Jawaban
1. Sistem kontrol adalah sistem pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa
besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam satu kisaran
(range) nilai tertentu. Dalam istilah lain disebut juga teknik pengaturan, sistem pengendalian,
atau sistem pengontrolan.
3. Sistem loop terbuka adalah sistem di mana output dari sistem tidak mempengaruhi input
atau tindakan kontrol. Sistem loop tertutup adalah di mana output sistem diumpankan
kembali ke input atau tindakan kontrol, memiliki loop umpan balik, dan output memengaruhi
perilakunya.
4. 1. Masukan / Input
2. Kontroler
3. Plant / Beban
4. Keluaran / Output
5. Umpan Balik / Feedback
5. sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-
sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika, energi
kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya
transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem
transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang
berlainan ke sistem transmisi berikutnya”. Transmisi energi ini bisa berupa listrik, mekanik,
kimia, optic (radiasi) atau thermal (panas)
Error Detection adalah proses pelacakan kesalahan selama transmisi data berlangsung, yaitu
perubahan satu atau beberapa bit dari nilai '1' ke '0' atau sebaliknya.
Pertanyaan pemodelan
1. Tujuan suatu pemodelan adalah untuk menganalisa dan memberi prediksi yang dapat
mendekati kenyataan sebelum sistem di terapkan di lapangan.
2. Model Statis: model yang berhubungan dengan keadaan sistem pada suatu saat tidak
mempertimbangkan perubahan waktu yang terjadi pada sistem.
presisi suatu sistem instrumentasi dengan karakteristik adanya umpan balik pada sistem
tesebut. Pengontrol PID adalah pengontrol konvensional yang banyak dipakai di dunia
industri. Pengontrol PID akan memberikan aksi kepada Control Valve berdasarkan besar error
yang diperoleh. Control valve akan menjadi aktuator yang mengatur aliran fluida dalam proses
industri yang terjadi Level udara yang diinginkan disebut dengan Set Point. Error adalah
3 metode kontrol PID secara sistematis dan menghasilkan kecepatan yang stabil dan
data, data kecepatan laju kapal didapat dari sensor water flow, fungsi dari sensor tersebut
yaitu arus air yang masuk akan memutar rotary encoder yang menghasilkan sinyal pulsa
yang dikonfersi menjadi kecepatan laju kapal. Kemudian data kecepatan yang di dapat akan
di jadikan nilai pembanding terhadap setpoint pada proses kontrol PID. Dari proses kontrol
PID dihasilkan nilai sinyal Pulse Width Modulation (PWM) yang diberikan pada driver
motor untuk menggerakan baling-baling motor boats. Pada penelitian ini menggunakan tiga
kecepatan kapal yaitu pelan, sedang dan cepat. Dari hasil percobaan didapatkan nilai
Konstanta PID antara lain: untuk kecepatan pelan kP= 7, kI= 7, kD= 3; kecepatan sedang
kP= 5, kI= 2, kD= 1; dan kecepatan cepat kP= 9, kI=3, kD=5. Dari hasil penelitian yang
dilakukan sistem mampu menjaga kecepatan laju kapal dengan stabil dan konstan,
Pertanyaan PI
1 Penelitian mengenai pengaturan kecepatan pada motor induksi 3 fasa semakin lama
semakin berkembang, dikarenakan penggunaan pada industri dan khususnya pada kendaraan
hybrid semakin banyak dikembangkan. Namun ada beberapa kelemahan motor induksiyang
salah satunya adalah karakteristik parameter yang tidak linier, terutama resistansi rotor yang
memiliki nilai yang bervariasi untuk kondisi operasi yang berbeda, sehingga tidak dapat
mempertahankan kecepatannya secara konstan bila terjadi perubahan beban. Oleh karena itu
untuk mendapatkan kecepatan yang konstan dan performa sistem yang lebih baik terhadap
perubahan beban dibutuhkan sebuah pengontrol. Penelitian ini bertujuan untuk
mengimplementasikan metode Indirect Field Oriented Control (IFOC) dengan controller
Proportional-Integral(PI) pada aplikasi kendali kecepatan motor Induksi 3 phase dalam
mengikuti kecepatan referensi dengan respon tercepat dan nilai osilasi terkecil. Kendali
Proportional-Integral(PI) yang digunakan merupakan sistem kendali klasik yang mudah
karena tidak perlu mencari model matematis dari sistem, tetapi tetap efektif karena memiliki
respon sistem yang cukup stabil, dengan mengatur kombinasi yang terbaik dari konstanta
proportional (Kp) dan konstanta Integrator (Ki). Pada hasil implementasi, dapat dilihat bahwa
penggunaan IFOC dapat digunakan sebagai pendekatan dalam hal pengaturan kecepatan
motor induksi. Pendekatan yang dilakukan oleh IFOC hanya berfungsi untuk mengubah
parameter nonlinier (parameter motor ac) ke parameter linier (menyerupai motor dc),
sehingga mudah untuk dikendalikan, dan dengan penggunaan kendali PI dapat membantu
respon output menjadi lebih baik dengan waktu respon yang lebih singkat untuk mencapai
nilai referensi.
Jauh lebih praktis daripada mengontrol on/off pada umumnya, pengontrol PID
memungkinkan penyesuaian yang lebih baik pada sistem. Meskipun hal ini benar, ada
beberapa keuntungan menggunakan pengontrol on/off termasuk (1) relatif sederhana untuk
dirancang dan dijalankan dan (2) sensor dan aktuator biner (seperti pengontrol on/off)
umumnya lebih andal. dan lebih murah.
3. metode kontrol PID secara sistematis dan menghasilkan kecepatan yang stabil dan
konstan. Sistem yang dibangun menggunakan mikrokontroller arduino sebagai pemroses
data, data kecepatan laju kapal didapat dari sensor water flow, fungsi dari sensor
tersebut yaitu arus air yang masuk akan memutar rotary encoder yang menghasilkan
sinyal pulsa yang dikonfersi menjadi kecepatan laju kapal