Anda di halaman 1dari 46

EVALUASI SIFAT-SIFAT

TOPIK YANG DIBAHAS


UNTUK MEMANFAATKAN BALANS
ENERGI DIBUTUHKAN PENGETAHUAN
SIFAT-SIFAT SISTEM DAN BAGAIMANA
SIFAT-SIFAT TERSEBUT SALING
TERKAIT SATU SAMA LAIN
HUBUNGAN SIFAT-SIFAT DENGAN
TERMODINAMIKA TEKNIK

sistem kompresibel
sederhana
( simple compressible systems)
eksprimen
menunjukkan bahwa
model sistem kompresibel sederhana
berguna untuk aplikasi teknik yang
sangat luas

contoh : air (Water) dan gas.


Perlu mempelajari tabel-tabel yang
ada

TIGA
DIMENSI
pv-T

DIAGRAM
FASA

DIAGRAM
p -v

DIAGRAM T-v ( AIR )

ILUSTRASI PERUBAHAN DARI


CAIR KE UAP PADA TEKANAN
KONSTAN

Untuk campuran cair-uap (liquid vapor),


rasio massa uap terhadap massa campuran
total dinamakan kualitas diberi simbol x:

Batasan kualitas dari 0 sampai 1.


Pada keadaan cair jenuh (saturated
liquid) x = 0 dan pada keadaan uap
jenuh (saturated vapor) x = 1,
umumnya x dalam %.

Diagram Fasa untuk Air


(tanpa skala)

Contoh:
Pada tabel
A-4
diberikan
data
volume spesifik uap
air pada 10 Mpa dan
temperatur 600 C
adalah
0,03837
m3/kg. Pada tekanan
10 MPa dam 100 C,
tabel
A-5
memberikan volume
spesifik
cair
uap
adalah 1,0385 x 10-3
m3/kg

CONTOH:
P= 10 bar dan T =
215C. Lihat Tabel A-4.

Selama fasa cair dalah cair jenuh (saturated


liquid) dan fasa uapnya merupakan uap jenuh
(saturated vapor), vliq = mliq vf dan Vvap = mvap vg

CONTOH:
Menentukan tekanan air pada masing-masing 3 (tiga)
keadaan:
temperatur 100 C dan masing-masing volume spesifiknya v1= 2.434
m3/kg, v2 =
1.0 m3/kg, dan v3 = 1.0423103 m3/kg. Gunakan temperatur yang
diketahui, Tabel A-2 menyediakan nilai vf dan vg yaitu vf = 1.0435
103 m3/kg, vg = 1.673 m3/kg. Selama v1 i> vg, keadaan 1 adalah
daerah uap (vapor). Tabel A-4 memberikan tekanan 0.70 bar.
Selanjutnya, selama v2 terletak antara vf dan vg, tekananya
merupakan tekanan jenuh 100C, di mana tekanannya 1.014 bar.
Akhirnya , v3 < vf, keadaan 3 adalah daerah cair. Tabel A-5
menghasilkan tekanan sebesar 25 bar.

C O N T O H: Pemanasan Air pada Volume Konstan


Sebuah tabung kaku tertutup berisi air bervolume 0.5 m3 ditempatkan
pada sebuah pelat panas. Awalnya, tabung terjaga pada kondisi
campuran dua fasa air cair jenuh dan uap air jenuh pada tekanan p1 =
1 bar dengan kualitas 0.5. setelah pemanasan, tekanan tabung
menjadi p2 = 1.5 bar. Tunjukkan keadaan awal dan akhir pada
diagram Tv dan tentukan :
(a) Temperatur ( C ) pada masing-masing keadaan
(b) Massa uap pada saat sekarang, in kg.
(c) Jika pemanasan dilanjutkan, tentukan tekanan (bare) ketika
tabung hanya dijaga pada uap jenuh.

