Anda di halaman 1dari 16

PENGKABELAN

JARINGAN KOMPUTER
Tahun Pelajaran 2018/2019

oleh :
Yuda Supriadi
Kelas XI TKJ 2

SMK AL FALAH TANJUNG JAYA


2019
PENGKABELAN JARINGAN
1. Kategori Kabel UTP
Pengertian kabel UTP
UTP merupakan singkatan dari Unshield Twisted Pair.
Sesuai namanya “Unshield”, yang berarti kabel ini tidak
dilengkapi dengan pelindung aluminium sehingga jenis
kabel ini kurang tahan dengan interferensi
elektromagnetik, berbeda dengan saudaranya STP
(Shield Twisted Pair). Nama Twisted Pair merujuk pada bentuk dari isi kabel tersebut yang
saling berlilitan pada setiap pasang.

Kabel UTP dilengkapi dengan 8 buah kabel dengan warna unik di tiap kabel, lalu disusun
berlilitan pada tiap pasang warna hingga menjadi 4 pasang. Lilitan kabel tersebut berfungsi
untuk mengurangi induksi dan kebocoran pada kabel.
Setiap Warna pada kabel memiliki fungsi yang berbeda. Dari 8 warna kabel UTP, masing-
masing memiliki perannya sendiri, adapun fungsinya, yaitu:
 Jingga: Kabel warna jingga memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
 Putih-Jingga: Kabel warna putih-jingga memiliki fungsi sebagai penghantar paket
data.
 Hijau: Kabel warna hijau memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
 Putih-Hijau: Kabel warna putih-hijau memiliki fungsi sebagai penghantar paket data.
 Biru: Kabel warna biru memiliki fungsi sebagai penghantar paket suara.
 Putih-Biru: Kabel warna putih-biru memiliki fungsi sebagai penghantar paket suara
 Coklat: Kabel warna coklat memiliki fungsi sebagai penghantar tegangan DC.
 Putih-Coklat: Kabel warna putih-coklat memiliki fungsi sebagai penghantar tegangan
DC
Fungsi kabel UTP
Kabel UTP digunakan pada jaringan LAN untuk menghubungkan komputer ke perangkat
jaringan atau komputer ke komputer ataupun antara perangkat jaringan itu sendiri. Dalam
penerapannya, kabel UTP memiliki aturan dalam penyusunan kabel berdasarkan
kegunannya.
Selain itu, fungsi kabel UTP dapat dibagi menjadi lebih spesifik lagi berdasarkan jenis dan
kategorinya. Untuk jenis-jenisnya, misal kabel straight-through, kabel cross-over dan roll-
over. Sedangkan jika dilihat dari kategorinya, misal Kategori 1 (CAT1) sampai dengan
Kategori 7 (CAT7).
Jenis-jenis kabel UTP
Adapun jenis-jenis kabel UTP yang perlu anda ketahui. Ada yang bernama straight-trough,
cross-over maupun roll-over. Anda bisa menyimak penjelasan mengenai ketiga jenis kabel
UTP tersebut dibawah ini:
Kabel straight-through
Untuk kabel tipe straight through memiliki aturan penyusunan yang sama antara ujung
konektor yang satu dengan lainnya.
Tipe kabel straight through biasanya digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang
berbeda, misalnya antara router dengan switch/hub, komputer ke switch dan komputer ke
hub. Adapun urutan kabel straight through sebagai berikut:

Kabel cross-over
Untuk kabel tipe crossover memiliki aturan penyusunan yang berbeda antara tiap ujung
konektor. Tipe cross over biasanya digunakan untuk menghubungkan dua perangkat yang
sama.
Misalnya antara komputer dengan komputer, router dengan router, switch dengan switch,
hub dengan hub. Adapun urutan kabel cross over sebagai berikut:

