Anda di halaman 1dari 11

MF-TET

B3

LAPORAN MEKANIKA FLUIDA


HUKUM AZAS BERNOULI

Dosen pembimbing:
Aditya Wahyu Pratama, S.T, M.T

Kelompok 1/ Gol.B
Anggota Kelompok:
1.
2.
3.
4.

Agus Susanto
Ibnu Efendi H.C
Sofwan
Qisti Ahmad Nabawi
5. Rico Rofian D

( B42120701 )
( B42120768 )
( B42120769 )
( B42120834 )
( B4210617 )

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGI TERBARUKAN
2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar teori
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya
merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa
jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya
dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Prinsip ini diambil
dari nama ilmuwan Belanda/Swiss yang bernama Daniel Bernoulli.

Gambar 1. Prinsip Hukum Bernoulli


Secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama
berlaku untuk aliran tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain
adalah untuk fluida termampatkan (compressible flow).
a. Aliran Tak Termampatkan
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak,
emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah
sebagai berikut:

di mana:
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
p = tekanan fluida
= densitas fluida
Persamaan di atas berlaku untuk aliran tak-termampatkan dengan asumsi-asumsi
sebagai berikut:

Aliran bersifat tunak (steady state)

Tidak terdapat gesekan (inviscid)

Dalam bentuk lain, Persamaan Bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut:

b. Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh
fluida termampatkan adalah: udara, gas alam, dll. Persamaan Bernoulli untuk
aliran termampatkan adalah sebagai berikut:

di mana:
= energi potensial gravitasi per satuan massa; jika gravitasi konstan maka
= entalpi fluida per satuan massa
Catatan:

, di mana adalah energi termodinamika per satuan massa,

juga disebut sebagai energi internal spesifik.


Penerapan Hukum Bernoulli
a. Tabung Venturi
Tabung

Venturi

adalah

sebuah

pipa

yang

memiliki

bagian

yang

menyempit.Dua contoh tabung venturi adalah karburator mobil dan venturimeter.

1. Karburator
Karburator berfungsi untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan
udara, kemudian campuran ini dimasukkan ke dalam silinder-silinder mesin untuk
tujuan pembakaran.
2. Venturimeter
Tabung venturi adalah dasar dari venturimeter, yaitu alat yang dipasang di
dalam suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan.
b. Penyemprot Parfum
Penyemprot Parfum adalah salah satu contoh Hukum Bernoulli. Ketika Anda
menekan tombol ke bawah, udara dipaksa keluar dari bola karet termampatkan
melalui lubang sempit diatas tabung silinder yang memanjang ke bawah sehingga
memasuki cairan parfum.Semburan udara yang bergerak cepat menurunkan
tekanan udara pada bagian atas tabung, dan menyebabkan tekanan atmosfer pada
permukaan cairan memaksa cairan naik ke atas tabung. Semprotan udara
berkelajuan tinggi meniup cairan parfum sehingga cairan parfum dikeluarkan
sebagai semburan kabut halus.

c. Gaya Angkat Sayap Pesawat


Gaya Angkat Sayap Pesawat Terbang juga merupakan salah satu contoh
Hukum Bernoulli. Pada dasarnya, ada empat buah gaya yang bekerja pada sebuah
pesawat terbang yang sedang mengangkasa .

1. Berat Pesawat yang disebabkan oleh gaya gravitasi Bumi


2. Gaya angkat yang dihasilkan oleh kedua sayap pesawat
3. Gaya ke depan yang disebabkan oleh mesin pesawat
4. Gaya hambatan yang disebabkan oleh gerakan udara.
d. Penyemprot Racun Serangga
Penyemprot Racun Serangga hampir sama prinsip kerjanya dengan
penyemprot parfum. Jika pada penyemprot parfum Anda menekan tombol, maka
pada penyemprot racun serangga Anda menekan masuk batang penghisap.
1.2 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mendemostrasikan hukum bernoulli .
2. Mahasiswa dapat mengukur tekanan sepanjang venturi tube.
3. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi rumus bernoulli .
4. Mahasiswa dapat mengetahui definisi tekanan statis, tekanan dinamis , dan
tekanan stagnasi
5. Mahasiswa mengetahui penerapan hukum bernoulli

BAB II
METODELOGI
2.1 Alat dan Bahan
2.1.1 Alat
Alat yangg diguanakan dala praktiku ini antara lain:
1. Stopwhatch
2. Pipa Venturi
3. Penggaris
4. Jangka Sorong
5. Gelas Ukur
6. Selang
2.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktiku ini adalah Air.
2.2 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Hubungkan pipa Venturi dengan tangki air enggunakan selang.
3. Setting peralatan dengan membuka katup penutup yang ada dalam pipa
sebelum melakuk pengukuran, sampai aliran pada pipa terlihat normal.
4. Lakukanlah pengukuran sesuai dengan yang telah ditentukan instruktur.
5. Catat hasil pengukuran pada tabel yang telah disiapkan.
2.3 Diagram Kerja

