Anda di halaman 1dari 5

Metode Eliminasi Gauss dengan Komputasi Parallel

Christian Anthony Setyawan 135140851


Program Studi Informatika
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
1
13514085@std.stei.itb.ac.id

Abstrak—Sistem persamaan linear banyak dipakai. Salah


satu cara untuk menyelesaikan sistem persamaan linear II. LANDASAN TEORI
adalah dengan metode eliminasi Gauss. Untuk mengolah data
yang besar dibutuhkan bantuan komputer. Ada teknik 2.1 Sistem persamaan linear
parallel yang dapat mempercepat algoritmas eliminasi Gauss Suatu persamaan dalam matematika merupakan
di komputer. Dari hasil analisis ditemukan salah satu iterasi sebuah ekspresi kesamaan (memuat tanda sama dengan,
dari algoritma metode eliminasi Gauss bisa dibuat parallel “=”) yang melibatkan konstanta, variabel, dan operasi-
sehingga dapat mempercepat metode eliminasi Gauss ini. operasi hitung/matematika. Di dalam sebuah persamaan,
komponen-komponen yang dijumlahkan atau
Kata Kunci—Eliminasi Gauss, Komputasi parallel, dikurangkan disebut persamaan linear
Matriks, Sistem Persamaan Linear
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + … + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + … + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2
𝑎31 𝑥1 + 𝑎32 𝑥2 + … + 𝑎3𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏3
I. LATAR BELAKANG ⋮
Di dalam matematika, system persamaan linier adalah 𝑎𝑛1 𝑥1 + 𝑎𝑛2 𝑥2 + . . . + 𝑎𝑛𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑛
kumpulan persamaan-persamaan linier yang memiliki
variabel-variabel yang sama. Banyak aplikasi di dunia Kuantitas-kuantitas 𝑎𝑖𝑗 (untuk 𝑖, 𝑗 = 1, 2, … , 𝑛) disebut
nyata yang membutuhkan sistem persamaan linear. Salah koefisien. Nilai koefisien-koefisien dan ruas kanan bipada
satu aplikasi yang berguna adalah menggunakan system setiap persamaan diketahui. Kuantitas-
persamaan linear untuk extrapolasi dari stock market kuantitas xijdisebut variabel, yang nilainya belum
sehingga pasa pialang saham dapat mendapatkan diketahui dan hendak dicari.
keuntungan yang lebih pasti. Sistem persamaan di atas dapat ditulis dalam
Sistem persamaan linear sendiri perlu diselesaikan bentuk matriks sebagai
dengan metode metode penyelesaian sistem persamaan 𝐴𝑋 = 𝐵
dengan 𝐴 adalah sebuah matriks 𝑛 × 𝑛:
linear seperti metode grafik, metode substisusi dan yang
lainnya. Salah satu metode penyelesaian system persamaan 𝑎11 𝑎12 𝑎13 ⋯ 𝑎1𝑛
linear yang paling terkenal ialah metode eliminasi Gauss. 𝑎21 𝑎22 𝑎23 ⋯ 𝑎2𝑛
Eliminasi Gauss adalah suatu metode untuk 𝐴 = 𝑎31 𝑎32 𝑎33 ⋯ 𝑎3𝑛
mengoperasikan nilai-nilai di dalam matriks sehingga ⋮ ⋮ ⋮ ⋱ ⋮
menjadi matriks yang lebih sederhana lagi. Dengan [𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 𝑎𝑛3 ⋯ 𝑎𝑛𝑛 ]
melakukan operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi
matriks yang baris. Ini dapat digunakan sebagai salah satu dan 𝑋 dan 𝐵 adalah vector-vektor 𝑛-komponen:
metode penyelesaian persamaan linear dengan
menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah 𝑋 = [𝑥1 𝑥2 𝑥3 ⋯ 𝑥𝑛 ]𝑇
persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi 𝐵 = [𝑏1 𝑏2 𝑏3 ⋯ 𝑏𝑛 ]𝑇
dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks baris,
lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari dengan pangkat 𝑇 menyatakan operasi transpose matriks,
variabel-variabel tersebut. yakni mengubah baris menjadi kolom dan kolom menjadi
Meskipun sudah memakai bebagai macam metode, baris.
namun menyelesaikan system persamaan linear tetaplah Matriks 𝐴 disebut matriks koefisien, vektor
sulit apabila banyak variable dan persamaan yang perlu kolom B sering disebut vektor konstanta. Gabungan
ditinjau. Oleh karena itu, kita memerlukan bantuan matriks 𝐴 dan vektor kolom 𝐵, yakni matriks 𝑛 × (𝑛 +
komputer untuk menyelesaikan system persamaan linear. 1)(𝐴|𝐵), disebut matriks augmented dari Sistem
Makalah ini hanya khusus membahas bagaimana cara Persamaan Linear.
Apabila semua nilai 𝑏𝑖 = 0 untuk 𝑖 = 1, 2, … , 𝑛 ,
menyelesaikan system persamaan linear dengan metode
maka Sistem Persamaan Linear tersebut disebut
eliminasi Gauss dan juga bagaimana menyelesaikannya
sistem homogen. Jika terdapat 𝑏𝑘 ≠ 0 untuk suatu 1 ≤
dengan menggunakan komputasi parallel.
𝑘 ≤ 𝑛, maka Sistem Persamaan Linear tersebut disebut

Makalah IF2123 Aljabar Geometri – Informatika ITB –Semester I Tahun 2015/2016


sistem tak homogen. Sistem homogen memegang peranan Apabila elemen pivot pada langkah ke-𝑘 bernilai
penting untukmengetahui ada tidaknya penyelesaian nol, maka terdapat tiga kemungkinan:
Sistem Persamaan Linear tersebut. Teorema berikut 1. Sistem Persamaan Linear mempunyai solusi
meringkaskan beberapa hasil penting tentang sistem- tunggal.
sistem persamaan linier. Dalam hal ini baris pivot ditukar dengan salah
satu baris di bawahnya sedemikian hingga
2.2 Eliminasi Gauss diperoleh elemen pivot yang tak nol.
Metode eliminasi Gauss digunakan untuk 2. Sistem Persamaan Linear yang bersangkutan
menyelesaikan sebuah sistem persamaan linier dengan tidak bebas.
mengubah Sistem Persamaan Linear tesebut ke dalam Apabila elemen pivot nol tidak dapat dihindari
bentuk sistem persamaan linier berbentuk segitiga atas, dan Sistem Persamaan Linear-nya bersifat
yakni yang semua koefisien di bawah diagonal utamanya konsisten, maka Sistem Persamaan Linear
bernilai nol. Bentuk segitiga atas ini dapat diselesaikan tersebut mempunyai tak berhingga penyelesaian.
dengan menggunakan substitusi (penyulihan) balik. 3. Sistem Persamaan Linear yang bersangkutan
Untuk mendapatkan bentuk Sistem Persamaan Linear tidak konsisten.
segitiga dari Sistem Persamaan Linear yang diketahui, Dengan mengganti ruas kanan persamaan
metode eliminasi Gauss menggunakan sejumlah operasi pertama Sistem Persamaan Linear di atas akan
baris elementer diperoleh Sistem Persamaan Linear lain yang
(OBE): bersifat tidak konsisten.
1. Menukar posisi dua buah persamaan (dua
barismatriks augmented) Suatu SPL yang bersifat bahwa tidak ada satu
2. Menambah sebuah persamaan (baris matriks persamaanpun yang dapat dinyatakan sebagai kombinasi
augmented) dengan suatu kelipatan persamaan linier persamaan-persamaan yang lain disebut bebas
lain (baris lain) linier. Dari teorema dasar dalam aljabar linier diketahui
3. Mengalikan sebuah persamaan (baris matriks bahwa setiap SPL bebas linier yang terdiri atas
augmented) dengan sebarang konstanta tak nol. npersamaan dalam nvariabel mempunyai penyelesaian
tunggal. Akan tetapi di dalam komputasi numerik, karena
Pemakaian operasi-operasi baris elementer di digunakan pendekatan hampiran dengan menggunakan
atas pada sebuah Sistem Persamaan Linear tidak akan pehitungan-perhitungan aritmetika oleh komputer,
mengubah penyelesaikan Sistem Persamaan Linear yang pernyataan tersebut diartikaan secara kurang persis.
bersangkutan. Jelas bahwa penyelesaian sebuah Sistem Khususnya, jika pada suatu langkah eliminasi Gauss
Persamaan Linear tidak tergantung pada susunan diperoleh elemen pivot yang tidak tepat bernilai nol,
penulisan persamaan, sehingga operasi baris nomor 1 namun sangat kecil (mendekati nol) dibandingkan dengan
dapat dipakai. Dalam setiap persamaan, kedua ruas koefisien- koefisien lain dalam baris pivot, pembagian
