Disusun Oleh :
Siti Fatimah
Tri Wahyu Setyo Bakti
Verro Herdiansyah
Wahyu Putra Rahmat 1631130082
Yuliana Putri 1631130104
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Transmission Characteristic of Digital Exchange”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Teknik
Switching dan Rekayasa trafik.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini dan kepada
semua sumber yang telah memberikan materi
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah
Team Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Figure 1/Q.551 – Interfaces, transmission levels and test points at a digital exchange
Figure 2/Q.551 – Interfaces in possible network interconnections
Perlu dicatat bahwa ITU-T hanya merekomendasikan interface C dengan syarat tertentu
dikarenakan dapat mengurangi fleksibilitas dan penambahan terminal. Begitu juga untuk
interface Z, ada beberapa karakteristik yang belum bisa ditentukan . Untuk interface tipe
V dan Z mungkin tampak jauh dari exchange selama penggunaan fasilitas transmisi digital.
Ketika itu terjadi tidak ada pengaruh terhadap parameter transmisi selain delay. Parameter
transmisi pada interface Z juga merupakan efek dari peralatan yang digunakan pada
saluran pelanggan ke jaringan switching digital dari suatu exchange.
Maka dari itu penting untuk memastikan arus DC yang mengalir selama pengukuran dari
semua parameter transmisi. Arus DC tersebut dapat menyebabkan noise, distorsi,
crosstalk, variasi penguatan level input. Oleh karena itu harus ada batas yang diizinkan
dari hal ini.
Penjabaran yang lebih rinci untuk masing perangkat tersedia pada rekomendasi berikut:
Seperti yang terlihat pada gambar 1, interface Z bukan termasuk bagian dari exchange
melainkan bagian dari saluran.Selama interface Z menjadi terminal saluran pelanggan maka
sangat penting untuk memperhatikan impedansi dan ketidakstabilan bumi.
2.1.1.2 Interface C2
Interface C21 memiliki fungsi untuk menjadi terminal outgoing dan incoming dari koneksi
jarak jauh internasional dan juga dapat dimungkinkan koneksi nasional dengan exchange
yang berfungsi sebagai transit switch.
Sedangkan untuk Interface C22 berfungsi sebagai saluran trunk 2-wire. Pada umumnya
interface Z dan C22 melakukan interkoneksi dalam local exchange untuk melakukan routing
melalui jaringan trunk analog. Interface ini tidak bisa menjadi dari jaringan 4-wire
internasional.
2.2 Parameter-parameter voice frekuensi pada suatu koneksi dua interface dalam
exchange yang sama
Pada bagian ini akan dibahas parameter parameter yang terjadi pada hubungan antara
dua perangkat dalam satu exchange yang sama. Parameter transmisi dibedakan berdasar dari
arahnya ,yang pertama dari perangkat exchange ke exchange test point disebut input
parameter , sedangkan yang mengarah dari exchange test point ke perangkat exchange
disebut output parameter.
2.2.1 Transmission Loss
Transmission Loss merupakan penuruan intensitas energi suatu gelombang yang
ditransmisikan dari sumber. Transmission Loss yang ada pada exchange merupakan
penjumlahan dari input transmission loss dan output transmission loss.
Absolute group delay terjadi karena karena perangkat elektronik seperti bingkai pelurus
dan waktu tahapan matriks switching tetapi tidak termasuk penundaan karena fungsi
tambahan, seperti penekan echo atau pembatalan echo.
Noise yang timbul dari proses penerjemahan PCM dibatasi oleh ITU-T Rec. G.712, noise
dari sumber analog oleh ITU-T Rec. G.120. Ini berlaku untuk noise terukur dan distorsi
total. Nilai dari noise terukur dan distorsi total pada koneksi antara interface yang sama dan
melalui exchange yang sama digunakan untuk tujuan pengujian.
Dalam koneksi nyata pada jaringan, biasanya beberapa koneksi antara berbagai exchange
dengan tingkat yang berbeda dan antarmuka yang berbeda berlaku. Ini akan menghasilkan
perhitungan yang sangat rumit untuk kontribusi noise keseluruhan dan tidak dapat ditangani
dengan cara yang sederhana. Pertimbangan dari kontribusi noise dan distorsi total untuk
masing-masing half -connection, sebagaimana ditentukan dalam ITU-T Rek. Q.552 dan
Q.553 untuk kasus yang dimaksud.
Perawatan harus diambil pada pilihan frekuensi dan karakteristik penyaringan yang
selektif mengukur peralatan, untuk menghindari bahwa mengaktifkan sinyal dan kebisingan
mempengaruhi keakuratan pengukuran crosstalk. Pengaturan pengukuran ini ditunjukkan
pada Gambar 5.
Bagian frekuensi yang lebih tinggi (jitter) dari topeng tidak terdefinisi, tetapi harus
memberikan signifikan atenuasi di atas 100 Hz.