Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS ENERGI UNTUK

SISTEM TERTUTUP

Kerja

Kerja mekanik yang sering dijumpai adalah


pada proses ekspansi atau kompresi oleh
sebuah gas di dalam sistem piston silinder
seperti pada mesin otomotif dan kompresor.
Dalam menganalisa kerja, sistem
diasumsikan berada pada proses quasiequilibrium, yaitu sistem berada pada
kesetimbangan tiap waktu.

Tekanan awal gas adalah P, volume totalnya


V, dan luas penampang piston A.
Piston dapat bergerak naik turun sepanjang
jarak ds pada kesetimbangan quasi.
Kerja yang dilakukan selama proses adalah :

Kerja merupakan perkalian antara tekanan


absolut P dan perubahan volume dV
P selalu bernilai positif,
jika dV positif, Wb juga positif untuk proses
ekspansi atau disebut juga kerja output
Jika dV negatif, Wb juga negatif untuk proses
kompresi atau disebut juga kerja input

Kerja total selama proses


pergerakan piston dapat dihitung
mulai keadaan awal hingga akhir
proses, yaitu :

Hasil integrasi dapat diperoleh jika


diketahui hubungan antara P dan
V selama proses, dimana P = f(V)
Proses ekspansi yang ditunjukkan
pada diagram P-V disamping, luas
Daerah dibawah kurva
area A dibawah kurva proses 1-2
pada diagram P-V
dapat dihitung dengan :
besarnya sama dengan

kerja yang dilakukan


selama proses ekspansi
atau kompresi pada
sistem tertutup yang
berada pada
kesetimbangan kuasi.

Selama proses ekspansi dari keadaan


1 menuju keadaan 2, gas dapat
mengikuti lintasan yang berbeda-beda
Tiap lintasan mempunyai luasan area
yang berbeda pula, sehingga kerja
yang dilakukan juga berbeda untuk
tiap jenis proses. Kerja adalah fungsi
lintasan

Kerja yang dilakukan oleh siklus


disamping merupakan kerja
output.
Kerja selama proses ekspansi
(daerah dibawah kurva A) lebih
besar dari kerja selama proses
kompresi (daerah dibawah kurva B)
Selisih keduanya merupakan kerja
total yang dilakukan sistem selama
siklus berlangsung (daerah yang
diarsir)

Pada proses ekspansi, kerja harus dapat melawan gaya


gesekan, mendorong udara keluar, dan memutar poros
engkol, sehingga :

Wb Wfriction Watm Wcrank


2

( Ffriction Patm A Fcrank ) ds


1

Kerja untuk melawan gaya gesekan timbul sebagai panas


gesekan dan energi yang ditransmisikan ke poros engkol
diteruskan ke komponen mesin yang lain (seperti roda).
Kerja yang ditimbulkan harus sama dengan energi yang
diterima oleh poros engkol, atmosfer, dan energi untuk
melawan gesekan.

Beberapa jenis proses yang mungkin terjadi antara lain adalah :


1. Proses Volume Konstan
Jika volume ditahan konstan, dV = 0, kerja dapat dirumuskan
dengan

P-V diagram for V = constant

Contoh

Sebuah tangki tertutup berisi udara pada tekanan 500


kPa dan suhu 150C. Perpindahan panas dengan
lingkungan menyebabkan suhu dan tekanan didalam
tangki turun menjadi 65C and 400 kPa. Hitung kerja
yang dilakukan selama proses.

Jawab :

Tangki mempunyai volume


yang konstan sehingga dV = 0.
Jadi tidak ada kerja yang
dilakukan sistem selama
proses ini.

2. Proses Tekanan Konstan


P

P-V DIAGRAM for P = CONSTANT

Jika tekanan ditahan konstan, kerja dirumuskan menjadi

Contoh

Sebuah sistem piston-silinder berisi 10 kg uap pada


tekanan 200 kPa dan suhu 250 oC. Panas diberikan pada
uap sampai suhunya mencapai 600 oC. Jika piston dapat
bergerak bebas dan massanya konstan, hitung kerja yang
dilakukan uap selama proses ini.

Jawab :
P, kPa

200

Po = 200
kPa

m = 10 kg
P = 200
kPa

Wb = (10 kg) x (200 kPa) x


v1 = 1,1989

v2 = 2,013 v, m3/kg

(2,013 1,1989
m3/kg)
= 1628,24 kJ

3. Proses Suhu Konstan, gas ideal


Jika suhu dari sistem gas ideal ditahan konstan, maka persamaan keadaan
yang menyatakan hubungan tekanan volume menjadi
P

mRT
V

Sehingga kerja dapat dirumuskan menjadi :

Catatan : persamaan di atas didapatkan dengan mengasumsikan gas ideal


pada persamaan keadaan. Untuk gas riil yang mengalami proses isotermal
(suhu konstan), integral dari kerja dapat dihitung menggunakan metode
numerik.

4. Proses Politropik
Proses politropik merupakan proses yang menyatakan hubungan
tekanan volume yang mengikuti rumus :

PV n constant
Eksponen n dapat memiliki nilai minus tak terhingga sampai plus
tah terhingga tergantung dari proses yang dialami, diantaranya
Proses
Tekanan konstan
Volume konstan
Isotermal & gas ideal
Adiabatik & gas ideal

Exponent n
0

1
k = CP/CV

k adalah perbandingan antara panas jenis pada tekanan konstan


CP dengan panas jenis pada volume konstan CV.

Kerja pada proses politropik dapat dihitung dengan mensubstitusi


hubungan tekanan volume pada persamaan kerja, sehingga didapat

Untuk gas ideal yang mengalami proses politropik, kerja dapat


dirumuskan menjadi :

Catatan :
Untuk gas ideal yang mengalami proses
politropik dengan n = 1 sama dengan gas
ideal yang mengalami proses isotermal.

Kesetimbangan Energi untuk Sistem


Tertutup

Kesetimbangan energi untuk sistem yang mengalami


berbagai proses dirumuskan dengan :

atau dalam bentuk laju sebagai

Untuk laju yang konstan, jumlah besaran total dalam


selang waktu dirumuskan dengan

Kesetimbangan energi per unit massa dirumuskan dengan :

Untuk sistem tertutup yang membentuk suatu siklus,


kondisi awal sama dengan kondisi akhir proses : Esistem = E2
= E1= 0 atau
Ein = Eout = 0 atau Ein = Eout.
Kesetimbangan energi untuk suatu siklus dapat dinyatakan
sebagai interaksi antara panas dan kerja

Jumlah kerja output sama pada


suatu siklus sama dengan jumlah
panas input Pada sebuah siklus E
= 0, sehingga Q = W

Secara umum kesetimbangan


energi untuk sistem tertutup
dirumuskan :
dengan Q = Qnet,in = Qin Qout
adalah kerja input total dan W =
Wnet,out = Wout Win adalah kerja
output total
Contoh 1 :
Sebuah sistem piston silinder berisi 25 gram uap air jenuh
yang berada pada tekanan konstan 300 kPa. Pemanas listrik
yang berada pada silinder dinyalakan dan melewatkan arus
sebesar 0.2 A selama 5 min dari sumber listrik 120-V. di saat
yang sama terjadi kerugian panas sebesar 3.7 kJ. (a) Tunjukkan
bahwa pada sistem tertutup, kerja Wb dan perubahan energi
dalam U dapat dinyatakan dengan H untuk proses tekanan
konstan. (b) Hitung suhu akhir dari uap tersebut.

Contoh 2 :
Sebuah tangki disekat menjadi 2 bagian yang
sama. Mula-mula salah satu sisi berisi 5 kg air
pada tekanan 200 kPa dan suhunya 25C,
sedangkan sisi yang lain dikosongkan. Sekat
kemudian dilepas sehingga uap air dapat
berekspansi ke seluruh tangki. Air dapat bertukar
panas dengan lingkungan sehingga suhu tangki
tetap sama dengan kondisi awal yaitu 25C.
Tentukan (a) volume tangki, (b) tekanan akhir,
dan (c) pertukaran panas pada proses ini.

Panas Jenis

Jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu


dari satu unit massa suatu zat sebesar 1 derajat disebut
dengan panas jenis.
Panas jenis ada 2 macam, yaitu :
1. Panas jenis volume konstan, cv
2. Panas jenis pada tekanan konstan, cp, dimana

Cp > Cv , karena sistem


membutuhkan energi untuk
melakukan kerja ekspansi.
Cv merupakan perubahan energi
dalam dari suatu zat terhadap
perubahan suhu pada volume
konstan.
Cp merupakan perubahan entalpi
dari suatu zat terhadap perubahan
suhu pada tekanan konstan.
Panas jenis suatu zat berubah
terhadap suhu.
Satuan panas jenis adalah kJ/kg.oC
atau kJ/kg.K

u, h, dan c dari Gas Ideal

Untuk gas ideal u, h, cv, dan cp merupakan fungsi suhu. u dan


h dari gas ideal dirumuskan dengan :

Hubungan Cp dan Cv pada gas ideal :

atau

Hubungan u = cv T berlaku
untuk semua proses

Rasio panas jenis dirumuskan dengan :

u, h, dan c dari Gas Ideal

Ada 3 cara untuk menentukan energi dalam dan


entalpi dari suatu gas ideal :
1. Dengan menggunakan tabel data u dan h
dimana hal
ini merupakan cara termudah
dan akurat.
2. Menggunakan hubungan cv dan cp sebagai
fungsi
suhu dan melakukan perhitungan
integral.
3. Menggunakan panas spesifik rata-rata jika
tidak
terdapat data dari tabel properti

Soal :
1.

2.

Udara pada suhu 300 K dan tekanan 200 kPa


dipanaskan pada tekanan konstan sampai
suhunya 600 K. Hitung perubahan energi dalam
udara per unit massa menggunakan (a) tabel
properti udara (Table A17), (b) fungsi panas jenis
(Table A2c), dan (c) nilai panas jenis rata-rata
(Table A2b).
Sebuah sistem piston silinder mula-mula berisi
0,5 m3 gas nitrogen pada tekanan 400 kPa dan
suhu 27 oC. Sebuah pemanas listrik pada sistem
dinyalakan dan mengalirkan arus listrik sebesar
2A selama 5 menit dari sumber tegangan 120 V.
Nitrogen berekspansi pada tekanan konstan dan
terdapat kehilangan panas sebesar 2800 J selama
proses. Hitung suhu akhir dari nitrogen !

u, h, dan c untuk Zat Padat dan Cair

Untuk zat yang tidak mampu mampat (incompressible)


seperti zat padat dan cair :

Nilai u dan h dari zat inkompresibel dirumuskan dengan :

Untuk zat padat, nilai v.P relatif kecil sehingga


dapat diabaikan, maka : h = u cavg.T
Untuk zat cair :
- Pada tekanan konstan (P = 0) : h = u
cavg.T

- Pada suhu konstan (T = 0) : h = v.P


Entalpi untuk kompresed liquid dapat dicari dari
rumus :

Soal :
Tentukan entalpi dari air pada suhu 100C
dan tekanan 15 MPa (a) menggunakan
tabel kompressed liquid, (b) menganggap
air pada kondisi cair jenuh, dan (c)
menggunakan persamaan entalpi untuk
kompresed liquid
2. Besi dengan massa 50 kg pada suhu 80 oC
dimasukkan ke dalam tangki tertutup yang
berisi air dengan volume 0,5 m3 pada suhu
25 oC. Tentukan suhu saat kesetimbangan
termal terjadi
1.

Anda mungkin juga menyukai