Contoh 3.1. Pernyataan 2x 3 = 5 merupakan persamaan dengan variabel x dan nilai kebenarannya masih belum
pasti, sedangkan sin2x + cos2x = 1 merupakan kesamaan dengan variabel x karena untuk nilai x berapapun
pernyataan selalu bernilai benar.
Definisi 3.2. Persamaan linear adalah persamaan dengan pangkat tertinggi variabelnya adalah 1.
Berdasarkan contoh 3.2. tersebut, persamaan linear dapat dibedakan dari banyaknya variabel yang dimiliki.
Definisinya diberikan sebagai berikut.
Definisi 3.3. Persamaan linear satu variabel adalah persamaan berbentuk + = 0, dengan , dan 0.
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan berbentuk + + = 0, dengan , , , dan tidak
keduanya nol. Persamaan linear tiga variabel adalah persamaan berbentuk + + + = 0, dengan
, , , , , dan tidak nol.
Contoh 3.3. Penyelesaian persamaan linear 3 12 = 0 adalah = 4 karena jika disubstitusikan akan menjadi
pernyataan yang bernilai benar. Penyelesaian dari 2 + 3 = 5 antara lain adalah pasangan
1 1
1,1 , 2, , 3, , (4, 1), dst. Bagaimana penyelesaian dari + + 2 = 4?
3 3
Pertanyaan Kritis. Berdasarkan contoh 3.3, bagaimanakah eksistensi penyelesaian dari persamaan linear?
3.2.2. Persamaan tak linear
Persamaan yang pangkat tertinggi variabelnya bukan 1 disebut persamaan tak linear. Berikut beberapa jenis
persamaan tak linear.
1 + 1 = 1
2 + 2 = 2
Dimana 1 , 2 , 1 , 2 , 1 , 2 dan 1 , 2 , 1 , 2 0. Sistem persamaan linear tiga variabel adalah suatu sistem
persamaan linear yang mempunyai tiga variabel. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut,
1 + 1 + 1 = 1
2 + 2 + 2 = 2
3 + 3 + 3 = 3
Dimana 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 3 dan 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 3 0.
Berdasarkan contoh 3.4., dapat disimpulkan bahwa suatu pasangan bilangan (x,y) mempunyai 4 kemungkinan
menjadi penyelesaian dari suatu sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) sebagai berikut.
Bila pasangan bilangan (x,y) memenuhi kriteria keempat, maka inilah yang disebut penyelesaian sistem persamaan
linear dua variabel (SPLDV). Perbedaan antara sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) dengan sistem
persamaan linear tiga variabel (SPLTV) terletak pada banyak persamaan dan variabel yang digunakan. Definisinya
diberikan sebagai berikut.
Definisi 3.5. Himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) adalah himpunan semua
pasangan terurut (x,y) yang memenuhi setiap persamaan linear pada sistem persamaan tersebut. Himpunan
penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) adalah himpunan semua triple terurut (x, y, z) yang
memenuhi setiap persamaan linear pada sistem persamaan tersebut.
Berikut metode-metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear.
1. Metode Grafik
Sebelumnya telah diketahui bahwa grafik persamaan linear dua variabel berupa garis lurus. Penyelesaian
sistem persamaan linear dua variabel adalah perpotongan dari grafik kedua persamaan. Langkah-langkah
menemukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel menggunakan metode grafik adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan titik potong dengan sumbu-x dan sumbu-y untuk kedua persamaan.
b. Menggambarkan grafik kedua persamaan pada bidang koordinat.
c. Menentukan koordinat titik potong kedua grafik pada gambar yang dibuat, inilah penyelesaiaannya.
Pertanyaan Kritis. Apakah dapat menentukan penyelesaian dari sistem persamaan tiga variabel (SPLTV)
menggunakan metode grafik? Mengapa?
Contoh 3.5. Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel 2 + 3 = 8 dan 3 + = 5
menggunakan metode grafik.
Proof. Diterapkan langkah-langkah tersebut.
a. Menentukan titik potong persamaan 2 + 3 = 8
x 0 4
y 8/3 0
Titik potong persamaan 2 + 3 = 8 adalah (0, 8/3) dan (4,0).
b. Menentukan titik potong persamaan 3 + = 5
x 0 5/3
y 5 0
Titik potong persamaan 3 + = 5 adalah (0, 5) dan (5/3, 0).
c. Gambarkan grafiknya pada bidang koordinat, sebagai berikut.
d. Titik potong dua persamaan adalah di titik (1,2). Jadi penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel
ini adalah (1,2).
2. Metode Eliminasi
Metode eliminasi ini dapat diterapkan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
maupun sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV).
Contoh 3.6. Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel 2 + 3 = 8 dan 3 + = 5
menggunakan metode eliminasi.
3. Metode Substitusi
Metode substitusi ini dapat diterapkan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV)
maupun sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV).
Contoh 3.7. Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel 2 + 3 = 8 dan 3 + = 5
menggunakan metode substitusi.
4. Metode Eliminasi-Substitusi
Metode eliminasi-substitusi ini dapat diterapkan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV) maupun sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV).
Contoh 3.8. Tentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel 2 + 3 = 8 dan 3 + = 5
menggunakan metode eliminasi-substitusi.
Contoh 3.9. Tentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel berikut.
1. 4 + 3 = 8 dan 8 + 6 = 16
2. + 3 = 8 dan 2 + 6 = 10
Berdasarkan pembahasan diatas dan contoh 3.9., akan diperoleh kesimpulan bahwa eksistensi penyelesaian dari
sistem persamaan linier ada tiga, yaitu punya penyelesaian tunggal, penyelesaian tak berhingga banyak, dan tidak
punya penyelesaian. Bila digambarkan dalam grafik akan diperoleh representasi sebagai berikut.
