Anda di halaman 1dari 81

RANGKUMAN

PENGATAR ILMU TELEKOMUNIKASI


SK-B
13. Ayu Fatmawati
1. Anwar Towa
14. Elvrida Rosmasari
2. Muh Isran Muin 15. Indrawati
3. Taslim 16. Kevin Aringgi
4. Rafi 17. Ningsih Darlina
5. Yadi Amirudin 18. Muh. Ikzan D.
6. La Kadimu 19. Sri Kamba
7. Bubun Pratama Daud Bawi 20. Yadi Amirudin
21. Maman Firmansyah S.
8. Ayu Fatmawati
22. Abdul Rahman
9. Anggreani Aharudin 23. Masriati
10. Desi Yanti Kusuma 24. Sahrul
11. Sumitra 25. Indra Putra Kastian
12. Ardiati 26. Irwan Halik Rasid
Bab 1. Dasar Telekomunikasi
• 1.1 Pendahuluan
Telekomunikasi adalah “pertukaran informasi ( Perubahan Bentuk
Informasi ) pada hubungan jarak jauh.
Contoh Telekomunikasi :
 Suara = Telepon
 Suara & Gambar = Vidio Phone
 Gambar = Televisi

• 1.2 Batuk Hubungan Jaringan


Telekomunikasi Dasar ( Primitif ) adalah poin to poin di mana ada
source ( orginating ) dan sink (destination).
Contoh : A
A B X B
C
Gambar : Jaringan Poin to Poin & Jr Poin to Multipoin
• 1.3 Metode Routing
Jika Pada Suatu Saat, Saluran antara kedua sentral habis terpakai
semua
Karena permintaan hubungan yanag banyak maka dapat di lewatkan.
Contoh : B
A C Gambar : Alternativ Routing

• 1.4 Hirarki Jaringan Telepon


Dalam hirarki ini di kenal istilah sentral lokal, ( Primary ) (
Secondary )
( Tertiary ) ( Quartery ).

• 1.5 Numbering
Setiap pelanggan diindifikasi ( Dinomorkan ) Secara Unik di dunia ini
Yang mempermuda routing serta memudahkan server mengetahui kesalahan.
Contoh :
Q 62 - Ind
Q 61 - Australia
Q 65 - Singapura
• 1.6 Mutu Pelayanan (QOS)

Pelanggan akan senag dilayani dengan baik. Untuk pelayan itulah


mereka membayar.

• 1.7 Lalu Lintas/Tarif

Lalu lintas adalah perpindahan suatu object dari suatu tempat ke


tempat yang lain secara random.

• 1.8 Dimensi Dan Efisiensi

Dimensi route ( Junction atau Trunck ) Dilakukan dengan


memperkira kan
Bab 2. Perangkat Terminal & Jenis Layana Sentral
• 2.1 Pesawat Telepon
Pesawat Telepon Mempunyai 4 Fungsi Dasar Yaitu :
1. Sumber Suara
2. Penerima Suara
3. Sistem Pengembalan ( Signaling )
4. Alat Pemutar/Dial ( Pengirim Pengembalan )
Diluar fungsi di atas, beberapa pesawat telepon sekarang ini mempunyai
Fungsi tambahan tergantung kecagihannya.

• 2.2 PABX ( Privat Branch Exchange )


Pelanggan dapat saja menggunakan dua pesawat telepon untuk satu
Line telepon dari sentral.
1. Fasilitas DID (Direct Inward Dialing)
2. Hanting Sistem
a. Transmisi signal lain yang menggunkan saluran telepon.
b. Saluran telepon untuk penyaluran data digital
• 2.3 Telegraph/Telex/Teleprinter
Telegraph adalah proses pengiriman karakter ( Kobinasi Sebanyak
Kurang Lebih Terdapat 80 Karakter ). Tiap tiap karakter dikodekan dalam
bentuk binary dengan 5 bit.

• 2.4 Komunikasi Data Antarkomputer


Komunikasi data antar komputer melalui kabel Voice menggunkan
Modem dan kecepatan modem tersebut sangat tergantung pada kualitas saluran.
Komputer Sebagai Pesawat Terminal.
a. PC untuk Woorkstation.
b. Mini untuk Server.
c. Main frame untuk server.

• 2.5 Faximile
Sistem faximille terdiri dari beberapa metode untuk merubah gambar
(graphic) pada sebuah kertas menjadi informasi dalam bentuk pulsa yang di
Salurkan pada saluran suara.
• 2.6 Pesawat Terminal ISDN
Pesawat terminal serbaguna (Multi puose terminal).
Pesawat terminal individu (Telp Analog, dan Digital, Fax digital, Telefax, Videotex,
Komdat Circuit Switch dan Packet Switch).
Perankat Sentral, merupakan teknik penyambung dalam jaringan Telephone.

• 2.7 Sentral
Fungsi dasar sentral :
a. Menyelengrakan fungsi swithing ( penyambung ).
b. Menyelengrakan fungsi kontrol.
c. Menyelengrakan fungsi sinyaling internal.
d. Menyelengrakan fungsi oprasi dan pemeliharaan.
e. Menyelengrakan interface transmisi dan sinyaling.
Bab 3. Bentuk-bentuk Saluran Lokal Jaringan
Telepon
Jaringan lokal sangat penting dalam jaringan telepon nasional. Hubungan
Lokal tidak menyumbang revenue yang besar dibanding interlokal.

Fasilitas pelanggan 16%


Saluran pelanggan 27%
Sentral lokal-pimery 27%
Jaringan interlokal 23%
Bagunan dan tanah 10%

Table 3.1 Rata-rata inverstasi jaringan telekomunikasi

• 3.1 Saluran Lokal Kabel Tembagan ( JARLOKAT )


Saluran lokal kabel tembaga atau dengan sebutan lainya adalah jarlokal
Yang artinya jaringan lokal akses tembaga.
Saluran pelanggan yang digelar dari sentral ke rumah terdiri dari :
1. Saluran primer atau saluran catu langsung.
2. Saluran Skunder.
3. Saluran Penaggal.
4. Saluran dalam rumah.
• 3.2 Redaman Saluran Lokal
Faktor rendaman pada saluran lokal harus diperhitungkan berkaitan
Dengan keyamanan pelanggan. Dalam Penetuan besar rendaman ini mau tidak mau
haruss ditentukan secara subjektif dan statistik.

• 3.3 Saluran Lokal Akses Radio


Dengan Sebutan Lainnya adalah Jarlokar yang artinya jaringan lokal
dengan menggunakan radio.
Penbagian frekuensi radio berikut:
1. 3-30 KHz VLF
2. 30-300 Hz LF
3. 0.3-3 MHz MF
4. 3-30 MHz HF
5. 30-300 MHz VHF
6. 0.3-3 GHz UHF
7. 3-30 GHz SHF
8. 30-300 GHz EHF
• 3.4 Saluran Lokal Akses Fiber Optik
Komunikasi cahaya, Secara garis besar, komunikasi cahaya didefinisikan
Sebagai gabungan dari teknologi elektronik dan cahaya untuk trasfer informasi.

