REKAYASA TRAFIK
MODUL 05
Edi Soerjanto, Ir. MSi
MODUL 05
STORED PROGRAM CONTROL –
SPC
• CENTRALIZED CONTROL
• Standby Mode
• Synchronous Duplex Mode
• Load-sharing Mode
• DISTRIBUTED CONTROL
• Vertical Decomposition
• Horizontal Decomposition
Latar Belakang
• Karena menggunakan komponen elektromekanikal, sentral jenis
crossbar, call processing untuk common control subsystems dirasa
sangat lambat dan tidak praktis.
Switching Network
(Electronic Switch)
Rangkaian
(interface)
Saluran
pelanggan dan Sistem Komputer
ROM
Trunk
CPU RAM
Stored Program Control
SOFTWARE SPC JENIS SPC
Terdapat software di dalam
Exchange Controller (ROM) SPC Analog
◦ Switching Network dan Line
Main Software Interface analog, jadi
◦ Untuk pengaturan dan diperlukan interface antara
switchingn komunikasi exchange controlled dengan
Switching Network dan Line
◦ Charging/pembebanan Interface dalam hal :
◦ Routing
- Arus dan tegangan
◦ Pengaturan signalling
- A/D dan D/A
Software Tambahan
SPC Digital
◦ Untuk pengaturan feature-
feature (misal :Trimitra, ◦ Semua bagian di sentral adalah
call forward, lacak) menerapkan teknik digital
Jenis-jenis SPC
Implementasi Electronic Switching Systems (ESS) dengan Stored Program
Control terus berkembang, tahun 1960 sampai 1970an banyak digunakan
Centralized SPC, dengan microprocessor dan VLSI chip yang powerful dan low
cost seperti programmable logic array (PLA) dan programmable logic controllers
(PLC).
Berdasarkan fungsi prosessor yang digunakan, teknologi sentral ESS berbasis
Store Program Control (SPC) dikembangkan dalam beberapa jenis berikut :
P – Processor
M - Memory
Centralized Control
Processor hanya ada di exchange controller sehingga tugas pengontrolan 100% dilakukan oleh Main controller
biasanya diperlukan tingkat security yang bagus (digunakan dua prosesor secara redundant).
incoming O/G
trunk outgoing
I/C
Switching trunk
Control LOC
Network
Access
Telepon A REG
Telepon B
Interface
SCAN
Processor
CENTRAL CONTROL
Scan Control
Menyebabkan seluruh saluran dan trunk incoming di scan secara reguler mencari
permintaan call yang baru
Register Control
- Menerima data dial dari register
- Menentukan exchange dan routing jaringan
- Melengkapi register dengan data routing untuk dikirimkan
Switch control
- Menentukan jalur yang akan dilewatkan ke jaringan
- Mendeteksi panggilan
Fungsi Kontrol SPC
• Komputer digital modern digital menggunakan konsep stored program. Suatu
program atau susunan instruksi disimpan dalam memori dan instruksi-instruksi
dilakukan secara otomatis satu demi satu oleh prosessor.
• Fungsi-fungsi kontrol pada sentral berupa program-program yang disimpan dalam
memori komputer dinamakan Stored Program Control (SPC). Fungsi kontrol
tersebut berupa layanan seperti :
Common channel signalling (CCS),
Centralised maintenance
Automatic fault diagnosis,
Interactive human-machine interface
• Menggunakan computer untuk melaksanakan fungsi kontrol sentral telepon tidak
semudah untuk keperluan pemroses data biasa. Karena harus beroperasi tiap hari
24 jam, dalam waktu misalkan 20-30 tahun. Hal ini berarti perangkat harus
mempunyai toleransi tinggi terhadap kesalahan-kesalahan, secara hardware
maupun software.
Konfigurasi Centralized SPC
• Suatu konfigurasi Centralized SPC menggunakan lebih dari satu prosessor untuk
tujuan redundancy. Setiap prosessor mempunyai akses ke semua resources
sentral, seperti scanner dan distribution point dan memungkinkan melakukan
eksekusi semua fungsi-fungsi kontrol.
• Redundancy juga dapat dibentuk pada tingkat resources (sumber-sumber) Sentral
dan program-program fungsi.
• Pada implementasi sesungguhnya, resources Sentral dan modul memori berisi
program-program untuk membawa bermacam fungsi kontrol yang terbagi oleh
prosessor atau setiap prosessor dapat memiliki jalur akses tertentu ke resources
Sentral dan copy dari program-program serta data pada modul memori tertentu.
Common Control Switching System
Synchronous Duplex Mode
• Pada pengoperasian jenis ini perangkat penghubung dibentuk antara 2 prosessor
yang melaksanakan susunan instruksi yang sama dan membandingkan hasilnya
secara kontinu. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka diidentifikasi adanya
prosessor yang salah dan akan diperbaiki dalam beberapa milidetik
• Jika sistem beroperasi normal, kedua prosessor memiliki data yang sama dalam
memori sepanjang waktu dan secara simultan menerima informasi dari lingkungan
sentral.
• Sesungguhnya salahsatu prosessor akan mengontrol sentral, sedang yang lain
dalam kondisi sinkron tetapi tidak ikut mengontrol sistem sentral. Jika dideteksi
adanya kesalahan, maka komparator akan terpisah dan memeriksa program
masing-masing untuk menemukan kesalahan prosessor. Proses tersebut berjalan
tanpa mengganggu proses calling yang dapat tertunda sesaat.
Synchronous Duplex Mode
• Jika salahsatu prosessor tidak berfungsi, maka prosessor yang lain beroperasi
secara terpisah. Dan saat prosessor yang tidak berfungsi tersebut diperbaiki, maka
akan beroperasi kembali setelah isi memori dari prosessor yang aktif dicopy dan
keduanya tersinkronisasi dan komparatornya berfungsi.
• Komparator juga memungkinkan akan salah hanya karena terjadi kesalahan
sesaat, meskipun program beroperasi. Dalam hal ini dapat terjadi 3 kemungkinan :
1. Tetap beroperasi dengan kedua prosessor,
2. Mengganti prosessor aktif dengan cadangannya,
3. Tetap beroperasi dengan prosessor yang aktif, tetapi mengganti prosessor
lain dari pengoperasian.
• Skema 1 berdasarkan asumsi bahwa kesalahan hanya terjadi sesaat dan tidak akan
muncul lagi. Skema 2 dan 3 prosessor diganti untuk mengidentifikasi kesalahan
lebih lanjut.
Load-sharing Mode
• Pada pengoperasian Load-sharing, suatu incoming call ditentukan secara random
atau diarahkan ke satu dari beberapa prosessor yang akan menangani panggilan
tersebut sampai selesai. Jadi kedua prosessor akan secara aktif bersama-sama
dan membagi beban ke semua resources secara dinamis.
• Kedua prosessor mempunyai akses ke seluruh perangkat sentral yang dikontrol
oleh kedua prosessor tersebut. Jika call-call dihandel secara terpisah oleh
prosessor maka akan mempunyai memori yang terpisah untuk disimpan
sementara. Meskipun program dan data semi permanen dapat dishare, tetapi
disimpan pada memori terpisah untuk keperluan redundancy.
• Terdapat inter processor link yang akan melakukan pertukaran untuk mutual
coordination dan menyatakan 'state of health’ masing-masing. Jika pertukaran
informasi gagal, salahsatu prosessor akan mengambil alih semua beban termasuk
call-call yang sudah terbentuk oleh prosessor yang gagal.
• Call yang sudah terlanjur dibentuk oleh prosessor yang gagal akan tetap hilang.
Mekanisme tersebut diaplikasikan pada software atau hardware, atau keduanya.
Synchronization & Load Sharing
1. Synchronization 2. Load Sharing
Synchronizing Link
Error Error
Control Control Error Detect Detect
A B Detect Control Control
A B
Interprocessor
link
Interprocesssor Link
Backing Store
• Kontrol yang bekerja hanya satu, yang lain
standby. • Kedua kontrol bekerja, tetapi satu kontrol
• Bila terjadi error, maka kontrol standby akan dalam status standby.
bekerja setelah menerima data dari backing • Bila terjadi error, maka control standby
store. langsung bekerja.
• Butuh waktu transfer data dari kontrol A ke • Interprocessor link sangat kompleks.
kontrol B.
Distributed Control
Distributed SPC lebih handal dibandingkan Centralized SPC. Distributed SPC terdiri dari jenis
berikut :
Vertical Decomposition
• Keseluruhan Sentral dibagi menjadi beberapa blok, dan setiap blok dilengkapi dengan satu
prosessor. Prosessor tersebut melaksanakan semua tugas yang berhubungan dengan tujuan
spesifik blok-blok tersebut. Dengan demikian, semua kendali control sistem terdiri dari
beberapa kontrol unit secara bersama-sama.
• Untuk redundancy, prosessor akan mengerjakan hal yang sama untuk setiap blok.
Horizontal Decomposition
• Pada jenis ini, setiap prosessor hanya melaksanakan satu atau beberapa fungsi sentral
tertentu saja.
Distributed Control SPC
Distributed Control
Sentral EWSD (Siemen) Tugas pengontrolan tidak 100% dilakukan oleh
main controller, setiap bagian sentral merupakan
system computer (+ sebagian tugas control)
Telepon A LTG