Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk pedagogik dalam pendidikan

Islam, yaitu makhluk yang memiliki potensi dapat dididik dan

mendidik sejak lahir. Potensi dapat dididik dan mendidik

tersebut mengantarkan manusia mampu menjadi seorang

khalifah di muka bumi ini. Manusia merupakan makhluk yang

mulia karena dilengkapi fitrah Allah dalam bentuk wadah

yang dapat diisi dengan berbagai kecakapan dan

keterampilan yang bisa dikembangkan. Komponen dari fitrah

tersebut adalah pikiran, perasaan, dan kemampuannya


1
berbuat.

Kemampuan-kemampuan yang dimiliki manusia untuk

menjadikannya seorang khalifah telah terbukti menghasilkan

manusia-manusia yang cakap memimpin berbagai macam

sektor dari yang terkecil hingga terbesar, paling sederhana

hingga paling rumit. Sebagaimana dikemukakan dalam

Handoko (2013) bahwa pemimpin memainkan peranan kritis

dalam membantu kelompok organisasi, atau masyarakat

1Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 2000),


hlm. 16.
untuk mencapai tujuan mereka. 2Oleh karena perannya yang

sangat penting, tentu pemimpin merupakan manusia-

manusia pilihan yang dianggap layak dan cakap untuk

memberikan pengaruh kepada anggotanya.

Untuk menjadi seorang pemimpin tentu saja dibutuhkan

karakter-karakter kepemimpinan. Kepemimpinan sendiri

menurut Slamet (2002) merupakan kemampuan, proses atau

fungsi memengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu

dalam rangka mencapai tujuan tertentu.3 Berdasarkan definisi

tersebut, kemampuan, proses, atau fungsi yang dimiliki

seseorang untuk memberikan pengaruh kepada orang lain

demi mewujudkan suatu tujuan yang sama bisa terus

meningkat atau bahkan menurun seiring berjalannya waktu

dan perubahan-perubahan yang terjadi. Oleh sebab itu

seorang pemimpin juga membutuhkan pendidikan

kepemimpinan sebagai bekal untuk amanah-amanah yang

akan di embannya. Pendidikan kepemimpinan juga diperlukan

untuk mencetak pemimpin-pemimpin yang berkualitas dan

jauh dari akhlaq maupun norma yang bertentangan dengan

sifat-sifat kepemimpinan itu sendiri.

2Ir. Agustinus Hermino, S.P., M.Pd. (Kepemimpinan Pendidikan di Era


Globalisasi) (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 125.

3Dr. Hasan Basri, M.Ag. Drs. Tatang S., M.Si., Kepemimpinan


Pendidikan, (Bandung, Pustaka Setia, 2015), hlm. 12.
Aspek pendidikan menjadi penting karena pendidikan

merupakan kata kunci dalam setiap usaha meningkatkan

kualitas kehidupan manusia, di mana di dalamnya memiliki

peranan dan objektif untuk memanusiakan manusia.

Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan

kualitas hidup.Melalui proses tersebut diharapkan manusia

dapat memahami apa arti dan hakikat hidup, serta untuk apa

dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan

secara benar.4 Karenanya, peranan dan objektif untuk proses

pematangan kualitas hidup melalui pendidikan diharapkan

dapat melahirkan manusia-manusia yang tidak hanya berilmu

namun juga baik dalam pengamalan ilmunya, termasuk

diantaranya ilmu dan pengetahuan mengenai kepemimpinan.

Salah satu wadah pendidikan yang terdapat di Indonesia

adalah pondok pesantren. Pondok pesantren sebagai

lembaga pendidikan Islam tertua yang merupakan produk

budaya Indonesiaadalah sebuah asrama pendidikan dimana

para siswanya semua tinggal bersama dan belajar dibawah

bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan ustadz

dan dipimpin oleh pimpinan yang lebih dikenal sebagai kyai

4Ir. Agustinus Hermino, S.P., M.Pd. (Kepemimpinan Pendidikan di Era


Globalisasi) (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 1.
dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. 5

Sebagai lembaga pendidikan dimana santri(sebutan bagi

siswa pondok pesantren) tinggal selama 24 jam di pondok

pesantren tersebut, banyak hal-hal yang diajarkan selain

pelajaran-pelajaran yang bersifat akademis di dalam kelas,

salah satunya adalah kepemimpinan.

Berdasarkan hal-hal tersebut, penulis ingin mengadakan

penelitian dengan judul Pendidikan Kepemimpinan di

Pesantren (Studi Kasus Pendidikan Kepemimpinan di

Pesantren Putri Al-Mawaddah).

B. Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, penulis merumuskan

masalah dalam penelitian ini agar fokus dalam

pembahasannya. Rumusan itu adalah sebagai berikut:


1. Apa saja kegiatan di Pesantren Putri Al-Mawaddah yang

menerapkan pendidikan kepemimpinan?


2. Apa saja tipe-tipe kepemimpinan yang diperoleh oleh

santriwati Pesantren Putri Al-Mawaddah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

mengungkapkan pendidikan kepemimpinan di Pesantren Putri Al-

Mawaddah yang diimplementasikan melalui kegiatan-

5Dikutip dari
petabudaya.belajar.kemendikbud.go.id/nasional/pesantren/ pada
tanggal 2 Januari 2015
kegiatannya dan tipe-tipe kepemimpinan yang dimiliki oleh

santriwati Pesantren Putri Al-Mawaddah.

Anda mungkin juga menyukai