Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PAPER

MEKANIKA PATAHAN DAN KELELAHAN

NAMA : CHARTENS PRATAMA PONGUTAN


NIM : 6160515170094
KELAS :B

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
MAKASSAR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mekanika perpatahan dalam desain bangunan maupun desain
tambang, khususnya tambang bawah tanah perlu perhatian yang serius,
karena dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa dan dapat menelan
korban jiwa, walaupun tidak umum terjadi. Teknik desain dengan
memperhitungkan mekanika perpatahan adalah suatu metode yang umum dalam
keselamatan industri yang kritis, seperti dalam pembangkit daya/listrik dan
peralatan luar angkasa.
Bahan yang mempunyai kekuatan tinggi dapat gagal dengan
beban yang rendah, penyebab kegagalan produk umumnya tidak bisa
dijelaskan dengan teori elastisitas dan plastisitas. Oleh sebab itu,
perancangan struktur mesin perlu menambahkan aspek kemungkinan terjadi
retak.
Dalam aplikasi keteknikan, kemampuan untuk menentukan suatu
perpatahan bahan tergantung pada beban maksimum yang dapat diterima oleh
suatu konstruksi. Dalam mendesain pada suatu batang, perlu diperhatikan
faktor perpatahan dan kelelahan suatu material. Perlu juga diperhatikan sifat
bahan baja tahan karat, apakah sifatnya tahan korosi, kekuatan dan keuletan
tinggi, serta kandung Cr tinggi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Mekanika perpatahan pada suatu komponen mesin

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui definisi perpatahan dan kelelahan
2. Mengetahui pengaruh pepatahan pada suatu komponen mesin

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Ilmu yang mempelajari hubungan antara geometri retak, sifat mekanik
material, tegangan kerja, retakan dan mekanismenya serta akibatnya pada
karakteristik patahan
Tujuan mempelajari Mekanika Patahan adalah untuk mendapatkan ukuran
retakan yang kritis atau ukuran cacat lain yang bisa menyebabkan terjadinya
kegagalan pada kondisi operasi
Kegagalan : Rusaknya atau turunnya kualitas material karena pembebanan
mekanis, thermis atau reaksi kimia
Analisa kegagalan : mempelajari dan menganalisa pola patahan, awal retak,
penjalaran retak, penyebab kegagalan suatu komponen mekanik dan
penanggulangannya

B. Definisi Perpatahan dan Kelelahan


Patah lelah (fatique) merupakan sala satu penyebab utama
kegagalan bahan/material konstruksi. Kelelahan material adalah proses
perubahan dinamis (tegangan-regangan) sehingga terjadi retak (crack) atau pun
patah. Mekanisme patah lelah diawali timbulnya inti retak akibat pergerakan
dislokasi siklik, dilanjutkan dengan pertumbuhan menjadi micro crack,
kemudian tumbuh menjadi macrocrack, selanjutnya berkembang (propagasi)
hingga terjadi patah lelah.
Umur lelah dapat ditingkatkan dengan cara normalizing/pengarbonan ulang,
selanjutnya terhadap specimen ini dilakukan normalizing ulang dan
dilanjutkan material yang tidak dinormalizing awal sehinggat tidak diperoleh

3
perbedaan yang signifikan. Normalizing ulang juga menyebabkan butir material
lebih peka terhadap patah.
Percobaan diakhiri dengan dapat didahului oleh deformasi plastik,
maka disebut perpatahan ulet, bila deformasi plastik di sebut perpatahan rapuh.
Keuletan relatif dapat ditentukan dari:
1. Pengukuran keuletan (dengan mengukur % perpanjangan atau %
penyusutan penampang)
2. Jumlah energi yang diserap pada percobaan Impact/pukul.
Pada suhu rendah, retak dapat merambat lebih cepat daripada
terjadinya deformasi plastik, berarti energi yang diserap sedikit. Baja dibebani
secara perlahan-lahan dapat patah ulet dan patah rapuh pada impact (beban
kejut).
Perpatahan pada material dapat dibedakan menjadi dua, yakni
a. Patahan Kelingan Kadang-kadang pengelingan tidak terjadi atau
mengalami geseran tegangan tarik tetapi justru terjadi perpatahan.

Tahanan yang diinginkan oleh paku keeling dikenal sebagai tahanan


patah.Patahan
b. Sambung Las
Patahan terjadi akibat sambungan yang tidak sesuai dengan lasan. Ciri-ciri
patahan:
1. Patahan Ulet
a. Terlihat adanya deformasi plastik yang cukup banyak, seperti
deformasi slip dan kembar.

4
b. Butir-butir kristal bentuk memanjang karena adanya regangan
geser.
c. Penampang lintang dari benda mengecil dan untuk baja dimana muka
patahnya berwarna keabu-abuan.
d. Patah ulet akibatnya bahan mendapat beban melebihi kekuatan pada uji
tarik akibat penampangnya tidak cukup luas karena danya cacat dalam
sambungan las yang tidak baik.
2. Patahan Getas
Patah getas terjadi saat yang tidak dapat diduga, baik pada waktu
pembuatan maupun waktu sesudah selesai pembuatan dengan beban
lebih rendah dari pada batas luluh bahan. Patahnya Tegak lurus terhadap
arah tegangan tarik dengan permukaan patahan yang mengkilap, hal
ini patahan terjadi pada permukaan kristal dan tampaknya adanya garis-
garis halus
c. Patahan Fatik/Ketahanan
Patah akibat tegangan berulang yang besarnya dibawah tegangan yang
dibolehkan, gejala patah akibat beban luar yang berulang dan perubahan
bentuk yang berulang.
d. Patahan Mulur
Sifat untuk meregang bila di bebani, regangan ini terjadi suhu yang
tinggi dan tegangan yang lebih rendah dari pada tegangan luluh,
sehingga terjadi perubahan bentuk plastik dan kemudian patah, hal ini
disebut mulur.

5
C. Pengaruh Perpatahan Pada Suatu Komponen Mesin
Sebuah sistem mekanik/ mesin dikatakan berfungsi apabila dia mampu
bekerja sesuai dengan desainnya
Faktor yang mempengaruhi antara lain
a. Beban yang bekerja (jenis, besar, arah)
b. Bahan/ material
c. Ukuran dan bentuk
d. Lingkungan
e. Cara beroperasi dll
Sebuah komponen mesin dikatakan “gagal” jika tidak mampu berfungsi
sebagaimana mestinya. Contoh:
a. Jika sebuah connecting rod patah, maka ia tidak mampu mentransmisikan daya
dari piston ke crankshaft.
b. Sambungan keling dari sebuah boiler dikatakan rusak apabila terjadi kebocoran
di sambungan tersebut
Bentuk-bentuk Kegagalan
a. Retak (Crack)
b. Aus (Wear)
c. Bending, buckling

Anda mungkin juga menyukai