Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ALJABAR LINIER

Disusun Oleh :

NAMA : YUSUF NUR SIDIK


NIM : 18.3.00012
KELAS : TI-D3

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

SINAR NUSANTARA SURAKARTA

2018/2019
BAB 1

LATAR BELAKANG
Aljabar linier adalah bidang matematika yang mempelajari sistem persamaan linier
dan solusinya,vector serta transformasi linier. Matriks operasinya juga merupakan hal yang
berkaitan erat dengan bidang aljabar linier. Bahkan saat ini matakuliah matriks dan aljabar
linier merupakan matakuliah fundamental dalam pendidikan ilmu computer. Matakuliah ini
wajib pada progam pendidikan seperti : ilmu computer,teknik informatika,sistem informasi.

Matriks adalah susunan skalar elemen dalam bentuk baris dan kolom atau bilangan
yang berbentuk persegi panjang dan diapt dengan tanda kurung”()”.
Sebuah matriks mempunyai ukuran yang disebut dengan ordo.
Banyak orang beranggapan bahwa matematika itu ruit, karena alasan itu banyak orang yang
menghindari matematika.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penyelesaian SPL dalam Rangkaian Listrik
PENYUSUN : Harry Octavianus Purba
Abstraksi : Banyak sekali aplikasi dari matriks dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu contoh penggunaan matriks adalah dalam mencari solusi sistem
persamaan lanjar (SPL). Dalam bidang keilmuan yang mempelajari rangkaian
listrik, tidak jarang digunakan matriks untuk menghitung besaran-besaran yang ada
di dalamnya. Untuk mempermudah dalam mencari nilai-nilai tersebut digunakan
proses operasi baris elementer (OBE) dalam matriks hasil transformasi SPL.
REVIEW : pada jurnal ini penjelasannya lebih mengarah pada aplikasi matriks
dalam kehidupan sehari hari dalam bidang keilmuan yang mempelajari rngkaian
listrik.
2. Implementasi Metode Eliminasi Gauss Pada Rangkaian Listrik
Menggunakan Matlab
PENYUSUN : Silmi 1, Rina Anugrahwaty 2
Abstraksi : Sistem linier banyak digunakan dan diterapkan dalam memecahkan masalah
rangkaian listrik. Persamaan linier bisa
dipecahkan dengan menggunakan metode eliminasi Gaussian. Untuk menghitung n
persamaan dengan jumlah tak diketahui dari n besar
dan sistem yang kompleks, butuh waktu lama dan tidak efisien. Prosedur mengubah linear
persamaan ke bentuk matriks augmentasi kemudian dioperasikan menjadi matriks segitiga.
Implementasi dari Metode eliminasi Gauss menunjukkan hasil perhitungan manual dan
perangkat lunak Matlab yang dirancang tidak berbeda.
Ini dibuktikan dengan menerapkan ke tujuh persamaan linear, jumlah saat ini dari I1 ke I6
saat ini sama dengan nol (0) dan I7 saat ini sama dengan satu (1).
REVIEW : jurnal ini digunakan untuk memecahkan masalah rangkaian listrik
mengunakan eliminasi gauusin.

3. IMPLEMENTASI METODE ELIMINASI GAUSS PADA RANGKAIAN


LISTRIK MENGGUNAKAN MATLAB SOFTWARE
PENYUSUN : Silmi Adnan, Rina Anugrahwaty
Abstraksi : Sistem persamaan linier banyak digunakan dan diterapkan dalam
penyelesaian permasalahan rangkaian listrik. Persamaan linier tersebut dapat
diselesaikan dengan menggunakan metode eliminasi Gauss. Untuk menghitung
jumlah n persamaan dengan jumlah n yang tidak diketahui dari sistem yang sangat
besar dan kompleks, tentu membutuhkan waktu yang cukup lama dan tidak efisien.
Langkahnya mengkonversi persamaan linier kedalam bentuk matriks menjadi
bentuk matriks teraugmentasi dan dioperasikan menjadi matriks terangularisasi.
Untuk membantu penyelesaian sistem persamaan linier, salah satunya menggunakan
metode eliminasi gauss dengan Matlab Software. Penerapan dengan menggunakan
software ini memberi ketepatan dan keakuratan untuk memperoleh hasil yang
diinginkan.
REVIEW : Untuk membantu penyelesaian sistem persamaan linier, salah
satunya menggunakan metode eliminasi gauss dengan Matlab Software.