Contoh Gambaran sistem komunikasi cahaya:

Sumber Cahaya Detektor Cahaya

Medium
Cahaya

Optical Tx Optical Rx
Bab 4. Teknologi Jaringan Lokal Akses Fiber
Optik
• 4.1 Jaringan Lokal Akses Fiber
Penggunaan kabel serat optik pada jaringan lokal dikenal dengan sebutan
Fiber In The Loop (FTLL) Atau jaringan lokal akses Fiber.
JARLOKAF

Sistem Umum Sistem Trasmisi

PDH SDH
DLC OAN

PON AON
Gambar 4.1 Diagram Teknologi Jarlokaf
• 4.2 Digital Loop Carrier (DLC)
Teknolgi DLC merupakan hasil penerapan teknologi PCM-30 pada sistem
Jaringan pelanggan.Teknologi memiliki dua perangkat utama yaitu Central DLC
Unit (CT) yang berada disisi sentral dan di sisi pelanggan disebut Remote DLC
Unit
(RT). Cas, V5.x
RT
LE CT

Ket: LE = Local Exchange Gambar : Konfigurasi DLC


CT = Central Terminal
RT = Remote Terminal

• 4.3 Passive Optical Network (PON)


Teknologi PON dapat menggunakan secara bersama-sama perangkat
Optelektronik oleh beberapa pelanggan sehingga harganya dapat ditanggung
Bersama.
• 4.4 Optical Line Terminal (OLT)
OLT merupakan perangkat yang yang terletak di sisi sentral dan meyedi-
Akan antarmuka ke arah sentral dan kearah OND serta terhubung minimum
Dengan empat ODN.
Kapasitas OLT sbg:
1. Optical Distribution Network (ODN)
2. Optical Network Unit (ONU)
Jenis” ONU :
a. ONU tipe I (ONU-4)
b. ONU tipe II (ONU-16)
c. ONU tipe III (ONU-32)
d. ONU tipe IV (ONU-64)
e. ONU tipe V (ONU-128)

• 4.5 Active Optical Network (AON)


Digunakan bagi pelanggan yang terkupul di gedung-gedung beringkat
Atau pelanggan yang tesebar dirumah-rumah atau dapat juga untuk jasa TV.
• 4.6 Kombinasi Dengan SDH Ring (DLC/PON)
Merupakan kombinasi antara DLC dan PON, teknologi SDH direkomendas-
Ikan untuk digunakan hingga level STM 4 (625Mb/s). Meniliki kemapuan untuk
Melakukan pengalihan rute apabila terjadi gangguan pada rute yang digunkan ke
Rute lainnya.

• 4.7 Antarmuka Jaringan Fiber Optik Dengan ISDN]


Perangkat dalam jaringan telekomunikasi dapat terdiri dari banyak pabrik,
Tetapi tetapi satu sama lain dapat berhubungan karena adanya antarmuka/
Inferface.
a. Interface V5.1
b. Interface V5.2

• 4.8 Konfigurasi Jarlokaf


Sudut pandang penentuan konfigurasi pada Jarlokaf berdasarkan pada
tepologi jaringan yang menghubungkan sentral lokal dengan lokasi pelanggan
Tanpa memperhitungkan jenis media transmisinya.
Jenis-jenis Konfigurasi :
a. Konfigurasi Single Star
b. Konfigurasi Multiple Star
c. Konfigurasi Triple Star
d. Konfigurasi Ring

• 4.9 Modus Aplikasi Jarlokaf


Sistem Jarlokaf mempunyai 2 buah perangkat optoelektronik yaitu 1
Perangkat di sisi sentral dan 1 perangkat di sisi pelanggan.
Perbedaan letak TKO di sisi pelanggan menimbulkan modus aplikasi
Jarlokaf yang berbeda pula yaitu :
a. Fiber To The Building (FTTB).
b. Fiber To The Zone (FTTZ).
c. Fiber To The Curb (FTTC).
d. Fiber To The Home (FTTH).
Bab 5. Teknik Transmisi
Secara garis besar, sistem komunikasi dapat digambarakan dengan block di-
Agram secara keseluruhan seperti yang terlihat pada Gambar 5.1 Berikut :

Source VBW
MULTIPLEX MODULASI U/C Amp
n VBW
TR
End 1

ANSPORTASI DEMULTIPLEX DEMOD D/C AMP


(MEDIA)

End n

Gambar 5.1 Block Diagram Sistem Komunikasi

• 5.1 Analogi Telekomunikasi (Transmisi) Dengan Pengataran Barang


Penyempaian informasi dalam telekomunikasi dapat dianalogika dengan
Penyampaian/perpindahan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
• 5.2 Proses Pembatasan (Voice Bandwidth)
Setiap bunyi di alam mempunyai warna sendiri. Tak seorang pun yang
mempunyai suara yang sama walupun nada yang dikeluarkan sama.

• 5.3 Proses Peralihan 2-4 Kawat


Pembicaraan telepon selalu merupakan suatu trasmisi kedua arah.
Contoh Gambar :

B 4w B
4 4’
• 5.4 Kualitas Penerimaan (S/N)
Pada proses transmisi maka 4 (Empat) parameter yang perlu diperhatikan
Sepanjang seluruh adalah:
1. Distrosi redaman
2. Distorsi phasa
3. Level
4. Noise/S/N (Kwalitas)

• 5.5 Multiplexing (Penggabungan)


Pada hubungan 4 kawat maka tidak efesien jika satu selurun hanya
Meyalurkan satu paket informasi saja.

• 5.6 Sistem Modulasi (Pemuatan Ke Dalam carrir)


Sistem modulasi ialah peristiwa penumpang sinyal informasi/modulasi
kedalam frekuensi gelombang carrier / pembawa.
Diperlukan modulasi karna :
a. Mempermudah meradiasikan sinyal.
b. Mengirim sinyal akan memiliki perfomance yang baik. &
c. Mempengaruhi pengaruh noise dan interferensi.
Bab 6. Media Trasmisi
• 6.1 Pendahuluan
Getaran sinyal pembawa itu harus disampaikan kepada penerima dan
Proses penyampaian ini harus dilakukan melalui jalan raya.
Gelombang pembawa dapat disalurkan lewat media trasmisi:
Kabel :
1. Pasangan Kabel Tembanga
2. Kabel Coaxial/Bawah laut
3. Fiber Otpik
Radio :
1. Radio jarak pendek
2. Radio troposere/scatter
3. Radio gel mikro
4. Satelit
• 6.2 Media Trasmisi Kabel
a) Kabel Tembaga
Kabel tembaga adalah kabel yang banyak dipakai untuk mengantar informasi
Dari pelanggan ke sentral.
b) Kabel Coaxial./ Kabel laut.
Adalah kabel yang terdiri dari satu kawat inti di tengah yang dibungkus secara
Berlapis oleh plastik, kawat screen, plastik almunium foil dan terakir adalah
Lapisan plastik lagi.
c) Kabel Serat Optik
Kabel optik adalah kabel yang intinya terbuat dari kaca dan mampu melaku-
Kan cahanya.
Konektor

Input Serial Data Output Serial Data


lIght Light
source Detektor
Fiber Optik dengan Sambungan

Gambar 6.2 Prameter kehilangan power pada kabel optik


• 6.3 Media Trasmisi Radio

Pembagian band frekuensi dan karakter tiap bend penggunaan frekuensi

Radio sangat tergangtung pada tujuan dan sifat aplikasinya.

• 6.4 Perambatan Gelombang Radio (Propagasi)

Radiasi utra violet (UV) oleh matahari mengionkan molekul-molekul

Atmosphere.

Generasi Gelombang Radio :

a) Ionosphere

b) Gelombang Radio Mikro

c) Sistem Komunikasi Saltelit

d) Sistem Komunikasi Radio Bergerak


Bab 7. Trasmisi Digital
• 7.1 Perbedaan Sinyal Analog dan Sinyal Digital
Sinyal analog adalah sinyal perubahan tidak terputus terhadap waktu.
Dalam transmisi analog maka akan terlihat bentuk gelombang tersebut di
Tahap pengiriman.

• 7.2 Perubahan Signal Analog Menjadi Digital


a. Bentuk Sinyal Analog
Sebuah sinyal dapat berbentuk continous atau/discrete digital.
Continous/analog

‘t Time

Discrete/digital
‘t Time
• 7.3 Multiplexing (Penggabungan Dalam Kawasan Waktu) Pada Trasmisi
Digital.
Dilakukan dengan cara berikut ada 30 kenal yang akan digabungkan
Menjadi satu jalur disebut juga dengan Pulse code modulation (PCM):

• 7.4 PCM 30 dan PDH


PCM 30 Adalah teknologi yang digunakan untuk mengkonversikan sinyal
Analog ke sinyal digital.
Pcm 30 terdiri dari :
a. Sampling dan Holding
b. Quantitas
c. Encoding
d. Multiplexing

• 7.5 SDH (Synchronous Digital Hierarchy)


SDH adalah sistem multipexing yang berkerja berdasarkan sistem TDM
(Time Division Multipexing).
• 7.6 Model Model Implementasi Trasmisi Digital.
Contoh 4 Model-model trasmisi digital.
1. Sistem Jarlokar
2. Sistem Radio Kenal Tunggal
3. Sistem Radio Kenal Banyak
4. Sistem Radio Multi-akses

• 7.7 Perambatan Gelombang Radio


Gelombang radio yang merambat dari aten pengirim (trasmisi) ke atena
Penerima (recevier) di pengaruhi oleh faktor-faktor propagasi.

• 7.8 Model Redaman Propagasi


Metode prediksi rendaman propasgasi okumura-hata
Metode prediksi redaman okumura-hata membedakan berbagai jenis area
Berdasarkan kerapatan bangunan.

• 7.9 Masalah dan Feature Dalam Trasmisi Digital


1. Masalah Pengkodean.
2. Masalah Kuantitasi.
3. Masalah Gangguan dalam Perjalanan (Noise/Derau).
4. Masalah Bandwidth yang dibutuhkan.
Bab 8
SISTEM KOMKASI SATELIT
Dasar pemikiran yang utama dari pembangunan sistem
komunikasi satelit adalah sederhana , yaitu untuk menempati
repearter lanjutan dari suatu sistem komunikasi pada sebuah
komunikasi bumi. Satelit bergerak pada orbitnya yang posisinya
cukup tinggi diatas permukaan bumi. Daya disuplai ke repeater
satelit dan satelit bumi dari baterai ,solar di mana sumber utamanya
tergantung pada cahaya matahari.
Dalam orbit yang cukup tinggi satelit bumi tersebut melingkupi
teritorial (staasium bumi) yang ada pada cakupannya dapat saling
terhubungan antara satu dngan yang lainnya via repeater satelit
tersebut
Tiga satelit bumi yang artivicial cukup untuk meng-cover
seluruh permukaan bumi. Tiga satelit pada jarak yang tepat dari
bumi dapat melakukan perubahan (berevolusi) setiap 24 jam.
Ada beberapa pengertian dari bagian sistem komunikasi satelit yang
sering di jelaskan untuk lebih memahaminya, diantaranya

• Stasium bumi (earth station)


stasiunbumi adalah suatu stasium radio pada sistem komunikasi
satelit,yang diletakan di permukaan bumi dan di tunjukan untuk
komunikasi dengan stasiun lainnya melalui stasiun ruang angkasa (objek
lainya si ruang angkasa) dengan mengunakan satelit bumi (satelit pearter)
• Komunikasi satelit
komunikasi satelit adalah komunikasi antara stasiun bumi satu dengan
yang lainnya melalui stasiun ruang angkasa atau melalui satelit bumi.
• Link satelit
link satelit adalah jalur komukasi antara stasiun bumi melalui satu satelit
dan terdiri dari link bumi kesatelit (down –link). Stasiun bumi di
hubungkan kepusat penyambungan dari jaringan komunikasi melalui
penghubung link terrestrial.
• Penyiaran satelit (satellite broadcasting)
satellite broadcasting adalah transmisi dari program radio penyinaran
dari stasiun transmisi bumi ke stasiun pemirima di bumi melalu stasiun
ruang angkasa (repearter aktif).
Berikut ini adalah pelayanan komunikasi radio ,tergantung
pada tipe stasiun bum idan tujuannya
1. Pelayanan terbaik satelit, antarabumi yang letaknya fixed pada titik yang
pasti.
2. Pelayanan satelit bergerak yangmengunakan satu atau beberapa stasiun ruang
angkasa.
3. Pelayanan penyiaran radio satelit, suatu pelayanan komunikasi radio yang
sinyal dari stasiun ruang angkasa di tujukan untuk penerimaan langsung oleh
penerima

Sistem komunikasi satelit digunakan untuk mentransmisikan jenis informas yang


berbeda beda diantaranya :

1. Program TV dalam hal ini ada sistem untuk merubah program TV antara
stasiun bumi yang equal dan sistem distribusi satu arah atau pogram untuk
sebuah stasiun transmisi berbagai stasiun bumi penerima.
2. Jenis jenis nessage satu arah yang berbeda, sebagaian besar sering one-way
alami, wire thostos, program audio broacasting
3. Pesan pesan telefon two-way system,channel frekuensi audio atau
kelompoknya dapat digunakan untuk stansmisi jenis informasi yang berbeda
seperti telegram,informasi disrit dari komputer.
Sistem komunikasi sateli dapat di bagi dua yaitu:
• Sistem komunikasi nasional
• Sistem komunikasi internasiol
dalam seluh sistem komunikasi satelit,apa pu perbedaanya ada beberapa elemen
yang dipergunakan untuk tujuan yang sama seperti stasiun bumi yang berbeda
stasiun angkasa sebagai repearter transmisi ,solar baterai ,pengarah antena sistem
koreksi orbit dan lain sebaginya
Lintasan satelit diuang angkasa
1. Bumi diangap stasioner(kedudukkan tetap di ruang angkasa) dan dipilih sistem
koordinat yang titik pusatnya di pusat bumi(geokenter)
2. Bumi dan satelit di anggap sebagai beda bulat sinetris
3. Saat satelit hanya bekerja gaya yang arahnya kegeocenter dan besarnya
perbandinagan terbalik dengan kuadrat jarak antara satelit dan geoncenter (1/r)
Orbit orbit satelit
Orbit adalah lintasan tenpat dimana satelit berada dan beredar
dalan lintasan tersebut.
Hal hal yang harus di perhatikan pada perencana
sistem komunikasi satelit
Sistem komunikasi satelit bertujuan untuk mengirim sinyal
yang menghasilkan pebandingan sinyal dengan noise yang sebesar
mungkin dengan kaa lain memaksimalkan signal to noise ratio
(S/N) dengan memanfaatkan daya seminimal mungkin
Dalam kaitan dengan perhitungan S/N dalam pemakain satelit, ada
beberapa parameter penting yang harus dipertimbangkan ,yaitu:
1. Effective Isotropic Radiated Power (EIRP)
2. Sudut elevan dan jarak
3. Saturated flux densisty (SFD)
4. Pad
5. Figure of merit (G/T)
6. Carrier to noise power ration (C/N)
7. Bit error rate (BER)
8. Rugi rugi propagasi
9. Rugi hujan
10. Rugi pengarahan antena
Bab. 9
Besaran Dan Satuan Penguatan Transmisi
9.1 Desibel (dB)
pada dasarnya dB (decibel) adalah sau perbandingan antara dua
besaran tenegaatau power dalam skala logaritma,seperti pada
gambar 9.1 di bawah ini
g=10 log p2/p1 Db
p1 p2

