Fatique Testing
(Pengujian Lelah)
Pembagian Beban
Beban Statis
Beban Dinamis
Beban Dinamis
Beban dinamis adalah beban yg diberikan secara teratur dan terus menerus dalam rentang waktu tertentu. Jenis beban dinamis: Beban dinamis ganti Yaitu beban dinamis yang diterima secara bergantian pada arah dan bentuk yang berlawanan. Misal : tarik-tekan, tekuk bolak-balik, putir bolak-balik
Beban dinamis ulang Yaitu beban dinamis yang diterima pada arah dan besar yang sama secara berulang.
4. Ulang Puntir
Uji Tarik
UjiTekuk
Uji Puntir
UjiTekan
(+) 0 t (-)
(b) Beban tarik lebih besar drpd beban tekan yang diberikan
(+) 0 t (-)
(c) Beban tekan lebih besar drpd beban tarik yang diberikan
(+) 0
(+) 0
t
(-) (-)
Kelelahan Bahan
Kelelahan bahan adalah kerusakan lokal yang terjadi secara progresif pada struktur bahan ketika dikenai beban berulang.
Kelelahan bahan terjadi di bawah batas tegangan tarik, dan
bisa jadi di bawah batas tegangan luluh (yield strenght) bahan. Kerusakan lelah dimulai dengan retak mikro pada permukaan, dan pada saat mencapai ukuran kritis berakibat struktur tiba-tiba patah. Umur kelelahan sangat dipengaruhi oleh struktur dan bentuk bendanya. misal : lubang persegi atau sudut tajam
Rumus Perhitungan
Regangan (perpanjangan) = li lo lo Tegangan (kekuatan) = P Ao
Gambar mikro yang menunjukkan pertumbuhan permukaan retakan lelah sebagai akibat beban lebih yang berulang (Ewing & Humfrey, 1903)
Patah Lelah
Patahan sebuah lengan engkol aluminium Daerah goresan gelap : pertumbuhan retak lambat Daerah berbutir terang : patahan tiba-tiba
Patah Lelah
besarnya tegangan maksimum yang tidak berakibatan perpatahan pada suatu bahan, untuk jumlah beban yang tidak terbatas
Patah Lelah (Fatique Failure) :
perpatahan yang dialami suatu benda akibat beban dinamis yang dikenakan selama rentang waktu tertentu
Batas Lelah
Stress
(s)
N cycle
minimum dan maksimum dengan variasi yang cukup besar/fluktuasi. Nilai puncak (tarik atau tekan) dpt berubah dari waktu ke waktu tetapi siklus pembebanan yg cukup besar dapat mengawali retak lelah. 2. Besar Tegangan Puncak : Jika tegangan puncak adalah terlalu rendah, awal retak tidak akan terjadi. 3. Jumlah Siklus Tegangan : Jumlah siklus yg dibutuhkan utk memulai dan tumbuh retak sebagian besar tergantung pada faktor pertama.
4. Pengaruh Temperatur Operasi Pada temperatur tinggi, kekuatan logam akan menurun sehingga deformasi plastis akan lebih mudah terjadi dan batas lelah menjadi tidak jelas (hilang) yang disebabkan oleh karena pengaruh mobilitas dislokasi.
5. Pengaruh Kondisi Material Pengaruh Kondisi Material Awal retak lelah terjadi dengan adanya deformasi plastis mikro setempat, dengan demikian komposisi kimia dan struktur mikro material akan sangat mempengaruhi kekuatan untuk menahan terjadinya deformasi plastis sehingga akan sangat berpengaruh pula terhadap kekuatan lelahnya. Faktor ini meliputi : 1. Pengaruh ukuran butir 2. Pengaruh kekuatan 3. Struktur mikro 4. Pengaruh ukuran komponen
6. Pengaruh Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan yang korosif akan menyerang permukaan logam dan menghasilkan lapisan oksida atau produk korosi. Umumnya oksida adalah sebagai lapis lindung dan dapat mencegah kerusakan korosise lanjutnya, tetapi pembebanan siklik dapat menyebabkan pecahnya lapisan tersebut dan kerusakan korosi berikutnya sehingga timbul korosi sumuran yang berfungsi sebagai takikan. Hal itulah yang menyebabkan penurunan kekuatan lelah, pengaruh lingkungan korosif ini menurunkan kekuatan lelah logam hingga 10 % serta dapat menyebabkan batas lelah menjadi tidak jelas (hilang).
Kesimpulan
Beban dinamis yg diterima oleh suatu bahan dalam
bahan dlm pembebanan nyata, guna memperoleh data yg dpt digunakan utk memprediksi umur pakai bahan.
Umur kelelahan didefinisikan sebagai jumlah siklus
puncak, besar tegangan puncak, jumlah siklus tegangan,konsentrasi tegangan dan tegangan kulit.