Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER 1


“Pengkabelan, IP Address dan Setting DHCP”

OLEH

Nama : Muhammad Azriel Saktiawan


NIM : E1E121074

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Landasan Teori


1.1.1 Pengertian Media Transmisi
Media transmisi adalah jalur untuk mengirimkan data atau informasi dari
satu lokasi tertentu ke lokasi lainnya. Media transmisi digunakan pada beberapa
peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima
supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti
telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat
menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan
untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan
elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman
datanya.
Karateristik media transmisi bergantung pada jenis alat elektronika, data
yang digunakan oleh alat elektronika, tingkat keefektifan dalam pengiriman data,
dan ukuran data yang dikirimkan. Faktor yang berhubungan dengan media
transmisi dan sinyal sebagai penentu kecepatan dan jarak yaitu bandwidth,
kemampuan menghadapi gangguan elektris maupun magnetis dari luar,
kemampuan dalam melayani multIPle acces yaitu apakah mudah mengambil data
dari padanya dan keamanan data.
Media transmisi data merupakan media yang digunakan untuk
mengirimkan data, sehingga dapat menghubungkan pengirim dengan penerima
tersebut. Media Transmisi data dibagi menjadi dua yaitu media transmisi berkabel
(guided transmission media) dan media transmisi nirkabel (unguided transmission
media).
1.1.2 Jenis – jenis Media Transmisi
Media transmisi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Media Transmisi Berkabel (guided transmission media)
Media transmisi berkabel merupakan suatu media transmisi data
menggunakan kabel yang memerlukan ruang dalam pemasangannya. Contoh dari

1
2

media transmisi adalah kabel. Media transmisi berkabel dapat dibedakan menjadi
beberapa bentuk yaitu.

a. Kabel Twisted Pair


Kabel Twisted Pair merupakan jenis kabel yang paling sederhana dan
paling murah dibanding yang lain. Kabel jenis ini paling banyak digunakan dalam
membangun jaringan computer. Kabel ini terdiri dari dua kawat tembaga
berselubung yang diatur membentuk pola spiral. Jenis kabel twised pair yaitu
Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair.
b. Kabel koaksoal
Kabel koaksoal merupakan sebuah kabel yang tersusun oleh dua buah
konduktor dan isolator. Konduktor pertama terbuat dari tembaga dan berada
dibagian inti serta dilapisi oleh struktur isolator. Sedangkan konduktor kedua
melingkat di luar isolator tersebut tepat dibawaj lapisan selubung luarnya.
c. Serat optic
Serat optic merupakan sebuah kabel serat lentur dan transparan yang
terbuat dari gelas silica dan dilapisi pelindung luar. Sinyal listrik konversi menjadi
gelombang cahaya untuk mentransmisikan informasi. Kabel serat optic memiliki
kemampuan mentransmisikan sinyak dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan
kabel koaksial maupun pasangan kabel Twisted Pair.
2. Media Tranmisi Nirkabel (unguided transmission media)
Media Transmisi nirkabel merupakan suatu media Transmisi data tanpa
menggunakan kabel namun menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai
media Transmisi datanya. Media Transmisi nirkabel dapat dibedakan menjadi
beberapa bentuk yaitu.
a. Gelombang radio
Gelombang radio merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki
rentang frekuensi sekitar 0,1 MHz hingga 1000 GHz dan rentang panjang
gelombang sekitar 0,3 m hingga 600 m. Gelombang radio banyak digunakan
dalam berbagai perangkat komunikasi seperti walkie talkie, perangkat berbasis
Wifi dan Bluetooth. Selain itu, gelombang radio digunakan dalam sistem kendali
jarak jauh yang ada dalam mobil atau pesawat mainan.
3

b. Gelombang mikro
Gelombang mikro merupakan gelombang elektromagnetik yang memiliki
rentang frekuensi sekitar 0,3 GHz sampai 300 GHz dan rentang panjang
gelombang sekitar 1 nm hingga 1 m. gelombang mikro banyak digunakan dalam
sistem radar. Sistem gelombang mikro tidak boleh terhalang objek apapun karena
dapat mempengaruhi proses pengiriman dan penerimaan informasi, maka
diperlukan menara-menara tinggi dalam proses transmisi informasi.
c. Gelombang inframerah
Gelombang inframerah merupakan gelombang elektromagnetik yang
memiliki rentang frekuensi sekitar 300 GHz sampai 30.000 GHz dan rentang
panjang gelombang sekitar 8 x 10-7 m sampai 10-3 Teknologi ini digunakan untuk
mentransmisikan informasi pada jarak yang dekat secara langsung. Dalam
kehidupan sehari-hari teknologi inframerah digunakan pada sistem remote control
TV.
1.1.3 Pengkabelan
Kabel Jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer
dengan komputer, dari server ke switch dan yang lainya kabel jaringan juga bisa
sebagai perantara pengguna dengan pengguna lainya dalam satu wilayah local.
Selain menggunakan kabel, terdapat juga media transmisi yang tidak
menggunakan kabel yaitu dengan sebutan wireless.
Selain itu kabel jaringan juga bisa disebut dengan kabel UTP (Unshielded
Twisted Pair) yang sering digunakan untuk LAN dan kabel telpon. Kabel UTP
sendiri terdiri dari empat warna konduktor tembaga yang setiap pasangannya
berpilih. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular yaitu 8 pin
yang biasa kita sebut sebagai RJ-45, dan semua protokol LAN dapat beroprasi
melalui kabel UTP. Dan kebanyakan perangkat LAN dilengkapi oleh konektor RJ-
45.
LAN adalah singkatan dari Local Area Network. LAN terdiri dari beberapa
komputer yang terhubung dalam suatu jaringan. Pada jaringan ini, setiap
komputer dapat mengakses data dari komputer lain. Selain itu, komputer dapat
mengakses data dari komputer lain. Selain itu, komputer yang terhubung dalam
LAN juga dapat menjalankan hardware seperti printer dari komputer lain, chating
4

dengan pemilik komputer lain, atau main game bersama. Jumlah komputer yang
terhubung pada LAN relatif kecil, misal komputer di rumah, warnet, tempat kos,
dan beberapa tempat lain yang komputernya termasuk di dalam LAN, yang berada
dalam satu bangunan. Setiap komputer yang terhubung pada LAN mempunyai IP
address yang berbeda.
1.1.4 Jenis – jenis Pengkabelan
1. Kabel coaxial
Kabel coaxial artinya jenis kabel yang terdiri atas dua penghantar di mana
yang satu penghantarnya berada di tengah kabel dan dikeliling oleh penghantar
satunya lagi dengan pola melingkar. Prinsip kerja Coaxial dengan cara
menghantarkan arus atau frekuensi listrik dari sumbernya menuju ke tujuan.
Kabel coaxial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat
isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor
tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup
bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan
bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang
selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk
menghindari dari goresan kabel.
Saat ini kabel jenis Coaxial sudah mulai ditinggalkan karena port buat
konektor BNC yg dipakai sudah sporadis ditemukan di perangkat komputer atau
perangkat jaringan seperti switch serta router. Instalasi jaringan denga kabel
coaxial sulit dan butuh keahlian ekstra terutama dalam membentuk atau
memasang konektor.
2. Kabel Twisted Pair
Kabel twisted adalah kabel yang digunakan untuk melakukan transmisi
paket data ke sebuah jaringan dimana bentuk fisik kabel ini memiliki pasangan
kabel yang berbelit-belit satu sama lainnya. Kabel ini juga memiliki pelindung
disisi luarnya guna untuk melindungi kabel tersebut dari gangguan yang
menyebabkan kabel itu rusak, artinya kabel yang terlilit satu sama lain itu
dijadikan satu dengan cara dibungkus dalam sebuah pelindung yang lebih keras.
Masing-masing kabel diberi warna yang berbeda satu dengan yang lainnya guna
memudahkan kita dalam proses memasang kabel kedalam konektor.
5

Kabel Twisted Pair terbagi menjadi dua jenis kabel yaitu:


a. Shielded Twisted Pair (STP)
Shielded Twisted Pair (STP) Kabel jaringan STP terdapat 4 pasang atau
lebih kawat tembaga, yang dibagi menjadi beberapa pasang, lalu dipilih menjadi
satu, dan dibagian luarnya lagi terdapat banyak lapisan pelindung diantaranya
berupa alumunium foil Shielding, Braided Shielding, Insulator, dan Cable Jacket.
Dan masing-masing pelindung memiliki fungsinya masing-masing.
b. Unsielded Twisted Pair (UTP)
Unsielded Twisted Pair (UTP) jenis kabel ini terbuat dari bahan
penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik yang terbungkus dengan
bahan isolasi dan dapat melindungi dari api dan juga kerusakan fisik, kabel UTP
terdiri dari 4 pasang kabel yang saling berbelit dimana masing-masing pasang
mempunyai kode warna berbeda. Kabel UTP berfungsi sebagai salah satu kabel
penghubung atau bertukar data antara jaringan-jaringan komputer baik itu jaringan
komputer berbasis lokal LAN (Local Area Network) di dalam suatu sistem
network atau jaringan komputer.
3. Kabel Serat Optik (Fiber Optik)
Kabel fiber optik merupakan kabel jaringan yang jarang digunakan pada
instalasi jaringan tingkat menengah ke atas. Pada umumnya, kabel jenis ini
digunakan pada instalasi jaringan yang besar dan pada perusahaan multinasional
serta digunakan untuk antar lantai atau antar gedung. Kabel fiber optik merupakan
media networking medium yang digunakan untuk transmisi-transmisi modulasi.
Fiber Optik harganya lebih mahal di bandingkan media lain.
Fiber Optik mempunyai dua mode transmisi, yaitu single mode dan multi
mode. Single mode menggunakan sinar laser sebagai media transmisi data
sehingga mempunyai jangkauan yang lebih jauh. Sedangkan multimode
menggunakan LED sebagai media transmisi.
6

1.1.5 Fungsi – fungsi Pengkabelan


Kabel digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer dengan
komputer lainnya melalui sebuah perangkat jaringan. Tidak hanya itu, kabel ini
juga sering digunakan untuk menghubungkan dari komputer ke perangkat
jaringan yang lain seperti router dan switch.
Kabel UTP dilengkapi dengan 8 buah kabel dengan warna unik di tiap
kabel, lalu disusun berlilitan pada tiap pasang warna hingga menjadi 4 pasang.
Lilitan kabel tersebut berfungsi untuk mengurangi induksi dan kebocoran pada
kabel.
Setiap warna pada kabel memiliki fungsi yang berbeda. Dari 8 warna
kabel UTP, masing-masing memiliki perannya sendiri, adapun fungsinya, yaitu:
1. Jingga: Kabel warna jingga memiliki fungsi sebagai penghantar paket
data.
2. Putih-Jingga: Kabel warna putih-jingga memiliki fungsi sebagai
penghantar paket data.
3. Hijau: Kabel warna hijau memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
4. Putih-Hijau: Kabel warna putih-hijau memiliki fungsi sebagai penghantar
paket data.
5. Biru: Kabel warna biru memiliki fungsi sebagai penghantar paket suara.
6. Putih-Biru: Kabel warna putih-biru memiliki fungsi sebagai penghantar
paket suara
7. Coklat: Kabel warna coklat memiliki fungsi sebagai penghantar tegangan
DC.
8. Putih-Coklat: Kabel warna putih-coklat memiliki fungsi sebagai
penghantar tegangan DC
Ada beberapa fungsi dari Local Area Network atau lebih sering disebut
dengan LAN, seperti:
1. Untuk mempermudah komunikasi antar kantor, bagian serta instansi.
2. Untuk menghubungkan semua kantor cabang, perwaki serta kantor pusat
di dalam sebuah jaringan.
3. Untuk mengamankan data serta informasi yang dimiliki perusahaan.
4. Untuk mempercepat arus informasi dari sebuah server menuju user.
7

5. Untuk memudahkan user ketika ingin mengakses informasi.


Kabel UTP digunakan pada jaringan LAN untuk menghubungkan
komputer ke perangkat jaringan atau komputer ke komputer ataupun antara
perangkat jaringan itu sendiri. Dalam penerapannya, kabel UTP memiliki aturan
dalam penyusunan kabel berdasarkan kegunannya. Selain itu, fungsi kabel UTP
dapat dibagi menjadi lebih spesifik lagi berdasarkan jenis dan kategorinya. Untuk
jenis-jenisnya, misal kabel straight-through, kabel cross-over dan roll-over.
1.1.6 IP Address (Statis)
IP adalah singkatan dari Internet Protocol, atau dalam bahasa Indonesia
berarti Protokol Internet. Jadi, IP address atau internet protocol address adalah
alamat protokol internet (alamat IP) yang mengidentifikasi segala perangkat yang
terhubung ke jaringan, baik jaringan internet pada umumnya maupun local.
IP address adalah deretan angka yang mewakili identitas perangkat ketika
terhubung ke internet atau infrastruktur jaringan lainnya. Sama seperti nomor
pada alamat rumah, fungsi IP address adalah sebagai media komunikasi bagi
suatu perangkat agar permintaan untuknya diarahkan ke tujuan yang tepat melalui
jaringan. IP address berfungsi untuk memastikan data dikirim ke perangkat yang
tepat. Rentang angkanya adalah dari 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255.
Cara kerja IP address adalah sebagai berikut :
1. Pertama, komputer terhubung ke router jaringan yang biasanya disediakan
oleh penyedia layanan internet (ISP). Kemudian, router akan
berkomunikasi dengan server tempat Website disimpan untuk mengakses
file yang perlu dikirim kembali ke komputer Anda.
2. Komputer, router, dan server memiliki IP address tertentu yang bisa
dikenali satu sama lain. Oleh karena itu, dengan alamat inilah masing-
masing perangkat bisa berkomunikasi, mengambil data, dan
mengirimkannya.
1.1.7 Kelas IP Address
IP address dibagi menjadi tiga kelas yaitu sebagai berikut.
1. IP address Kelas A
Alamat IP kelas A banyak digunakan untuk jaringan komputer berskala
besar. IP Kelas A memiliki jumlah jaringan 126 dan setiap jaringan mampu untuk
8

menampung 16,777,214 host. Dalam alamat IP kelas A Nomor urut bit tertinggi
selalu diset dengan nilai Nol ( 0 ) sedangkan untuk tujuh bit berikutnya digunakan
untuk pelengkap oktet pertama yang berfungsi untuk network identifier.
Sementara untuk tiga oktet terakhir digunakan untuk host identifier. Range IP
address kelas A mulai 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx.
2. IP Address Kelas B
Kelas IP address yang satu ini digunakan untuk jaringan komputer dengan
skala menengah sampai bersar, IP Kelas B menyediakan 16,384 jaringan dan
setiap jaringan menampung hingga 65,534 host. Nomor urut pada dua bit pertama
dalam oktet pertama selalu diset dengan nilai 10 dalam bilangan biner. Sementara
untuk 14 bit berikutnya digunakan untuk melengkapi dua oktet pertama sebagai
network identifier. Untuk 16 bit berikutnya ( Dua oktet terakhir ) berfungsi
sebagai host identifier. Range IP address kelas B mulai dari 128.0.xxx.xxx sampai
191.255.xxx.xxx.
3. IP Address Kelas C
Kelas IP address yang satu ini biasanya digunakan untuk jaringan
komputer skala kecil. IP address kelas C menyediakan 2,097,152 jaringan dan
setiap jaringan dapat menampung 254 host. Pada tiga bit pertama pada Oktet
pertama selalu bernilai 110 ( dalam bilangan biner ) kemudian 21 bit berikutnya
( tiga oktet pertama ) membentuk network identifier. Kemudian untuk 8 bit
berikutnya ( Oktet terakhir ) digunakan untuk host identifier. Range IP address
kelas C mulai dari 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx.
1.1.8 TCP/IP
TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas
internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di
dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena
memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga
merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut
diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi.
Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
Protokol TCP/IP ini tersusun atas lima lapisan yaitu mulai dari lapisan
teratas yaitu Application, Transport, Internet, Network Access dan lapisan
9

terbawah adalah Physical. Aplikasi pengendalian komputer ini berada pada


lapisan Application, dibuat khusus untuk sistem operasi Windows 9x dan disusun
dengan bantuan Bahasa pemrograman Delphi 5.0. Untuk komunikasi dengan
lapisan di bawahnya (Transport) dapat menggunakan library yang disediakan oleh
Windows (Windows API/Application Programming Interface), tetapi pada aplikasi
ini digunakan komponen dWinsock 2.75. Komponen dWinsock digunakan untuk
berkomunikasi dengan lapisan Transport karena pada komponen dWinsock telah
disediakan fungsi-fungsi yang mudah untuk digunakan yang merupakan
enkapsulasi dari Windows API.
1.1.9 Layer TCP/IP
Model TCP/IP mendefinisikan bagaimana perangkat harus mengirimkan
data di antara mereka dan memungkinkan komunikasi melalui jaringan dan jarak
yang jauh. Model mewakili bagaimana data dipertukarkan dan diatur melalui
jaringan. Ini dibagi menjadi empat layer, yang menetapkan standar untuk
pertukaran data dan mewakili bagaimana data ditangani dan dikemas saat
dikirimkan antara aplikasi, perangkat, dan server.
Lima layer model TCP/IP adalah sebagai berikut:
1. Physical Layer
lapisan terbawah yang berperan sebagai sarana sistem mengirimkan data
ke device yang terhubung ke jaringan. Fungsi dari physical layer adalah untuk
mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit,
arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan,
dan pengabelan.
2. Network Interface Layer
Network interface layer atau lapisan antarmuka jaringan merupakan bagian
yang melakukan interaksi dengan perangkat secara langsung. Hardware atau
dalam hal ini adalah komputer memiliki peran penting untuk mendukung proses
transmisi data berbentuk sinyal. Sinyal tersebut selanjutnya dikirimkan melalui
media kabel atau nirkabel (wireless).
3. Network Layer
Network layer atau lapisan jaringan merupakan proses dimana setiap
perangkat komputer diberikan identitas berupa IP address. Pemberian IP address
10

berperan sebagai alamat yang berguna untuk mengkoneksikan sejumlah perangkat


dalam jaringan. Selain itu, IP address juga dapat mencegah terjadinya kesalahan
alamat ketika dilakukan pengiriman paket.
4. Transport Layer
Transport Layer adalah cara untuk melakukan pengiriman data host to
host. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima
adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Fungsi dari
transport layer adalah membuat komunikasi antar dua host. Layer ini
menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan
cara membuat logical connection di antara keduanya.
5. Application Layer
Aplication Layer Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP
yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan.
Application layer bersedia menyediakan akses aplikasi terhadap jaringan TCP/IP.
Layer ini menangani high-level protocol, masalah representasi data, dan dialog
control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan.
1.1.10 Domain Name System (DNS)
Domain Name System atau DNS adalah sistem yang menerjemahkan nama
domain menjadi IP address agar bisa dipahami oleh komputer saat pengguna
mengakses sebuah Website menggunakan nama domain. DNS adalah ‘penerjemah’
yang memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan komputer ketika akan
mengunjungi sebuah Website. Sebab, komputer mengakses Website menggunakan
IP address, sedangkan pengguna pasti kesulitan menghafal semua angka tersebut.
Fungsi DNS yaitu seperti aplikasi ‘Kontak’ di smartphone yang
menampilkan nama untuk setiap nomor telepon yang tersimpan. Nah, DNS
mengubah nama domain menjadi angka-angka yang bisa dipahami komputer agar
bisa menampilkan Website yang pengguna buka.
DNS bekerja dalam beberapa langkah menggunakan proses yang disebut
DNS lookup atau resolution. Misalnya pengguna ingin membuka website
Hostinger. Pengguna kemudian mengetikkan nama domain hostinger.co.id ke
kolom alamat web browser. Disini pengguna sedang melakukan proses yang
disebut DNS Request (Permintaan DNS). Komputer Pengguna lalu akan
11

mengecek penyimpanan lokalnya untuk mencari apakah ada record (data) untuk
domain tersebut. DNS record adalah IP address yang terkait dengan FQDN.
Selajutnya komputer akan mencari dalam file host dan cache. File host
adalah file teks biasa yang mengarahkan hostname ke IP address dalam sistem
operasi, sedangkan cache adalah data sementara yang disimpan oleh hardware
atau software.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Praktikum Jaringan Komputer 1 materi “Pengkabelan,
IP Adress dan Setting DHCP” adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perangkat yang digunakan dalam pengkabelan straight
dan cross.
2. Untuk mengetahui cara melakukan pengkabelan straight dan cross.
3. Untuk mengetahui konfigurasi perangkat jaringan, seperti router, switch,
dan access point.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari Praktikum Jaringan Komputer 1 materi
“Pengkabelan, IP Adress dan Setting DHCP” adalah sebagai berikut :
1. Dapat memahami perangkat yang digunakan dalam pengkabelan straight
dan cross.
2. Dapat memahami cara melakukan pengkabelan straight dan cross.
3. Dapat memahami konfigurasi perangkat jaringan, seperti router, switch,
dan access point.
BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


2.1.1 Waktu
Adapun waktu pelaksanaan Praktikum Jaringan Komputer 1 materi
“Pengkabelan, IP Adress dan Setting DHCP” yaitu pada hari rabu, 3 Maret 2023,
pukul 09:31 – 10:20 WITA.
2.1.2 Tempat
Tempat pelaksanaan Praktikum Jaringan Komputer 1 materi
“Pengkabelan, IP Adress dan Setting DHCP” dilaksanakan di Laboratorium
Computer System and Network, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik,
Universitas Halu Oleo.

2.2 Alat dan Bahan


2.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan untuk Praktikum Jaringan Komputer 1 materi
“Pengkabelan, IP Adress dan Setting DHCP” adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Alat Praktikum
No Nama Alat Fungsi

Media transmisi untuk menghubungkan komputer


1 Kabel UTP Category 6
pada jaringan LAN

Sebagai alat yang telah terinstall aplikasi


2 Laptop Windows
command prompt untuk menulis perintah CMD

Menghubungkan laptop ke dalam jaringan internet


3 Jaringan Internet sehingga dapat melakukan beberapa pengujian dan
troubleshooting

4 RJ45 Sejumlah RJ45 Connector yang dibutuhkan

5 Crimping Tool Alat untuk memasang rj45

6 LAN Tester Untuk melakukan tes pada kabel LAN.

12
13

2.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan untuk Praktikum Jaringan Komputer 1
materi “Pengkabelan, IP Adress dan Setting DHCP” adalah sebagai berikut.
Tabel 2.2 Bahan Praktikum
No Nama Bahan Fungsi

Aplikasi untuk melakukan troubleshooting jaringan


1 Command Prompt
internet menggunakan perintah CMD

2 Internet Digunakan sebagai sumber internet pada jaringan

2.3 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja pada Praktikum Jaringan Komputer “Pengkabelan
dan IP Address” ini adalah sebagai berikut:
1. Siapkan Kabel UTP untuk Straight Trought sepanjang 1-2m.
2. Siapkan 6 buah RJ45.
3. Siapkan Tang Crimping.
4. Siapkan LAN Tester.
5. Siapkan gunting, jika diperlukan.
6. Potong ujung kabel dengan rapi.
7. Urutkan warna-warna kabel sesuai tipe pengkabelan.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengkabelan Straigh


3.1.1 Perangkat Pengkabelan
Adapun perangkat pengkabelan yang digunakan untuk melakukan
pengkabelan straight through dan cross over adalah sebagai berikut :
1. Kabel UTP Kategori 6 (CAT 6)

Gambar 3.1 Kabel UTP CAT 6


Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) kategori 6 (Cat 6) memiliki
kecepatan transmisi data hingga 100 Mbps dan mendukung komunikasi data dan
suara digital.
2. Konektor RJ45

Gambar 3.2 Konektor RJ45


Konektor RJ-45 merupakan alat yang dipasang pada masing masing ujung
kabel jaringan (UTP) untuk menghubungkan adapter network dengan kabel.

14
15

3. Tang Crimping

Gambar 3.3 Tang Crimping


Tang Crimping merupakan jenis tang yang fungsi utamanya untuk
menyambungkan kabel internet atau telepon pada konektor (contohnya RJ-45).
Selain itu, tang Crimping juga dapat digunakan untuk mengupas dan memotong
kabel telepon atau internet.
4. LAN Tester

Gambar 3.4 LAN tester


LAN tester adalah alat untuk mengecek koneksi sambungan kabel LAN
dengan konektor ( RJ 45 dan RJ 11). Dilengkapi dengan lampu indikator, tombol
pengatur kecepatan pengecekan serta baterai dan kantong kecil.

5. Pengupas Kabel
16

Gambar 3.5 Pengupas kabel


Pengupas kabel merupakan alat yang digunakan untuk mengupas dan
memotong kabel telepon atau internet.
6. Gunting

Gambar 3.6 Gunting


Seperti pada umumnya, gunting pada pembangunan jaringan komputer
digunakan untuk memotong kabel telepon atau kabel internet.
3.1.2 Langkah-Langkah Pengkabelan Straight dan Cross
Adapun langkah-langkah untuk melakukan teknik pengkabelan secara
straight through maupun cross over adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan

Gambar 3.7 Alat dan bahan

2. Kupas kabel UTP CAT 6 dengan menggunakan alat pengupas kabel.


17

Gambar 3.8 Mengupas kabel


3. Buka pilinan kabel, luruskan, kemudian susun sesuai urutan warna untuk
kabel straight dan kabel cross, lalu rapikan kabel seperti gambar berikut.

Gambar 3.9 Menyusun warna kabel


4. Ratakan ujung kabel dengan gunting, agar mudah dimasukkan ke dalam
konektor.

Gambar 3.10 Meratakan ujung kabel

5. Masukkan kabel UTP CAT 6 ke dalam konektor. Pastikan semua kabel


masuk ke dalam pin konektor RJ45 dan urutan warna kabel benar.
18

Gambar 3.11 Memasukan kabel ke konektor


6. Rapatkan kabel yang telah dimasukkan ke dalam konektor RJ45
menggunakan tang Crimping.

Gambar 3.12 Mengkrimping kabel


7. Setelah itu, lakukan pengecekan kabel yang telah dihubungkan dengan
konektor dengan menggunakan LAN tester. Apabila warna lampu pada
LAN tester telah sesuai, maka artinya kabel telah dirangkai dengan benar.

Gambar 3.13 Mengecek sambungan kabel dan konektor


3.2 Konfigurasi IP Static
Adapun Langkah-Langkah Konfigurasi IP Static adalah sebagai berikut :
19

1. Bukan StartUp Menu dan Cari Control Panel

Gambar 3.1 StartUp Menu


2. Masuk Ke View Network Status And task

Gambar 3.2 View Network Status And task


3. Tekan Change Adapter Settings

Gambar 3.3 Change Adapter Settings


4. Klik kanan Pada Salah Perangkat Jaringan Yang Terhubung Baik Ethernet
Maupun Wifi dan masuk ke properties
20

Gambar 3.4 Properties


5. Klik 2 kali pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)

Gambar 3.5 Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)


6. Konfigurasi IP Address Komputer lalu Tekan OK

Gambar 3.6 IP Address Komputer


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Jaringan komputer adalah sistem yang menghubungkan beberapa
komputer untuk berbagi informasi (data) dan sumber daya. Komputer dan
perangkat lain yang saling terhubung bakal memungkinkan pengguna untuk
berkomunikasi dengan lebih mudah.
IP address adalah konfigurasi angka yang dimiliki setiap komputer atau
ponsel bahkan website yang terhubung melalui internet. Setiap perangkat yang
terhubung ke jaringan Internet, baik itu komputer, ponsel, server, atau perangkat
lainnya, memiliki alamat IP yang unik.

4.2 Saran
Dalam melakukan Praktikum Jaringan Komputer 1 “Pengkabelan, IP
Address dan Setting DHCP” ini, sebaiknya menggunakan RJ45 dengan kualitas
yang bagus dalam penyusunan kabel UTP tipe. Kemudian dalam melakukan
konfigurasi IP static, perlu memerhatikan IP pada Wi-Fi yang terkoneksi, agar
tidak terjadi kesalahan konfigurasi yang menyebabkan komputer tidak dapat
mengakses internet.

21
DAFTAR PUSTAKA

Ananda. (2021). Pengertian IP Address: Fungsi, Cara Kerja, dan Versi IP


Address. Retrieved from https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-ip-
address/#Pengertian_IP_Address. Diakses pada 5 Maret 2023 pukul 17.20
WITA.
Bitar. (2021). Local Area Network (LAN). Retrieved from
https://www.gurupendidikan.co.id/local-area-network-lan/. Diakses pada 5
Maret 2023 pukul 17.43 WITA.
Dini. 2015. “Jenis Tipe Kabel Ethernet dan Fungsinya”.
https://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/jenis-tipe-kabel-
ethernet-dan-fungsinya. Diakses pada 5 Maret 2023 pukul 15.01 WITA.
Eril. (2020). Mengenal Lebih Lengkap Jenis Kabel Jaringan. Retrieved from
https://qwords.com/blog/jenis-kabel-jaringan/. Diakses pada 5 Maret 2023
pukul 16.33 WITA.
Nimas. 2023. “Pengertian dan Penjelasan Domain Name System (DNS)
Lengkap”. https://www.pro.co.id/pengertian-dan-penjelasan-domain-
name-system/. Diakses pada 5 Maret 2023 pukul 15.33 WITA.

22
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai