19
jaringan telekomunikasi tersebut, switching diletakkan antara nodes
dan terminal agar dapat mengalokasikan sebuah kanal. [7]
20
dari server internet. downstream dan upstream memiliki satuan kecepatan
pengiriman data yaitu bit per second (bps).
21
Gambar 2-1 Konfigurasi Dasar JARLOKAT
22
Bias dari cladding lebih kecil daripada inti, hal itu dimaksudkan agar
cahaya tetap berada pada core. Coating merupakan pelindung luar dari
serat optik yang melindungi core dari kotoran dan kerusakan lain.[2]
23
Snellius. Serat optik juga memiliki jenis transmisi atau mode
pemancaran cahaya di dalam inti yaitu jenis tunggal yaitu single mode
dan ganda yaitu multi mode.
Serat optik saat ini sudah banyak diimplementasikan pada
jaringan khususnya jaringan komputer baik lokal maupun untuk
jaringan internet. Pengiriman data dari serat optik yang sangat cepat
maka serat optik digunakan sebagai media transmisi dari jaringan
broadband dengan bandwidth yang besar. Teknologi akses serat optik
yang menggunakan serat optik sebagai media transmisinya adalah
Gigabit Passive Optical Network (GPON). GPON ini dikategorikan
sebagai jaringan broadband yang berkecepatan tinggi [3].
24
dikalibrasi menggunakan standar kalibrasi dapat dilacak seperti standar
NIST (National Institute of Standart and Technology).
25
Gambar 2-5 Optical Light Source
26
a. OTDR memancarkan pulsa-pulsa cahaya dari sebuah sumber dioda laser ke
dalam sebuah fiber optik
b. Sebagian sinyal-sinyal dibalikan ke OTDR, sinyal diarahkan melalui sebuah
coupler ke detektor optik dimana sinyal tersebut diubah menjadi sinyal
listrik dan ditampilkan pada layar CRT.
c. OTDR mengukur sinyal balik terhadap waktu.
1) Waktu tempuh dikalikan dengan kecepatan cahaya dalam fiber
c t
digunakan untuk menghitung jarak =
n 2
Dimana:
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (299,792,458 m/s)
n = indeks bias
t = waktu
2) Tampilan OTDR menggambarkan daya relatif dari sinyal balik terhadap
jarak.
Pemakaian alat ukur OTDR dipergunakan saat sedang instalasi atau dalam
melakukan pemeliharaan kabel fiber optik. Saat instalasi OTDR dipakai untuk
memastikan loss sambungan, konektor, dan loss karena tekukan atau tekanan
terhadap kabel. Dalam pemeliharaan dipergunakan untuk pengecekan periodik
untuk memastikan tidak ada degredasi fiber dan untuk melokalisir gangguan.
27
g. Sebelum bekerja dengan OTDR harus diperhatikan spesifikasi teknik yang
dimiliki perangkat serta melalukan pembersihan terhada konektor.
2.3.4 Patchcord
Perangkat kabel ini memiliki struktur yang simplex satu (1)
core dan ada pula yang duplex dua (2) core, Single mode dan Multi
mode. Patchcord mempunyai banyak sekali jenis konektor, karena
masing-masing perangkat / alat yang digunakan mempunyai tipe yang
berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan patchcord sendiri adalah
kabel fiber optik dengan panjang tertentu yang sudah terpasang
konektor di ujungnya. Patchcord untuk menghubungkan antar
perangkat atau komunikasi dan patchcord sendiri merupakan kabel
fiber indoor yang dipakai hanya untuk di dalam ruangan saja.
28
Gambar 2-7 Patchcord
29
Gambar 2-8 Konfigurasi MSAN dan FTTH [8]
30
menggunakan standar ITU-T G.984 dan merupakan bentuk khusus dari Fiber
To The Home (FTTH). Model paketisasi data menggunakan GPON
Encapsulation Method (GEM) dengan metode akses yang digunakan adalah
Time Division Multiple Access (TDMA) [9].
31
dan untuk sinyal RF analog yaitu untuk panjang gelombang pengiriman video
1550 nm.
Berdasarkan Gambar 2.9 di atas, pada arah downstream, sinyal TDMA dari
OLT memuat semua informasi pelanggan dalam slot yang ditentukan dan
disebarkan ke semua ONU yang terhubung oleh OLT. Setiap ONU hanya
mengakses pada port yang telah ditentukan untuk transmisi karena semua
informasi downstream disebarkan ke semua ONU seperti pengaman sinyal
dengan encryption. Pada arah sinyal upstream dari setiap ONU ditransmisikan secara
sinkron dengan metode Time Division Multiple Access (TDMA) untuk
menghindari collision, karena jarak antara OLT dan semua ONU berbeda-beda [10].
