Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PERSAMAAN LINEAR

FIRMA SINTIA FEBIANI


dan KELAS :B
NPM. 1984202035 NPM. 1984202038
SEMESTER :3
MATA KULIAH : ALJABAR
LINEAR

DOSEN PENGAMPU :
IBU ENDAH DWI PERMATA, M.Pd
Sistem Persamaan Linear

B. Metode- C. Jenis-
A. Pengertian
metode jenis
A. PENGERTIAN SISTEM
PERSAMAAN LINEAR

Persamaan linear adalah suatu


persamaan yang setiap sukunya
Sistem persamaan linear adalah
mengandung konstanta dengan
himpunan beberapa persamaan linear
variabelnya berderajat satu (Tunggal) dan
yang saling terkait, dengan koefisien-
persamaan ini, dapat digambarkan dalam
koefisien persamaan adalah bilangan real
sebuah grafik dalam sistem koordinat
kartesius.

Bentuk umum persamaan linier :


y = mx + b
C. METODE PENYELESAIAN

Metode subsitusi yaitu metode atau cara menyelesaikan persamaan linier


1. Metode dengan mengganti salah satu peubah dari suatu persamaan dengan peubah yang
Substitusi diperoleh dari persamaan linier yang lainnya .

Metode Eliminasi , yaitu metode penyelesaian sistem persamaan linir dengan


2. Metode cara mengeliminasi atau menghilangkan salah satu peubah dengan menambahkan
Eliminasi atau mengurangkan dengan menyamakan koefisien yang akan dihilangkan tanpa
memperhatikan nilai positif atau negatif .

Metode Yang dimaksud Campuran, yaitu kita dalam mencari himpunan


3. Metode penyelesaian menggunakan dua metode boleh gunakan eliminasi terlebih dahulu
Campuran setelah diketahui salah satu nilai peubah baik itu x atau y maka selanjutnya
masukkan ke dalam metode substitusi atau sebaliknya .

4. Metode Metode grafik , yaitu dengan menggambarkan dua persamaan pada grafik
kartesius , dan himpunan penyelesaiannya dihasilkan dari titik potong dari kedua
Grafik garis tersebut
D. MACAM-MACAM SISTEM PERSAMAAN LINEAR

• Sistem persamaan satu linear

• Sistem persamaan dua linear

• Sistem persamaan tiga linear


Sistem persamaan linear satu variabel
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda sama
dengan (=) dan hanya memiliki satu variabel berpangkat satu.

Contoh Soal :

Carilah penyelesaian dari :


x + 10 = 5
Jawab :
hal pertama yang harus kita selesaikan adalah bagaimana menghilangkan angka 10. Angka 10
dihilangkan dengan menambahkan lawan dari 10 yaitu -10 sehingga PLSV tersebut menjadi :

x + 10 -10 = 5 – 10
x = -5

Jadi, nilai dari variabel x nya adalah -5.


