Abstrak
Praktikum kali ini berjudul control laju aliran yang bertujuan untuk mengoperasikan,
mengidentifikasikan, dan menganalisis sistem kendali aliran. Sebelum masuk ke praktikum
control laju aliran, ada bebrapa persiapan yang harus dilakukan yaitu analisis sistem, analisis
pompa, dan analisis parameter laju aliran. Praktikum control laju aliran ini menggunakan sistem
control PID. Yaitu melakukan pengukuran laju aliran menggunakan control P, control I, control
PI,dan control PID. Untuk mengukur laju aliran, fluida perlu dialirkan ketangki B101. Dengan
menggunakan pompa P101 fluida akan dialirkan ke tangki B101 melalui katup V104. Laju aliran
yang mengalir akan dikontrol menggunakan sensor aliran. Hasil dari praktikum ini adalah berupa
aliran fluida yang memiliki perbedaan disetiap control yang digunakan.
Kata kunci : Kontrol PID, Laju Aliran, Sistem Kontrol.
1. Pendahuluan
1.1.Dasar Teori
1.1.1 Sistem Kontrol
Dalam aplikasinya, suatu sistem control memiliki tujuan/ sasaran tertentu. Sasaran
sistem control adalah untuk mengatur keluaran (output) dalam suatu
sikap/kondisi/keadaan yang telah ditetapkan oleh masukan (input) melalui elemen
sistem control. Dengan adanya sasaran ini maka kulaitas keluaran yang dihasilkan
tergantung dari proses yang dilakukan
Sistem control adalah proses pengaturan ataupun pengendalian tetrhadap satu atau
beberapa besaran(variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam
suatu rangkuman harga (range) tertentu. Sistem control terdiri dari berbagai susunan
komponen fisis yang digunakan untuk mengarahkan aliran energy ke suatu mesin
atau proses agar dapat menghasilkan nilai yang diinginkan. Tujuan utama dari suatu
sistem pengontrolan adalah untuk mendapatkan optimasi dimana hal ini dapat
diperoleh berdasarkan fungsi daripada sistem control itu sendiri yaitu : pengukuran
(measurement), membandingkan (comparison), pencatatan dan perhitungan
(computation), dan perbaikan (correction) (1)
Secara umum sistem control dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Dengan operator dan otomatik
2. Jaringan tertutup (closed loop) dan jaringan terbuka (open loop)
1.1.2 Pengontrolan Operator(manual) dan otomatik
Pengontrolan secara manual adalah pengentrolan yang dilakukan oleh manusia yang
bertindak sebagai operator. Contohnya seperti pada penyetelan suara radio, televise,
pengaturan cahaya televisi, pengaturan aliran air melalui kran, pengaturan kecepatan
kendaraan,dan lainnya. Sedangkan pengontrolan otomatis adalah pengontrolan yang
dilakukan oleh mesin-mesin atau peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya
di bawah pengawasan manusia. Pengontrolan secara otomatis banyak ditemui dalam
proses industry, pengendalian pesawat, pembangkit tenaga listrik.
1.1.3 Sistem Kendali Loop Tertutup dan Sistem Kendali Loop Terbuka
Sistem control atau sistem kendali adalah kumpulan dari beberapa komponen yang
terhubung satu sama lainnya, sehingga membentuk suatu tujuan tertentu yaitu
mengendalikan atau mengatur suatu sistem. Sistem control atau kendali dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu sistem control loop tertutup dan sistem control loop terbuka.
(2)
Keterangan :
Kp,Ki,Kd = penguatan integral, proporsional dan turunan
e(t) = sinyal kesalahan (eror)
m(t) =sinyal keluaran
Salah satu cara untuk meningkatkan performa sistem adalah penerapan control PID.
Control PID memanfaatkan feedback dari keluaran yang mengandung sinyal
kesalahan atau selisih dari nilai yang diharapkan, sehingga dapat digunakan untuk
menentukan presisi dari sistem yang dikendalikan. Dalam perancangan control PID
membutuhkan komponen feedback yang dapat mendeteksi sinyal kesalahan.
Kompponen ini sering diisi oleh sensor. Control PID telah banyak digunakan untuk
mendapatkan kecepatan konstan serta memperbaiki kinerja motor induksi, namun
kelemahan controller PID adalah sulit untuk menentukan nilai gain Kp,Ki,Kd.agar
memperoleh kinerja motor induksi sesuai dengan yang diinginkan (3)
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum control laju aliran ini adalah untuk mengoperasikan,
mengidentifikasikan, dan menganalisis sistem kendali aliran
Parameter Nilai
Kp 1
Kp 2
Kp 5
Kp 10
Parameter Nilai
Ti 1
Ti 2
Ti 5
Ti 10
Parameter Nilai
Kp 1
Ti 2
d 0.5
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Analisis Sistem
Laju aliran proses diukur dengan sensor aliran elektromagnetik. Instrumentasi
sistem ini didasarkan pada prinsip induksi Faraday, untuk mengukur kecepatan
aliran media penghantar listrik dalam diameter pipa yang ditentukan. Transduser
pengukur terintegrasi mengubah perbedaan tegangan media konduktif menjadi
sinyal tegangan standar. Sensor menampilkan nilai aliran aktual. Sinyal tegangan
akan ditampilkan sebagai nilai laju aliran fisik. Operator harus menentukan
pengaturan parameter agar nilai laju aliran yang ditampilkan di perangkat lunak
sesuai dengan tampilan sensor
3.2 Analisis Pompa
Jenis pompa yang digunakan pada compact workstation ini adalah centrifugal
pump. Pompa ini berfungsi untuk mengalirkan fluida dari tangki reservoir B101
melalui sistem perpipaan. Ada bebrapa jenis pompa lainya yang sejenis dengan
pompa centrifugal ini seperti sanitary pump, roots blower, twin screw. Centrifugal
pump memiliki bebrapa kelebihan dan kekurangan yaitu :
1. Kelebihan Pompa Centrifugal :
Centrifugal pump adalah salah satu jenis pompa kerja dinamis yang paling
banyak digunakan karena bentuknya yang sederhana
Memiliki harga yang relative lebih murah
Memiliki gerakan impeller yang kontinyu sehingga menyebabkna aliran
menjadi tunak dan tidak berpulsa.
Keandalan operasi yang tinggi
Kemampuan beroperasi pada pada putaran tinggi
Motor bakar atau turbin berukuran kecil sehingga tidak membutuhkna
banyak ruang.
Lebih ringan
Dapat dipasang dalam kondisi vertical maupun horizontal
2. Kekurangan pompa centrifugal
Tidak bisa dioperasikan pada keadaan kering, jika dioperasikan dalam
keadaan kering lebih dari 30 menit dapat merusak pompa
Harus dioperasikan sesuai dengan arah putaran yang ditentukan
Tidak bisa digunakan pada fluida yang kotor atau kental. Karena
mengandung partikel yang berukuran besar.
Dalam keadaan normal centrifugal pump tidak dapat menghisap sendiri
(tidak dapat memompakan udara).
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat penggunaan pompa yaitu pastikan
bagian dalam pompa telah terisi penuh dengan fluida, jangan sampai ada udara yang
terjebak di dalam pompa. Hal ini dapat dikendalikan dengan cara “priming” yaitu dengan
membuka valve drain yang terhubung langsung dengan bagian dalam pompa. Usahakan
jangan buka valve pompa langsung 100%. Hal ini dilakukan untuk menghindari kavitasi.
Sesaat setelah pompa distart akan ada proses akselerasi dari fluida yang menyebabkan
turunnya tekanan di dalam inlet pompa. Hal inilah yang akan mneyebabkan vakum, jika
NPSH pompa kurang, maka dapat mengakibatkan kavitasi. Demi menghindari hal
tersebut maka kapasitas pompa harus diturunkan untuk mengurangi jumlah tekanan drop
dengan cara membuka 100% open valve discharge ketika pompa pertama kali dijalankan.
