Anda di halaman 1dari 11

Makalah Dinamika Sistem & Simulasi

Sistem control & konsep control

Disusun Oleh :
Reiansyah Aria (173112700520002)
Program Studi Teknik Fisika
Fakultas Teknik & Sains

UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas Karunia Rahmat &
Hidayah-Nya, sehingga Makalah Dinamika System & Simulasi ini dapat saya selesaikan.
Saya menyadari bahwa Makalah Dinamika System & Simulasi ini jauh dari sempurna,
mengingat keterbatasan waktu, tenaga & kemampuan yang ada sehingga kritik & saran yang
bersifat membangun sangat saya harapkan.
Saya harap semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca, terutama saya sendiri
sebagai salah satu upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang berdampak pada
peningkatan mutu pendidikan.

Jakarta, Juli 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sistem kontrol atau kendali saat ini mulai bergeser pada otomatisasi sistem kontrol yang
menuntut penggunaan komputer, sehingga campur tangan manusia dalam pengontrolan sangat
kecil. Bila dibandingkan dengan pengerjaan secara manual, sistem peralatan yang
dikendalikan oleh komputer akan memberikan keuntungan dalam hal efisiensi, keamanan, dan
ketelitian. Kemampuan komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak
(software), dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi pengendalian, seperti pengendalian suhu.
Sistem kendali atau sistem kontrol merupakan hal yang penting di era teknologi informasi
maupun di dunia industri yang modern ini. Proses produksi dan manufacturing dituntut
kestabilannya dan setiap perubahan dapat direspon secara cepat dan real time. Di dalam dunia
industri, dituntut suatu proses kerja yang aman dan berefisiensi tinggi untuk menghasilkan
produk dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta dengan waktu yang telah ditentukan.
Kegiatan pengontrolan dan monitoring yang biasa dilakukan manusia bisa digantikan perannya
dengan menerapkan prinsip otomasi. Kegiatan kontrol yang dilakukan secara berulang-ulang,
kekurang- presisi -an manusia dalam membaca data, serta resiko yang mungkin timbul dari
sistem yang dikontrol semakin menguatkan kedudukan alat/mesin untuk melakukan
pengontrolan secara otomatis.
Piranti-piranti pengontrol otomatis ini sangat berguna bagi manusia. Apalagi jika
ditambah dengan suatu kecerdasan melalui program yang ditanamkan dalam sistem tersebut akan
semakin meringankan tugas-tugas manusia. Akan tetapi secerdas apapun sebuah mesin tentu
masih membutuhkan peranan manusia untuk mengatur dan mengontrol piranti-piranti ini.
Otomasi kontrol bukan untuk menggantikan sepenuhnya peranan manusia, tetapi mengurangi
peranan dan meringankan tugas-tugas manusia dalam pengontrolan suatu proses.
Dengan adanya perkembangan teknologi, maka mata kuliah Analisis Sistem Teknik
Kontrol memberikan kemudahan dalam :
1. Mendapatkan performansi dari sistem Dinamik,
2. Dapat mempertinggi kualitas produksi
3. Menurunkan biaya produksi,
4. Mempertinggi laju produksi,
5. Dan meniadakan pekerjaan- pekerjaan rutin yang membosankan, yang harus dilakukan oleh
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

Sejarah Perkembangan Sistem Kontrol :

Perkembangan teknik kontrol begitu sangat pesat dimulai dari :


1. Karya pertama dimulai abad 18, control automatic, governor sentrifugal, sebagai pengatur
kecepatan mesin uap oleh James Watt
2. Pada tahun 1922, control automatic pengemudi kapal laut oleh Minosky
3. Pada tahun 1932, Kestablilan system loop tertutupdan terbuka terhadap masukkan tunak
(Steady state ) sinusoidal
4. Pada tahun 1934, Diperkenalkan istilah servomekanis untuk system control posisi, dalam hal
Ini membicarakan desain servo mekanis relay dengan masukkan yang berubah-ubah.
5. Selama dasawarsa 40 tahun hingga 50 tahun kemudian, metoda dalam system desain system
control linear berumpan balik benar-benar telah berkembang.
6. Pada tahun 1960 an, kemudian dikembangkan kedalam bentuk multimasukkan /keluaran
karena kompleknya “Plant” modern dan persyaratan yang keras pada tingkat ketelitian.

Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau
beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam suatu
rangkuman harga (range) tertentu. Di dalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang
aman dan berefisiensi tinggi untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang baik
serta dengan waktu yang telah ditentukan. Otomatisasi sangat membantu dalam hal kelancaran
operasional, keamanan (investasi, lingkungan), ekonomi (biaya produksi), mutu produk, dll.
Ada banyak proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu produk sesuai
standar, sehingga terdapat parameter yang harus dikontrol atau di kendalikan antara lain tekanan
( pressure), aliran (flow ), suhu (temperature), ketinggian (level ), kerapatan (intensity ),dll.
Gabungan kerja dari berbagai alat-alat kontrol dalam proses produksi dinamakan sistem
pengontrolan proses ( process control system). Sedangkan semua peralatan yang membentuk
sistem pengontrolan disebut pengontrolan instrumentasi proses ( process control
instrumentation). Dalam istilah ilmu kendali, kedua hal tersebut berhubungan erat, namun
keduanya sangat berbeda hakikatnya. Pembahasan disiplin ilmu Process Control Instrumentation
lebih kepada pemahaman tentang kerja alat instrumentasi, sedangkan disiplin ilmu Process
Control System mengenai sistem kerja suatu proses produksi.