menyatakan nilai yang sama, sehingga operasi baris oleh elemen pivot tersebut mengakibatkan penyelesaian
nomor 2 dapat digunakan. Demikian pula, operasi baris numerik yang memuat galat pembulatan yang mungkin
nomor 3 menghasilkan persamaan yang ekivalen. cukup berarti, sehingga penyelesaian yang diperoleh tidak
Nilai 𝑎𝑘𝑘 ≠ 0 pada baris ke-𝑘 di mana 𝑎𝑘𝑗 = 0 valid.
untuk𝑗 < 𝑘, disebut elemen pivot pada langkah ke-𝑘.
Baris yang memuat elemen pivot disebut baris pivot. 2.3 Komputasi Paralel
Eliminasi juga dapat menyebabkan hasil yang jelek Paralel Processing adalah kemampuan
apabila pada beberapa langkah digunakan pengali 𝑚𝑖𝑘 menjalankan tugas atau aplikasi lebih dari satu aplikasi
yang nilainya lebih besar daripada 1. Hal ini dikarenakan dan dijalankan secara simultan atau bersamaan pada
pada langkah ke–𝑘, galat pembulatan sebuah komputer. Secara umum, ini adalah sebuah teknik
pada koefisien-koefisien 𝑎𝑘,𝑘+1 , 𝑎𝑘,𝑘+2 , 𝑎𝑘,𝑘+3 , …, dan dimana sebuah masalah dibagi dalam beberapa masalah
𝑎𝑘𝑛 , serta 𝑏𝑘 diperbesar oleh faktor 𝑚𝑖𝑘 . Apabila nilai- kecil untuk mempercepat proses penyelesaian masalah.
nilai 𝑚𝑖𝑘 pada langkah-langkah berurutan
hampir sama besar, maka galat pembulatanya akan Terdapat dua hukum yang berlaku dalam sebuah
terakumulasi secara cepat, menyebabkan metode yang parallel processing. yaitu:
tidak stabil. Angka-angka signifikan mungkin juga akan
hilang pada proses penyulihan mundur apabila terdapat  Hukum Amdahl
elemen-elemen pivot yang bernilai sangat kecil. Salah Amdahl berpendapat, “Peningkatan kecepatan
satu metode untuk mengatasi masalah-masalah ini disebut secara paralel akan menjadi linear,
metode penentuan pivot parsial. melipatgandakan kemampuan proses sebuah
Kata parsial digunakan untuk membedakan komputer dan mengurangi separuh dari waktu
prosedur ini dengan metode penentuan pivot total, yang proses yang diperlukan untuk menyelesaikan
menggunakan pertukaran baris dan kolom. Penentuan sebuah masalah.”
pivot total menghasilkan reduksi tambahan yang  Hukum Gustafson
mempengaruhi galat-galat pembulatan dan hal ini sangat Pendapat yang dikemukakan Gustafson hampir
penting demi keakuratan penyelesaian sistem-sistem sama dengan Amdahl, tetapi dalam pemikiran
tertentu. Gustafson, sebuah komputasi paralel berjalan

Makalah IF2123 Aljabar Geometri – Informatika ITB –Semester I Tahun 2015/2016


dengan menggunakan dua atau lebih mesin untuk Merupakan sebuah perangkat lunak yang mampu
mempercepat penyelesaian masalah dengan mensimulasikan pemrosesan paralel pada jaringan.
memperhatikan faktor eksternal, seperti
kemampuan mesin dan kecepatan proses tiap- Model komputasi Paralel.
tiap mesin yang digunakan.
1. Embarasingly Parallel adalah pemrograman
paralel yang digunakan pada masalah-masalah
yang bisa diparalelkan tanpa membutuhkan
komunikasi satu sama lain. Sebenarnya
pemrograman ini bisa dibilang sebagai
pemrograman paralel yang ideal, karena tanpa
biaya komunikasi, lebih banyak peningkatan
kecepatan yang bisa dicapai.

2. Taksonomi dari model pemrosesan paralel dibuat


berdasarkan alur instruksi dan alur data yang
digunakan:

– SISD (Single Instruction Single


Datapath) merupakan prosesor tunggal,
yang bukan paralel.

– SIMD (Single Instruction Multiple


Datapath)alur instruksi yang sama
dijalankan terhadap banyak alur data
yang berbeda. Alur instruksi di sini
kalau tidak salah maksudnya ya
program komputer itu. trus datapath itu
paling ya inputnya, jadi inputnya lain-
lain tapi program yang digunakan sama.

– MIMD (Multiple Instruction Multiple


Sumber: https://andri102.wordpress.com/game/soft- Datapath)alur instruksinya banyak, alur
skill/konsep-komputasi-parallel-processing/ datanya juga banyak, tapi masing-
masing bisa berinteraksi.
Gambar diatas merupakan contoh dari sebuah
komputasi paralel, dimana pada gambar diatas terdapat – MISD (Multiple Instruction Single
sebuah masalah, dari masalah tersebut dibagi lagi menjadi Datapath)alur instruksinya banyak tapi
beberapa bagian agar sebuah masalah dapat dengan cepat beroperasi pada data yang sama.
diatasi.
III. METODE ELIMINASI GAUSS DENGAN
Tujuan dari komputasi paralel adalah KOMPUTASI PARALLEL
meningkatkan kinerja komputer dalam menyelesaikan
berbagai masalah. Dengan membagi sebuah masalah 3.1 Algoritmas Eliminasi Gauss Linear
besar ke dalam beberapa masalah kecil, membuat kinerja Eliminasi Gauss bertujuan untuk mengubah
menjadi cepat. sistem persamaan linear menjadi matriks segitiga atas
yang nantinya akan dapat digunakan untuk mengetahui
Formula komputasi paralel yang diajukan pada solusi dari sistem persamaan linear tersebut. Sebuah
hukum Amdahl kolom pivot digunakan untuk menyederhanakan baris
sebelumnya; kemudian setelah transformasi, substitusi
1 balik akan digunakan. Setelah kita mendapatkan matriks
𝑆= augmentednya, maka kita akan melakukan operasi baris
𝛼
elementer untuk mengubahnya menjadi
dimana 𝛼 adalah banyaknya paralel yang terjadi. Secara
teori, artinya proses penyelesaian masalah menjadi lebih
cepat dengan menggunakan komputasi paralel.

Salah satu jenis penggunaan komputasi paralel adalah:


Selesaikan persamaan pada baris ke-𝑘 untuk
PVM(Parallel Virtual Machine) menyelesaikan 𝑥𝑘 , kemudian substitusi balik persamaan
pada baris ke (𝑘 − 1) untuk mengetahui 𝑥𝑘−1

Makalah IF2123 Aljabar Geometri – Informatika ITB –Semester I Tahun 2015/2016


Sumber:
Langkah-langkah diatas dapat diselesaikan http://riebecca.blogspot.com/2008/12/supercomputing-
dengan algoritma berikut: course-openmp-syntax-and_15.html

