sistem kompresibel
sederhana
( simple compressible systems)
eksprimen
menunjukkan bahwa
model sistem kompresibel sederhana
berguna untuk aplikasi teknik yang
sangat luas
TIGA
DIMENSI
pv-T
DIAGRAM
FASA
DIAGRAM
p -v
Contoh:
Pada tabel
A-4
diberikan
data
volume spesifik uap
air pada 10 Mpa dan
temperatur 600 C
adalah
0,03837
m3/kg. Pada tekanan
10 MPa dam 100 C,
tabel
A-5
memberikan volume
spesifik
cair
uap
adalah 1,0385 x 10-3
m3/kg
CONTOH:
P= 10 bar dan T =
215C. Lihat Tabel A-4.
CONTOH:
Menentukan tekanan air pada masing-masing 3 (tiga)
keadaan:
temperatur 100 C dan masing-masing volume spesifiknya v1= 2.434
m3/kg, v2 =
1.0 m3/kg, dan v3 = 1.0423103 m3/kg. Gunakan temperatur yang
diketahui, Tabel A-2 menyediakan nilai vf dan vg yaitu vf = 1.0435
103 m3/kg, vg = 1.673 m3/kg. Selama v1 i> vg, keadaan 1 adalah
daerah uap (vapor). Tabel A-4 memberikan tekanan 0.70 bar.
Selanjutnya, selama v2 terletak antara vf dan vg, tekananya
merupakan tekanan jenuh 100C, di mana tekanannya 1.014 bar.
Akhirnya , v3 < vf, keadaan 3 adalah daerah cair. Tabel A-5
menghasilkan tekanan sebesar 25 bar.
pada
kondisi uap jenuh (saturated vapor) diletakkan pada sebuah pelat
panas. Oleh karena berat piston dan tekanan atmosfir sekelilingnya,
tekanan amoniak menjadi 1,5 bar. Pemanasan terjadi secara perlahan,
amoniak mengalami ekspansi pada tekanan konstan sampai temperatur
terakhir mencapai 25 C. Tunjukkan keadaan akhir dan awal pada diagram
T-v dan p-v, dan hitung:
a) Besaran volume pada masing-masing keadaan (m3)
b) Kerja proses (kJ)
SOLUSI :
Asumsi:
1. Ammonia sebagai
Sistem Tertutup
2. Keadaan 1 dan 2 dalam
keseimbangan
3. Proses terjadi pada
tekanan konstan
Analisa:
Selama proses terjadi pada
tekanan konstan, kondisi pada
T2 = 25 C juga pada tekanan p1
= p2 = 1,5 bar.
(a) Lihat Tabel A-14 pada p1 =
1,5 bar didapat v1= = vg1 =
0,7787 m3/kg
Interpolating in Table A-15
Interpolasi di Tabel A-15, p2 = 1,5 bar ; T2 = 25 oC didapat v =
0,9953 m3/kg
(b) Selama
tekanan
konstan:
H = U + pV
Contoh:
Refrigeran 22 (R-22), ketika temperatur 12
C dan energi dalam spesifiknya 144,58
kJ/kg, Tabel A-7 memberikan nilai nilai uf
dan ug pada T = 12 C.
Perpindahan
energi oleh
kerja ke sistem
Mengevaluasi
Sifat-sifat Cair
dan Padat
Pendekata
n:
Bila kontribusi yang diberi tanda garis bawah adalah kecil, maka
entalpi spesifik dapat didekati dengan nilai cair jenuh sebagai v dan u
sehingga:
(Inkompresibe
l)
(Inkompresibe
l)
relatif kecil
Asumsi:
1. Udara sebagai sistem
tertutup
2. Udara sebagai gas
ideal.
(a) Selama p = RTv dan
temperatur adalah konstan,
variasi tekanan p dengan v
untuk proses dari 2 ke 3
adalah tidak linier.
(b) Gunakan pv = RT, temperatur
keadaan 2 adalah...
Selama v2 = v1
Catatan
bahwa:
(Gas Ideal)
(Gas Ideal)
(Gas Ideal)
Basis Molar:
(Gas Ideal)
(Gas Ideal)
(Gas Ideal)
C O N T O H:
Menggunakan Balans Energi
dan Tabel Gas Ideal
Analisis:
Balans energi untuk sistem tertutup:
Asumsi:
1. Udara sebagai sebuah sistem
tertutup.
2. Keadaan awal dan akhir
adalah seimbang. Tanpa
perubahan energi potensial
dan energi kinetik.
dimodelkan
gas
Diketahui dari soal bahwa Q = 203.kJ.Udara
Tabel A-22
pada T1 sebagai
= 300 K, u1
ideal.
= 214.07 kJ/kg, dan pada T2 = 470K,
u2 = 337.32 kJ/kg.
C O N T O H:
Gunakan balans
spesifik konstan
energi
dan
kalor
Analisis:
(a) Tekanan keseimbangan aakhir pf dapat ditentukan dari
keadaan persamaan gas ideal:
di mana:
m = jumlah awal massa dalam
kedua tangki
V = volume total kedua tangki
Tf = temperatur keseimbangan akhir
Tekanan akhir:
Proses Politropik:
Untuk n = 1
Kesimpulan:
C O N T O H:
Proses Politropik udara sebagai
gas ideal
Udara di bawah keadaan kompresi
politropik dalam piston-silinder dari
tekana p1 = 1 bar, T1 = 22C sampai
p2 = 5 bar. Andaikan sebagai model
gas ideal, tentukan kerja dan
perpindahan kalor per satuan massa
dalam kJ/kg, jika n = 1.3.
S o l u s i:
Asumsi:
1. Udara sebagai
sebuah sistem
tertutup.
2. Udara sebagai gas
ideal
3. Kompresi politropik
dengan n = 1,3
4. Tanpa perubahan
energi potensial
dan kinetik
Analisis: