Anda di halaman 1dari 16

" GEOGRAFI "

PENGINDERAAN JAUH
SIG (Sistem Informasi Geografis )

Jovanska Maulida Virgin X.7


Dasar indraja
Pengertian indraja
Komponen indraja
Penginderaan Jenis citra indraja

jauh Interpretasi citra indraja


Langkah-langkah interpretasi citra
Manfaat indraja

Pengertian SIG
Fungsi SIG
Komponen SIG
Subsistem SIG
Manfaat SIG
SIG
Dasar Indraja
Prinsip dasar dari penginderaan
jauh adalah adanya rekaman
interaksi antara golongan
elektronik dan objek di muka bumi
yang tertangkap oleh sensor
menangkap gelombang
Pengertian Indraja
Penginderaan jarak jauh adalah
pengukuran atau akuisisi data suatu
objek atau fenomena oleh sebuah alat
yang tidak secara fisik melakukan
kontak dengan objek tersebut atau dari
jarak jauh, misalnya dari pesawat,
pesawat luar angkasa, satelit, dan
kapal.
Komponen Indraja
1. Sumber Tenaga
alat yang digunakan untuk memotret membutuhkan sumber tenaga untuk bisa menjalankan fungsinya. Sumber tenaga ini dari cahaya matahari,
yang menghasilkan suhu.
Peningkatan suhu kemudian akan diserap oleh bagian tertentu dari alat untuk diubah menjadi energi. Sehingga alat untuk memotret perlu
menampung lebih banyak cahaya matahari di waktu siang. Supaya bisa beroperasi atau berfungsi selama 24 jam, baik itu di siang hari maupun
malam hari.

2. Atmosfer
kondisi atmosfer menentukan seberapa besar dan seberapa banyak sumber tenaga bisa diserap oleh alat tersebut. Apabila cuaca sedang
mendung dan berawan maka bisa memperkecil jumlah sumber tenaga yang terserap oleh alat. Hal ini dapat terjadi karena atmosfer mengandung
sejumlah molekul seperti oksigen (O2), karbondioksida (CO2), nitrogen, hidrogen, dan lain-lain.
Molekul-molekul ini bisa menyerap, memantulkan, dan melewatkan radiasi elektromagnetik. Sehingga sangat mempengaruhi kinerja dari alat
untuk memotret dari udara.

3. Interaksi Antara Tenaga dan Objek


setiap objek yang difoto menghasilkan foto yang berbeda-beda. Secara umum dipengaruhi oleh kondisi atau karakter dari objek itu sendiri. Objek
yang memiliki daya pantul rendah pada sumber tenaga akan menghasilkan foto lebih gelap, begitu juga sebaliknya.
Jadi, pada saat alat digunakan untuk memotret gunung yang puncaknya tertutup oleh salju. Maka hasil fotonya cerah karena salju memiliki daya
pantul yang tinggi. Sebaliknya, saat dipakai memotret gunung yang puncaknya tertutup lahar. Maka hasil fotonya lebih gelap, karena lahar ini
punya daya pantul yang rendah.
Komponen Indraja
4. Sensor dan Wahana
Sensor berfungsi untuk mendeteksi adanya objek dan menentukan lokasinya sekaligus berperan dalam menentukan jarak alat
dengan objek. Atau menentukan seberapa dekat foto bisa diambil dari alat menuju ke objekSensor ini adalah alat khusus yang
dipasang pada wahana, sehingga saat mendeteksi sebuah objek akan menunjukan tanda. Adapun wahana ini adalah tempat alat
foto dipasang, yakni bisa di pesawat, satelit, dan lain sebagainya.

5. Perolehan Data
komponen ini menunjukan data yang didapatkan dari alat yang sudah menemukan objek dan terdeteksi oleh sensor yang
terpasang pada alat. Data yang diperoleh merupakan hasil pantulan antara sumber tenaga dengan objek.
Bentuk atau jenis data yang diperoleh secara umum ada dua, pertama adalah data manual yang diperoleh melalui proses
interpretasi citra. Data kedua adalah data numerik yang diperoleh melalui penggunaan perangkat lunak khusus yang tertanam
di sebuah komputer.

6. Penggunaan Data
komponen ini mengarah pada proses penggunaan data yang diperoleh dari penggunaan alat penginderaan. Yakni berupa foto,
foto ini kemudian digunakan untuk berbagai keperluan.
Proses penggunaan inilah yang menjadi komponen akhir dari teknologi penginderaan. Proses akhir ini sangat penting karena
menentukan ada tidaknya manfaat yang diperoleh dari data yang didapatkan. Jika tidak digunakan maka manfaatnya tidak ada,
dan begitu juga jika sebaliknya
Jenis citra indraja
1. Rona atau Warna 2. Ukuran
Rona atau warna merupakan tingkat Ukuran merupakan pengenalan objek yang
kecerahan obyek pada citra, dimulai berupa jarak, volume, keterangan dan
gelap sekali hingga sangat cerah. ketinggian. Pada foto penginderaan jauh,
ukuran ini disebut dengan istilah skala.
Pada hasil foto pankromatik
Sehingga foto yang didapatkan adalah versi
biasanya warna yang muncul akan ukuran terkecil dari ukuran sebenarnya.
tampak seperti yang terlihat oleh Maka untuk memberi kejelasan ukuran
mata. Adanya warna membuat hasil diberi skala, sehingga saat membaca peta
foto dengan teknologi penginderaan maupun atlas ada istilah skala. Sebab foto
kondisi permukaan bumi menunjukan
jauh lebih hidup atau alami. ukuran kecil dari penampakan aslinya.