Gambar 9.1 perbandingan antara 2 berasan tenaga


Dari gambar 9.1 di atas didapatkan hasil berikut:
Jika P1=5 watt dan P2= 1watt maka G=10 log(5/1)=7 dB.
Jika P1=5 mw dan P=1 mwatt maka G=10 log (5/1)= 7dB.
Jadi 5 watt= 7 dB juga, jelas pernyataan ini tidak benar. Untuk
menunjukan besaran powr maka kita akan mmemberikan tanda
reference apakah yang yang dipakai.
Sebab itu, p1=1 watt dan p2= 5watt dalam bentuk logoritma yang
di tuliskan:
P1=10 log[p1/1watt] dBw…………………………………pers.9.1

w di sini adalah catatan “terhadap apa p1dibandingkan”


Bila diketahui bahwa jika p1 =1w maka didapatkan p1=10 log w1/w1 =0 dBw
atau 10 log1w1mW=dBm,sehingga menjadi o dBw=30 dBm
Untuk menyatakan perbandingan dua power maka tidak perludicantumkan
reference.seperti contoh di bawah ini:
Dalam contoh ini hanya ingin mengetahui blok element network ini
memberikan penguatan berapa kali. Yang penting disini adalah ration
(perbanngan) dan bukan berapa besarnya seperti yang terlihat pada gambar
9.2 berikut:
1 watt 2 watt

Elemen
network

imput 0 dbw gain 2x=3dB o/p3 dBw


0 dBw + 3dB =3dBw
- Renungan keberasan gambar 9.3 di bawah ini.
0 dBw -3dBw
combiner Spliter
lossless 3dBw 0dBW lossless
0 dBW -3dB
Jadi ,0 dBw + dBw = 3 dBw dan 0 dBw terbagi duan menjadi -3 dBw
Jadi dapat disimpulkan bahwa:
1. dB adalah satuan yang mengambarkan suatu
perbandingan.merupakan suatu log dengan bilangan dasar 10
2. dBm adalah level daya dikaitkan dengan 1 mW.
3. dBW diferensiakan terhadap 1 W ,adalah satuan dB absolut .
4. dBmV adalah suautu level tegangan dapat dinyatakan dalam dB
diatas atau di bawah 1mV pada 75 ohm dikatakan bahwalevel
dalam dBmV
9.2 Besaran dan Satuan Penguatan
Transmisi lainnya
1. Np (pener)
Dipakai dinegara negara Eropa Utara sebagai aternative dB.
1Np=8,686 dB;1dB= 0,1151 Np
Np=1 In p2 higher
2 p2 lower
2.dBi adalah satuan penguat pada antena isotropic
Bab. 10
Teknologi Cellular Dan Wireless Masa Depan
• 10.1 code division multiple access (CDMA)
Code division multiple access (CDMA),biasa juga di sebut dengan
IS-95 dan J-STD-oo8,adalah teknologi berbasis speread spectrum
yang mengijinkan banyak user menempati kanal radio yang
sama.dalam sistem CDMA tiap user menggunakan kode unik yang
berbeda satu sama lain,sehingga hanya receiver yang mengetahui
kode terssebutlah yang bisa mengdekodekan sinya terima untuk di
ambil datanya (dilakukan secara singkron).jadi,bandwidth
transmisi jauh lebih besar di bandingkan bandwidth
informasi.rasio antara keduanya di sebut processing gain (Pg).
Pg = BWrf ..........................................................pers.(10.1)
Rb
Di Bawa Ini Adalah Tabel 10.1 Spesifikasi
IS-95 CDMA
Bandwidth 1.25 MHz

Chip rate 1.2288 Mcps

Frek uplink 869-894 MHz

1930-1990 MHz
Di bawa ini adalah tabel 10.1 spesifikasi IS-95 CDMA

Frek downlink 824-849 MHz

1850-1910 MHz

Frame length 220 ms

Bit rates 9.6 kbps;14.4 kbps

Speech code QCELP 8kbps

ACELP 13 kbps

Power control Uplink :open loop + fast closed loop

Downlink :slow qualty loop

Spreeading codes Walsh+long M sequences


10.2 WCDMA Pada Universal Mobile Telecomunication
Services (UMTS)
• Pada perkembangannya system celuler CDMA ini mengalami perkembangan
teknologi 2G ke 3G dengan banyaknya penambahan fitur-fitur yang
mendukung ke arah layanan kita (multimedia) baik untuk mobail maupun
WLL (wireless local loop).WIRELESS BOD (bandwith on demand) ampai
rate 2 Nbps,inter working dengan system eksisting performancing yang cukup
baik terhadap problema propagasi (multienvironmt) dan harus memiliki
efisiensi spektrum yang tinggi.
• Ada beberapa persyaratan yang harus di penuhi oleh teknologi generasi ke 3
yang membedakan dengan 2G:
1 .Radio network
• Mendukung kecepatan data rate sampe dengan 2 Mbps (multimedia)
• Mendukung pengimplementasian yang operasional
• Efisiensi penggunaan spectrum dan kapasitas
2. Core network
• Packet data network dan IP mobility
• Global roaming.
• Quality of cerfices(QOS)
• Intergrasi dengan 2G yang sudah ada
Tabel 10.3 Evolusi Teknologi Cellular Dari 2G Ke 3G
GSM/GPRS –UMTS

Summary of changes
WCDMA air interface (UE-node b)
RAN interface
New Iub (node b-rnc),Iur (RNC-RNC)
CN interface-Iu (msc-rnc dan sgsn-rnc)

Modification MSC and SGSN for Iu interface

Circuit core network (HRL/AuC)


No changes Packet core network (GGSN)
10.3 Teknologi Nirkabel (Wireless) WIMAX

WiMAX merupakan singkatan dari worldwide interoperability for


microwave acces.ini merupakan salah satu bentuk teknologi nirkabel
yang sedang menjadi pusat perhatian operator telekomunikasi,perbisnis
maupun pengguna internet di dunia.
WiMAX datang untuk menjawab permasalahan yang ada di
sektor broadband.ketika telepon dan jaringan lokal mulai beranjak ke
sistem nirkabel,akses broadband untuk bisnis atau perumahan masi
cenderung mengandalkan kabel untuk penyaluran datanya.

KARAKTERISTIK YANG DI MILIKI WiMAX :

1. Pada persi awal IEEE 8o2.16a bekerja i frekuensi 10-66


GHz,sehingga cocok di gunakan untuk teknologi point to point.

