PEMBAHASAN
Ax = b
Yaitu:
Metode ini berangkat dari kenyataan bahwa bila matriks A berbentuk segitiga
atas (menggunakan Operasi Baris Elementer) seperti system persamaan berikut
ini:
Contoh:
x + y + 2z = 9
2x + 4y - 3z = 1
3x + 6y - 5z = 0
Solusi system diperoleh dengan teknik penyulihan mundur sebagai berikut:
Melakukan pertukaran baris untuk menghindari pivot yang bernilai nol adalah cara
pivoting yang sederhana (simple pivoting). Masalah ini dapat juga timbul bila elemen pivot
sangat dekat ke nol, karena jika elemen pivot sangat kecil dibandingkan terhadap elemen
lainnya, maka galat pembulatan dapat muncul.
Pada tata-ancang pivoting sebagian, pivot dipilih dari semua elemen pada kolom p
yang mempunyai nilai mutlak terbesar,
Lalu pertukarkan baris k dengan baris ke p. Misalkan setelah operasi baris pertama
diperoleh matriksnya seperti yang digambarkan pada matriks di bawah ini. Untuk operasi
baris kedua, carilah elemen x pada baris kedua, dimulai dari baris ke-2 sampai baris ke-4,
yang nilai mutlaknya terbesar, lalu pertukarkan barisnya dengan baris ke-2
Jika disamping baris, kolom juga dikutkan dalam pencarian elemen terbesar dan kemudian
dipertukarkan, maka tata-ancang ini disebut pivoting lengkap. Pivoting lengkap jarang
dipakai dalam program sederhana karena pertukaran kolom mengubah urutan suku x dan
akibatnya menambah kerumitan program secara berarti. Contoh:
Dengan menggunakan 4 angka bena, selesaikan system berikut dengan metode eliminasi
Gauss:
Penyelesaian
Jadi, x=(3.333, 1.001). solusi ini sangat jauh berbeda dengan solusi sejatinya. Kegagalan
ini terjadi karena sangat kecil bila di bandingkan dengan , sehingga galat
pembulatan yang kecil pada menghasilkan galat besar di . Perhatikan juga bahwa
1.569 - 1.568 adalah pengurangan dua buah bilangan yang hamper sama, yang
menimbulkan hilangnya angka bena pada hasil pengurangannya.
Baris pertama dipertukarkan dengan baris kedua sehingga 0.3454 menjadi pivot
Eliminasi Gauss
1. Jika suatu baris tidak semua nol, maka bilangan pertama yang tidak nol
adalah 1 (1 utama)
2. Baris nol terletak paling bawah
3. 1 utama baris berikutnya berada dikanan 1 utama baris diatasnya
4. Dibawah 1 utama harus nol
1. Ubah sistem persamaan linier yang ingin dihitung menjadi matriks augmentasi.
2. Lakukan operasi baris elementer pada matriks augmentasi (A|b) untuk mengubah
matriks
Cari Nilai X1,X2,X3 pada persamaan dibawah ini menggunakan eliminasi gauss dan
eliminasi gauss jordan
2X1 + X2 + 4X3 = 8
3X1 + 2X2 + X3 = 10
X1 + 3X2 + 3X3 = 8
Eliminasi Gauss
Langkah terakhir adalah substitusikan balik dari bawah jadi
X3 = 0.538
X2 - 0.25(X3) = 1.25
X2 = 1.25 + 0.25(0.538)
X2 = 1.384
X1 - 2X2 + X3 = 0
X1 = 2X2 - X3
X1 = 2(1.384) - 0.538
X1 = 2.23
1. Eliminasi Gauss.
Eliminasi Gauss digunakan untuk menyelesaikan suatu sistem persamaan linear dengan bantuan
matrix. Karena menggunakan bantuan matrix, maka pertama-tama, sistem persamaan linearnya
harus kita ubah ke bentuk matrix terlebih dahulu.
3x1 + 4x2 2 x3 = 5
x1 5x2 + 2x3 = 7
2x1 + x2 3x3 = 9
[x1 x2 x3 hasil]
[x1 x2 x3 hasil]
[x1 x2 x3 hasil]
Menjadi
[3 4 -2 5]
[1 -5 2 7]
[2 1 -3 9]
o Jika ada baris yang semua elemennya nol, maka harus dikelompokkan di baris
o Jika ada baris yang leading 1 maka leading 1 di bawahnya, angka 1-nya harus
o Jika kolom yang memiliki leading 1 angka selain 1 adalah nol maka matriks
Untuk mengubah suatu matrix menjadi bentuk eselon, digunakan Elementary Row Operations karena
ERO mengubah bentuk suatu matrix tanpa mengubah himpunan penyelesaiannya.
Tahap ini sama dengan tahap substitusi dalam penyelesaian sistem persamaan linear biasa namun
menggunakan persamaan-persamaan hasil penyederhanaan matrix menjadi bentuk eselon baris.
Setelah matrix selesai kita sederhanakan menjadi bentuk eselon baris, maka kita akan mendapatkan
persamaan linear baru sesuai jumlah baris matrix yang digunakan dan masing-masing persamaan
mempunyai jumlah variabel berbeda. Untuk lebih jelas maka lihat contoh dibawah ini.
x + 2y + z = 6
x + 3y + 2z = 9
2x + y + 2z = 12
Jawab:
x + 2y + z = 6
y+z=3
z=3
y+z=3
y+3=3
y=0
x + 2y + z = 6
x+0+3=6
x=3
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linier adalah
metode eliminasi Gauss-Jordan. Metode ini diberi nama Gauss-Jordan untuk menghormati Carl
Friedrich Gauss dan Wilhelm Jordan. Metode ini sebenarnya adalah modifikasi dari metode eliminasi
Metode Gauss-Jordan ini menghasilkan matriks dengan bentuk baris eselon yang tereduksi
(reduced row echelon form), sementara eliminasi Gauss hanya menghasilkan matriks sampai pada
1. Ubah sistem persamaan linier yang ingin dihitung menjadi matriks augmentasi.
2. Lakukan operasi baris elementer pada matriks augmentasi (A|b) untuk mengubah matriks
Pengubahan dilakukan dengan membuat matriks yang elemen-elemennya adalah koefisien. Koefisien
dari sistem persamaan linier..
Ai Aj
Ai = k * Aj
Ai = Ai + k * Aj
Sebuah matriks sendiri bisa dikatakan sudah memiliki bentuk baris eselon yang tereduksi jika
1. Jika sebuah baris seluruhnya bukan merupakan angka nol, maka angka bukan nol pertama
2. Jika ada baris yang seluruhnya terdiri dari angka nol, maka baris tersebut dikelompokkan
3. Jika ada 2 baris berurutan yang sama-sama tidak terdiri dari angka nol seluruhnya, maka
leading 1 dari baris yang lebih bawah berada di sebelah kanan dari leading 1 yang berada
di baris yang lebih atas.
4. Pada setiap kolom yang memiliki leading 1 di kolomnya, maka nilai yang ada di kolom
Sebuah matriks yang hanya memenuhi syarat 1 sampai 3 adalah matriks yang dalam bentuk baris
eselon. Sedangkan jika syarat keempat juga dipenuhi, maka matriks tersebut dapat dikatakan dalam
bentuk baris eselon yang tereduksi.
Berikut beberapa contoh matriks yang sudah dalam bentuk baris eselon tereduksi.
Berikut contoh langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan sistem persamaan linier
2x + 4y 2z = 12
x + 5y + 3z = 8
-3x + y + 3z = -4
2 4 -2 12
1 5 3 8
-3 1 3 -4
1 2 -1 6
1 5 3 8
-3 1 3 -4
1 2 -1 6
0 3 4 2
-3 1 3 -4
1 2 -1 6
0 3 4 2
0 7 0 14
1 2 -1 6
0 1 0.33 0.67
0 7 0 14
1 0 -3.67 4.67
0 1 0.33 0.67
0 7 0 14
1 0 -3.67 4.67
0 1 0.33 0.67
0 0 -9.33 9.33
1 0 -3.67 4.67
0 1 0.33 0.67
0 0 1 -1
1 0 0 1
0 1 0.33 0.67
0 0 1 -1
1 0 0 1
0 1 0 2
0 7 1 -1
Setelah langkah ke-10, maka matriks ini telah dalam bentuk baris eselon tereduksi. Dari matriks
Contoh di atas diterapkan pada sistem persamaan linier dengan n variabel dan n persamaan.
Contoh berikut adalah cara menyelesaikan sistem persamaan linier dengan n variabel dan m
persamaan.
2x + 3y 5z = 7
x + 4y + 8z = 3
2 3 -5 7
1 4 8 3
1 4 8 3
0 1 4.2 -0.2
1 0 -8.8 3.8
0 1 4.2 -0.2
x 8.8z = 3.8
y + 4.2z = -0.2
1. KESIMPULAN
yaitu ada solusi yang unik, tidak ada solusi, atau memiliki solusi yang tak
terhingga. Ada berbagai macam cara untuk menyelesaikan sistem persamaan linier.