Metode Sarrus
Menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel dapat juga dilakukan dengan menggunakan metode Sarrus.
Langkahnya sebagai berikut.
1. Ubah sistem persamaan linear tiga variabel dengan ruas kiri hanya memuat variabel dan konstanta ada di ruas
kanan, seperti berikut.
1 + 1 + 1 = 1
2 + 2 + 2 = 2
3 + 3 + 3 = 3
Dimana 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 3 dan 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 3 , 1 , 2 , 3 0.
2. Susun dalam bentuk matriks dan kemudian lakukan operasi seperti metode Sarrus seperti berikut.
3. Jumlahkan hasil perkalian bilangan-bilangan pada garis penuh dan hasilnya dikurangi dengan jumlah hasil
perkalian bilangan-bilangan pada garis putus-putus. Lakukan pada pembilang dan penyebut.
4. Hasil yang diperoleh merupakan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV).
Penyelesaian pertidaksamaan linear adalah mencari nilai-nilai dalam x sehingga pertidaksamaan tersebut menjadi
pernyataan yang benar. Dalam mencari penyelesaian pertidaksamaan perlu diperhatikan sifat-sifat pertidaksamaan
sebagai berikut.
a. + 3 < 15
b. 4 2 > 5 + 9
c. 6 < 3 + 2 < 2
Proof. Hanya diselesaikan untuk poin a, poin yang lain silahkan dikerjakan sebagai latihan.
Pertanyaan Kritis. Bagaimanakah penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua variabel? Misalkan untuk
pertidaksamaan 2 + > 2.
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel dapat diselesaikan dengan menggambarkan grafik daerah penyelesaian
pada diagram kartesius. Berikut contohnya.
Contoh 3.12. Selesaikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel berikut.
+ 8 < 12
3 7 > 5
Untuk menggambar daerah penyelesaian pada diagram kartesius dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.
Langkah 1
Menggambar garis dari persamaan + 8 = 12 dan garis 3 7 = 5.
Untuk persamaan + 8 = 12
x 0 12
y 3/2 0
Titik potong persamaan + 8 = 12 adalah (0, 3/2) dan (12,0). Untuk persamaan 3 7 = 5
x 0 5/3
y -5/7 0
Titik potong persamaan 3 7 = 5 adalah (0, -5/7) dan (5/3,0)
Langkah 2
Menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan + 8 < 12 dan 3 7 > 5. Daerah penyelesaian
pertidaksamaan + 8 < 12. Jika garis + 8 = 12 digambar pada diagram kartesius maka garis tersebut akan
membagi dua daerah, yaitu daerah + 8 < 12 dan daerah + 8 > 12. Selanjutnya menyelidiki daerah mana
yang menjadi daerah penyelesaian dari pertidaksamaan + 8 < 12, dengan cara mengambil sebarang titik misal
(, ) pada salah satu daerah, kemudian mensubstitusikan titik tersebut ke pertidaksamaan + 8 < 12. Jika
pertidaksamaan tersebut bernilai benar maka daerah yang memuat titik (, ) merupakan daerah
penyelesaiannya, jika bernilai salah maka daerah tersebut bukan daerah penyelesaian pertidaksamaan + 8 < 12.
Dengan cara yang sama maka daerah penyelesaian pertidaksamaan 3 7 > 5 juga dapat diketahui.
Langkah 3
Mengarsir daerah yang merupakan daerah penyelesaian masing-masing pertidaksamaan. Daerah yang diarsir dua
kali merupakan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier. Setelah langkah 1, 2, dan 3 di atas
dilakukan, maka daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan digambarkan sebagai berikut.
Dari gambar di atas, daerah yang diarsir garis merupakan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan 3 7 > 5.
Daerah yang diarsir titik-titik merupakan daerah penyelesaian dari + 8 < 12. Daerah penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan linear dua variabel + 8 < 12 dan 3 7 > 5 adalah daerah yang diarsir titik-titik dan garis
sekaligus. Mempelajari sistem pertidaksamaan linear dua variabel berguna untuk menentukan nilai maksimum
suatu fungsi dengan domain suatu himpunan tertentu.
Panjang segmen garis = = 3, ini menunjukkan jarak dari 0 ke 3 sama dengan jarak dari 0 ke 3 yakni 3.
Biasa ditulis 3 = 3 = 3, | 3| berarti jarak dari 0 ke kiri sebanyak 3 langkah, |3| berarti jarak dari 0 ke kanan
sebanyak 3 langkah. Selanjutnya perhatikan grafik berikut.
Berdasarkan grafik tersebut diperoleh ketika nilai = 3 maka nilai = 3, artinya = . Saat nilai = 0 maka
nilai = 0, artinya = . Namun saat nilai = 3 diperoleh nilai = 3 juga, berarti = . Berlaku juga saat
= 5 ataupun = 5. Grafik tersebut adalah grafik = ||, berikut definisinya.
, > 0
Definisi 3.8. Misalkan x bilangan real, nilai mutlak didefinisikan = 0, = 0 .
, < 0
2
Selanjutnya, mari kita amati hubungan antara || dengan pada tabel berikut.
3 2 1 0 1 2 3
|| 3 2 1 0 1 2 3
2 3 2 1 0 1 2 3
Dapatkah kamu mengambil kesimpulan hubungan antara || dengan 2 berdasarkan tabel di atas?
Daerah yang diarsir warna biru merupakan daerah yang nilainya kurang dari |2|. Terlihat pada selang interval
1 < < 3 grafik | + 3| berada di atas grafik |2|. Hal ini sesuai dengan penyelesaian yang telah diperoleh
sebelumnya.