2. Untuk versi IEEE 8o2.16 ini dapat di gunakan untuk hubungan


nonline outsite (NLOS)
1. Komppatibel dengan digital swich yang ada (ATM,DLL) dengan optimal
data rate per user antara 300 Kbps-2 Mbps dan rangenya 5-8 km untuk
maksmal

2. Untuk versi IEEE 8o2 16d,muncul teknologinya di bulan oktober2004

3. Untuk versi IEEE 8o2.16e di keluarkan akhir tahun 2004 ini yang akan di
gunakan untuk mendukung mobilitas (handover,roaming) pada sistem
seluler sampe 120 km/jam dan bekerja dalam NLOS.

4. Dikonffigurasikan untuk layanan di pedesaan sampai radius maksimal 50


km, atau layanan di daerah berpenduduk padat di perkotan untuk jarak 1-
4 km, dengan data rate sampai 75 MB/s. Dapat dibayangkan dengan
teknologi ini, peralatan wireless point-to-multipoint,broadband,none-
line-of-sight ( NLOS), last-mile access dan solusi backhaul infra struktur
jaringan pakai kabel.

5. Sistem ini mendunkung teknologi video streaming, VoIP telephony,


tayangan diam maupun bergerak,e-mail, web browsing,e-commerce,dan
layanan berbasis lokal.
10.4 Teknologi Wifi (W-LAN)
Prinsip pada jaringan wireles LAN pada dasarnya sama saja dengan wired
LAN,perbedaan yang utama ada pada media transmisiya yaitu melalui
udara.IEEE menetapkan 802.11 sebgai standards WiFi.
Saat ini banyak pebisnis teknologi informasi yakin WiMAX akan segera
mendunia.padahal pengembangan wifi saja memerlukan waktu 10
tahun.teknologi wifi memiliki jangkauan yang terbatas,paling jauh sekitar 100
meter saja.bandingkan dengan WiMAX sekitar memiliki jangkauan radius 7
sampe 10 km.tidak salah WiMAX di proyeksikan sebagai teknologi jaringan
tanpa kabel untuk daerah perkotaan.
WiMAX memiliki kemampuan mengantarkan data sampe dengan 75 megabit
perdetik (Mbps),sedangkan wifi hanya 11 Mbps.keunggulan lainnya adalah
WiMAX bermain pada frekunsi yang cukup rendah dan lebar yaitu 2-6
gigahertz (GHz).
Topologi WLAN
Ada 3 topologi utama dalam dalam WLAN neetwork,yaitu :

 Ad-hoc
Yaitu network yang komputer-komputer di dalamnya berhubungan
secara langsung cukup dengan menggunakan wiraless adapter saja
seperti yang terlihat pada gambar di bawa ini
 Infrastructur Network
Yaitu network BSS/Ad hoc yang sudah menggunakan acces point di
dalamnya,jadi jaringan yang ada lebih kompleks dan lebih luas
yang terlihat pada gambar di bawa ini
 ESS network (extended service set network)
Yaitu gabungan beberapa infrastruktur network,jadi jaringan WLAN yang
terbentuk adalah paling luas dan kompleks di antara ke 3 topologi di atass
Protokol WLAN
Terdapat beberapa protocol yang berlaku dan banyak di pergunakn pada
WLAN,yaitu :

 802.11a
Digunakan mulai akhir tahun 2001 dengan menggunakan frekuensi 5
GHz,maksimum bandwidth yang bisa di capai 54 Mbps

 802.11b
Di gunakan mulai akhir tahun 1999 dengan menggunakan frekuensi 2,4 GHz
(unlicensed frequency),maksimum bandwidth yang bisa di capai adalah 11
Mbps.

 802.11g
Di gunakan pada pertengahan tahun 2003 dengan menggunakan frekuensi 2,4
GHz (licensed frequency),maksimum bandwidth yang bisa di capai 54 Mbps.
10.5 mobile IP
Mobile ap merupakan teknologi yang mendukung mobilitas user
dengan memperbolehkan user untuk mengubah titik sambungan ke
jaringan secara dinamis tetapi tetap menjaga trafik data agar tidak
putus.
Arsitektur mobile IP
Pada arsitektur dari mobile IP terdapat beberapa entitas baru yang mendukung IP
mobile
 Mobile host
Merupakan sebuah host yang mampu melakukan perpindahan posisi dari jaringan
1 ke lainnya tanpa merubah IP addres-nya
 Home agent
Sebuah router pada jaringan asal (home network) yang dapat mengirimkan pake
data untuk mobile host saat berpindah dari asalnya
 Foreign agen
Sebuah router pada jaringan lain yang menyediakan layanan routing ke mobile
host pada saat register
 Correspondent node (CN)
Sebuah host yang dapat berfungsi sebagai mobile host ataupun stationary host.
Bab. 11 Teori Trafik
11.1 Pengertian Trafik

lalu lintas adalah perpindahan suatu object dari suatu tempat ketempat
lain secara
Random . Pengaturan lalu lintas harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
• besar / banyaknya perpindahan object
• arah / destinasi perpindahan object
• waktu perpindahan
• sarana yang digunakan untuk mengatur lalu lintas

11.2 Besaran Trafik


Volume Trafik , didefinisikan sebagai jumlah total waktu pendudukan,
intensitas trafik, didefinisikan sebagai jumlah total waktu pendudukan dalam suatu
selang pengamatan tertentu.
Satuan trafik
1 erlang = 1 TU (traffic unit)
= 36 CCS (cent call seconds)
= 36 HCS (Hundred call seconds)
= 36 UC (Unit calls)
= 30 EBHC ( Equated Busy Hour Call)
11.3 PARAMETER – PARAMETER UNTUK KERJA TRAFIK

Ditinju dari sis trafik telekomunikasi dapat dikategorikan atas 2 hal yang utama :
1. Dial tone delay adalah jumlah waktu maksimum pelanggan harus menunggu
sebelum panggilannya diputuskan ditolak
2. Probabilitas layanan tertolak adalah kemungkinan trunk tidak tersedia untuk
panggilan tersebut.
1) dial tone delay memiliki karakteristik sbb :
 sejumlah besal call user bersaing untuk mendapatkan sejumlah kecil ‘server’
(dial tone connections, dial tone generators)
 user akan menunggu selama ‘kanal’ masih tersedia
2) Probabilitas penolakan layanan
• user bersaing untuk mendapatkan sejumlah trunk terbatas
• tidak ada delay yang diberikan untuk menunggu . User diberikan nada sibuk
• user dapat memulai usaha panggilan kembali setelah menerima nada sibuk.

Dapat disimpulkan, bahwa ukuran besar dari unjuk kerja trafik adalah
probabilitas bahwa waktu menunggu layanan service melebihi dari waktu yang
dispesifikasikan , dengan kata lain disebut juga sebagai probabilitas blocking
11.4 MACAM-MACAM TRAFIK
Terbagi 3 yaitu :
a. Offered traffic (a) adalah trafik yang ditawarkan atau yang mau masuk ke
jaringan
b. Carried Traffic (Y) adalah traffik yang dimuat atau yang mendapat saluran
c. lost traffic (R) adalah traffik yang hilang atau yang tidak mendapat saluran

Yang tak tersalur pada saluran telekomunikasi dapat diperlakukan dengan


berbagai macam cara sebagai berikut :
• dibuang saja (loss call)
• ditunda dan baru disambungkan jika jalur sudah kosong (sistem antrian ) waktu
tunggu harus ditentukan misalkan beberapa mili sekon.
Jika dalam waktu tunggu tersebut juga tidak ada jalur yang kosong maka call
tersebut akan dibuang.
• dalam antree ini maka yang berlaku adalah FIFO (first in first out) atau LIFO
(last in last out), dapat pula dilakukan secara random tidak usah antri.
11.5 STRUKTUR DASAR SISTEM ANTRIAN

Sistem antrian digambarkan dibawah ini

Asumsi-asumsi yang dipakaidalam penyusunan formula erlang C sebagai


berikut :
1. Jumlah sumbar trafik tak terhingga
2. Jumlah server tertentu (N=finite) dan beroperasi dengan full avaiblity
3. Setiap panggilan yang datang dan mengalami kongesti maka panggilan
tersebut menunggu diruang tunggu
4. Kedatangan panggilan kedalam sistem secara random
5. Dalam kondisi keseimbangan statis
6. Disiplin operasi : FIFO
11.6 PARAMETER PENGGUNAAN JALUR TRAFIK

Atas 2 parameter dasar , yaitu :


• calling rate
Adalah ukuran jumlah berapa kali suatu jalur trafik digunakan selama
waktu pengamatan tertentu
• holding time
rata-rata waktu penggunaan jalur trafik (kanal) tiap panggilan
Yang disebut sebagai jalur trafik (kanal) adalah
Suatu rangkaian (circuit) dimana suatu komunikasi individual bisa dilewatkan
. Jalur trafik itu bisa jadi adalah : kanal RF, time slot, saluran transmisi, trunk
atau bahkan switch
Carried traffic adalah trafik yang diteruskan , sedangkan offered traffic adalah
volume trafik yang datang menuju switch. Terdapat hubungan :
Offered load = carried load + overlow…….
11.7 PENGUKURAN TRAFIK
• 11.8 Perhitungan Gos Dengan Hasil Peramalan Kebutuhan Pada
Komunikasi Bergerak
Berdasarkan Kondisi Penyebaran Penduduk Pada suatu daerah biasanya
daerah pelayanan akan dibagi dua yaitu urban dan suburban.

• 11.9 Manajemen Trafik


Pengukur Tarif Merupakan input pada manejemen trafik.

• 11.10 Peramalan Trafik


Terdapat tiga aspek metode peramalan traik:
1.Sengmentasi trafik ke komponen-komponen analis dasar.\
2.Exstrapolasi data trafik.
3.Proses iteratif global.
Bab. 12 Sistem Penysiyalan Dan Teknik
Penyambungan
• 12.1 Common Channel Signaling No.7 (CCS#7)
CCS#7 Merupakan suatu system signaling dimana kanal singnaling
terpisah dengan kanal suara sehingga pembangunan, pemeliharaan
pembubaran hubungan dapat dilakukan dengan cepat dengan kesalahan
minimal.
Gambar arsitektur ccs#7

7 Application Part (AP) Telephon


Data ISDN
e
User User
User 4
6 Transaction Part Part
Part
5 Capabilities (DUP) (TUP)
(TUP)
4 (TCAP)

Signaling conection Control Part


3

Message Network function 3


2
1 Transfer Part Link Function 2
(MTP) Data Link Function 1
Message Transfer Part (MTP)
MTP berfungsi membawa message pada masing-masing levelnya. MTP
bertanggung jawab terhadap mekanisme pemindahan message, menyusun
message dan mengendalikan trafik sehingga dapat mengatasi kegagalan pada
jaringan.
A. Signaling Data Link
Merupakan jalur transmisi dua arah yang diperlukan untuk keperluan
signaling.
B. Signaling Link Function (MTP level 2)
Level ini Mendefinisikan fungsi dan prosedur pemindahan message MTP
layer diantara dua signaling point (sp) secara langsung.
C. Signaling Network function (MTP Level 3)
Level ini mendefiniskan fungsi-fungsi sinyal informasi secara langsung
dalam network signaling untuk keperluan test dan maintence.
• 12.3 Signaling Interface
Singnaling Interface (Media atar muka pensiyalan) dalam sistem CAS
Adalah merupakan pasangan (Kombinasi) Pensinyalan antar Line Signaling
Dan Register Singnaling.

• 12.4 Teknik Penyambungan


Teknik penyambungan merupakan pendalaman materi dari teknik Sentral
Telpon dan sistem Pengebalan (signaling)
Ada 8 fungsi penyambungan :
1. Interkoneksi
2. Informasi Penerimaan
3. Pengendalian
4. Informasi Pengiriman
5. Kesiagaan
6. Tes Kesibukan dan
7. Penjagaan kondisi
8. Pengawasan
• 12. 5 Fungsi Penyambung
Sentral lokal harus dapat menyambung tiap saluran dalam trunk
(incoming trunk) dengan pelanggan dan sebaliknya (untuk 0/G trunk).

• 12.6 Teknik Penyambung Mekanik


Teknik penyambungan mekanik adalah teknik penyambung yang
pada proses penyambungan menggunkan peralatan mekanik.

• 12.7 Sistem Pengebelan


Sistem pengebalan merupakan suatu sistem komunikasi antara
pelanggan dengan sentral atau sentral dengan sentral sehingga hubungan dapat
dibangun oleh sentral.
Ada beberapa klasifikasi sistem pengebelan :
1. Umum untuk sentral ke pelanggan dan antar sentral
2. Fungsi untuk infrmasi status secara audio dan visual, pengawasan
subcriber dan pengebelan pelanggan ytang dipanggil
Bab. 13 Integrated Service Digital Network (Isdn)
Dan Intelligent Network (In)
1.1 Integrated Service Digital Network (ISDN)
Adalah suatu jaringan yang secara umum berevolusi dari suatu
jaringan terpadu digital telpon (IDN = Integrated Digital Network),
yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk
menunjang suatu ruang lingkup prlayanan yang luas.
Ada beberapa definisi yang dapat di ambil dari definisi
ISDN, di antaranya:
1. ISDN menyediakan pelayanan untuk suara dan non suara
2. ISDN aalah evolusi dari telpon local loop dengan
pertimbangan jaringan telpon merupakan jaringan terbesar di
dunia telekomunikasi.
3. ISDN perlu di tunjang oleh jaringan digital penuh
4. Dalam ISDN, semua informasi dapat disambungkan dan
disalurkan melalui perangkat dan jaringan yang sama
Integrated Digital Network (IDN)

Integrated Service Digital Network


Perkembangan model
jaringan Jaringan Telepon Publik

Jaringan Paket Switching


User User
Jaringan Talex

Jaringan CATV

Jaringan Paket Switching

Jaringan Telex

User Jaringan CATV


User

Akses ISDN

User ISDN User


• 13.2 Komponen-Komponen ISDN
Sistem ISDM Mempunyai Lima Komponen dalam menjalankan proses
Layanan, yaitu terminal equipment, terminal adapter, network termination, line
termination, dan lokal exchange.

• 13.3 Pelayanan ISDN


Pada sistem komunikasi ISDN ada beberapa layanan yang menjadi
Service utama sistem bagi pengguna.

• 13.4 Kanal-Kanal Pada ISDN


Dalam satu hubungan sistem komuikasi tentunya memerlukan suatu
Kanal, dalam hal ini sinyal informasi ditrasmisikan dan saling ditukarkan antar
Terminal.

