Anda di halaman 1dari 8

STT MIGAS BPPN S1 TP MK: Matriks dan Ruang Vektor

Sistem Persamaan Linier


Persamaan linear adalah suatu persamaan dimana variabel yang terlibat
berderajat paling tinggi satu dan mengandung n peubah x1, x2, x3, …, xn
dinyatakan dalam bentuk a1x1 + a2x2 + . . . + anxn = b, dengan a1, a2, …, xn , b
adalah konstanta riil.
Peubah yang dimaksud dalam persamaan ini bukan merupakan fungsi
trigonometri, fungsi logaritma ataupun fungsi exponensial.
Contoh:
a. x + y = 4 → persamaan linier dengan 2 peubah
b. 2x – 3y = 2z + 1 → persamaan linier dengan 3 peubah
c. 2 log x + log y = 2 → bukan persamaan linier
d. 2ex = 2x + 3 → bukan persamaan linier

Jika kita mempunyai beberapa persamaan linear maka sekumpulan


persamaan linear itu disebut sistem persamaan linear. Atau disimpulkan
bahwa sistem persamaan linier adalah himpunan berhingga dari persamaan
linier
Contoh:
a. x + y = 2 b. x – y + z = 4
2x + 2y = 6 x+y=0

Tidak semua sistem persamaan linier memiliki penyelesaian (solusi), sistem


persamaan linier yang memiliki penyelesaian memiliki dua kemungkinan
penyelesaian tunggal dan penyelesaian banyak. Secara lebih jelas dappat
dilihat pada diagram berikut:
Sistem Persamaan Linier

tidak memiliki penyelesaian Memiliki Penyelesaian


(Tidak Konsisten) (Konsisten)

Solusi Tunggal Solusi Banyak

Sistem Persamaan Linier


STT MIGAS BPPN S1 TP MK: Matriks dan Ruang Vektor

Secara Geometris,
Diberikan SPL sebagai berikut
a. x+y=2
2x + 2y = 6
Maka grafiknya:

Grafik tersebut menunjukkan bahwa kedua garis sejajar sehingga tidak


memiliki penyelesaian yang memenuhi sehingga disimpulkan bahwa SPL
tidak konsisten.

Diberikan SPL sebagai berikut:


b. x-y=2
x+y=2
maka grafiknya:

Grafik tersebut menunjukkan bahwa himpunan penyelesaian dari SPL adalah


titik potong antara x – y = 2 dan x + y = 2 yaitu titik (2,0). Jadi
penyelesaiannya adalah tunggal yaitu x = 2 dan y = 0

Diberikan SPL sebagai berikut:


c. x+y=2
2x + 2y = 4
maka grafiknya:

Sistem Persamaan Linier


STT MIGAS BPPN S1 TP MK: Matriks dan Ruang Vektor

grafik diatas bahwa x + y = 2 dan 2x + 2y = 4 saling berimpit sehingga


hanya terlihat satu garis saja. Himpunan penyelesaian dari SPL semua titik
yang terletak di sepanjang garis tersebut. Misalkan diambil x = 0 maka
didapatkan y = 2 yang memenuhi persamaan, jika x = 1 maka nilai y = 1
adalah nilai yang memenuhi, shingga dapat dikatakan banyak
penyelesaian

Untuk kasus sistem persamaan linier dengan menggunakan dua peubah,


pembuatan grafik untuk menentukan himpunan penyelesaian seperti ini
masih memungkinkan, hanya saja untuk jumlah peubah yang lebih banyak
hal ini sulit dilakukan.

Operasi Baris Elementer


Ketika dihadapi masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linier
terutama yang menggunakan banyak peubah, maka hal pertama yang dapat
digunakan untuk menyederhanakan permasalahan adalah dengan mengubah
sistem persamaan linier ke dalam bentuk matriks.
Suatu persamaan linier biasanya juga tidak didapatkan secara langsung
tetapi melalui penyederhanaan dari permasalahan yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari setea

Dalam operasi baris elementer ada beberapa operasi yang dapat digunakan,
yaitu:
a. Mengalikan suatu baris dengan konstanta tak nol
b. Mempertukar dua buah baris
c. Menambahkan kelipatan suatu baris ke baris lainnya

Sistem Persamaan Linier


STT MIGAS BPPN S1 TP MK: Matriks dan Ruang Vektor

Matriks Diperbesar
Diketahui SPL dengan m buah persamaan linier dan n peubah
a11x1 + a12x2 + . . . + a1nxn = b1
a21x1 + a22x2 + . . . + a2nxn = b2
. . . .
. . . .
am1x1 + am2x2 + . . . + amn. xn = bn

sistem persamaan linier diatas dapat ditulis dalam bentuk AX = B dengan

untuk menyelesaikan persamaan linier tersebut dibuat matriks diperbesar


dari A dan 𝑏̅ yang elemen-elemennya merupakan gabungan ele men matriks
A dan vektor 𝑏̅ yang dinotasikan [𝐴 ⋮ 𝑏̅] , yaitu:

Selanjutnya dilakukan eliminasi Gauss-Jordan dengan menerapkan operasi


baris elementer

Eliminasi Gauss
Eliminasi gauss adalah suatu metode untuk mengoperasikan nilai-nilai di
dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana lagi. Dengan
melakukan operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi matriks baris. Ini
dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linier
dengan menggunakan matriks. Caranya dengan mengubah persamaan linier
tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah
menjadi matriks baris, lakukan subtitusi balik untuk mendapatkan nilai-nilai
dari variabel-variabel tersebut

Sistem Persamaan Linier


STT MIGAS BPPN S1 TP MK: Matriks dan Ruang Vektor

Ciri-ciri metode Gauss adalah


1. Jika suatu baris tidak semua nol, maka bilangan pertama yang tidak nol
adalah 1 (1 utama)
2. Baris nol terletak paling bawah
3. 1 utama baris berikutnya berada dikanan 1 utama baris diatasnya
4. Dibawah 1 utama harus nol

Contoh:

ELIMINASI GAUSS JORDAN


Eliminasi gauss jordan adalah pengembangan dari eliminasi Gauss yang
hasilnya lebih sederhana lagi. Caranya adalah dengan meneruskan operasi
baris dari eliminasi gauss sehingga menghasilkan matriks yang eselon baris.
Ini juga dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaan persamaan
linier dengan menggunakan matriks.
Prosedur umum untuk metode eliminasi gauss jordan ini adalah
1. Ubah sistem persamaan linier yang ingin dihitung menjadi matriks
augementasi
2. Lakukan operasi baris elementer pada matriks augementasi (A∣b) untuk
mengubah matriks A menjadi dalam bentuk baris eselon tereduksi
Contoh:

Sistem Persamaan Linier


STT MIGAS BPPN S1 TP MK: Matriks dan Ruang Vektor

Contoh:

Soal latihan:

Sistem Persamaan Linier


STT MIGAS BPPN S1 TP MK: Matriks dan Ruang Vektor

Sistem Persamaan Linier


STT MIGAS BPPN S1 TP MK: Matriks dan Ruang Vektor

LATIHAN
Tuliskan sistem persamaan linier berikut dalam bentuk matriks kemudian
tentukan penyelesaiannya dengan menggunakan eliminasi Gauss dan
eliminasi Gauss-Jordan
a. 2x + y + 3z = 6
2y – z = 3
x+y+z=5

b. 2x + y = 1
y + 2z = 5
x+y+z=3

c. 2x + y = 3z + 1
x – 2y + 2 = 0
5y – 3z = 4

Sistem Persamaan Linier

Anda mungkin juga menyukai