4. PENERAPAN KONSEP SPL DAN MATRIKS DALAM MENENTUKAN


TEGANGAN DAN ARUS LISTRIK PADA TIAP-TIAP RESISTOR
Penyusun : Rangga Ajie Prayoga Rizky Fauziah Setyawati Siti Gita Permana Hendra
Kartika
Abstraksi : Sistem Persamaan Linear dan Matriks merupakan salah satu bidang kajian
didalam matematika. Suatu masalah yang rumit dan kompleks itu membuat seorang sulit
memecahkannya jika didalam penyajian masalah tersebut tidak dibuat lebih sederhana.
Sebaliknya suatu masalah yang sulit dipecahkan jika disajikan dalam bentuk yang lebih
sederhana akan lebih mudah dalam memecahkannya. Seperti artikel ini membahas konsep SPL
dan matriks serta penggunaannya dalam menentukan tegangan dan arus listrik pada rangkain
kerja elektronika.
REVIEW : jurnal ini digunakan untuk memecahkan masalah pada tegangan listrik

BAB 3
Metode penelitian

Penelitian ini merupakan kajian beberapa sumber informasi berupa jurnal atau buku
dan informasi yang berada blog-blog di internet. Adapun buku yang dikaji yaitu
buku MATRIKS PERSAMAAN LINEAR DAN PEMOGRAMAN LINEAR dengan
penulisnya Dr. Ruminta lalu mengkaji beberapa blog yang alamat web nya
tercantum pada daftar pustaka.
Pelaksanaan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara atau
implementasi dari bidang matematika ke bidang lain khususnya dalam penerapan
sistem persamaan linear terhadap elektronika.

BAB 4
Pembahasan
Pengertian Sistem Persamaan Linear
Definisi persamaan linear : Secara umum sebuah persamaan linear dalam n variable , , …, .
Dapat
dinyatakan dalam bentuk : a1x1+ a2x2 + +anxn = b, dengan a1, a2 …,an dan b adalah
konstanta real. Variabel-
variabel dalam suatu persamaan linear kadang disebut variabel bebas .
Definisi sistem persamaan linear (SPL) : Himpunan berhingga dari persamaan linear-
persamaan linear
dalam n variable x1,x2, …,xn , dinamakan sistem persamaan linear atau sistem linear. Bentuk
umum sistem
persamaan linear (disingkat SPL) yang terdiri dari m persamaan dan n variable x1,x2 , …,xn ,
dapat ditulis sebagai :

konstanta-konstanta Real.
Jika ditinjau daribentuk sistem persamaan linear pada persamaan (1)maka dapat juga dinyatakan
sebagai :
AX = B

Dimana A merupakan matriks koefisien dari sistem persamaan linear.


Penyelasaian Sistem Persamaan Linear sederetan angka ….. , disebut suatu penyelesaian sistem
persamaan linear jika , , ….. , merupakan penyelesaian dari setiap persamaan dalam sistem
tersebut. Suatu persamaan linear bisa mempunyai penyelesaian (konsisten) baik tunggal maupun
tak hingga (penyelesaian banyak) dan tidak mempunyai penyelesaian (tak konsisten). Ada dua
system persamaan lineat yaitu :
1. Sistem Persamaan Linear Homogen

Bentuk umum Sistem Persamaan Linear Homogen dengan m persamaan dan n variabel dapat
dituliskan sebagai berikut :

2. Sistem Persamaan Linear Non Homogen

Sistem Persamaan Linear Non Homogen adalah sejumlah persamaan linear dimana sisi sebelah
kanan dari persamaan tersebut adalah tidak sama dengan nol ( ). Dapat dinotasikan sebagai berikut
:

Solusi persamaan linear non homogen:


1. Jika (rank=n ) ( = jumlahbilangan yang tidak diketahui) dan det( ) , maka penyelesaian
persamaan adalah trivial (unique).
2. Jika ( rank kurang dari n) ( = jumlahbilangan yang tidak diketahui), penyelesaian persamaan
adalah non trivial (infinite).