• 13.5 Pelayanan Broadcast ISDN (B-ISDN)


Cikal bakal menculnya layanan jenis ISDN pita lebar dimulai dari
Pembuatan trial broadband pada jaringan lokal yang disebut Bigfon .
Pelayanan Broadcast ISDN (B-ISDN)
Dua cara untuk memberikan kapasitas pengiriman yang besar dari B-ISDN
adalah SDH dan ATM
1. SDH Adalah alat untuk beban 150 Mbps dengan pelayanan yang berbeda-
beda dari laju data yang bervariasi dan dapat memultivlex dan men-
demultiplex bagian-bagian individu.
2. ATM Adalah pengembangan penyambungan paket yang memakai ukuran
paket yang sama (yang kecil) disebut cell.
13.6 Konsep Jaringan Pintar/(Intelligent Network) IN
Konsep IN berdasarkan pada permutusan pengendalian (control) dan data
untuk penyelengaraan layanan.. Prinsip ini berda dengan metode konversional
Yang menetapkan logis (inteligensi) dan data untuk penyelengaraan layanan
Di tiap sentral.

13.7 Layanan Suplementer dan Non-Suplementer Pada PSTN/IDN Indonesia


1. Pbx Line Hunting Service
2. Direct Dialling In
3. Call Diversion
4. Freephone Service
5. Three Party Service
6. Putaran Dipersingkat
7. Do Not Disturb
Bab 14
Penomoran Untuk Jaringan Umum Telepon Di
Indonesia
• 14.1 Rencana Penmoran Jaringan Umum Di Indonesia
Devenisi Dan Terminologi
 istilah istilah yang di gunakan dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
 prefiks
 suatu indikator yang terdiri dari satu digit atau lebih, yang memungkinkan
berbagai jenis format nomor untuk jaringan transit atau pelayanan.
 Prefiks internasional
 Kombinasi digit yang harus di putar oleh pelanggan yang membuat
sambungan ke pelanggan di negara lain, melalui perangkat internasional
outgoing otomatis.
 Prefiks nasional
 Digit yang harus di putar oleh pelanggan yang memanggil pelangga di
negara yang sama tetapi berada di luar area penomoran pelanggan
pemanggil.
 Kode negara
 Suatu kombinasi satudua, atau tiga digit yang menunjukan daerah yang di
tuju.
 Kode area
 Suatu kombinasi digit, tidak termasuk prefiks nasional yang
menunjukan area penomoran yan sama.
 Nomor pelanggan
 Nomor yang harus di putar atau di panggil untuk mencapai pelanggan
didalam jaringan lokal atau area penomoran yang sama.
 Nomor(signifikan)nasional
 Nomor yang harus di putar,setelah prifeks nasional, untuk mencapai
pelanggan di negara yang sama tetapi di luar areapenomoran pelanggan
pemanggil.
 Nomor internasional
 Nomor yang harus di putar, setelahprefiks internasional, untuk
menghubungi pelanggan di negara lain.
Alasan pengguanaan prefiks trunk 0 adalah:
 Memberikan drajat standarisasi prefiks nasional(trunk) yang tinggi
untuk berbagai negara
 Meminimalkan jumlah digit yang di-dial.
• 14.2 Tinjauan Sistem Penomoran Di Indonesia
Format inter nasional untuk pelanggan
Sistem penomoran saat ini paa umumnya telah sesuai dengan acuan fundamental
technical plan 2000 (FTP2000), dimana sitem penomoran dalam ftp di buat
dengan mengacu rekomendasi ITU-TE.164.
Sebagai acuan utama adalah format nomor iternasional untuk pelanggan seperti
terlihat pada gambar berikut ini:
internasional untuk pelanggan(mask. 15 digit)
Kode negara
CC
Kode tujuan nasional
NDC
Nomor pelanggan
SN
1-3 digit nomor signifikan nasional
Sebagai contoh dapat di ambil nomor pelanggan dalam format tersebut di atas,
misalkan: +62 22 2534133
Dimana: 62 =kode negara indonesia
22 =kode tujuan nasional/kode wilayah bandung
2534133 =nomor pelanggan.
 Prosedur pemanggilan
Untuk jaringan tetap (PSTN/ISDN)
Panggilan lokal
Panggilan SLJJ
Untuk jaringan bergerak seluler (STBS)
Ke terminal STBS
Prefiks nasional +kode akses jaringan + nomor pelanggan
Dari terminal STBS
-ke PSTN/ISDN
Prefiks nasional + kode wilayah + nomor pelanggan
Panggilan ke layanan IN
Baik dari terminal PSTN/ISDN maupun dari STBS:
Prefiks nasional + kode akses pelayanan + nomor pelanggan
Panggilan dalam pelayanan volp
Adalah panggilan sljj/nasionaln atau internasional yang dilewatkan
melalui jaringan internet atau jaringan lain yang menggunakan
protokol IP.
BAB 15
KOMUNIKASI DATA
• 15.1 Pengertian Komunikasi Data
Yang di maksud komunikasi data, adalah komunikasi dalam hal ini
source adalah data. Dan data adalah segala sesuatu yang berbentuk digital.
Transmisi suara dapat saja dijadikan transmisi data jika informasi suara
tersebut di ubah menjadi bentuk digital.

• 15.2 Unsur unsur Komunikasi Data


Berkembangnya komunikasi data adalah didahului
Oleh perkebangan komputer. Contoh gambar jaringan Komputer :

Komp A Komp B
Lapis 1-7 Lapis 1-7

Komp C
Network
Lapis 1-7
15.3 KEBUTUHA PEMAKAI PADA KOMUNIKASI DATA
Jaringan data di bangun untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Maka
spesifikasi teknis sebuah jaringan dapat di tentukan dengan aplikasi bisnis yang
diperlukan.sebab itu kita harus bmemahami beberapa faktor berikut ini:
Jumlah lokasi lokasi pemrosesan data
Jumlah dan lokasi terminal(remote)
Type transaksi
Kepadatan lalu lintas tiap tipe transaksi
Prioritas/urgensi informasi yang di salurkan
Pola lalu lintas
 Bit error rate yang di butuhkan
Keandalan sistem yang di gunakan
Revenue yang mungkin di dapat
• 15.4 Jaringan Komunikasi Data
Jaringan komunikasi data timbul ketika satu komputer ingin
berhubungan dengan komputer lain.hubungan tersebut mulanya di butuhkan
untuk hubungan point to point lewat sistem telepon.

• 15.5 Pelayanan Data


Beberapa komponen pelayanan data antara lain sebagai berikut:
 Jaringan data lokal
 Internet
 Reservasi tiket pesawat(yang berhubungan dengan tourisme)
 Kebutuhan
bank(tabungan,penarikan,deposito,ATM,pertaxian,transpotasi,penyewaan
mobil)
 Iuran sewa(leased chanel)
 Percetakan jarak jauh, rental film jarak jauh
 GPRS(general packet radio service)
BAB 16
VOICE OVER INTERNET PROTOCOL
(VOLP)
• 16.1 TCP/IP
Internet berbasic protocol TCP/IP,sedangakan TCP/IP merupakan
sekumpulan protokol yang di rancang untuk melakukan fungsi komunikasi dt
pada jaringan internet.TCP/IP di modelkan pada empat lapis seperti pada
gambar di bawah ini:

 APLICATION LAYER

 TRANSPOR LAYER

 NETWORK LAYER

 DATA LINK LAYER

 PHYSICAL LAYER
• 16.2 Interoperabilitas Volp

 H.323
Tujuan desain dan pengembangan h.323 adalah untuk
memungkinkan interoperabilitas dengan type terminal multi media
lainnya.terminal dengan stadar h.323 dapat berkomunikasi dengan
terminal h.320 pada N-ISDN,terminal h.321 pada ATM,dan terminal
h.324 pada public switched telephone network(PSTN).terminal h.323
memungkinkan komunikasi real time dua arah berupa suara, vidio dan
data.
• 16.3 Konversi Dan Kompresi Pada Volp

Proses kompresi dan kompresi sinyal analog dari PSTN dan


ditrasmisikan ke jaringan IP (VolP).
BAB 17
JARINGAN KOMUNIKASI PELANGGAN DIGITAL DAN
IP TV
• 17.1 DSL (digital subscriber line)
Dengan kemajuan teknologi yang berbasis broadband9pita lebar)
khususnya yang berbasis jaringan DSL(digital subscriber line), maka
memungkinkan transmisi data kecepatan tinggi dengan menggunakan kabel
eksisting sebagai jaringan fisiknya. Servis yang menghadirkan voice,internet
data akses dan streaming vidio maupun voice secara simultan dinamakan
service”triple play“.
• 17.2 Keluarga Xdsl
DSL adalah teknologi akses yang menggunakan saluran kabel tembaga
eksisting untuk layanan broadband.teknologi teknologi perkembangan xDSL
antara lain adalah:
 IDSL(ISDN digital subscriber line)
 SDSL(symmetric digital subscriber line)
 ADSL(asymetric digital subscriber line)
 VDSL(very high-bit-rete digital subscriber line)
 HDSL(high bit-rate digital subscriber line)
• 17.3 ADSL 2+ (Asymetric Digital Subcriber Line 2+)
ADSL Atau yang lebih dikenal dengan standar ITU (International Tele
Comunication Union) G.992.5 yang secara komersial memiliki kecepatan
Maksimum teroritis sebesar 24 Mbit/s.

• 17.4 DSLAM(digital subscriber line access multiplexer)


Adalah konfigurasi perangkat xDSL yang secara visik modem sentralnya
berupa card module yang berisi banyak modem sentral.
 Fungsi dari DSLAM adalah:
 1. sebagai filter voice dan data
 2. sebagai modulator/demodulator DSL
 3. sebagai multiplexer(sebagai ATM)
 Jenis DSLAM berdasarkan kapasitas:
 Stand alone(back to back)
 Mini DSLAM: compact dan modulator
 Sdandard density
 High density
 Ultra density
 Extreme density
• 17.5 Borad Band Remote Access Server (BBRAS)
Merupakan remote yang menghubungkan antara ISP yang terhubung
Dunia internet dengan DSLAM yang merupakan interface ADSL.

• 17.6 Splitter
Spliter di gunakan untuk emisahkan frekuensi dalam range 0-4 khz, yang di
gunakan untuk komunikasi line telefon (POST) dan komunikasi pita lebar(broadband).
• Berikut ini adalah pembagian frekuensi yang dapat di transmittkan oleh kabel
tembaga(fixed line):
• (0-4) khz untuk suara
• (20-140)khz untuk upstream/uplink
• (140-2200)khz untuk downsteam/downlink

• 17.7 Modem/router/recidential gateway


Recidential gateway merupakan suatu peralatan yang berada di sisi client
yang terdiri dari filter dalam transmisi dan receiver data.recidential gateway
Terdiri dari port translasi(NAT) dimana suatu network kecil dapat men-share
satu IP addres dan koneksi internet untuk semua komputer.

• 17.8 IPTV
 Overview IPTV
 Arsitektur IPTV
 Protokol Pada IPTV
 Overview Service Triple Play
BAB 18
RENCANA LAYANAN JASA TELEKOMUNIKASI DI
INDONESIA
• 18.1 Rencana Layanan
Rencana layanan adalah untuk membahas proses layanan
telekomunikasi di devenisikan, dilaksanakan dan di kelola, dalam konteks
lingkup PSTN, ISDN, dan IN, tanpa melupakan bahwa layanan TELEX dan
telegram.
• 18.2 Devinisi Layanan
~ Layanana telekomunikasi ~ Layanan pembawa(bearer service)
~ Teleservice ~ Layanan suplementer
~ Layanan telekomunikasi dasar ~ Layanan non-suplementer
~ Pemenuhan(provisioning) layanan ~ Layanan kelompok usaha kecil
~ Layanan kelompok usaha besar ~ Layanan pemerintah
~ Layanan penyelenggara jaringan ~ Layanan rumah tangga
~ Layanan kelompok komutator(people on the move)
~ SLL
• 18.3 Konsep Layanan
Meskipun layanan telekomunikasi didefinisikan oleh Rekomendasi ITU-T
1.210 dalam konteks ISDN (Integrated Service Digital Network), Konsepnya
Berlaku pula untuk PSTN (Public Swicthed Telepone Network).

• 18.4 Sasaran Layanan


Bersama dengan bagian lain FTP 2000, Rencana layanan memberikan
Karangam untuk mengebangkan metode dan menujukan kondisi dan batsan
Yang bertalian dengan peyedian layanan pada jaringan telekomunikasi publik yang
Dikelola oleh oprator telekomunikasi.

18.5 Ruang Lingkup Layanan


Ruang lingkup rencana layanan meliputi aspek:
 Jenis layanan berdasarkan pada segmen pasarnya
 Jaminan layanan atas layanan yang akan di tawarkan
 Pola penyelenggaraan layanan untuk masing masing layanan pada segmen
pelanggan/ pasar
• 18.6 Jenis-Jenis Layanan
Dereggulasi pada bidang telekomunikasi , mengharuskan operator
Telekomunikasi untuk lebih fokus kepada pelanggan dalam meyelengarakan
Layanan, hal tersebut harus dimulai dengan segmentasi pelanggan.

• 18. 7 Kualitas Mutu Layanan( Quality Of Srvice)


Kualitas layanan menyiratkan suatu ukuran secara menyeluruh terhadap
derajat kepuasan dari persepsi costumer.pervormasi yang harus di perhatikan
pada kualitas layanan adalah:
 Service suport performance
 Service operability performance
 Serveability(service accesibility pervormance,service rentainability
pervormance, dan service integrity performance)
 Service security pervormance

• 18.8 Performansi(unjuk Kerja) Jaringan Telekomunikasi


Parameter dasar yang harus di perhatikan pada performansi jaringan
adalahavailability atau ketersediaan. Performansi yang harus di perhatikan pada
jaringan adalah:
 Traficability performance
 Charging performance
• 18.9 Layanan Isdn Di Indonesia
1. Layanan pembawa
2. Teleservice
3. Layanan suplementer

• 18.10 Layanan Intelligent Network (in)


Istilah IN digunakanuntuk menjelaskan konseparsiktekturalyang di
tunjukan untuk di terapkan pada setiap jenis jaringan telekomunikasi.IN
bertujuan untuk memudahkan introduksi layanan layanan baru, dengan cara
menyediakan suatu ‘platform’ perangkat lunak yang lebih terpusat dan di
pasang pada jaringan yang telah ada.

• 18.11 Layanan Broadband Isdn(b-isdn)


Layanan broadband ISDN adalah layanan telekomunikasi pita
lebar.dalam rekomendasi ITU-T l.113 dijelaskan bahwa layanan B-ISDN
meruapakan suatu layanan telekomunikasi yang membutuhkan kanal transmisi
dengan kemampuan di atas kecepatan akses primer.

Anda mungkin juga menyukai