void gaussianElimination(int N, int **A, int *b) Eliminasi Gauss dapat dipahami melalui empat frame dari
{
for (int i = 0; i < N-1; i++) {
gambar ini, sekarang kita harus memutuskan mana iterasi
for (int j = i; j < N; j++) { yang bisa diparallelkan.
double ratio = A[j][i]/A[i][i];
for (int k = i; k < N; k++) { Iterasi I diwakili oleh baris dan kolom kuning.
A[j][k] -= (ratio*A[i][k]);
b[j] -= (ratio*b[i]); Entri pada baris kuning dan kolom yang digunakan untuk
} memperbarui sub matriks hijau sebelum pergi ke baris /
} kolom i + 1, yang berarti nilai-nilai entri ke - (i + 1)
} daerah kuning tergantung pada operasi apa yang
}
dilakukan pada mereka pada nilai-nilai sebelumnya i.
Oleh karena itu kita tidak dapat menggunakan iterasi I
Algoritma ini juga mengasumskan nilai A[k,k] akan
untuk memparalelkan iterasi ini karena ketergantungan
menjadi 0 (nol) ketika elemen tersebut
data.
sudah dijadikan sebagai pivot.
Iterasi J memiliki jumlah iterasi yang bervariasi
Untuk nilai 0 < 𝑘 < 𝑛 − 1, prosedur eliminasi
dengan I, tapi kita tahu jumlah iterasi setiap kali kita akan
Gauss secara sisematis mengeliminasi variable x[k] dari
memasuki iterasi. Tak satu pun dari iterasi kemudian
pergmaan ke- k+1 hingga n-1 sehingga koefisen matrix
tergantung pada iterasi-iterasi yang sebelumnya dan
menjadi upper triangular. seperti terlihat pada algoritma
iterasi dapat dihitung dalam urutan apapun! Jadi iterasi j
diatas, pada iterasi ke - k dari loop terluar, persamaan ke-
dapat diparallelkan.
k yang dikalikan dengan pivot-nya kemudian dikurangi
Iterasi K, seperti iterasi J, memiliki jumlah
dengan persamaan ke k+1 hingga persamaan n-1
iterasi yang bervariasi tetapi dihitung untuk setiap I. Tak
berikutnya. Perkalian persamaan ke-k (atau baris matrix A
satu pun dari iterasi kemudian bergantung pada yang
ke -k) dipilih sedemikian hingga koefisien ke-k pada
sebelumnya, dan mereka semua dapat dihitung dalam
persamaan ke·k+ 1 hingga persamaan ke-n-1 bernilai 0
urutan apapun. Oleh karena itu iterasi K juga dapat
(nol) dan meng hilangkan nilai elemen x[k] dari
diparallelkan.
persamaan tersebut.
Pilihan yang terbaik adalah untuk memilih iterasi
luar (J), karena dengan begitu kita akan memiliki
3.2 Algoritma Eliminasi Gauss Parallel
paralelisme yang lebih tidak terganggu dan lebih sedikit
Iterasi manakah yang bisa diparallelkan?
pemanggilan fork dan join.
 Iterasi di mana jumlah iterasi tetap pada saat
Implementasi algoritma dalam MPI:
masuk iterasi parallel.
 Iterasi di mana setiap iterasi independen dari root = 0
semua iterasi lain. chunk = n**2/p
 Iterasi yang tidak mengandung ketergantungan ! main loop
do pivot = 1, n-1
data. ! root maintains communication
Kita memiliki tiga kemungkinan calon iterasi yang bisa if (my_rank.eq.0) then
diparallelkan. Mana yang harus kita pilih? ! adjust the chunk size
Pertama, kita harus benar-benar memahami bagaimana if (MOD(pivot, p).eq.0) then
chunk = chunk - n
Eliminasi Gauss bekerja. Gambar ini bisa membantu: endif

! calculate chunk vectors


rem = MOD((n**2-(n*pivot)),chunk)
tmp = 0
do i = 1, p
tmp = tmp + chunk
if (tmp.le.(n**2-(n*pivot))) then
a_chnk_vec(i) = chunk
b_chnk_vec(i) = chunk / n
else
a_chnk_vec(i) = rem
b_chnk_vec(i) = rem / n
rem = 0
endif
continue
! calculate displacement vectors
a_disp_vec(1) = (pivot*n)
b_disp_vec(1) = pivot
do i = 2, p
a_disp_vec(i) = a_disp_vec(i-1)
+ a_chnk_vec(i-1)
b_disp_vec(i) = b_disp_vec(i-1)
+ b_chnk_vec(i-1)