3. Bentuk 4. Pola
Bentuk merupakan konfigurasi Pola merupakan susunan
objek apabila dilihat dari atas. keruangan dari unsur-unsur
Definisi ini sesuai dengan gambar secara makro pada foto
teknologi penginderaan jauh yang udara. Pada foto bumi, pola
merupakan teknik memotret dari ditunjukan dari hasil karya
udara dan dari jarak jauh. Maka manusia di permukaan bumi.
ada istilah konfigurasi objek ketika
Misalnya mengolah sawah, ladang,
dilihat dari atas dan disebut
perkebunan, sungai, rawa, dan
dengan kata “bentuk”.
sejenisnya.
Jenis citra indraja
6. Bayangan
5. Tekstur
Citra berikutnya adalah
tekstur adalah frekuensi
bayangan. Bayangan
susunan dan perubahan rona merupakan unsur pengenal
dari sekelompok objek yang dalam interpretasi foto udara,
tidak dibedakan secara individu banyak objek yang sukar
karena sangat kecil ukurannya, dikenali menurut wujud
tekstur dideskripsikan secara sebenarnya tetapi dengan
kualitatif sebagai kasar sedang melihat bayangan terkadang
dan halus. akan lebih mudah diamati.

7. Situs 8. Asosiasi
Situs merupakan lokasi obyek
Asosiasi merupakan
dalam hubungannya dengan objek
lain, dapat sangat membantu
keterkaitan objek yang satu
pengenalan objek suatu objek. dengan objek lainnya pada
Sehingga dari foto hasil ini bisa foto penginderaan jauh.
diketahui lokasi suatu pola. Misalnya ada hasil foto
Misalnya sawah yang terletak di
menunjukan gunung dengan
daerah dataran tinggi, sungai di
kawasan dataran rendah, dan lain-
sawah dan sungai di
lain. sekitarnya.
Interpretasi Citra
Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji
foto udara atau citra penginderaan jauh lainnya
dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan
menilai arti pentingnya objek tersebut. Interpretasi
citra penginderaan jauh dilakukan dengan
mengamati unsur-unsur mengenai objek pada citra
tersebut
Langkah-langkah interpretasi Citra

1.Deteksi, merupakan tahap pengamatan terhadap Citra mengenai jenis objek, skala,
dan kualitas citranya

2. Identifikasi, merupakan tahap pengklasifikasikan objek berdasarkan ciri-ciri tertentu seperti


bentuk, ukuran, bayangan, rona, tekstur, pola, dan situsnya

3. Analisis, merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi dari Citra dengan merujuk
pada kelompok-kelompok objek yang memiliki kekhususan tertentu

4. Deduksi, merupakan proses yang didasarkan pada bukti-bukti dari suatu objek yang mengarah
ke satu titik, sehingga dapat dirumuskan hipotesis

5. Pembuatan laporan dan uji, ketelitian merupakan tahap akhir dalam kegiatan interpretasi Citra
Manfaat Indra

Membantu memberikan Mengetahui kondisi Memberikan efisiensi.


gambaran dari semua Efisiensi dalam hal ini
dari suatu wilayah
objek yang ada di suatu berarti bisa memangkas
wilayah. Misalnya seperti sehingga bisa
waktu tenaga dan biaya
kondisi permukaan diketahui karena tidak perlu terjun
bumi, gunung, sungai, medianya seperti langsung untuk
laut dan lain sebagainya memantau suatu wilayah
apa
Pengertian SIG
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem
informasi pemetaan berbasis komputer yang
digunakan untuk memasukkan, menyimpan,
memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan
menghasilkan data bereferensi geografis atau
data geospasial, untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan
penggunaan lahan, sumber daya alam,
lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan
pelayanan umum lainnya
Fungsi SIG
1. Melakukan sejumlah operasi 2. Displayer (layer peta-warna ukuran, 3. Kompilasi database non-spasial
atau perhitungan dapat bentuk dan lain-lain)

dilakukan melalui SIG

6. Memperbaiki atau memperbaharui


4. Overlay 5. Buffering (membuat zona buffer
data atau
(radius objek) pada jarak tertentu di
tayangan tabel (SQL)
sekitar atau sekelilingnya)

8. Membuat peta-peta tematik dan peta arahan


7. Memuat hubungan-
yang berguna untuk
hubungan keruangan
perencanaan pembangunan wilayah
(spatial)
Komponen SIG
1. Perangkat keras (hardware)

2. Perangkat lunak (software)

3. Manusia (user/brainware)
Subsistem SIG

1. Subsistem masukan ( input) berperan dalam mengambil,


mengumpulkan, dan mengubah data menjadi data digital
2. Subsistem manajemen data, berfungsi mengorganisasi baris data baik data spasia
maupun data atribut yang memungkinkan untuk dimunculkan kembali atau dikoreks
dengan cepat dan akurat
3. Subsistem manipulasi dan analisis data, berfungsi untuk memanipulasi
dan memodelkan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan
4. subsistem keluaran data (output), yaitu subsistem yang berfungsi
menampilkan sebagian atau keseluruhan data dalam bentuk tabel,
grafik, maupun peta
Manfaat SIG
1. Manajemen tata guna lahan
2. Bidang sumber daya alam
3. Mengawasi daerah rawan bencana alam
4. Pengelolaan lingkungan
5. Bidang telekomunikasi
6. Bidang transportasi dan perhubungan
7. Bidang ekonomi, bisnis dan marketing
8. Bidang geologi, pertambangan dan perminyakan
9. Bidang perpajakan
10. Bidang kesehatan

Anda mungkin juga menyukai