II.2. Prinsip Pengontrolan Proses


Ada 3 parameter yang harus diperhatikan sebagai tinjauan pada suatu sistem
kontrol proses yaitu :
- cara kerja sistem kontrol
- keterbatasan pengetahuan operator dalam pengontrolan proses
- peran instrumentasi dalam membantu operator pada pengontrolan proses

Empat langkah yang harus dikerjakan operator yaitu mengukur, membandingkan, menghitung,
mengkoreksi.Pada waktu operator mengamati ketinggian level , yang dikerjakan sebenarnya
adalah mengukur process variable (besaran parameter proses yang dikendalikan). Contohnya
proses pengontrolan temperatur line fuel gas secara manual, proses variabel nya adalah suhu.
Lalu operator membandingkan apakah hasil pengukuran tersebut sesuai dengan apa yang
diinginkan. Besar proses variabel yang diinginkan tadi disebut desired set point . Perbedaan
antara process variabel dan desired set point disebut error .

Dalam sistem kontrol suhu di atas dapat dirumuskan secara matematis:


Error = Set Point – Process Variabel
Process variabel bisa lebih besar atau bisa juga lebih kecil daripada desired set point . Oleh
karena itu error bisa diartikan negatif dan juga bisa positif.
2.1. Pengertian Sistem Kontrol Otomatis
Sistem Kontrol adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan/dihubungkan
sedemikian sehingga mampu memerintah, mengarahkan, atau mengatur dirinya sendiri atau
sistem/proses yang lain.
Kontrol automatic atau yang dikenal dengan sistem pengendalian otomatis (automatic
control system) merupakan level ke 2 dalam hirarki sistem otomasi..Dalam sistem otomasi
kegiatan pengontrolan dan monitoring yang biasa dilakukan manusia bisa digantikan perannya
dengan menerapkan prinsip otomasi. Kegiatan kontrol yang dilakukan secara berulang-ulang,
kekurang presisi-an manusia dalam membaca data, serta resiko yang mungkin timbul dari sistem
yang dikontrol semakin menguatkan kedudukan alat/mesin untuk melakukan pengontrolan
secara otomatis.

Pengendalian otomatis (automatic control) dan piranti-piranti pengontrol otomatis dalam


perkembangannya merupakan suatu disiplin ilmu sendiri yang disebut control engineering,
control system engineering. Dengan berkembangnya teknologi komputer dan jaringan dimana
konsep sistem otomasi dapat diwujudkan, ditambah dengan suatu kecerdasan melalui program
yang ditanamkan dalam sistem tersebut , maka akan semakin meringankan tugas-tugas manusia.
Derajat otomasi yang makin tinggi akan mengurangi peranan dan meringankan tugas-tugas
manusia dalam pengontrolan suatu proses.

Beberapa contoh sistem pengaturan proses-proses pada industri modern seperti:


1. Sebagai pengontrol tekanan
2. Sebagai pengontrol temperature
3. Sebgai pengontrol kelembaban
4. Sistem aliran dalam proses industri

Mathematical tools/alat matematis yang digunakan antara lain:


 Penyelesaian permasalahan dengan persamaan deferensial dan integral
 Transformasi Laplace dan variable-variable kompleks.
 Transformasi z untuk pengaturan diskrit
 Dan berbagai tools dan konsep yang lebih advanced seperti fuzzy logic, neural network
control system dll.

Sistem pengendalian digolongkan menjadi 2 yaitu :


1. Sistem Pengendalian “Untai Terbuka” (Open loop system ), adalah sustu system yang
tindakan pengendaliannya bebas dari keluarannya.
2. Sistem Pengendalian “Untai Tertutup”(Closed Loop System ), adalah suatu system yang
tindakan pengendalianya tergantung pada keluarannya.

2.1.1. Sistem Kendali Loop Terbuka


Sistem Kendali Loop Terbuka adalah suatu sistem kendali yang keluarannya tidak akan
berpengaruh terhadap aksi kendali. Sehingga keluaran sistem tidak dapat diukur dan tidak dapat
digunakan sebagai perbandingan umpan balik dengan masukan. Jadi pada setiap masukan akan
didapatkan suatu kondisi operasi yang tetap. Sedangkan ketelitiannya akan tergantung pada
kalibrasi. Dalam prakteknya sistem kendali loop terbuka dapat digunakan jika hubungan output
dan inputnya diketahui serta tidak adanya gangguan internal dan eksternal.

Gambar 1.1 .Sistem Kendali Loop Terbuka


2.1.2. Sistem Kendali Loop Tertutup

Gambar 1.2 Sistem Kendali Loop Tertutup

Sistem kendali loop tertutup adalah suatu sistem yang keluarannya berpengaruh langsung
terhadap aksi kendali. Yang berupaya untuk mempertahankan keluaran sehingga sama bahkan
hampir sama dengan masukan acuan walaupun terdapat gangguan pada sistem. Jadi sistem ini
adalah sistem kendali berumpan balik, dimana kesalahan penggerak adalah selisih antara sinyal
masukan dan sinyal umpan balik (berupa sinyal keluaran dan turunannya) yang diteruskan ke
pengendali / controller sehingga melakukan aksi terhadap proses untuk memperkecil kesalahan
dan membuat agar keluaran mendekati harga yang diingankan.
Contoh sistem kendali loop tertutup:
a. Sistem Kendali Loop Tertutup Manual
Gambar 1.3 Sistem Kendali Loop Tertutup Manual dari Sistem Termal
b. Sistem Kendali Loop Tertutup Otomatis dari Sistem Termal

Gambar 1.4 Sistem Kendali Loop Tertutup Otomatis dari Sistem Termal
6656

Gambar 1.5 Sistem Kendali Modern dari Sistem boiler untuk generator

Anda mungkin juga menyukai