Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATEMATIKA SISTEM

SISTEM KONTINU STABIL

Disusun Oleh :
Tiara Surtikanti (06111340000107)
Rifqi Anggara (06111340000120)
Robby Hasanul Arief (06111440000043)
Indra Alim Darussalam (06111440000096)
Itsna Niswatus Shofwah (06111440000106)
Alvinda Nisma Yusniar (06111540000003)
Qori Afiata Fiddina (06111540000006)
Anggi Dwi Enoliyani Putri (06111540000009)

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA KOMPUTASI DAN SAINS DATA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2017
I. PENDAHULUAN
Teori sistem dinamik adalah bidang matematika terapan yang digunakan
untuk memeriksa kelakuan sistem dinamik kompleks, biasanya dengan
menggunakan persamaan diferensial ataupun persamaan beda. Bila digunakan
persamaan diferensial, teori tersebut dinamakan sistem dinamik kontinu. Bila
digunakan persamaan beda, teori tersebut dinamakan sistem dinamik diskret.

Sistem dinamik kontinu seperti disebutkan diatas, sangat membantu untuk


menyelesaikan persamaan-persamaan dengan variabel parameter yang saling
berhubungan dan sering digunakan sebagai solusi penyelesaian dari beberapa
model matematika, khusunya bidang fisika, kimia, dan juga biologi. Dalam sistem
dinamik, akan diketahui perilaku sistem yang diberikan. Beberapa metode yang
dapat digunakan untuk menganalisa kestabilan sistem yaitu melalui nilai eigen,
metode Lyapunov, limit cycle dan bifurkasi. Melalui nilai eigen akan diperoleh
informasi kestabilan sistem, baik menggunakan sistem persamaan diferensial linier
maupun sistem almost linier.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Dinamik

Secara umum sistem dinamik adalah pemodelan sebuah masalah nyata


secara matematis dengan menggunakan persamaan diferensial yang didalam
persamaannya mengandung parameter-parameter yang saling berhubungan.
Perubahan pada parameter-parameter tersebut akan mengakibatkan perubahan
kestabilan pada titik equilibrium.
Sistem dinamik pada adalah pemetaan =1 : dengan adalah
himpunan bagian terbuka dari dan jika ()=(,), maka memenuhi :
(i) 0()=, dan

(ii) ()=+(), dan , (Perko, 2000:182)

Secara geometri, sistem dinamik menggambarkan pergerakan titik-titik di


dalam ruang fase sepanjang kurva-kurva solusi dari sistem persamaan
diferensialnya. Secara grafik, sistem dinamik akan memunculkan orbit.

1.1.1 Orbit

Orbit melalui 0, dinotasikan sebagai (0), adalah himpunan titik-titik


dalam ruang keadaan yang berada pada suatu flow sehingga =0, yakni
(0)={ =0,} (Wiggins, 1990:2)

Namun, tidak semua sistem persamaan diferensial dapat ditentukan solusi dari
sistemnya. Sehingga, tujuan utama sistem dinamik adalah mempelajari perilaku
sistem di sekitar titik equilibrium.

1.1.2 Titik Equilibrium

Titik 0 dikatakan titik equilibrium jika memenuhi 0=0 untuk


semua (Kuznetsov, 1990:9).
Analisis kestabilan adalah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk
mempelajari perilaku dari sistem. Analisis kestabilan dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti penyelidikan terhadap perilaku titik setimbang persamaan
diferensialnya.

1.1.3 Potret Fase

Gabungan dari beberapa orbit yang digambarkan dalam satu bidang disebut
potret fase atau biasa disebut bidang fase. Potret fase digambarkan dengan
memanfaatkan nilai eigen dan vektor eigen dari persamaan yang dianalisis.

2.2 Nilai Eigen dan Vektor Eigen

Nilai eigen dan vektor eigen sistem dinamik dapat digunakan untuk
mempelajari keadaan dinamik dari suatu sistem khususnya sistem linear.

Misalkan adalah matriks , maka vektor yang tidak nol di disebut


vektor eigen (eigen vektor) dari jika adalah kelipatan skalar dari , yaitu
= untuk suatu skalar. Skalar dinamakan nilai eigen (eigen value) dari
(Anton, 1988:277).

Persamaan = dapat dituliskan sebagai berikut = =0 ()=0


Persamaan ()=0 memiliki pemecahan tak nol jika dan hanya jika ()=0
tidak memiliki invers, akibatnya ()=0.

2.3 Kestabilan Sistem

Kestabilan suatu sistem linear dapat dilihat dari nilai eigen sistem tersebut.
Pada persamaan diferensial orde satu =() dengan solusi awal (,0) pada waktu
dan dengan kondisi awal (0)=0, pernyataan berikut bernilai benar :

a. Suatu nilai dimana memenuhi ()=0 maka nilai disebut sebagai titik
ekuilibrium.
b. Titik ekuilibrium dikatakan stabil jika untuk setiap >0 dan >0 , sedemikian
hingga jika 0< maka (,0)< untuk setiap 0

c. Titik ekuilibrium dikatakan stabil asimtotis jika titik ekuilibrium tersebut stabil
dan selain itu untuk 1>0, sedemikian hingga lim(,0)=0 dengan
ketentuan bahwa 0<1.

d. Titik ekuilibrium tidak stabil jika untuk setiap >0 ada >0 sedemikian
sehingga, jika 0<, maka (,0)> untuk semua 0 (Olsder, 2004:57)

III. PEMBAHASAN

Berikut beberapa contoh persamaan diferensial linier 2 dimensi dan pengecekan


nilai eigen serta kestabilannya.


1. Diberikan = ; = 50 15, akan ditunjukkan bahwa sistem tersebut

stabil.
Penyelesaian :

Dari persamaan yang diberikan, akan didapat titik setimbang yaitu (, ) = (0,0)
0 1
( )=( ) ()
50 15
diperoleh
0 1
A=( )
50 15
Untuk menunjukkan bahwa sistem tersebut stabil, akan dicari nilai eigen dari
matriks A
| | = 0
1
| |=0
50 15
(15 ) + 50 = 0

2 + 15 + 50 = 0
( + 5)( + 10) = 0

Sehingga diperoleh 1 = 5 2 = 10
Karena diperoleh semua nilai eigen dari matriks A bernilai negatif atau eigen(A)<0
maka dapat disimpulkan bahwa sistem tersebut stabil asimtotik.
Selanjutnya akan dicari vektor eigen.

Untuk 1 = 5, diperoleh
5 1 1 0
( ) ( ) = ( )
50 10 2 0
5 1 0 5 10
( | ) 10 1 + 2 ( | )
50 10 0 0 00
Didapat 51 + 2 = 0, 2 = 5 1 , misalkan 1 = maka 2 = 5 , sehingga
1
didapat 1 = ( )
5
Untuk 2 = 10, diperoleh
10 1 1 0
( ) ( ) = ( )
50 5 2 0
10 1 0 10 10
( | ) 51 + 2 ( | )
50 5 0 0 00
Didapat 101 + 2 = 0, 2 = 101 , misalkan 1 = maka 2 = 10 ,
1
sehingga didapat 2 = ( )
10
Jadi, didapat PUPD nya adalah
1 1
() = 1 5 ( ) + 2 10 ( )
5 10
Gambar 1. Potret fase dari Contoh 1


2. Diberikan = ; = , akan ditunjukkan bahwa sistem tersebut stabil.

Penyelesaian :

Dari persamaan yang diberikan, akan didapat titik setimbang yaitu (, ) = (0,0)
0 1
( )=( )( )
1 0
diperoleh
0 1
A=( )
1 0
Untuk menunjukkan bahwa sistem tersebut stabil, akan dicari nilai eigen dari
matriks A
| | = 0
1
| |=0
1
(2 ) + 1 = 0

(2 ) = 1
Diperoleh 1 = dan 2 =

Karena diperoleh semua nilai eigen dari matriks A pada bagian riil bernilai negatif
atau eigen(A)<0 maka dapat disimpulkan bahwa sistem tersebut stabil asimtotik.

Selanjutnya akan dicari vektor eigen.

Untuk 1 = ,
1 1 0
( ) ( ) = ( )
1 2 0
10 10
( | ) 1 + 2 ( | )
1 0 0 00
Sehingga didapat 1 + 2 = 0, 2 = 1 , misalkan 1 = maka 2 = ,
1
sehingga didapat 1 = ( )

Untuk 2 =
1 1 0
( )( ) = ( )
1 2 0
1 0 10
( | ) 1 2 ( | )
1 0 0 00
Didapat 1 + 2 = 0, 2 = 1 , misalkan 1 = maka 2 = , sehingga
didapat
1
2 = ( )

Sehingga, didapat PUPD nya adalah
1 1
() = 1 ( ) + 2 ( )

1 1
() = 1 (cos sin ) ( ) + 2 (cos + sin ) ( )

cos sin cos + sin
() = 1 ( ) + 2 ( )
cos cos sin
Gambar 2. Potret fase dari Contoh 2

Anda mungkin juga menyukai