BAB III
DATA HASIL PENGUKURAN

3.1 Tabel Data Pengukuran


3.1.1 Data Venturi Meter dengan Keadaan Ideal
A1. Data Pengukuran Awal
No
1
2
3
4
5
6

Parameter
Volume
Waktu
Diameter Pipa (d)
Tinggi Elevasi (z)
Tinggi Tekanan (P/pg)
Selisih Tinggi tekan (dH)

Satuan
ml
S
Cm
Cm
Cm
m

Titik 1
680
3,03
3,55
11
45,5
-

dH
12,5

Titik 2
680
3,03
1,7
11
33
-

A2. Data Pengukuran Lanjutan


N

Satua

o
1

Parameter
Diameter Pipa (d)

n
m

Titik 1
0,0355

Luas Penp Pipa (A)

m2

0,00098

3
4

A^2
Kec. Teori

m
m/s

Delta

Titik 2
0,017
0,000226
8

0,00000058
0,227

0,989

A3. Data Pengukuran Azaz Bernoulli dalamm Keadaan Ideal


No
1
2
3
4

Parameter
Tinggi Kec. (V.2/2g)
Tinggi Tekan (P/pg)
Tinggi Elevasi (z)
Total Tinggi Energi

Satuan
m
m
m
m

Titik 1
0,023
0,455
0,11
0,588

Titik 2
0,101
0,33
0,11
0,541

3.1.2 Data Venturi Meter Keadaan Aktual


B1. Data Pengukuran Awal
No
Parameter
1 Volume
2 Waktu
3 Diameter Pipa (d)

Satuan
ml
S
Cm

Titik 1
680
3,03
3,55

dH
-

Titik 2
680
3,03
1,7

4
5
6

Tinggi Elevasi (z)


Tinggi Tekanan (P/pg)
Selisih Tinggi tekan (dH)

Cm
Cm
m

11
45,5
-

12,5

11
33
-

B2. Data Pengukuran Lanjutan


No
1

Parameter
Volume

Satuan
m3

Titik 1
0,00068

Titik 2
0,00068

2
3

Waktu
Diameter Pipa (d)

s
m

3,03
0,0355

3,03
0,017

4
5
6

Luas Penp Pipa (A)


Debit Actual (Qac)
Kec. Aktual (Vac)

m2
m3/s
m/s

0,000989
0,0002244
0,227

0,000227
0,00022442
0,989

B3. Data Pengukuran Azas Bernoulli Keadaan Aktual


No
1
2
3
4

Parameter
Tinggi Kec. (V.2/2g)
Tinggi Tekan (P/pg)
Tinggi Elevasi (z)
Total Tinggi Energi

Satuan
m
m
m
m

Titik 1
0,023
0,455
0,11
0,588

Titik 2
0,101
0,33
0,11
0,541

BAB IV
PERHITUNGAN & PEBAHASAN
4.1 Perhitungan
Luas Penampang Pipa
1. Luas Pipa Titik 1

2. Luas Pipa Titik 2

d1= 0,0355 m

d2= 0,017 m

1
A 1= x d 12
4

1
A 2= x d 22
4

1
A 1= x 3,1 4. 0,03552
4

1
2
A 2= x 3,14. 0,017
4

Kecepatan Teori
Q=

Volume
t

Q=

0,00068
3,03

Q=0,000224 m3/s
V 1=

Q
A1

V 2=

Q
A2

V 1=

0,000224
0,000989

V 2=

0,000224
0,000227

V 1=0,227 m/s

B 2=0,989 m/s

4.2 Pembahasan
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya
merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa
jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya
dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Persamaan
Bernoulli berlaku untuk aliran taktermampatkan (incompressible flow) dan untuk
fluida termampatkan (compressible flow). Aliran tak-termampatkan adalah aliran

fluida yang dicirikan dengan tidak berubahnya besaran kerapatan massa (densitas)
dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida taktermampatkan adalah:
air, berbagai jenis minyak dan emulsi. Adapun aliran termampatkan adalah aliran
fluida yang dicirikan dengan berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari
fluida di sepanjang aliran tersebut. Contoh fluida termampatkan adalah: udara dan
gas alam.
Pada tabel data percobaan venturi meter yang kami lakukan ternyata nilai
total energi antara titik 1 dan titik 2 berbeda yaitu 0,588 m, dan 0,541 m. Hal ini di
akibatkan karena adanya perbedaan tinggi tekan antara titik1 dan titik 2.
Perbedaan tinggi tekanan ini diakibatkan karena adanya perbedaan antara
diameter kedua pipa, kecepatan fluida pada tiap titik, dan juga tekanan pada pipa.

BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan dapat kita simpulkan:
1. Prinsip hukum Bernoulli diterapkan pada pipa mendatar, teori Torricelli,
Venturimeter, Tabung Pitot, Gaya angkat pesawat dan alat penyemprot.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan fluida pada pipa venturi
antara lain:
Luas Penampang Pipa
Tekanan Pada Pipa

Selisih tinggi tekanan


Percepatan Gravitasi

Anda mungkin juga menyukai