BAB V PENUTUP, berisikan kesimpulan dan saran.

2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Kontrol


Sistem adalah suatu susunan, set, atau sekumpulan sesuatu yang terhubung
atau terkait sedemikian rupa sehingga membentuk sesuatu secara keseluruhan.
Sistem adalah susunan komponen fisik yang terhubung atau terkait sedemikian
rupa sehingga membentuk atau bertindak sebagai seluruh unit dalam satu
kesatuan. Sedangkan kata kontrol atau kendali biasanya diartikan mengatur,
mengarahkan, atau perintah. Dari kedua kedua makna kata sistem dan
kontrol/kendali, sistem kendali adalah suatu susunan komponen fisik yang
terhubung atau terkait sedemikian rupa sehinga dapat memerintah, mengarahkan,
atau mengatur diri sendiri atau sistem lain. Di dalam dunia engineering dan
science sistem kendali cenderung dimaksudkan untuk sistem kendali dinamis.
Sistem kendali terdiri dari sub-sistem dan proses (atau plants) yang
disusun untuk mendapatkan keluaran (output) dan kinerja yang diinginkan dari
input yang diberikan. Blok diagram untuk sistem kendali paling sederhana, sistem
kendali membuat sistem dengan input yang diberikan menghasilkan output yang
diharapkan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Deskripsi Sederhana Sistem Kendali


2.1.1 Klasifikasi Sistem Kontrol
Secara umum, sistem kontrol atau kendali dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
1. Sistem Kontrol Manual dan Otomatik.
2. Sistem Lingkar Terbuka (Open Loop) dan Lingkar Tertutup (Closed
Loop).
3. Sistem Kontrol Kontiniu dan Diskrit.
4. Menurut sumber penggerak: Elektrik, Mekanik, Pneumatik, dan Hidraulik.

4
Penjelasan singkat dari jenis-jenis sistem kontrol diatas akan dibahas
berikut ini.
Sistem Kontrol Manual adalah pengontrolan yang dilakukan oleh
manusia yang bertindak sebagai operator, sedangkan Sistem Kontrol Otomatik
adalah pengontrolan yang dilakukan oleh peralatan yang bekerja secara
otomatis dan operasinya dibawah pengawasan manusia. Sistem Kontrol
Manual banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
pengaturan suara radio, televisi, cahaya layer televisi, pengaturan aliran air
melalui keran, pengendalian kecepatan kendaraan, dan lain-lain. Sedangkan
Sistem Kontrol Otomatik banyak ditemui dalam proses industri (baik industri
proses kimia dan proses otomotif), pengendalian pesawat, pembangkit tenaga
listrik dan lain-lain.
Sistem Kontrol Lingkar Terbuka (Open Loop) adalah sistem
pengontrolan di mana besaran keluaran tidak memberikan efek terhadap
besaran masukan, sehingga variable yang dikontrol tidak dapat dibandingkan
terhadap harga yang diinginkan. Sedangkan Sistem Kontrol Lingkar Tertutup
(Closed Loop) adalah sistem pengontrolan dimana besaran keluaran
memberikan efek terhadap besaran masukan, sehingga besaran yang dikontrol
dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan. Selanjutnya, perbedaan
harga yang terjadi antara besaran yang dikontrol dengan harga yang diinginkan
digunakan sebagai koreksi yang merupakan sasaran pengontrolan.
2.1.2 Sistem Kontrol Terbuka (Open Loop)
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa sistem kontrol loop terbuka
adalah suatu sistem yang keluarannya tidak mempunyai pengaruh terhadap aksi
kontrol. Artinya, sistem kontrol terbuka keluarannya tidak dapat digunakan
sebagai umpan balik dalam masukkan. Sistem kontrol loop terbuka dapat
dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Sistem Kontrol Loop Terbuka

