Simulasi merupakan alat yang berguna hanya bila kita mengetahui sifat
permasalahan yang sebenarnya. Adapun tantangannya adalah memahami
bagaimana sistem berjalan, bagaimana mengetahui apa yang akan dicapai oleh
system tersebut, harus mampu mengidentifikasi milestones untuk mencapai
tujuan dari system tersebut.
Menurut Blanchard (1991) system adalah kumpulan elemen yang bekerja
bersama untuk mencapai tujuan yang tertentu. Sistem tersebut terdiri dari
berbagai elemen-elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dan dalam
sebuah sistem ada tujuan tertentunya.
Linear Systems with Constant Coefficients
Persamaan diferensial adalah sebuah persamaan yang meliputi satu atau lebih
turunan-turunan dari fungsi yang tidak diketahui. Persamaan diferensial
seringkali muncul dalam model matematika yang menggambarkan keadaan
kehidupan nyata. Sebagai contoh, turunan-turunan dalam fisika muncul sebagai
kecepatan dan percepatan, dalam biologi sebagai laju pertambahan populasi.
𝑧1 𝑘 + 1 λ1 0 0 . . . 0 𝑧1 𝑘
𝑧2 𝑘 + 1 0 λ2 0 . . . 0 𝑧2 𝑘
. . .
= (5.7)
. . .
. . .
𝑧𝑛 (𝑘 + 1) 0 0 0 . . . λ𝑛 𝑧𝑛 (𝑘)
Linear Systems with Constant Coefficients
5.5 Perhitungan dari Ak
Matrik transisi keadaan dari waktu diskrit koefisien konstan adalah Ak.
Matrik ini dapat dihitung dengan mudah pertama konversi A terhadap
bentuk diagonal.
𝑀−1 𝐴 𝑀 = ∆
Atau dapat ditulis
𝐴 = 𝑀 ∆ 𝑀−1
Untuk A2
𝐴2 = 𝑀 ∆ 𝑀−1 𝑀 ∆ 𝑀−1 = 𝑀 ∆ 𝑀 𝑀−1 ∆𝑀−1
𝐴2 = 𝑀 ∆2 𝑀−1
Linear Systems with Constant Coefficients
𝑘
λ1 0 0 ... 0
𝑘
0 λ2 0 ... 0
𝐴𝑘 = .
.
.
𝑘
0 0 0 . . . λ𝑛
Linear Systems with Constant Coefficients
5.6 Sistem Waktu Kontinyu
Analisa seperti diatas dapat diaplikasikan dalam aktu kontinyu:
𝑥 𝑡 = 𝐴𝑥(𝑡)
Dimana A adalah matrik n x n dengan n linier tidak tergantung
eigen vector, M adalah matrik modal, perubahan variable
menjadi:
𝑥 𝑡 = 𝑀 𝑍(𝑡)
Transformasi system menjadi:
𝑍 𝑡 = 𝑀−1 𝐴 𝑀 𝑍(𝑡)
Linear Systems with Constant Coefficients
𝑧1 (𝑡) λ1 0 0 . . . 0 𝑧1 𝑡
𝑧2 (𝑡) 0 λ2 0 . . . 0 𝑧2 (𝑡)
. . .
=
. . .
. . .
𝑧𝑛 (𝑡) 0 0 0 . . . λ𝑛 𝑧𝑛 (𝑡)