Makalah IF2123 Aljabar Geometri – Informatika ITB –Semester I Tahun 2015/2016


continue banyak. Implementasi algoritma metode eliminasi Gauss
bisa secara linear dan juga parallel. Apabila parallel maka
! fetch the pivot equation iterasi J yang dapat di parallelkan sehingga metode
do i = 1, n eliminasi Gauss dengan komputasi parallel dapat lebih
pivot_eqn(i) = a(n-(i-1),pivot)
continue efektif dari metode komputasi linear.
pivot_b = b(pivot)
endif ! my_rank.eq.0 V. UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama penulis mengucapkan terima kasih
! distribute the pivot equation
call MPI_BCAST(pivot_eqn, n, kepada Tuhan Yang Maha Esa oleh karena anugerah-Nya
MPI_DOUBLE_PRECISION, penulis dapat menyelesaikan semua tulisan di makalah ini.
root, MPI_COMM_WORLD, ierr) Penulis ingin berterima kasih kepada dosen IF 2123 yaitu
call MPI_BCAST(pivot_b, 1,
MPI_DOUBLE_PRECISION, Pak Rinaldi Munir dan Pak Jundi. Serta penulis juga
root, MPI_COMM_WORLD, ierr) mengucapakan terima kasih yang tidak terhingga kepada
semua teman-teman seperjuangan yang membantu penulis
! distribute the chunk vector
call MPI_SCATTER(a_chnk_vec, 1, MPI_INTEGER, untuk menyelesaikan tulisan ini. Penulis pun tidak lupa
chunk, 1, MPI_INTEGER, mengucapkan terima kasih kepada semua pembaca tulisan
root, MPI_COMM_WORLD, ierr) ini dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para
! distribute the data pembacanya.
call MPI_SCATTERV(a, a_chnk_vec, a_disp_vec,
MPI_DOUBLE_PRECISION, REFERENSI
local_a, chunk,
MPI_DOUBLE_PRECISION, [1] http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/AljabarGeometri/20
root, MPI_COMM_WORLD,ierr) 15-2016/Sistem%20Persamaan%20Linier%20-
%20sebuah%20ilustrasi.pptx 15 Desember 2015 pada jam 20:16
call MPI_SCATTERV(b, b_chnk_vec, b_disp_vec, [2] http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1319157813000
MPI_DOUBLE_PRECISION, 086 14 Desember 2015 pada jam 19:45
local_b, chunk/n, [3] http://hpds.ee.kuas.edu.tw/download/parallel_processing/96/96pres
MPI_DOUBLE_PRECISION, ent/20071212/Gaussian.pdf 15 Desember 2015 pada jam 21:46
root, MPI_COMM_WORLD,ierr) [4] http://www.cs.rutgers.edu/~venugopa/parallel_summer2012/ge.ht
ml 15 Desember 2015 pada jam 19:41
! forward elimination [5] https://andri102.wordpress.com/game/soft-skill/konsep-komputasi-
do j = 1, (chunk/n) parallel-processing/ 15 Desember 2015 pada jam 23:10
xmult = local_a((n-(pivot-1)),j) /
pivot_eqn(pivot)
do i = (n-pivot), 1, -1 PERNYATAAN
local_a(i,j) = local_a(i,j)
- (xmult * pivot_eqn(n-(i-1))) Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya
continue tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau
local_b(j) = local_b(j) - (xmult * pivot_b) terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi.
continue

! restore the data to root Bandung, 16 Desember 2015


call MPI_GATHERV(local_a, chunk,
MPI_DOUBLE_PRECISION,
a, a_chnk_vec, a_disp_vec,
MPI_DOUBLE_PRECISION,
root, MPI_COMM_WORLD, ierr)
call MPI_GATHERV(local_b, chunk/n,
MPI_DOUBLE_PRECISION,
b, b_chnk_vec, b_disp_vec,
MPI_DOUBLE_PRECISION,
root, MPI_COMM_WORLD, ierr) Christian Anthony Setyawan
continue ! end of main loop 13514085

Waktu yang diperlukan untuk mengeliminasi


matriks 𝑛 × 𝑛:
n Total waktu (detik)
400 2.88
800 24.03
1200 90.66

IV. KESIMPULAN
Metode penyelesaian sistem persamaan linear
menggunakan metode eliminasi Gauss haruslah
menggunakan komputer untuk mengolah dari data yang

Makalah IF2123 Aljabar Geometri – Informatika ITB –Semester I Tahun 2015/2016

Anda mungkin juga menyukai