5
Dalam suatu sistem kontrol terbuka, keluaran tidak dapat
dibandingkan dengan masukan acuan. Jadi, untuk setiap masukan acuan
berhubungan dengan operasi tertentu, sebagai akibat ketetapan dari sistem
tergantung kalibrasi. Dengan adanya gangguan, sistem control terbuka tidak
dapat melaksanakan tugas yang sesuai diharapkan. Sistem kontrol terbuka
dapat digunakan hanya jika hubungan antara masukan dan keluaran diketahui
dan tidak terdapat gangguan internal maupun eksternal. Ciri – ciri sistem
kontrol loop terbuka adalah sebagai berikut.
1. Sederhana
2. Harganya murah
3. Dapat dipercaya
4. Kurang akurat karena tidak terdapat koreksi terhadap kesalahan
5. Berbasis waktu
2.1.3 Sistem Kontrol Tertutup (Close Loop)
Sistem kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol yang sinyal
keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan. Sistem
kontrol loop tetrtutup juga merupakan sistem kontrol berumpan balik. Sinyal
kesalahan penggerak, yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan sinyal
umpan balik (yang dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal
keluaran atau turunannya). Diumpankan ke kontroler untuk memperkecil
kesalahan dan membuat agar keluaran sistem mendekati harga yang
diinginkan. Dengan kata lain, istilah “loop tertutup” berarti menggunakan aksi
umpan balik untuk memperkecil kesalahan sistem. Sistem kontrol loop tertutup
dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Sistem Kontrol Loop Tertutup


Gambar diatas menunjukan hubungan masukan dan keluaran dari sistem
kontrol loop tertutup. Jika dalam hal ini manusia bekerja sebagai operator,
maka manusia ini akan menjaga sistem agar tetap pada keadaan yang

6
diinginkan, ketika terjadi perubahan pada sistem maka manusia akan
melakukan langkah-langkah awal pengaturan sehingga sistem kembali bekerja
pada keadaan yang diinginkan. Berikut ini adalah komponen pada sistem
kendali tertutup:
1. Input (masukan), merupakan rangsangan yang diberikan pada sistem
kontrol, merupakan harga yang diinginkan bagi variabel yang dikontrol
selama pengontrolan. Harga ini tidak tergantung pada keluaran sistem.
2. Output (keluaran,respons), merupakan tanggapan pada sistem kontrol,
merupakan harga yang akan dipertahankan bagi variabel yang dikontrol,
dan merupakan harga yang ditunjukan oleh alat pencatat
3. Beban/Plant, merupakan sistem fisis yang akan dikontrol (misalnya
mekanis, elektris, hidraulik ataupun pneumatic).
4. Alat kontrol/controller, merupakan peralatan atau rangkaian untuk
mengontrol beban (sistem). Alat ini bisa digabung dengan penguat.
5. Elemen Umpan Balik, menunjukan/mengembalikan hasil pencatan ke
detector sehingga bisa dibandingkan terhadap harga yang diinginkan (di
stel)
6. Error Detector (alat deteksi kesalahan), merupakan alat pendeteksi
kesalahan yang menunjukan selisih antara input (masukan) dan respons
melalui umpan balik (feedback path).
7. Gangguan merupakan sinyal-sinyal tambahan yang tidak diinginkan.
Gangguan ini cenderung mengakibatkan harga keluaran berbeda dengan
harga masukanya, gangguan ini biasanya disebabkan oleh perubahan
beban sistem, misalnya adanya perubahan kondisi lingkungan, getaran
ataupun yang lain.
2.2 Microcontroller
Microcontroller adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah
chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil
RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan
kata lain, Microcontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai
masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus
dengan cara khusus, cara kerja microcontrollersebenarnya membaca dan menulis

7
data. Sekedar contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan
menulis, ketika Anda sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan
apapun baik buku, cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis
hal-hal sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data
maka Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan
otomatik menggunakan microcontroller sesuai keinginan. Microcontroller
merupakan computer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan
elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya
bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya
banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC
TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta
dikendalikan oleh microcontroller ini.
Microcontroller digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara
automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan
rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan
konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor
memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat
kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan
penggunaan microcontroller ini maka :
 Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas.
 Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian
besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi.
 Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang
kompak.
Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka microcontroller tersebut
memerlukan komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem
minimum. Untuk membuat sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock
dan reset, walaupun pada beberapa microcontroller sudah menyediakan sistem
clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal pun microcontroller sudah
beroperasi.