Ada beberapa metode penyelesaian SPL non homogen yaitu Grafik, Substitusi, Invers
Matriks, Cramer, Eliminasi Gauss, Eliminasi Gauss Jordan, Dekomposisi Matriks.
Penyelesaian SPL dengan Metode Crammer
Jika A adalah matriks koefisien SPL nonhomogen dan det ( A) , maka solusi dari SPL AX = B
adalah :

Dimana An (n = 1,2,3, . . . , k) adalah matriks yang diperoleh dengan mengganti kolom ke-
n pada matriks A oleh matriks kolom B.

Hukum Kirchhoff
Ada dua hukum Kirchoff yakni hukum I Kirchoff atau KCL(Kirchhoff’s Current Law) dan hukum
II Kirchoff atau KVL (Kirchhoff’s voltage Law).
Hukum Kirchhoff I menyatakan : Jumlah aljabar kuat arus yang menuju suatu titik cabang
rangkaian listrik = jumlah aljabar arus yang meninggalkan titik cabang tersebut.
Pada gambar 4.1 arus , , dan menuju titik cabang A, sedangkan arus dan meninggalkan titik cabang
A. Maka pada titik cabang A tersebut berlaku persamaan :
E1menuju titik cabang =E1meninggalkan titik cabang

Hukum II Kirchhoff menyatakan : Jumlah aljabar penurunan tegangan (voltage drop) pada
rangkaian tertutup (loop) menuruti arah yang ditentukan = jumlah aljabar kenaikan tegangan
(voltage rise) nya. Atau:
Pada gambar 4.2, arah pembacaan mengikuti arah jarum jam seperti yang ditunjukkan
panah melingkar, jadi mengikuti arah a-b-c-d-e-f-a. Pada baterei, arah pembacaan dari a ke
b atau dari – ke +, sehingga dari a ke b terjadi voltage rise sebesar E1, sebaliknya dari d ke
e terjadi voltage drop sebesar E2. Pada resistor R1 arah pembacaan dari b ke c dan arus
mengalir dari b ke c juga, oleh karena arus mengalir dari tegangan tinggi ke rendah, maka
tegangan b lebih besar dari tegangan c sehingga dari b ke c terjadi voltage drop sebesar I
R1. Dengan penalaran yang sama maka dari c ke d, e ke f, f ke a berturut-turut terjadi
voltage drop sebesar I R2, I R4, dan I R3.

Pada waktu menggunakan hukum tersebut, jika dari perhitungan diperoleh harga arus
bertanda aljabar -, maka arah arus yang benar adalah berlawanan dengan arah yang telah
ditentukan secara sembarang pada langkah awal.
Penerapan
Jika didalam sebuah rangkain kerja elektronika seperti gambar dibawah ini. Carilah tegangan dan arus listrik
pada tiap-tiap resistor untuk rangkaian berikut ini
Penyelesaian Dengan mengunakan hukum Kirchoff 2, tentukan 4 buah loop sembarangan seperti pada
gambar berikut ini.
BAB 5
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan konsep
Sistem Persamaan Linear yang dihubungkan dengan konsep Matriks merupakan cara untuk
memudahkan dalam menentukan tegangan dan arus listrik didalam elektronika dengan
penyajian yang lebih sederhana serta banyak cara untuk menentukannya dengan banyaknya
cara ini diharapkan mempermudah dalam mencarinya karena disesuaikan dengan
kebutuhan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai