Anda di halaman 1dari 35

Septia Raka Ahmadi 1510912003

Pendahuluan
• Suhu Adalah suatu konsep intuitif yang menyatakan
suatu benda itu panas atau dingin
• Dalam teori kinetik gas dan statistik termodinamika
ditunjukkan bahwa suhu berhubungan dengan
energi kinetik rata – rata molekul-molekul gas ideal.
• Tekanan, volume, hambatan listrik, koefisien
ekspansi, dan sebagainya, semua terkait dengan
suhu melalui struktur molekul fundamental.
Skala Temperatur
• Skala Temepature adalah suatu angka yang
menunjukan nilai dari suatu temperatur

Satuan
Temperatur

Derajat Derajat Derajat Derajat


Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin
Skala Temperatur

• Hubungan Setiap skala temperatur


tersebut adalah membandingkan setiap
skala pada titik beku dan titik didih dari
air pada keadaan 1 atm.
• Dari percobaan yang telah dilakukan
didapatkan Perbandingan untuk semua
skala tersebut adalah:
• C : R : (F-32) : K = 5 : 4 : 9 : 5
Skala Temperatur

Tabel Rumus Konversi Skala Temperatur

• Dengan Perbandingan Skala


Tadi didapatkan rumus konversi
temperatur tersebut.
• Rumus disamping dapat
digunakan untuk mengkonversi
temperatur dari skala yang satu
ke skala yang lainnya
Termometer Gas Ideal
• Termometer yang mendekati sempurna atau ideal
adalah termometer gas volume konstan
• Termometer biasa memiliki keterbatasan ( skala
tergantung dari materi yang digunakan).
• Gas ideal pada tekanan rendah memberikan dasar
untuk pengukuran suhu yang dapat berfungsi sebagai
standar eksperimental sekunder.
𝑝𝑉 =𝑚𝑅𝑇 Keterangan : 𝑉 = Volume Gas
𝑚 = Massa
𝑅 = Konstanta Gas
Termometer Gas Ideal
Prinsip Kerja Termometer Gas Ideal
• Volume dari gas dijaga tetap Konstan
• Ketika terjadi perubahan temperatur,
maka tekanan mengalami perubahan.

𝑃
𝑇 = 𝑇𝑟𝑒𝑓 ( )
𝑃𝑟𝑒𝑓
Pengukuran Temperatur Efek Mekanik
• Pengukuran Suhu Efek Mekanik adalah pengukuran
suhu dengan instrumentasi yang bekerja atas dasar
perubahan dimensi mekanik akibat perubahan suhu

Pengukuran Suhu Efek


Mekanik

Termometer Termometer Termometer


Raksa Gas Bimetal
Pengukuran Temperatur Efek Mekanik

1. Termometer Cairan dalam Kaca


Bagian berupa cembul yang relatif besar dibagian bawah
termometer yang menampung sebagian besar zat cair yang
memuai bila dipanaskan dan mengisi tabung kapiler yang
telah diberi garis-garis penanda skala dan pada bagian atas
tabung kapiler itu ada lagi sebuah cembul yang ditempatkan
sebagai pengaman bila jangkauan suhu termometer
terlampaui. Zat yang digunakan alkohol, raksa dan merkuri.
Pengukuran Temperatur Efek Mekanik

Prinsip Kerja
Cembul termometer zat cair dalam gelas dikenakan pada
lingkungan yang akan diukur suhunya, kenaikkan suhu akan
menyebabkan zat cair di dalam cembul memuai dan naik di dalam
kapiler dan akan menunjukkan skala suhu, biasanya dapat dipakai
sampai 600 F(301,3 C ) diperluas 1000 F (523,6 C )
Kelebihan dan kekurangan
• Alkohol memiliki kelebihan yang memiliki koefisien lebih tinggi ekspansi
dari merkuri
• tetapi terbatas pada pengukuran suhu rendah karena cenderung
mendidih pada suhu tinggi.
• Merkuri tidak dapat digunakan di bawah titik beku titik −38.78◦F
(−37.8◦C)
Pengukuran Temperatur Efek Mekanik

2. Termometer Gas
Termometer gas mengkonservasikan informasi suhu secara
langsung menjadi sinyal tekanan, maka termometer gas ini
sering dipakai dalam sistem pneumatik
 Prinsip Kerja Termometer Gas Ideal
• Volume dari gas dijaga tetap Konstan
• Ketika terjadi perubahan temperatur,
maka tekanan mengalami perubahan.
Pengukuran Temperatur Efek Mekanik

3. Termometer Bimetal
sebuah termometer yang terbuat dari dua buah kepingan
logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeliling
(dipelat) menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti
yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal berarti logam,
sehingga bimetal berarti "dua logam".
 Prinsip Kerja Termometer Bimetal
• bila keeping dikenakan pada suhu yang lebih tinggi dari
suhu peningkatnya maka akan membengkok ke suatu
arah, bila dikenakan pada suhu yang lebih rendah dari
suhu peningkatnya, ia membelok kearah lain
Pengukuran Temperatur Efek Mekanik

3. Termometer Bimetal
sebuah termometer yang terbuat dari dua buah kepingan logam yang memiliki koefisien
muai berbeda yang dikeliling (dipelat) menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti
yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal berarti logam, sehingga bimetal berarti "dua
logam".
Pengukuran Temperatur Efek Mekanik

3. Termometer Bimetal
Prinsip Kerja Termometer Bimetal
o Dua potong logam dengan koefisien ekspansi termal yang berbeda diikat menjadi satu.
o Ketika strip diberi suhu lebih tinggi dari suhu ikatan, itu akan menekuk dalam satu arah;
ketika dikenakan suhu yang lebih rendah dari suhu ikatan, itu akan menekuk ke arah lain.
1
𝑡{3 1 + 𝑚 2 + 1 + 𝑚𝑛 𝑚2 + }
𝑟= 𝑚𝑛
6 𝛼2 − 𝛼1 (𝑇 − 𝑇0 ))(1 + 𝑚)2
Ket: t = ketebalan plat
m = rasio ketebalan bahan ekspansi rendah ke ekspansi tinggi
n = rasio modulus elastisitas bahan ekspansi rendah ke ekspansi tinggi
𝛼1 = koefisien ekspansi yang lebih rendah
𝛼2 = koefisien ekspansi yang lebih tinggi
T = suhu
𝑇0 = suhu ikatan awal
Pengukuran Temperatur Efek Mekanik

3. Termometer Bimetal

Koefisien ekspansi termal untuk beberapa Keunggulan Bimetal


bahan yang umum digunakan • Bimetal strip sering digunakan
dalam perangkat kontrol suhu on-
Koefisien Modulus elastisitas
off sederhana (termostat).
Material Termal Ekspansi
Psi GN/m2 • Pergerakan strip memiliki kekuatan
Per ◦C
yang cukup untuk trip switch
Invar 1.7×10−6 21.4×10−6 147
kontrol untuk berbagai perangkat.
Kuningan 2.02×10−5 14×10−6 96.5 • Strip bimetalik memiliki
Monel 400 1.35×10−5 26×10−6 179 keunggulan berbiaya rendah dan
Inconel 702 1.25×10−5 31.5×10−6 217 dapat diabaikan biaya
Stainless-steel type pemeliharaan
316 1.6×10−5 28×10−6 193 • operasi yang stabil selama periode
waktu yang lama.
Pengukuran Temperatur Efek Listrik
• Pengukuran suhu efek listrik adalah Pengukuran suhu
dengan cara memberikan sinyal yang mudah dideteksi
dan dapat digunakan untuk tujuan pengendalian.

Pengukuran Suhu
Efek Listrik

Resistance
Temperature Thermistors Thermocouple
Detector (RTD)
Pengukuran Temperatur Efek Listrik

1. Electrical-Resistance Thermometer, or Resistance Temperature


Detector (RTD)

Termometer Tahanan Listrik adalah


sebuah sensor suhu yang mendeteksi
suhu dengan perubahan besarnya arus,
tegangan dan elemen hambatan listrik
pada benda yang diukur.
Pengukuran Temperatur Efek Listrik
Prinsip Kerja Termometer Tahanan Listrik / RTD
(Resistance Temperature Detectors)
• Termometer tahanan listrik didasarkan pada perubahan tahanan listrik
suatu logam terhadap perubahan temperaturnya
• umumnya bila suatu logam dipanaskan maka tahanan listriknya akan naik
sesuai dengan temperatur nya.
• Sifat inilah yang dipakai sebagai dasar kerja termometer tahanan listrik.