8
2.2.1 Arduino Uno R3
Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang
berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output
(atau biasa ditulis I/O, dimana 14 pin diantaranya dapat digunakan sebagai output
PWM antara lain pin 0 sampai 13), 6 pin input analog, menggunakan crystal 16
MHz antara lain pin A0 sampai A5, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan
tombol reset. Hal tersebut adalah semua yang diperlukan untuk mendukung
sebuah rangkaian mikrokontroler. Arduino uno R3 dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Arduino Uno R3


Spesifikasi dari arduino uno R3 dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Spesifikasi dari Arduino uno R3
Mikrokontroler AT Mega 328
Oprasi tegangan 5 Volt
Input tegangan 7-12 Volt
Pin I/O digital 14
Pin alalog 6
Arus DC tiap pin I/O 50 Ma
Arus DC ketika 3.3 v 50 Ma
Memori flash 32 Kb
SRAM 5Kb
EEPROM 1 Kb
Kecepatan clock 16 HMz

9
Pemetaan pin ATMega 328 dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Pemetaan Pin ATMega 328


2.2.2 Bread Board
Bread Board adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit elektronik dan
merupakan prototipe dari suatu rangkaian elektronik. Di zaman modern istilah ini
sering digunakan untuk merujuk pada jenis tertentu dari papan tempat merangkai
komponen, dimana papan ini tidak memerlukan proses menyolder (langsung
tancap). Karena papan ini solderless alias tidak memerlukan solder sehingga dapat
digunakan kembali, dan dengan demikian dapat digunakan untuk prototipe
sementara serta membantu dalam bereksperimen desain sirkuit elektronika.
Berbagai sistem elektronik dapat di prototipekan dengan menggunakan
breadboard, mulai dari sirkuit analog dan digital kecil sampai membuat unit
pengolahan terpusat (CPU). Bread board dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Bread Broad


10
2.2.3 Kabel Jumper
Kabel jumper adalah komponen yang wajib ada saat belajar rangkaian
elektronika dan komponen penghubung rangkaian Arduino dengan breadboard.
Hal-hal yang jadi masalah pada kabel jumper antara lain jumlahnya tidak punya
banyak atau kabel jumper gampang rusak karena saat beli kualitas tidak
diperhitungkan.
Kabel jumper memang banyak dijual dengan harga tertentu tergantung
dengan kualitasnya, tetapi kabel jumper juga bisa dibuat sendiri dengan harga
modal yang lebih murah dan menghasilkan jumlah kabel yang banyak meski
tampilan berbeda dengan buatan pabrik. Tapi setidaknya secara fungsi, kabel
jumper buatan sendiri masih akan berfungsi sebagaimana mestinya. Kabel jumper
dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Kabel Jumper


2.2.4 LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah
komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung
pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
Untung mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada
LED. Kita dapat melihatnya secara fisik. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED
adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil. Sedangkan
ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead Frame
yang besar serta terletak di sisi yang Flat. LED dapat dilihat pada Gambar 2.7.

11
Gambar 2.7 LED (Light Emitting Diode)
2.2.5 Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan
dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika
menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif
yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk
membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor
atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan
biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor
adalah OHM (Ω).
Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap.
Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna
ataupun kode Angka. Dapat dilihar pada Gambar 2.7

Gambar 2.7 Fixed Resistor


2.2.6 Sensor Gas MQ - 6
Sensor gas MQ-5 adalah sensor semikonduktor yang digunakan untuk
mendeteksi jenis gas butane yang banyak terkandung pada Liquid Premium Gas
(LPG) [8]. Bahan penting dari MQ-5 adalah timah dioksida (SnO2), yang
memiliki konduktivitas sangat rendah dalam udara bersih. Sensor gas ini tidak

12
hanya memiliki sensitivitas terhadap gas butana tetapi juga jenis gas alam lainnya,
seperti asap (CO) dan alkohol. Sensor MQ-5 juga dapat digunakan untuk
mendeteksi gas yang mudah terbakar seperti metana. Pada gambar 2 dapat dilihat
tingkat sensitivitas sensor terhadap jenis – jenis gas yang terdeteksi.
Bentuk Sensor MQ - 5 dapat dilihat pada Gambar 2.8

Gambar 2.8 Sensor MQ-5


Dengan output yang hanya memberikan 2 logika High dan Low ini kita dapat
membuat aplikasi sensor MQ -5 yang bervariatif. Misal kita ingin langsung
aplikasikan pada alarm, kita tinggal membuat rangkaian driver untuk
mengaktifkan alarm tersebut. Atau misal ingin digunakan untuk mengaktifkan
LED, maka tinggal di buat driver untuk memberikan sumber tegangan ke LED.
Modul sensor MQ-5 memiliki output yang langsung bisa di hubungkan dengan
komponen digital TTL atau CMOS dan juga dapat lansung dihubungkan ke
mikrokontroler.
Efektifitas pendeteksian gas menggunakan sensor MQ-5 ini dipengaruhi
oleh faktor penempatan sensor gas tersebut. Posisi sensor gas harus diletakan pada
lokasi yang dapat membaca kebocoran pada gas yang ada dalam ruangan atau
daerah yang dimonitor oleh sensor MQ-5
Sensitifitas dari sensor terhadap gas yang ditangkap dapa dilihar pada
Gambar 2.9

13
Gambar 2.9 Karakteristik Sensitivitas MQ-5 Terhadap Jenis Gas yang
Terdeteksi
2.2.7 LCD (Liquid Crystal Display)
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di
berbagai bidang, misalnya dalam alat-alat elektronik, seperti televisi, kalkulator
ataupun layar komputer. Pada Percobaan kali ini adalah dengan menggunakan
LCD 16x2 yang artinya LCD tersebut terdiri dari 16 kolom dan 2 baris karakter
(tulisan). LCD (Liquid Crystal Display) 16 x 2 dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 LCD 16 x 2


Pin dari LCD 16 X 2 dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Pin dari LCD 16 x 2

14
Pin LCD nomor 4 (RS) merupakan Register Selector yang berfungsi
untuk memilih Register Kontrol atau Register Data. Register kontrol digunakan
untuk mengkonfigurasi LCD. Register Data digunakan untuk menulis data
karakter ke memori display LCD. Pin LCD nomor 5 (R/W) digunakan untuk
memilih aliran data apakah READ ataukah WRITE. Karena kebanyakan fungsi
hanya untuk membaca data dari LCD dan hanya perlu menulis data saja ke LCD,
maka kaki ini dihubungkan ke GND (WRITE). Pin LCD nomor 6 (ENABLE)
digunakan untuk mengaktifkan LCD pada proses penulisan data ke Register
Kontrol dan Register Data LCD.
2.2.8 ESP 8266 ESP-01
ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat
tambahan mikrokontroler seperti Arduino agar dapat terhubung langsung dengan
wifi dan membuat koneksi TCP/IP.modul WiFi serbaguna ini sudah bersifat SoC
(System on Chip), sehingga kita bisa melakukan programming langsung
ke ESP8266 tanpa memerlukan mikrokontroller tambahan. Kelebihan lainnya,
ESP8266 ini dapat menjalankan peran sebagai adhoc akses poin maupun klien
sekaligus.
ESP8266 memiliki kemampuan on-board prosesing dan storage yang
memungkinkan chip tersebut untuk diintegrasikan dengan sensor-sensor atau

15
dengan aplikasi alat tertentu melalui pin input output hanya dengan pemrograman
singkat. Dengan level yang tinggi berupa on-chip yang terintegrasi
memungkinkan external sirkuit yang ramping dan semua solusi, termasuk modul
sisi depan, didesain untuk menempati area PCB yang sempit.ESP8266
dikembangkan oleh pengembang asal negeri tiongkok yang bernama “Espressif”.
Produk seri ESP8266 memiliki banyak sekali varian. Salah satu varian yang
paling sering kita jumpai adalah ESP8266 seri ESP-01. RFID ESP8266 dapat
dilihat pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11 ESP8266


2.2.9 Buzzer
Buzzer Elektronika adalah sebuah komponen elektronika yang dapat
menghasilkan getaran suara berupa gelombang bunyi. Buzzer elektronika akan
menghasilkan getaran suara ketika diberikan sejumlah tegangan listrik dengan
taraf tertentu sesuai dengan spesifikasi bentuk dan ukuran buzzer elektronika itu
sendiri. Pada umumnya, buzzer elektronika ini sering digunakan sebagai alarm
karena penggunaannya yang cukup mudah yaitu dengan memberikan tegangan
input maka buzzer elektronika akan menghasilkan getaran suara berupa
gelombang bunyi yang dapat didengar manusia.
Pada dasarnya, setiap buzzer elektronika memerlukan input berupa
tegangan listrik yang kemudian diubah menjadi getaran suara atau gelombang
bunyi yang memiliki frekuensi berkisar antara 1 - 5 KHz. Jenis buzzer elektronika
yang sering digunakan dan ditemukan dalam rangkaian adalah buzzer yang
berjenis Piezoelectric (Piezoelectric Buzzer). Hal itu karena Piezoelectric Buzzer
memiliki berbagai kelebihan diantaranya yaitu lebih murah, relatif lebih ringan
dan lebih mudah penggunaannya ketika diaplikasikan dalam rangkaian
elektronika.

16
Efek Piezoelektrik (Piezoelectric Effect) ditemukan pertama kali oleh dua orang
ilmuwan Fisika pada tahun 1880 bernama Pierre Curie dan Jacques Curie yang
berasal dari kebangsaan Perancis. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan
oleh sebuah perusahaan Jepang menjadi Piezoelectric Buzzer dan mulai populer
digunakan pada tahun 1970-an.
Dalam rangkaian elektronika, piezoelectric buzzer dapat digunakan pada
tegangan listrik sebesar 6 volt hingga 12 volt dan dengan tipikal arus sebesar 25
mA. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini sering disebut juga
dengan Beeper.
Pada umumnya Buzzer Elektronika memiliki bentuk seperti tabung
silinder dengan sebuah lubang kecil di bagian atas dan dua buah pin/kaki di
bagian bawah. Berikut adalah bentuk dan simbol Buzzer Elektronika. Buzzer
dapat dilihat pada Gambar 2.12

Gambar 2.12 Motor Servo


2.3 Arduino Software IDE
IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment
Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi
yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan
karena melalui software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan
fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino
menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa
pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan
pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke

17
pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program
bernama Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino
dengan mikrokontroler.

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga
dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat
operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan
dari software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk
pemrograman dengan Arduino. Arduino software IDE dapat dilihat pada Gambar
2.10.

Gambar 2.10 Arduino Software IDE

18
BAB III
METODOLOGI

3.1 Diagram Alir


Adapun diagram alir dari perancangan smart home berbasis arduino
dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Mulai

Inisialisasi Program

Ada Tidak
Led hijau menyala
kebocoran
gas LPG?

Ya

Pembangkit
Frekuensi Berjalan

Mengukur Suhu

Kipas Berjalan

Pesan ditambilkan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir

19
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada tugas besar ini adalah sebagai berikut.
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada tugas besar ini adalah sebagai berikut.
1. Arduino Mega 2560 2. ESP 8266
3. Kabel USB 4. LCD (Liquid Crystal Display)
5. Breadboard 6. Resistor
7. Kabel Jumper 8. Buzzer
9. LED (Light Emitting Diode)
10. RGB LED (Red Green Blue Light
Emitting Diode)
11. Sensor gas MQ-5
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada tugas besar ini adalah sebagai berikut.
1. Akrilik
2. Lem
3. Stick
3.3 Diagram Blok
Diagram blok pada tugas besar ini adalah sebagai berikut.