Untuk mencegah terjadinya kebocoran, sebelum menggunakan pompa harus dilakukan
pengecekan pada konektor, jalur hisap, atau segel pompanya. Kebocoran kecil pada
daerah-daerah tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada pompa.
3.4.2 Kontrol I
Pada saat melakukan pengukuran menggunakan control I, nilai yang
divariasikan adalah nilai rised time (Ti). Sedangkan untuk nilai yang lain
diminimumkan. Dengan mengatur set point = 5, nilai Ti yang divariasikan
adalah 1, 2, 5, 10.
3.4.3 Kontrol PI
Pada saat melakukan pengukuran menggunakan control PI , nilai yang
divariasikan adalah nilai proportional gain (P) dan Integral (I).Nilai Kp dan Ti
yang divariasikan adalah :
Gambar 15. Hasil Pengukuran Kontrol PI, pada saat Kp= 1 dan Ti=1
Gambar 16. Hasil Pengukuran Kontrol PI, pada saat Kp= 2 dan Ti=2
Gambar 17. Hasil Pengukuran Kontrol PI, pada saat Kp= 2 dan Ti=1
Dari hasil pengukuran di atas dapat diketahui bahwa perubahan nilai Kp dan
Ti jika dilakukan secara bersamaan tidak terlalu berpengaruh terhadap sistem.
Terlihat dari gambar 14-17 hasil keluaran dari control PI ini hampir sama
yaitu membentuk garis lurus, hal ini menandakan bahwa laju aliran pada
tangki cukup stabil jika menggunakan control PI dibanding dengan control P
dan control –I. Laju aliran yang paling bagus adalah pada saat Kp=2 dan Ti=
1, karena keluaran yang dihasilkan sangat stabil.
Parameter Nilai
Kp 1
Ti 2
d 0.5
Dari hasil pengukuran di atas, dapat diketahui bahwa control PID memiliki
hasil keluaran yang baik, ditandai dengan munculnya grafik yang membentuk
garis lurus. Hal ini menandakan bahwa laju alirannya bersifat tenang dan juga
lancar.
4. Penutup
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil pengukuran dan juga analisis yang telah dilakukan maka
dapat di tarik kesimpulan bahwa tidak adanya control D pada pengukuran ini
adalah karena nilai control D (derivative) tidak mempengaruhi pengukuran laju
aliran. Karena praktikum control laju aliran ini dilakukan pada saat pengisian
tangki, maka control D yang bersifat turunan tidak memberikan pengaruh
terhadap pengukuran laju aliran. Sistem control yang paling baik adalah sistem
control PID karena keluaran yang dihasilkan sangat stabil terlihat dari grafik yang
membentuk garis lurus dalam satu kali percobaan. .
Bibliography
1. Perancangan Sistem Pengendalian Tekanan dan Laju Aliran pada Pipa Bahan Bakar untuk
Kebutuuhan Awal Pembakaran Gas Turbin di Pembangkit Listik Tenaga Gas dan Uap. Nyulio
Budi Utomo, Ya'umar. 1, Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), 2012, Vol. 1.
2. Pembuatan Sistem Pengaturan Motor DC Menggunakan Kontrol PID dengan Memanfaatkan
Sensor KMZ51. L Khakim, Sunarno, Sugiyanto. 131, Semarang : Jurusan Fisika, FMIPA
UNNES, Indonesia, 2012, Vol. 1. ISSN No 0215-9945.
3. Sistem Pengaturan Laju Aliran Air pada Plant Water Treatment Skala Rumah Tangga dengan
Kontrol Fuzzy-PID. Abdur Rohman, M Agung Prawira Negara, Bambang Supeno. 30-31,
Jember : Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jember (UNEJ), 2017, Vol. 1.
ISSN : 2339-0069.