 Jangkauan suhu sempit (mendekati Linear)  Jangkauan suhu luas (hubungan kuadrat)
𝑅2 − 𝑅1 𝛼 = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑙𝑖𝑛𝑒𝑎𝑟
𝛼= 𝑅 = 𝑅0 (1 + 𝑎𝑇 + 𝑏𝑇 2 )
𝑅1 (𝑇2 − 𝑇1) 𝑅 = Tahan pada suhu T
𝑅0 = Tahanan pada suhu rujukan
a,b = Konstanta
Pengukuran Temperatur Efek Listrik
Metode koreksi Tahanan Kawat

a. Susunan 3 kawat Siemen


b. Susunan 4 kawat Callender
Penambahan 2 kawat untuk
menghapus efek kawat penghubung
c. Susunan potensial mengapung
Pengukuran Temperatur Efek Listrik

Tabel Koefisien suhu tahan


dan resistivitasi pada 20°C
Kelebihan dan Kekurangan Termometer
Tahanan Listrik / RTD (Resistance Temperature
Detectors) Yang Didasarkan Atas Elemen –
Elemen Dari Termometer Tahanan

Platina Kekurangan :
Kelebihan : Waktu respon yang relatif lambat (15 s)
Dapat dipakai secara berulang Tidak selinier tembaga
Sensitivitas tinggi Nikel
Koefisien temperatur tinggi Kelebihan :
Tembaga Murah
Kelebihan : Stabilitas tinggi
Linieritas tinggi Kekurangan :
Ketelitiannya dalam jangkauan Lebih linier daripada tembaga
temperatur sekeliling (lingkungan yang Jangkauan temperatur terbatas
diukur) (sampai 150 °F)
Kekurangan : Ketahanannya berkuang bila
Range temperatur terbatas (sampai digunakan secara berulang
250 °F)
Kegunaan Termometer Tahanan
Listrik / RTD (Resistance
Temperature Detectors)
Termometer ini digunakan untuk mengubah suhu menjadi resistansi
atau hambatan listrik yang sebanding dengan perubahan suhu.
Penggunaan RTD banyak diterapkan pada:
Air conditioning and refrigeration servicing
Food processing
Stove and grills
Petrochemical processing
Air, gas, and liquid temperature measurement
Pengukuran Temperatur Efek Listrik

2. Thermistor
Termistor atau tahanan thermal adalah alat semi-konduktor yang
bertindak sebagai tahanan,dengan koefisien tahanan temperature yang
tinggi (William D.Cooper,1999)
• Prinsip Kerja Termistor • Persamaan Tahanan
mengikuti Perubahan
Termistor memiliki prinsip kerja
Eksponensial
memberikan perubahan resistansi
terhadap perubahan suhu yang 1 1
terjadi. 𝑅 = 𝑅0 exp 𝛽 −
𝑇 𝑇0

𝛽 = konstanta dari eksperimen


Thermistor

Rangkaian bridge amplifier circuit yang digunakan pada tahanan resistor

𝑅𝑇 = 𝑅𝑥 +∆𝑅
Untuk Operasi Linear
𝑅𝑇 ≫ 𝑅1 𝑅𝐵 mendekati 𝑅1 /10

Tegangan keluaran
𝐴𝑣𝑏 𝛼 ∆𝑇
𝑣0 =
4
Thermistor

Tiga Karakteristik penting Termistor yang bermanfaat untuk pengukuran dan pengontrolan,

• Karakteristik Temperatur Tahanan


Menunjukkan bahwa termistor mempunyai koefisien tahanan temperatur negatif
yang tinggi, yaitu semakin tinggi temperaturnya maka akan semakin kecil tahanannya.
Sehingga membuatnya menjadi sebah tranduser temperatur yang tinggi.
• Karakteristik Tegangan Arus
Menunjukkan bahwa penurunan tegangan sebuah termistor bertambah terhadap
kenaikan arus sampai mencapai suatu nilai puncak setelah penurunan tegangan berkurang
jika arus bertambah.
• Karakteristik Arus Waktu
Menunjukkan keterlambatan waktu untuk mencapai arus paling besar sebagai
fungsi dari tegangan yang dimasukkan.
Thermistor
Kelebihan dan Kekurangan Termistor
Kelebihan :
 Memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perubahan temperatur, sehingga
termistor sangat cocok untuk pengukuran dan pengontrolan temperatur secara
presisi. Ketelitian 0.01°C
Kekurangan :
 Tidak linier
 Range suhu terbatas
 Memerlukan suply daya
 Untuk menekan harga produksi, termistor dibuat dari bahan yang standar,
sehingga cenderung tidak tahan lama, bahkan bisa dibilang rapuh.
 Memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perubahan temperatur juga memiliki
dampak negatif, yaitu dapat menimbulkan noise dan ketidakstabilan pada
instrument lain, seperti control valve dan transmitter.
Thermistor

Kegunaan Termistor
Termistor banyak digunakan pada aplikasi
sederhana seperti:
• Pengukur temperatur ruangan
• alat-alat medis
• Preventive maintenance alat industri.
Pengukuran Temperatur Efek Listrik

3. Termokopel
Termokopel adalah sensor suhu yang
banyak digunakan untuk mengubah
suhu suatu benda menjadi tegangan
listrik.
Prinsip Kerja Termistor
o Termokopel memiliki prinsip kerja yaitu
memanfaatkan karakteristik hubungan
antara tegangan (volt) dengan temperatur.
o Termokopel mengukur suhu berdasarkan
efek termoelektrik.
Termokopel
Terdapat 3 Efek Termoelektrik
1. Efek Seebeck
• Sebuah rangkaian termokopel sederhana dibentuk oleh 2 buah penghantar yang berbeda
jenis (besi dan konstantan) dan dililit bersama-sama sehingga akan menjadi sebuah rangkaian
tertutup.
• Salah satu ujung T merupakan measuring junction dan ujung yang lain sebagai reference
junction.
• Reference junction dijaga pada suhu konstan 32 °F (0 °C) atau 680 °F (200 °C). Bila ujung T
dipanasi hingga terjadi perbedaan suhu dengan ujung Tr, maka pada kedua ujung
penghantar besi dan konstantan pada pangkal Tr akan timbul bedapotensial listrik (electro
motive force/emf) sehingga mengalir arus listrik pada rangkaian kedua logam tersebut.
Termokopel
Terdapat 3 Efek Termoelektrik

2. Efek peltier
Jika arus dilewatkan melalui termokopel yang awalnya memiliki suhu yang sama
pada kedua ujungnya, maka sejumlah panas akan dilepas pada salah satu
ujung dan sejumlah panas lain akan diserap pada ujung lainnya sehingga terjadi
perbedaan suhu pada kedua ujung tersebut. Perpindahan panas tersebut
dipengaruhi oleh arus yang mengalir. Efek Peltier ini menjadi dasar utama sistem
pendinginan efek termoelektrik.
3. Efek Thomson
Jika arus mengalir melalui konduktor termokopel yang awalnya bersuhu
sama. Maka panas akan menyebabkan terjadinya gradien suhu
sepanjang termokopel tersebut.
Termokopel
Metode Menetapkan Suhu Rujukan
• Metode ice bath
• Digunakan untuk mendapatkan suhu rujukan
Tabel Standar temokopel • Menggunakan campuran air dan es pada 32°F
Termokopel
Sensitivitas Termokopel

Tegangan Keluaran (E) termokopel 𝑑𝐸


𝑆= = 𝐴 + 𝐵𝑇 + 𝐶𝑇 2
didapatkan dengan rumus 𝑑𝑇
1 1
𝐸 = 𝐴𝑇 + 𝐵𝑇 2 + 𝐶𝑇 3
2 3
Keterangan
T= Suhu
A,B,C = Konstanta Bahan Termokopel
Termokopel
Cara Mendapatkan Rangkaian Yang Lebih Peka
1. Rangkaian Seri dan hubungan Termopil
• Syaratnya Sambungan panas dan dingin sergam
• Berguna untuk mendapatkan tegangan besar pada
beda suhu kecil
• Pemasanghan Termopil, sambungan harus terisolasi
Termokopel
Cara Mendapatkan Rangkaian Yang Lebih Peka
2. Rangkaian Paralel

• Digunakan Untuk mendapatkan suhu rata-rata pada


beberapa titik
• Memungkinkan terjadi kesalahan kecil, akibat
terdapat arus kecil dalam kawat penghubung akibat
perbedaan potensial

Anda mungkin juga menyukai