Buzzer

Arduino
Sensor MQ-5 Mega LED

LCD

Power Supply

Gambar 3.2 Diagram Blok

20
3.4 Prinsip Kerja
Model pendeteksi kebocoran gas ini dikendalikan secara terpusat oleh
sebuah mikrokontroler Arduino mega. Mikrokontroler mendeteksi output dari
Sensor Mq-5 yang terpasang. Tanggapan mikrokontroler terhadap 4 output sensor
Jika langkah awal untuk pengujian sistem sudah dilakukan maka operasi bisa
dilakukan, yang perintahnya merupakan pendeteksian sensor gas Propana.
Sebagaimana komponen utama mikrokontroler bekerja dengan menjalankan
perintah yang telah di input-kan sebelumnya berupa coding, dimana coding
tersebut mewakili perintah untuk menjalankan sensor MQ-6, lampu led, buzzer,
dan LCD. Sehingga menghasilkan beberapa output berupa sensor gas mendeteksi
gas propana, buzzer akan menyala, LCd menampilkan bersenan kadar gas yang
terdeteksi, dan perangkat akan mengirimkan informasi berupa data grafik ke
cayenne yang dapat dibuka dengan android ataupun web. Pengujian simulasi
perangkat ini bertujuan untuk melihat apakah sensor, mikrokontroler dan program
telah berjalan dengan baik.

21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Perancangan Smart Home


Adapun hasil perancangan pendeteksi kebocoran gas menggunakan aplikasi
tikercad dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Hasil perancangan pendeteksi kebocoran gas

4.2 Pembahasan

22
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari laporan ini adalah sebagai berikut.

5.2 Saran
Adapun saran untuk laporan selanjutnya adalah sebagai berikut.

23
DAFTAR PUSTAKA

[1]Yuhardiansyah. 2016. Sistem Pemantauan Curah Hujan Berbasis Web


Menggunakan Arduino Wifi Shield. Universitas Pancasila. Depok.
https://yuhardiansyahblog.wordpress.com/2016/06/25/arduino-mega-2560-rev-
3/ (diakses pada 6 Mei 2018, pukul 13.44WIB)
[2]Sinau Arduino. 2016. Mengenal Arduino Software IDE.
http://www.sinauarduino.com/artikel/mengenal-arduino-software-ide/ (diakses
pada 6 Mei 2018, pukul 14.00WIB)
[3]Belajar Elektronika. 2012. Sensor MQ-5.
http://e-belajarelektronika.com/sensor-gerak-pir-passive-infra-red/ (diakses
pada 6 Mei 2018, pukul 14.23WIB)
[4]Blitarjay. 2017. ESP 8622. https://blitarjay. blogspot.co.id/2017/03/sensor-
suhu-dan-kelembabpan-dht-11.html (diakses pada 6 Mei 2018, pukul
15.14WIB)
[5]Anandatri. 2017. Modul Arduino 1 : Pengenalan Komponen Arduino Uno.
http://iplus.blog.pcr.ac.id/2017/05/22/arduino-uno/ (diakses pada 6 Mei 2018,
pukul 15.47WIB)
[6]Rismawan, Agung. 2015. Konsep Sistem Kendali, Sistem Kendali Terbuka &
Tertutup dan Contoh Aplikasinya. https://serbatelekomunikasi.wordpress.com/
2015/02/12/8/ (diakses pada 6 Mei 2018, pukul 16.08WIB)
[7]Arduino. 2012. Belajar Arduino dan LCD. http://www.arduino.web.id/2012/03/
belajar-arduino-dan-lcd.html (diakses pada 6 Mei 2018, pukul 16.32WIB)

24

Anda mungkin juga menyukai