Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Pengujian Mekanik Pengujian Lelah (Fatigue Test)

Diposkan oleh Widi Eko Saputro pada 02:49


TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui kelakuan material bila menerima beban dinamik
Menemukan batas lelah (fatigue limit) dari material
DASAR TEORI
Pada elemen mesin yang menerima beban dinamik, tegangan yang terjadi di dalamnya akan
berubah-ubah. Bila besarnya tegangan yang berubah-ubah tersebut melampaui batas lelah
material, maka elemen mesin akan rusak dalam kurun waktu tertentu.
Macam-macam beban dinamik :
Beban tegangan bolak-balik (reserved stress)

Beban tegangan berulang (repeated stress)

Beban tegangan tidak beraturan (random stress)

Batas lelah material dapat ditentukan dari pengujian lelah lentur putar (rotary bending fatigue
test) terhadap beberapa spesimen uji. Beban yang diberikan pada masing-masing spesimen uji
dibuat berbeda-beda.
Bentuk penampang patahan akibat pembebanan dinamik dapat dicirikan oleh adanya :
Retakan awal (crack inisiation)
Daerah rambatan retak (crack growth)
Daerah beban berlebih (overloaded area)

Persamaan-persamaan dalam uji lelah :

Langkah-langkah percobaan uji lelah :

-Gambarkan dan ukur dimensi spesimen


-Catat data putaran motor penggerak mesin uji lelah lentur
-Perhatikan penunjukkan jumlah putaran spesimen uji, sebelum pengujian dimulai catat
angka yang tertera pada penunjuk jumlah putaran
-Atur beban sesuai kebutuhan
-Pasang spesimen uji pada pemegang spesimen, pemasangan spesimen harus cukup kuat
-Pasang pengukur defleksi pada tempatnya
-Lepaskan tuas penahan beban
-Pasangkan tutup pengaman
-Pengujian siap dimulai
-Setelah spesimen putus, catat angka penunjuk jumlah putaran
-Lepaskan tutup pengaman, putar tuas penahan beban lepaskan pengukur defleksi dan
lepaskan spesimen
-Buat analisis tentang permukaan patahan

Uji Fatigue
by Hendra Yudisaputro on February 10, 2016 Uji Fatigue2016-0210T15:50:38+00:00 - O&M - No Comment

Fatigue secara terminologi adalah kelelahan, sedangkan dalam istilah mempunyai arti yaitu
kerusakan material yang diakibatkan oleh adanya tegangan yang berfluktuasi (siklik) yang
besarnya lebih kecil dari tegangan tarik (tensile) maupun tegangan luluh (yield) material yang
diberikan beban konstan. Mekanisme perpatahan fatigue pada umumnya diawali dari
permukaan bahan material yang lemah, yang kemudian akan merambat ke bagian tengah dan

akhirnya bahan tersebut akan mengalami perpatahan. Perpatahan tersebut dapat secara tibatiba (catastrophic) dengan tanpa atau sedikit sekali adanya deformasi plastis.
Uji fatigue terdiri dari dua langkah yaitu memulai retakan dan perambatan retakan sampai
total retak. Mayoritas umur kelehan terjadi ketika dimulai kelelahan retak dan proses
kelelahan diuraikan ketika pertama kali dikontrol. Contoh ini meliputi poros mesin, roda gigi,
dan poros sumbu atau batang berputar. Pada sisi lain, struktur besar atau materi komponen
hampir selalu berisi sebelum adanya retakan seperti di dalam jembatan, kapal, pesawat
terbang, badan pesawat terbang, dan tekanan bejana kapal. Dalam struktur yang sedemikian ,
mayoritas umur kelelahan dihabiskan dengan munculnya suatu pre-existing retakan dan
kemudian retak keseluruhan. Proses fatigue dalam hal ini diuraikan dengan control propagasi.
Di dalam laboratorium uji fatigue dilakukan pada spesimen un-cracked dimana kebanyakan
dari umur fatigue dihabiskan dalam langkah inisiasi.
Komponen dan Struktur rancang-bangun sering berisi konsentrasi tekanan seperti bentuk.
Kelelahan retak hampir selalu mulai pada daerah dari konsentrasi tekanan tinggi. Sebagai
contoh pada gambar di bawah menunjukkan suatu kelelahan retak yang dimulai dari suatu
lubang kunci di dalam suatu batang yang berputar. Pematahan permukaan komponen yang
digagalkan oleh fatigue pada umumnya tegaklurus dan flat pada tekanan yang diterapkan dan
sering juga menunjukkan corak beachmark punggung bukit yang ditunjukkan pada gambar
berikut.

Gambar 1. Suatu batang yang berisi


suatu lubang kunci akibat terjadinya fatigue ketika diuji
Uji fatigue memerlukan kendali yang akurat. Bagaimanapun, untuk baiknya menguji kita
memerlukan kendali yang akurat dan ini bisa dilakukan dengan suatu mesin pembengkok
yang berputar.

Gambar 2.
Fatigue rotating bending machine
Di (dalam) mesin ini, suatu spesimen yang lembut silindris menjulang dan terisi dari keduaduanya akhir menggunakan berputar menggamit/meninggalkan.

Gambar 3. Mounted fatigue specimen


Suatu berat/beban dipenjarakan dari satu sisi (menyangkut) spesimen untuk bertukar-tukar
tegangan lentuk yang berpengalaman oleh permukaan spesimen. Pada awalnya, spesimen
akan mengalami tegangan-tarik pada tekanan kompresi dan permukaan puncak nya pada
alas/pantat nya. Tegangan lentuk maksimum pada permukaan spesimen diberi oleh
persamaan :
= 32 M/d3
Dimana,
= tegangan lentuk yang maksimum

M =momen lentuk di panampang-lintang spesimen ( weight*distance)


D = garis tengah specimen

Anda mungkin juga menyukai