32
2.4.2 Prinsip Dasar GPON
Pada jaringan FTTH, sinyal yang dikirimkan berupa sinyal
optik melalui perangkat yang disebut dengan OLT kepada berbagai
ONT yang terdapat pada pelanggan melalui splitter yang berfungsi
untuk membagi-bagi serat optik tunggal kepada beberapa ONT.
Splitter ini merupakan salah satu elemen pasif yang berbasis
sistem Passive Optical Network (PON) yang merupakan sistem
jaringan point-to-multipoint dari serat optik ke arsitektur premise
network dimana unPowered optical splitter (splitter fiber) merupakan
serat optik tunggal [9].
Dasar arsitektur GPON menggunakan menggunakan sistem
Time Division Multiplexing (TDM) sehingga mendukung layanan
T1, E1, dan DS3. Sistem kerja dari pada GPON terpusat pada ONT.
Sistem pengiriman data GPON memiliki 3 mode Power yaitu mode 1
pada daya output normal, mode 2 dan 3 akan mengirimkan 3 – 6 dB
lebih rendah dari pada mode 1 dan nantinya OLT akan memberikan
isyarat pada ONT agar menurunkan dayanya apabila OLT mendeteksi
sinyal dari ONT terlalu kuat atau sebaliknya. OLT akan memberi
perintah ONT untuk menaikkan daya jika terdeteksi sinyal terlalu
lemah [9].
33
berdasarkan dengan teknologi Internet Protocol (IP), Asynchrounous Transfer
Mode (ATM), atau Time Division Multiplexing (TDM) melalui jaringan akses
tembaga maupun serat optik. Maka dari itu MSAN diimplementasikan untuk
menyediakan solusi untuk layanan triple play dengan kecepatan tinggi [4].
b. Transmisi
Transmisi data yang digunakan untuk perangkat MSAN
meliputi Synchronous Digital Hierarchy (SDH), dan Ethernet.
c. Topologi
MSAN dapat mendukung beberapa teknologi yang menggunakan
topologi yaitu star, ring, dan bus.
34
2.6 Parameter Kualitas Jaringan MSAN
Sebuah layanan memiliki spesifikasi standar untuk menentukan apakah
layanan yang diberikan baik atau buruk. Kualitas jaringan akses internet
pada layanan IndiHome menampilkan nilai redaman, dan kekuatan sinyal
pada proses transmisi. MSAN yang merupakan teknologi yang masih
memiliki komponen tembaga didalam topologinya memiliki parameter dalam
kualitas jaringan yaitu Signal to noise Ratio (SNR), dan attenuation (redaman).
35
Table 2-1 Standar SNR menurut software IBooster [12]
Standar Keterangan
25 dB Bagus Sekali
13 dB Buruk
Pada Tabel 2.1 di atas merupakan nilai daripada standar SNR yang
telah di tetapkan PT. Telkom Indonesia. Nilai SNR yang berada dibawah
13 dB akan mengalami penurunan kualitas, namun jika nilai diantara 13
dB dan 25 dB, kriteria kualitas jaringannya adalah bagus.
2.6.2 Redaman
Redaman atau attenuation merupakan salah satu kinerja
jaringan yang berfungsi sebagai penunjuk seberapa jauh kualitas sinyal
dari modem pelanggan sampai kepada perangkat jaringan akses
internet. Redaman berkaitan dengan melemahnya sinyal yang
diakibatkan oleh jarak yang ditempuh dan akan terjadi jika jarak media
transmisi terlalu jauh. Redaman ini dapat dihasilkan dari perbandingan
antara daya masukan dengan daya keluaran. Berdasarkan lampiran KR
Nomor: KR. 02/000/COO=COO4100030/2009 Tanggal: 16 Maret
2009, PT. Telkom Indonesia menetapkan standar parameter redaman
untuk transmisi asimetris adalah ≤ 65 dB [3].
Untuk menghitung nilai redaman dapat dilakukan melalui
persamaan berikut ini [11].
36
Attenuation = 10 log10 (P1/P2) dB (2)
Keterangan:
P1: daya sinyal kirim (watt)
P2: daya sinyal terima (watt)
Redaman merupakan kebalikan dari pada SNR. Jika nilai
redaman semakin besar, maka sinyal yang akan dihasilkan akan
semakin kecil. Semakin rendah nilai redaman semakin besar pula
sinyal dan kemungkinan mendapatkan kualitas pada jaringan
transmisi. Satuan pengukuran redaman adalah decibel (dB) yang
merupakan satuan perbedaan antara kekuatan daya pancar sinyal.
2.7.1 Rx Power
Berdasarkan standar dari ITU-T G.984 maka dilakukan
perhitungan untuk kualitas dari teknologi GPON yang
parameternya disebut dengan Link Power Budget. Pengukuran Link
Power Budget bertujuan untuk mengetahui batasan redaman total yang
diijinkan antara daya keluaran pemancar dan sensitivitas penerima.
Link budget adalah estimasi kebutuhan daya yang diperhitungkan untuk
37
memastikan level daya penerima (rx Power) lebih besar atau sama
dengan level threshold (daya minimum). Rx Power merupakan nilai
daya terima yang akan dihasilkan dari pengukuran secara total. Rx
Power satuan pengukurannya adalah decibel milliwatt (dBm)
merupakan satuan kekuatan sinyal/daya pancar.
Menurut peraturan dari PT. Telkom Indonesia jarak yang
telah ditentukan tidak lebih dari 20 km sedangkan untuk total redaman
tidak boleh lebih dari 28 dB dan sinyal yang diterima tidak boleh
kurang dari -28 dBm [5].
Pengukuran untuk mengetahui nilai Rx Power, PT. Telkom
Indonesia melalui anak perusahaannya yaitu PT. Telkom Akses
menyediakan sebuah aplikasi yaitu IBooster yang dapat mengukur Rx
Power secara total. Standar yang ditetapkan pada aplikasi tersebut
untuk nilai Rx Power adalah tidak boleh kurang dari -25 dBm.
Nilai Rx Power sesuai standar atau Rx Power > -25 dBm, maka aplikasi
akan tampak seperti pada Gambar 2.10 yang menandakan bahwa
jaringan stabil.
38
Nilai download dari Rx Power yang dihasilkan pada
pengukuran menggunakan IBooster dapat dilihat pada anak panah
yang mengarah pada ONT/ONU pada Gambar 2.10 di atas bernilai -
17,567 dBm, hal itu berarti nilai Rx Power pada salah satu pelanggan
dalam kondisi yang baik. Nilai upstream yang dihasilkan dari
pengukuran dapat dilihat pada anak panah yang mengarah kepada
OLT yang menuju jaringan Metro Ethernet.
39
OLT merupakan penyedia interface antara sistem Passive Optical
Network (PON) dengan penyedia layanan (service provider) data, video, dan
telepon. Gambar 2.9 merupakan perangkat OLT di lapangan. Untuk
spesifikasi OLT dapat dilihat pada tabel 2.2
Property Remarks
Interface type SC/PC
upstream: 1,244Gbps
Interface Rate
downstream: 2,488 Gbps
upstream: 1310 nm
Central Wavelenght
downstream: 1490 nm
Transmission Optical Power 1,5 dBm to 5dBm
40
Maximum Receiver Sensitifity -28 dBm
Overload Optical Power -8 dBm
Standarts ITU-T G.984.2
41
2.9.3 Multi Service Access Node (MSAN)
Perangkat aktif yang digunakan untuk mengoptimalkan media
akses tembaga. MSAN memberikan layanan voice, data dan video.
Layanan yang diberikan tergantung pada service yang disediakan oleh
operator telekomunikasi yang bersangkutan. MSAN didesign sebagai
perangkat indoor maupun outdoor.
42
Tujuan menghitung Link Budget untuk memastikan daya yang
cukup agar sampai ke penerima untuk mempertahankan kualitas yang
optimal selama pemakaian sistem. Untuk menghitung redaman
berdasarkan daya yang telah diketahui dalam pengukuran redaman
menggunakan Optical Power Meter, maka digunakan persamaan (2.1)
sebagai berikut. [10]
a = PTx − PRx (2.1)
Dimana :
a = attenuation (dB)
PTx = Daya yang dipancarkan (dBm)
PRx = Daya yang diterima (dBm)
43
as = Ns ls (2.4)
Dimana :
as = Redaman total yang ditimbulkan oleh splice (dB)
Ns = Total splice/sambungan
Ls = Redaman splice/sambungan (dB)
44
Table 2-3 Nilai Redaman
No Perangkat Redaman
1 Kabel Fiber Optik 0,35 dB/Km
2 Splitter 1:4 7,25 dB
3 Splitter 1:8 10,38 dB
4 Konektor 0,25 dB
5 Splicing 0,10 dB
45