Contoh : Pemanasan Amoniak pada


Tekanan
Konstan
Sebuah silinder piston berisi 0,05 kg Amoniak yang awalnya

pada
kondisi uap jenuh (saturated vapor) diletakkan pada sebuah pelat
panas. Oleh karena berat piston dan tekanan atmosfir sekelilingnya,
tekanan amoniak menjadi 1,5 bar. Pemanasan terjadi secara perlahan,
amoniak mengalami ekspansi pada tekanan konstan sampai temperatur
terakhir mencapai 25 C. Tunjukkan keadaan akhir dan awal pada diagram
T-v dan p-v, dan hitung:
a) Besaran volume pada masing-masing keadaan (m3)
b) Kerja proses (kJ)

SOLUSI :

Asumsi:
1. Ammonia sebagai
Sistem Tertutup
2. Keadaan 1 dan 2 dalam
keseimbangan
3. Proses terjadi pada
tekanan konstan

Analisa:
Selama proses terjadi pada
tekanan konstan, kondisi pada
T2 = 25 C juga pada tekanan p1
= p2 = 1,5 bar.
(a) Lihat Tabel A-14 pada p1 =
1,5 bar didapat v1= = vg1 =
0,7787 m3/kg
Interpolating in Table A-15
Interpolasi di Tabel A-15, p2 = 1,5 bar ; T2 = 25 oC didapat v =
0,9953 m3/kg

(b) Selama
tekanan
konstan:

MENGEVALUASI ENERGI DALAM DAN ENTALPI


SPESIFIK
ENTALPI :

H = U + pV

Selama U, p, dan V merupakan sifat, sehingga kombinasi yang


dibuat ini juga merupakan sifat. Entalpi dapat dibuat dalam bentuk
satuan massa berikut:
h = u + pv ; dan per mole
Energi dalam spesifik untuk dua fasa campuran cair uap
ditentukan oleh kualitas :

Bertambahnya energi dalam spesifik pada proses penguapan (ug


-uf) sering dicatat sebagai ufg

Contoh:
Refrigeran 22 (R-22), ketika temperatur 12
C dan energi dalam spesifiknya 144,58
kJ/kg, Tabel A-7 memberikan nilai nilai uf
dan ug pada T = 12 C.

C O N T O H: Stirring Water pada Tekanan Konstan


Sebuah Tangki yang diisolasi dengan baik memiliki volume 0,25 m3
yang berisi uap air jenuh (saturated water vapor) pada 100 C. Air
secara cepat di putar sampai tekanan 1,5 bar. Tentukan temperatur
pada keadaan akhir dalam (C); kerja selama proses (kJ).
Asumsi:
1. Air sebagai sistem tertutup.
2. Keadaan awal dan akhir seimbang.
Tanpa perubahan energi kinetik dan
potensial.
3. Tak ada perpindahan kalor ke
sekeliling.
4. Volume tangki tetap konstan.
Analysis:
Tabel A-2, v1= vg(100C)= 1.673
m3/kg, u1= ug(100C) = 2506.5 kJ/kg.
Dengan menggunakan v2= v1 dan
menginterpolasi Tabel A-4 pada p2 =
1.5 bar.

Selanjutnya, dengan asumsi 2 dan 3, sebuah


balans energi untuk sistem menghasilkan:

Untuk mengevaluasi W membutuhkan massa sistem.

Perpindahan
energi oleh
kerja ke sistem

C O N T O H: Menganalisa 2 proses secara seri


Air diisi dalam silinder piston di bawah 2 proses secara seri dari
keadaan awal di mana tekanannya 10 bar dan temperatur 400C.
Process 12: air didinginkan ditekan pada tekanan konstan 10
bar keadaan uap jenuh.
Process 23: Air didinginkan pada volume konstan 150 C.
(a) Sket diagram Tv dan pv .
(b) Tentukan kerja untuk proses keseluruhan , kJ/kg.
(c) Tentukan perpindahan kalor the overall process determine
the heat transfer, in kJ/kg.

MENGEVALUASI SIFAT-SIFAT YANG MEMAKAI MODEL GAS IDEAL


Pada saat p < pc, atau T > Tc, kompresibel faktor Z = pvRT, mendekati
1. Pada masing-masing keadaan, kita dapat mengasumsikan Z = 1,
atau
Dinamakan sebagai Persamaan Gas Ideal dengan model gas ideal.
Selanjutnya, bentuk lainnya jika v = Vm, persamaan menjadi:

VALUASI KALOR SPESIFIK CV DAN CP


Sifat-sifat intensif C vdan C p didifinisikan untuk zat kompresibel
sederhana murni sebagai turunan parsial dari fungsi u(T, v) dan h(T,
p).

Sifat k dinamakan rasio kalor


spesifik:

Mengevaluasi
Sifat-sifat Cair
dan Padat

Pendekata
n:

Sebuah nilai pendekatan h pada keadaan cair


ditentukan dengan mendifinisikan bahwa h = u +
pv, maka:

Bila kontribusi yang diberi tanda garis bawah adalah kecil, maka
entalpi spesifik dapat didekati dengan nilai cair jenuh sebagai v dan u
sehingga:

MODEL ZAT INKOMPRESIBEL


Daerah volume spesifik dari air cair bervariasi kecil dan energi dalam
spesifik hanya bervariasi dengan temperatur. Kelakukan yang sama
oleh fasa cair dari zat-zat lain dan oleh zat padat. Pendekatan
persamaan di atas berdasarkan model zat inkompresibel.
Untuk menyederhanakan dalam evaluasi yang meliputi cair dan padat,
volume spesifik (densitas) sering diasumsikan konstan dan energi
dalam spesifik diasumsikan hanya bervariasi dengan temperatur. Zat
yang diidealisasikan ini dinamakan inkompresibel. Selama energi
dalam spesifik deimodelkan sebagai inkompresibel yang hanya
bergantung pada temperatur, kalor spesifik Cv juga fungsi temperatur
itu sendiri.
(Inkompresibel)
Zat yang dimodelkan sebagai inkompresibel, kalor spesifik cv dan cp
adalah sama.
(Inkompresibe
l)

Perubahan energi dalam spesifik dan entalpi spesifik dua keadaan:

(Inkompresibe
l)

(Inkompresibe
l)
relatif kecil

Ideal Gas Model


Untuk beberapa gas, persamaan yang dipakai adalah pv = RT, energi
dalam spesifik hanya bergantung kepada temperatur. Beberapa
persamaan yang digunakan sbb:

CONTOH: Udara sebagai gas ideal dalam sebuah siklus


1 lb udara dalam sebuah siklus termodinamika terdiri dari 3 proses
berikut:
Proses 12: volume spesifik konstan
Proses 23: ekspansi temperatur konstan
Proses 31: kompresi tekanan konstan
Pada keadaan 1, temperatur 300K, tekanan 1 bar. Pada keadaan 2,
tekanan 2 bar. Keadaan persamaan gas ideal:
(a) Sket siklus koordinat pv.
(b) Tentukan temperatur keadaan 2 ( K )
(c) Tentukan volume spesifik keadaan 3 (m3/kg).

Asumsi:
1. Udara sebagai sistem
tertutup
2. Udara sebagai gas
ideal.
(a) Selama p = RTv dan
temperatur adalah konstan,
variasi tekanan p dengan v
untuk proses dari 2 ke 3
adalah tidak linier.
(b) Gunakan pv = RT, temperatur
keadaan 2 adalah...

Selama v2 = v1

(c) Selama pv = RT, volume spesifik pada


keadaan 3:

Catatan
bahwa:

Energi Dalam, Entalpi, dan Kalor Spesifik GasGas Ideal


Untuk model gas ideal, energi dalam spesifik hanya bergantung pada
temperatur.
(Gas Ideal)

(Gas Ideal)

(Gas Ideal)

(Gas Ideal)

Basis Molar:
(Gas Ideal)

(Gas Ideal)

(Gas Ideal)

Pernyataan yang sama dapat ditulis untuk kalor spesifik pada


basis molae dengan mengganti R menjadi

PENGGUNAAN FUNGSI-FUNGSI KALOR SPESIFIK.

C O N T O H:
Menggunakan Balans Energi
dan Tabel Gas Ideal

Sebuah piston-silinder berisi


0.9 kg udara pada temperatur
300K dan tekanan 1 bar. Udara
ditekan
mencapai
suatu
keadaan
di
mana
temperaturnya 700 K dan
tekanannya
6 bar. Selama
proses kompresi, di sana terjadi
perpindahan kalor dari udara ke
sekeliling
sebesar
20
kJ.
Gunakan model gas ideal untuk
udara, tentukan kerja selama
Asumsi:
proses dalam kJ.
1. Udara sebagai sebuah sistem
tertutup.
2. Keadaan awal dan akhir adalah
seimbang. Tanpa perubahan
energi potensial dan kinetik.
3. Udara dimodelkan sebagai gas
ideal.

Analisis:
Balans energi untuk sistem tertutup:
Asumsi:
1. Udara sebagai sebuah sistem
tertutup.
2. Keadaan awal dan akhir
adalah seimbang. Tanpa
perubahan energi potensial
dan energi kinetik.
dimodelkan
gas
Diketahui dari soal bahwa Q = 203.kJ.Udara
Tabel A-22
pada T1 sebagai
= 300 K, u1
ideal.
= 214.07 kJ/kg, dan pada T2 = 470K,
u2 = 337.32 kJ/kg.

Tanda minus (-) menunjukkan bahwa kerja dilakukan pada sistem


dalam proses.

C O N T O H:
Gunakan balans
spesifik konstan

energi

dan

kalor

Dua tangki dihubungkan dengan


sebuah katup. Tangki 1 berisi 2 kg
gas carbon monoksida pada 77C dan
0.7 bar. Tangki 2 berisi 8 kg gas yang
sama pada 27C dan 1.2 bar. Katup
dibuka dan gas terjadi pencampuran
ketika menerima perpindahan kalor
dari
sekeliling.
Temperatur
keseimbangan akhir adalah 42 C.
Gunakan model gas ideal, tentukan:
(a)Tekanan keseimbangan akhir,
Asumsi:
(bar)
1. Jumlah gas karbon monoksida total
merupakan sistem tertutup.
(b) dengan
Perpindahan
kalor proses,
2. Gas dimodelkan sebagai gas ideal
cv konstan.
3. Gas awalnya dalam masing-masing
tangki adalah seimbang.
kJ.
Keadaan akhir adalah seimbang.
4. Tidak ada energi yang dipindahkan ke atau dari gas oleh kerja.
5. Tanpa perubahan eneri potensial dan energi kinetik.

Analisis:
(a) Tekanan keseimbangan aakhir pf dapat ditentukan dari
keadaan persamaan gas ideal:

di mana:
m = jumlah awal massa dalam
kedua tangki
V = volume total kedua tangki
Tf = temperatur keseimbangan akhir
Tekanan akhir:

(b) Perpindahan kalor dapat dicari dari sebuah balans energi,


menghasilkan asumsi 4 dan 5:

PROSES POLITROPIK SEBUAH


GAS IDEAL
Hubungan tekanan volume untuk
proses politropik sistem tertutup :
n = konstan
n = - sampai +
n = 0 (isobarik/tekanan
konstan)
n = +/- (isometrik/volume
konstan)

Proses Politropik:

Untuk n = 1

Kesimpulan:

C O N T O H:
Proses Politropik udara sebagai
gas ideal
Udara di bawah keadaan kompresi
politropik dalam piston-silinder dari
tekana p1 = 1 bar, T1 = 22C sampai
p2 = 5 bar. Andaikan sebagai model
gas ideal, tentukan kerja dan
perpindahan kalor per satuan massa
dalam kJ/kg, jika n = 1.3.
S o l u s i:
Asumsi:
1. Udara sebagai
sebuah sistem
tertutup.
2. Udara sebagai gas
ideal
3. Kompresi politropik
dengan n = 1,3
4. Tanpa perubahan
energi potensial
dan kinetik

Analisis:

Anda mungkin juga menyukai