Sistem persamaan linear dua variabel
Sistem Persamaan LinearDua Variabel (SPLDV) merupakan dua persamaan linear dua variabel yang mempunyai
hubungan diantara keduanya serta mempunyai satu penyelesaian.
Contoh Soal :
Dalam sebuah tempat parkir terdapat 90 kendaraan yang terdiri dari mobil beroda 4 dan sepeda motor beroda 2. Jika dihitung roda keseluruhan ada
248 buah. Biaya parkir sebuah mobil Rp5.000,00, sedangkan biaya parkir sebuah sepeda motor Rp2.000,00. Berapa pendapatan uang parkir dari
kendaraan yang ada tersebut?
Pembahasan:
Misalkan:
Banyaknya mobil beroda 4 = x
Banyaknya motor beroda 2 = y
Diperoleh persamaan:
(i) x + y = 90 → y = 90 – x
(ii) 4x + 2y = 248
Menghitung banyaknya mobil dengan cara substitusi nilai y = 90 – x ke persamaan 4x + 2y = 248.
4x + 2y = 248
4x + 2(90 – x) = 248
4x + 180 – 2x = 248
2x = 248 – 180
2x = 68
x = 34
Menghitung banyaknya motor (nilai y):
y = 90 – x = 90 – 34 = 56
Jadi, pendapatan uang parkir dari kendaraan yang ada tersebut adalah
= x . Rp5.000,00 + y . Rp2.000,00
= 34 × Rp5.000,00 + 56 × Rp2.000,00 
= Rp170.000,00 + Rp112.000,00
Sistem persamaan linear tiga variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel merupakan bentuk perluasan dari sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV). Yang mana, pada sistem persamaan linear tiga
variabel terdiri dari tiga persamaan yang masing-masing persamaan memiliki tiga variabel (misal x, y dan z).
 Bentuk umum dari persamaan linear tiga variabel adalah sebagai berikut.
ax + by + cz = d
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel di bawah ini.
x + y + z = -6 … (1)
x – 2y + z = 3 … (2)
-2x + y + z = 9 … (3)
Pertama, kita dapat mengubah persamaan (1) menjadi, z = -x – y – 6 menjadi persamaan (4). Kemudian, kita dapat menyubstitusikan persamaan (4) ke persamaan (2) sebagai berikut.
x – 2y + z = 3
x – 2y + (-x – y – 6) = 3
x – 2y – x – y – 6 = 3
-3y = 9
y = -3
Setelah itu, kita dapat menyubstitusikan persamaan (4) ke persamaan (3) sebagai berikut.
-2x + y + (-x – y – 6) = 9
-2x + y – x – y – 6 = 9
-3x = 15
x = -5
Kita sudah mendapatkan nilai x = -5 dan y = -3. Kita dapat memasukkannya ke persamaan (4) untuk memperoleh nilai z sebagai berikut.
z = -x – y – 6
z = -(-5) – (-3) – 6
z=5+3–6
z=2
Jadi, kita mendapat himpunan penyelesaian (x, y, z) = (-5, -3, 2)
Sistem Persamaan Homogen
Sistem persamaan linear Homogen adalah sistem persamaan linear yang semua suku konstantanya nol sehingga bentuk umum
SPL homogen ini sebagai berikut.

                                    a11x1 + a12x2 + … + a1nxn = 0


                                    a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = 0
                                    am1x1 + am2x2 + … + amnxn = 0
 
SPL homogen selalu konsisten , minimal mempunyai penyelesaian nol {x1=x2=...=xn=0}yang disebut penyelesaian
trivial. jika terdapat penyelesaian yang lain, disebut penyeleasian tak-trivial. Jadi, sistem persamaan linear homogen
mempunyai dua kemungkinan, yaitu:
           
1. Mempunyai penyelesaian Trivial. 2. Mempunyai penyelesaian banyak (tak-trivial)
 
SISTEM PERSAMAAN LINEAR NON HOMOGEN
 
Sebuah sistem persamaan linear dapat dikatakan non homogen apabila mempunyai bentuk :

                                            a11x1 + a12x2 + … + a1nxn = b1


                                            a21x1 + a22x2 + … + a2nxn = b2
                                            am1x1 + am2x2 + … + amnxn = bm

Kemungkinan-kemungkinan pemecahan SPL adalah:


1.Tidak mempunyai peneyelesaian.
2.Mempunyai tepat satu penyelesaian.
3.Mempunyai tak hingga banyaknya penyelesaian.
Salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan SPL adalah eliminasi Gauss / Gauss-Jordan.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan operasi baris elementer atau biasa dikenal dengan OBE.
OBE yang dimaksud meliputi:
1.Mengkalikan sebuah baris dengan sebuah konstanta yang tidak sama dengan nol.
2.Menukarkan letak 2 baris.
3.Menambahkan perkalian dari satu baris pada baris yang lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai