OLEH
NAMA : Muh. Thariq Fayiz Syahputra
NIM : E1E121 070
b. Kabel Cross-Over
Kabel tipe cross-over adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang
memiliki aturan penyusunan yang berbeda antara tiap ujung konektor. Kabel cross
over adalah kabel jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan 2 perangkat
jaringan yang memiliki fungsi yang sama seperti:
1. Untuk menghubungkan switch dengan switch,
2. Untuk menghubungkan komputer dengan komputer, dan lain sebagainya.
Adapun susunan/urutan (dari kiri ke kanan) warna pada kabel cross over
adalah berbeda di kedua sisinya. Pada salah satu sisi atau ujung kabel cross-over
susunan/urutan warnanya sama dengan susunan/urutan warna pada kabel straight-
through ,yaitu :
1. Putih Orange (pin 1)
2. Orange (pin 2)
3. Putih Hijau (pin 3)
4. Biru (pin 4)
5. Putih Biru (pin 5)
6. Hijau (pin 6)
7. Putih Coklat (pin 7)
8. Coklat ( pin 8)
Sedangkan di sisi atau ujung lainnya susunan/urutan warna kabel cross-over
adalah sebagai berikut :
1. Putih Hijau (pin 3)
2. Hijau (pin 6)
3. Putih Orange (pin 1)
4. Biru (pin 4)
5. Putih Biru (pin 5)
6. Orange (pin 2)
7. Putih Coklat (pin 7)
8. Coklat (pin 8)
c. Kabel Roll-Over
Kabel tipe roll over adalah kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang
memiliki aturan penyusunan terbalik antara ujung konektor satu dengan ujung
konektor lainnya.
Kabel tipe roll over digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan
yang berbeda. Hampir sama dengan tipe straight through, namun tipe kabel ini
lebih kepada menghubungkan perangkat yang memiliki konsol, misalnya switch
dengan printer, switch dengan proyektor, dan lain sebagainya.
3. Konfigurasi Gateway
Gateway merupakan perangkat yang berfungsi sebagai gerbang keluar
masuknya data ke dan dari jaringan. Gateway digunakan untuk
menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan lain, seperti internet. Adapun
langkah-langkah dalam mengatur gateway adalah sebagai berikut:
a. Tentukan IP address gateway yang akan digunakan pada perangkat
jaringan
b. Masuk ke menu pengaturan jaringan pada perangkat
c. Pilih opsi untuk mengatur gateway secara manual
d. Masukkan alamat IP gateway yang telah ditentukan
e. Simpan pengaturan
4. Konfigurasi DNS
DNS (Domain Name System) adalah sistem yang digunakan untuk
mengubah nama domain menjadi alamat IP. DNS digunakan untuk mengakses
situs web dan aplikasi yang menggunakan nama domain. Adapun langkah-
langkah dalam mengatur DNS adalah sebagai berikut:
a. Tentukan DNS server yang akan digunakan pada perangkat jaringan
b. Masuk ke menu pengaturan jaringan pada perangkat
c. Pilih opsi untuk mengatur DNS secara manual
d. Masukkan alamat IP DNS server yang telah ditentukan
e. Simpan pengaturan
Dalam konfigurasi IP static, pengguna harus mengingat bahwa setiap
perangkat yang terhubung ke jaringan harus memiliki alamat IP yang unik.
Oleh karena itu, pengguna harus memastikan bahwa alamat IP yang telah
dikonfigurasi pada perangkat tidak bertabrakan dengan alamat IP dari
perangkat lain dalam jaringan yang sama.
Keuntungan dari penggunaan IP static adalah kestabilan jaringan, karena
alamat IP tidak berubah secara otomatis. Selain itu, dengan menggunakan IP
static, pengguna juga dapat mengatur akses pada perangkat jaringan yang
spesifik. Namun, kelemahan dari penggunaan IP static adalah pengguna harus
mengatur setiap perangkat jaringan secara manual, yang memerlukan waktu
dan tenaga yang lebih banyak.
Pada umumnya, konfigurasi IP static digunakan pada jaringan kecil dan
sederhana. Namun, pada jaringan yang lebih besar dan kompleks, konfigurasi
IP static dapat menyulitkan pengguna dalam mengatur dan memelihara
jaringan.
Ketika menggunakan konfigurasi IP static, penting untuk memahami cara
kerja jaringan dan bagaimana alamat IP berfungsi dalam jaringan. Selain itu,
pengguna juga harus memastikan bahwa pengaturan jaringan yang telah
dilakukan sesuai dengan konfigurasi jaringan yang telah ditentukan. Hal ini
akan membantu meminimalkan kesalahan pada jaringan dan memastikan
kestabilan jaringan dalam jangka waktu yang lama.
Dalam pengaturan jaringan, pengguna juga dapat menggunakan teknologi
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) sebagai alternatif pengaturan IP
address secara otomatis. DHCP memungkinkan pengguna untuk mengatur
alamat IP secara otomatis tanpa harus melakukan pengaturan secara manual
pada setiap perangkat jaringan. Namun, pengguna harus memastikan bahwa
server DHCP yang digunakan dapat diakses dan berfungsi dengan baik dalam
jaringan.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari Praktikum Jaringan Komputer 1 materi “Pengkabelan,
IP Adress dan Setting DHCP” adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perangkat yang digunakan dalam pengkabelan straight dan
cross.
2. Untuk mengetahui cara melakukan pengkabelan straight dan cross.
3. Untuk mengetahui konfigurasi perangkat jaringan, seperti router, switch, dan
access point.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari Praktikum Jaringan Komputer 1 materi
“Pengkabelan, IP Adress dan Setting DHCP” adalah sebagai berikut :
1. Dapat memahami perangkat yang digunakan dalam pengkabelan straight dan
cross.
2. Dapat memahami cara melakukan pengkabelan straight dan cross.
3. Dapat memahami konfigurasi perangkat jaringan, seperti router, switch, dan
access point.
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1.2. Tempat
2.2.2. Bahan