Kabel roll-over
Dan yang terakhir adalah kabel tipe roll over. Kabel tipe roll over memiliki aturan penyusunan
terbalik antara ujung konektor satu dengan ujung konektor lainnya.
Kabel tipe roll over digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan yang berbeda,
hampir sama dengan tipe straight through namun tipe kabel ini lebih kepada
menghubungkan perangkat yang memiliki konsol, misalnya switch dengan printer, switch
dengan proyektor. Adapun urutan kabel roll over sebagai berikut:
2. Fungsi Masing-masing Warna dan Fungsi Kabel UTP

Fungsi Masing-masing Warna dan Fungsi Kabel UTP – UTP


merupakan singkatan dari Unshielded Twisted Pair, Kabel UTP
terbuat dari bahan penghantar tembaga, isolasi dari plastik serta
terbungkus oleh bahan isolasi yang bisa melindungi dari api
serta kerusakan fisik.

Kabel ini terdiri atas empat pasang ini kabel, di mana kabel-kabel tersebut saing berbelit
yang masing-masing pasangnya mempunyai kode warna berbeda. Kabel ini tak mempunyai
pelindung dari interferensi elektromagnetik, akan tetapi kabel ini banyak dipakai sebab
harganya yang relatif murah serta fungsinya pun memang sudah sesuai dengan standar
yang diharapkan.
Kabel UTP berfungsi untuk digunakan sebagai kabel jaringan Local Area Network (LAN)
pada sistem jaringan komputer, serta pada umumnya kabel UTP ini memiliki impedansi
sekitar 100ohm dan terbagi menjadi beberapa kategori yang berdasarkan kemampuannya
sebagai penghantar data.
Setiap warna pada kabel ini tersimpan kegunaan yang berbeda-beda sebagai media
transmisi data. Semisal yang sudah banyak orang tahu ialah fungsinya sebagai media
pengantar informasi dalam sebuah jaringan komputer yang menghubungkan antara
komputer dengan Modulator Demodulator (modem) maupun antara komputer satu dengan
komputer yang lainnya dalam satu area jaringan.
Terdapat 8 ini kabel pada kabel UTP ini, di mana pada setiap masing-masingnya inti
kabelnya mempunyai warna yang berbeda-beda dan fungsi dari setiap ini kabelnya pun
berbeda-beda. Pada bagian ujung kabel UTP tersambung dengan konektor RJ45 yang
selanjutnya akan dihubungkan ke LAN Card di komputer. Berikut ini merupakan fungsi atau
kegunaan dari setiap masing-masing warna pada kabel UTP
Fungsi Warna Kabel UTP
 Orange : Kabel berwarna Orange berfungsi sebagai media penghantar paket data.
 Putih Orange : Kabel berwarna Putih Orange berfungsi sebagai media penghantar
paket data.
 Hijau : Kabel berwarna hijau berfungsi sebagai media penghantar paket data.
 Putih Hijau : Kabel berwarna putih hijau berfungsi sebagai media penghantar paket
data.
 Biru : Kabel berwarna biru berfungsi sebagai media penghantar paket suara.
 Putih Biru : Kabel berwarna putih biru berfungsi sebagai media penghantar paket
suara.
 Cokelat : Kabel berwarna cokelat berfungsi untuk menghantarkan tegangan DC.
 Putih Cokelat : Kabel berwarna putih cokelat berfungsi untuk menghantarkan
tegangan DC.

3. Perbedaan Kabel UTP dan Kabel STP


Memilih kabel LAN ( Local Area Network ) yang cocok dengan kebutuhan kita sangat mudah,
tapi pertama tama baca dulu artikel kali ini tentang perbedaan kabel UTP dan STP.
Kabel LAN UTP merupakan singkatan dari Unshielded Twisted Pair, yang mana didalam
kabel UTP terdapat 4 inti kabel yang saling berbelit (Twisted) namun tidak memiliki pelindung
(Unshielded) serta memiliki kode warna yang berbeda. UTP ini befungsi untuk
menghubungkan satu komputer ke komputer lainnya melalui jaringan LAN (Local Area
Network). Kabel UTP ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan di pasaran,
kenapa? Karena selain harganya lebih murah, kabel ini juga mudah dipotong karena hanya
punya 1 kulit penyelubung dan 1 lagi jenis kabel UTP ini sangat cocok digunakan untuk
lokasi indoor.

Sedangkan STP merupakan singkatan dari Shielded Twisted Pair, sesuai namanya jenis
kabel ini memiliki pembungkus tambahan disetiap pasangan kabel yang berupa aluminium
foil. Fungsi kabel STP ini sendiri tidak jauh beda dengan kabel UTP. Kabel STP ini paling
cocok digunakan untuk lokasi outdoor.

Pengguna tidak disarankan menggunakan kabel UTP


untuk lokasi outdoor karena secara karakteristik saja
sudah berbeda dengan STP. Pada kabel STP, material
logam dan isolatornya lebih keras. Pada material
pembungkusnya, terdapat pembungkus plastik bening tipis,
kemudian terdapat pembungkus aluminium foil dan sebuah
kawat yang berfungsi untuk ground, pada pembungkus paling luar hampir mirip dengan
pembungkus kabel UTP hanya saja lebih tebal sedikit. Untuk connector yang digunakan
hampir sama, namun kabel STP menggunakan connector berlapis logam yang juga
berfungsi sebagai connector ground tadi yang terdapat dibagian dalam kabel.

Kategori Kegunaan pada Kabel UTP


Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog
Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 Mbps
Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 16 Mbps
Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 20 Mbps
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 Mbps
Enhanced Category 5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 1000 Mbps
Category 6 (Cat6) Mendukung transmisi di frekuensi 250 MHz
Category 7 (Cat7) Mendukung transmisi di frekuensi 600 MHz

4. Truktur Dan Jenis Serat Optik (Fiber Optic)


Struktur Serat Optik

Serat optik terdiri dari 3 lapisan ; Core (inti), Cladding (lapisan) dan Coating (jaket). Dari
lapisan tersebut mempunyai fungsi masing-masing.
Struktur Dasar Serat Optik

1. Core (inti) : berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung
lainnya.
2. Cladding (lapisan) : berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar
dapat merambat ke ujung lainnya.
3. Coating (jaket) : berfungsi sebagai pelindung mekanis sebagai pengkodean warna.
Indek bias (n) Core selalu lebih besar daripada indek bias Cladding (Nc > Nd)
 Core.
1. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi.
2. Merupakan bagian utama dari serat optik karena perambatan cahaya sebenarnya
terjadi pada bagian ini.
3. Memiliki diameter Singlemode 7 μm – 10 μm , untuk Multimode 50 μm. ukuran core
sangat mempengaruhi karakteristik serat optik.
 Cladding.
1. Terbuat dari bahan gelas dengan indeks bias lebih kecil dari core.
2. Merupakan selubung dari core.
3. Hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan
cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis).
4. Cladding mempunyai ukuran 125 μm.
 Coating.
1. Terbuat dari bahan plastik.
2. Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan.
3. Coating mempunyai ukuran >= 250 μm.
Jenis Serat Optik
Fiber optik atau istilah sehari-hari masyarakat menyebutnya dengan FO terdisi atas 3
jenis, Step Index Multimode, Graded Index Multimode dan Step Index Singlemode.
Uraianya adalah sebagai berikut :
Step Index Multimode

 Indeks bias core konstan.


 Ukuran core besar dan dilapisi cladding yang sangat tipis.
 Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar.
 Terjadi dispersi.
 Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi.
 Data bit rate rendah.
Graded Index Multimode

 Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehigga rambatan cahaya
sejajar dengan sumbu serat.
 Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda,
indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke
batas core-cladding.
 Dispersi minimum
 Harganya lebih mahal dari serat optik SI karena proses pembuatannya lebih sulit.
Serat optik Step Index Single Mode

 Serat optik SI monomode memiliki diameter core yang sangat kecil dibandingkan
ukuran claddingnya.
 Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat
optik.
 Digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi.

5. Jenis-Jenis Kabel Fiber Optik


Setelah memahami apa pengertian fiber optik, selanjutnya kita juga perlu mengetahui apa
saja jenisnya. Fiber optik dibedakan menjadi dua jenis yang didasarkan pada mode
transmisinya. Adapun jenis fiber optik yaitu:
1. Fiber Optik Single Mode
Kabel fiber optik single mode yaitu kabel jaringan yang memiliki transmisi tunggal, sehingga
hanya bisa menyebarkan cahayanya hanya melalui satu inti dalam suatu waktu.
Jenis fiber optik ini memiliki inti berukuran kecil dengan diameter sekitar 9 mikrometer yang
digunakan untuk mentransmisikan gelombang cahaya dari sinar inframerah dengan panjang
gelombang 1300-1550 nanometer.
2. Fiber Optik Multimode
Kabel fiber optik multimode merupakan kabel yang dapat mentransmisikan banyak cahayan
dalam waktu bersamaan karena memiliki ukuran inti besar yang memiliki diameter sekitar
625 mikrometer.
Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk keperluan komersial yang pada umumnya diakses
banyak orang. Fiber optik ini mengirimkan sinar inframerah yang memiliki panjang 850-1300
nanometer.
Tipe Kabel Fiber Optik
Berikut ini adalah beberapa tipe kabel fiber optik yang umum digunakan:
1. Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
2. Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
3. Aerial Cable/Self-Supporting
4. Hybrid & Composite Cable
5. Armored Cable
6. Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
7. Simplex cable
8. Zipcord cable
Variabel Single-Mode Multi-Mode
Besar diameter core 5-10 mikrometer 50, 62.5 dan 100 mikrometer
Jenis cahaya Laser infrared LED
Banyak pancaran cahaya Satu Beberapa
Jenis pancaran cahaya 1319 dan 1510 Nanometer 850 dan 1300 nanometer

30-100 kilometer 500 meter - 2 Kilometer


Jarak pancaran cahaya
Bandwidth Up to 10 Gbps Up to 1Gbps
Biaya Cenderung lebih mahal Cenderung lebih murah

Fungsi Fiber Optik / Serat Optik


Mengacu pada pengertian fiber optik di atas, fungsi serat optik pada dasarnya sama seperti
kabel lainnya, yaitu untuk menghubungkan antar komputer dalam suatu jaringan komputer.
Letak perbedaan antara fiber optik dengan jenis kabel lainnya adalah kemampuannya dalam
memberikan kecepatan tinggi dalam hal akses dan transfer data. Selain itu, serat optik juga
tidak mengalami gangguan elektromagnetik seperti halnya kabel lainnya karena pada kabel
ini tidak terdapat arus listrik.
Selain karena kelebihan fiber optik tersebut proses instalasi juga harus dilakukan oleh para
ahli sehingga membuat biaya instalasinya menjadi lebih mahal. Pada umumnya perusahaan
operator telekomunikasi lebih memilih memakai kabel fiber optik karena berbagai
kelebihannya tersebut.

Komponen Fiber Optik


Fiber optik terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi
masing-masing. Berikut ini adalah beberapa bagian kabel fiber
optic:
1. Bagian Inti (Core)
Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter
yang sangat kecil (diamaternya sekitar 2 μm sampai 50 μm).
Diameter serat optik yang lebih besar akan membuat performa yang lebih baik dan stabil.
2. Bagian Cladding
Bagian cladding adalah bagian pelindung yang langsung menyelimuti serat optik. Biasanya
ukuran cladding ini berdiameter 5 μm sampai 250 μm.
Cladding terbuat dari bahan silikon, dan komposisi bahannya berbeda dengan bagian core.
Selain melindungi core, cladding juga berfungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang
merefleksikan semua cahaya tembus kembali kepada core.
3. Bagian Coating / Buffer
Bagian coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari cladding dan core. Lapisan
coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis.
Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin
terjadi, misalnya lengkungan pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.
4. Bagian Strength Member & Outer Jacket
Lapisan ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi pelindung utama dari
sebuah kabel fiber optik. Lapisan strength member dan outer jacket adalah bagian terluar
dari fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai gangguan fisik secara langsung.
Prinsip Kerja Fiber Optik
Seperti yang telah disinggung pada sub-bab pengertian fiber optik di atas bahwa prinsip kerja
dari kabel ini berbeda dengan kabel pada umumnya. Pada kebanyakan kabel, data
ditransmisikan menggunakan aliran listrik, namun pada fiber optik menggunakan aliran
cahaya yang dikonversikan dari aliran listrik sehingga tidak akan terganggu oleh adanya
gelombang elektromagnetik.
Fiber optik memanfaatkan serat kaca sebagai bahan penyusunnya untuk mendapatkan
refleksi atau pantulan cahaya total yang tinggi dari cermin tersebut sehingga data akan
ditransmisikan dengan cepat pada jarak yang tidak terbatas. Pantulan tersebut didapatkan
melalui cahaya yang berjalan pada serat kaca dengan sudut yang rendah.
Selain itu, dalam proses kerjanya, efisiensi dari pantulan cahaya dipengaruhi oleh kemurnian
bahan fiber optik dimana semakin murni bahan gelas yang digunakan maka penyerapan
cahaya yang semakin sedikit oleh fiber optik. Minimnya penyerapan tersebut akan
menghasilkan pantulan cahaya yang tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik
Seperti yang telah disebutkan pada penjelasan pengertian fiber optik di atas, kabel ini
memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan jenis kabel lainnya. Namun, selain memiliki
kelebihan, kabel serat optik juga memiliki kekurangan.
1. Kelebihan Fiber Optik
 Memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan kapasitas mencapai 1 GB/detik
 Dapat mentransmisikan data dengan jarak yang cukup jauh tanpa adanya bantuan
penguat sinyal
 Bahannya terbuat dari kaca dan plastik sehingga tahan terhadap karat
 Ukuran kabel sangat kecil dan fleksibel
 Kabel ini memanfaatkan gelombang cahaya sehingga tidak terganggu oleh adanya
gelombang elektromagnetik seperti gelombang radio
 Fiber optik tidak mengandung aliran listrik sehingga mencegah terjadinya kebakaran
akibat konsleting
 Memiliki keamanan tinggi karena minim distorsi

2. Kekurangan Fiber Optik


 Biaya instalasi dan perawatan cenderung lebih mahal daripada jenis kabel lainnya
 Membutuhkan sumber cahaya yang kuat
 Kabel harus dipasang dengan jalur berbelok untuk memaksimalkan kecepatan dan
kelancaran transmisi cahaya
6. Berikut Daftar Tools Fiber Optik berserta Fungsinya
1. Fusion Splicer (Alat Sambung Fiber Optik)
Alat Fiber Optik beserta Fungsinya Yang pertama ada Fusion Splicer, Alat ini sangat
penting dalam dunia fiber optik karena alat inilah yang akan menyambung kabel fiber
optik jika kabel fiber optik putus. Berbeda dengan kabel tembaga yang biasa kita lihat
jika putus tinggal disambung dengan cara dililit berbeda halnya dengan kabel fiber
optik yang jika putus diperlukan alat khusus untuk menyambungkannya kembali.

Contoh Fusion Splicer


Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini
merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat
optik, dimana serat tersebut terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu
daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk laser.
Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core
sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion
splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan
untuk menghasilkan hasil penyambungan yang sempurna, karena pada saat
penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan
kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung
dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki
senyawa yang sama.
2. Stripper Atau Miller
Seperti halnya Kabel – kabel lain kabel fiber optik harus dikupas dahulu sebelum
disambung atau dipasangi konektor. Alat yang satu ini biasa disebut Stripper yang
berfungsi mengupas kulit atau jaket pelindung dari fiber optik agar tersisa Core atau
inti dari kabel fiber optik.

Contoh Fiber stripper


Seperti yang dijelaskan diatas kabel fiber optik sangatlah kecil dan
tipis sama seperti sehelai rambut maka dari itu fiber stripper ini
memiliki presisi yang sangat akurat untuk memastikan hanya cleadingnya /
pelindungnya saja yang terkupas tanpa merusak core atau inti dari kabel fiber optik.
Inilah sebabnya sobat tidak bisa menggunakan sembarangan alat pengupas kabel
untuk mengupas kabel fiber optik.
3. Cleaver (pemotong core Fiber optik)
Alat Fiber Optik beserta Fungsinya Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk
memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas, perlu kalian ketahui juga
bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada serat
kacanya akan terpotong dengan rapih. sama halnya dengan Alat Pengupas Kabel
fiber optik tadi atau yang disebut stripper yang memiliki presisi sangat akurat.

contoh 2 Alat fiber cleaver

contoh fiber cleaver


Alat Fiber cleaver ini juga memiliki presisi yang sangat akurat. Jika proses ini berhasil
dilakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap
Jointing
4. Optical Power Meter (OPM)
Pengertian OPM(Optical Power Meter)

Contoh OPM
alat yang baru dirancang untuk mengetest serat optik, yang bertujuan
untuk instalasi, penerimaan gambaran dan pemeliharaan jaringan serat
.

Fungsi OPM(Optical Power Meter)


Dipakai untuk mengukur total loss dalam sebuah link optik baik saat
instalasi (uji akhir) atau pemeliharaa Diukur dalam satuan Decibel (dB) .
Loss atau redaman dinyatakan : L (dB) = Pin (dBm) – Pout (dBm) L (dB) = 10 Log (Pin
/ Pout)
5. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)
Pengertian Optical Time Domain Reflectometer

contoh OTDR
Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) merupakan alat yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi suatu serat optik pada domain waktu.
1. OTDR merupakan salah satu peralatan utama baik untuk instalasi maupun
pemeliharaan link serat optik
2. OTDR memungkinkan sebuah link diukur dari satu ujung.
3. OTDR dipakai untuk mendapatkan gambaran visual dari redaman serat optik
sepanjang sebuah link yang diplot pada sebuah layar dengan jarak digambarkan pada
sumbu X dan redaman pada sumbu Y.
4. Informasi mengenai redaman serat, loss sambungan, loss konektor dan lokasi
gangguan serta loss antara dua titik dapat ditentukan dari display ini
Fungsi Optical Time Domain Reflectometer OTDR
1. Mengukur jarak pada suatu titik dalam serat
2. Mengukur besar Loss rata-rata (dB/km) antara dua titik yang dipilih dalam sebuah
serat optik
3. Mengetahui jenis Event dalam serat optik (apakah konektor, tekukan, konektor,
atau patahan)
4. Mengetahui lokasi titik penyambungan dan berapa besar lossnya
5. Mengidentifikasi Lokasi dan Jenis gangguan pada fiber optik
6. Mengetahui besar porsi daya yang dipantulkan pada suatu event pantulan (Optical
Return Loss)
7. Mensupport Reporting Data
6. Optical Light Source (OLS)
Optical Light Source, yaitu suatu suatu alat yang berfungsi sebagai pemancar sinyal
optik.Alat ini adalah memancarkan sinar LASER, dengan Class yang sudah ditetapkan
oleh pabrik.

contoh alat tools fiber OLS optical Light Source


Optical Laser Source (OLS) adalah sebuah alat yang dapat
mengeluarkan sinar cahaya / infra merah. Alat ini biasanya digunakan
untuk mengukur redaman kabel serat optik yang penggunaannya harus
dibarengi dengan alat Optical Power Meter (OPM). Optical Laser
Source (OLS) memiliki panjang gelombang (
λ
) yang dapat diubah-ubah yaitu 1310 dan 1550 nm. Optical Laser Source (OLS) yang
baik harus memiliki keluaran cahaya yang stabil dimana cahaya tersebut dapat
bersumber dari laser atau LED. Pada tugas akhir ini, Optical Laser Source (OLS) yang
digunakan adalah merek Wandel & Goltermann (WG) tipe OLS-15 dengan daya
pancar sebesar -7 dBm atau 0,19952623 mW
7. Optical Fiber identifier
Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui arah
signal dengan penunjuk arah dan besar daya yang di
laluinya.

fiber identifier
8. Visual Fault Locator (Senter Optik)
Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau senter fiber optic. Fungsinya untuk
melakukan pengetesan pada core fiber optic. Laser akan mengikuti serat Optik pada
Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User (end to end) , bila core tidak bermasalah
laser akan sampai pada titik tujuan.

contoh alat tools fiber optik Visual fault locator


9. Bit Error Rate Test
Alat Fiber Optik beserta Fungsinya Alat ini berfungsi sebagai pengecek koneksi
jaringan TDM (Time Divisio Multipleksi) yang mana jaringan TDM aplikasinya yaitu
layanan Clear Channel yang sedang coba di uraikan penulis. Secara spesifiknya
untuk mengecek dan mengetahui TX atau RX yang error, melalui pengiriman paket
dan loop

7. Jaringan nirkabel
Jaringan nirkabel (Inggris: wireless network) adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan
komunikasi antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering
dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai
alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat
hubungannya dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis
jaringan yang populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan kawasan lokal
nirkabel (wireless LAN/WLAN), dan Wi-Fi.
Jaringan nirkabel biasanya menghubungkan satu sistem komputer dengan sistem yang lain
dengan menggunakan beberapa macam media transmisi tanpa kabel, seperti: gelombang
radio, gelombang mikro, maupun cahaya infra merah.
Pada tahun 1970 Norman Abramson, seorang profesor di University of Hawaii,
mengembangkan komputer pertama di dunia jaringan komunikasi, ALOHAnet, menggunakan
biaya rendah seperti ham-radio. Dengan bi-directional topologi bintang, sistem komputer
yang terhubung tujuh ditempatkan lebih dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan
komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran telepon.
1. Macam – macam Mode Security Keamanan Nirkabel
Jenis - Jenis Keamanan Pada Jaringan Wireless (Wi-Fi)
1. WEP ( Wired Equivalent Privacy)
WEP adalah suatu metode pengamanan jaringan nirkabel, merupakan standar
keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wirelessEnkripsi WEP
menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke klien maupun access
point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang
dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai
standar 802.11b.
WEP terdiri dari dua tingkatan yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia
pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV).
Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.
WEP merupakan sistem keamanan yang lemah. Namun WEP dipilih karena telah
memenuhi standar dari 802.11 yakni :
1. Exportable
2. Reasonably strong
3. Self-Synchronizing
4. Computationally Efficient
5. Optional
Fungsi WEP
WEP ini dapat digunakan untuk verifikasi identitas pada authenticating station. WEP juga
dapat digunakan untuk data encryption.
Kelebihan WEP
Saat user hendak mengkoneksikan laptopnya, user tidak melakukan perubahan setting
apapun, semua serba otomatis, dan saat pertama kali hendak browsing, user akan
diminta untuk memasukkan Username dan password Hampir semua komponen
wireless sudah mendukung protokol ini.
Kekurangan WEP
Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.WEP
menggunakan kunci yang bersifat statisMasalah initialization vector (IV) WEPMasalah
integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32).
2. WPA (Wi-Fi Protected Access)
Suatu sistem y ang juga dapat diterapkan untuk mengamankan jaringan nirkabel. Metode
pengamanan dengan WPA ini diciptakan untuk melengkapi dari sistem yang
sebelumnya, yaitu WEP. WPA mengimplementasikan layer dari IEEE, yaitu layer
802.11i. Nantinya WPA akan lebih banyak digunakan pada implementasi keamanan
jaringan nirkabel.
Teknik WPA didesain menggantikan metode keamanan WEP, yang menggunakan kunci
keamanan statik, dengan menggunakan TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) yang
mampu berubahsecara dinamis. Protokol TKIP akan mengambil kunci utama sebagai
starting point yang kemudian secara reguler berubah sehingga tidak ada kunci enkripsi
yang digunakan dua kali.

Jenis WPA
1. WPA
WPA-PSK adalah security yang lebih update dari WEP. WPA-PSK mempunyai decryption
yang ada pada WEP. WPA-PSK menambahkan security yang lebih pada wireless anda.
WPA-PSK masih bisa dicrack atau disadap, tetapi mengambil masa lebih lama dari
WEP. Panjang key adalah 8-63, anda boleh memasukkan sama ada 64 hexadecimal
atau ASCII(seperti biasa).
2. WPA2
WPA2-PSK adalah security terbaru untuk wireless, dan lebih bagus dari WEP dan WPA-
PSK, tetapi masih bisa untuk dicrack atau disadap tetapi sangat memakan banyak
waktu. Dalam WPA2-PSK ada dua jenis decryption, Advanced Encryption Standard
(AES) dan Temporal Key Integrity Protocol(TKIP). TKIP banyak kelemahan oleh itu
lebih baik anda gunakan AES. Panjang key adalah 8-63, anda boleh memasukkan
sama ada 64 hexadecimal atau ASCII(seperti biasa).
Kelebihan WPA
Meningkatkan enkripsi data dengan teknik Temporal Key Integrity Protocol (TKIP).
enkripsi yang digunakan masih sama dengan WEP yaitu RC4, karena pada dasarnya
WPA ini merupakan perbaikan dari WEP dan bukan suatu level keamanan yang benar -
benar baru, walaupun beberapa device ada yang sudah mendukung enkripsi AES yaitu
enkripsi dengan keamanan yang paling tinggi.
Kelemahan WPA
Kelemahan WPA sampai saat ini adalah proses kalkulasi enkripsi/dekripsi yang lebih lama
dan data overhead yang lebih besar. Dengan kata lain, proses transmisi data akan
menjadi lebih lambat dibandingkan bila Anda menggunakan protokol WEP Belum
semua wireless mendukung, biasanya butuh upgrade firmware, driver atau bahkan
menggunakan software tertentu
.
3. MAC Filter
MAC Address Filtering merupakan metode filtering untuk membatasi hak akses dari MAC
Address yang bersangkutanHampir setiap wireless access point maupun router
difasilitasi dengan keamanan MAC Filtering. MAC filters ini juga merupakan metode
sistem keamanan yang baik dalam WLAN, karena peka terhadap jenis gangguan
seperti:pencurian pc card dalam MAC filter dari suatu access pointsniffing terhadap
WLAN.

Fungsi MAC Filter


MAC filter fungsinya untuk menseleksi komputer mana yang boleh masuk kedalam
jaringan berdasarkan MAC Address. Bila tidak terdaftar, tidak akan bisa masuk ke
jaringan MAC filter Address akan membatasi user dalam mengakses jaringan wireless.
Alamat MAC dari perangkat komputer user akan didaftarkan terlebih dahulu agar bisa
terkoneksi dengan jaringan wireless.

Kelemahan MAC Filter


MAC Address bisa di ketahui dengan software kisMAC. Setelah diketahui MAC Address
bisa ditiru dan tidak konflik walau ada banyak MAC Address sama terkoneksi dalam
satu AP.

4. Alat Berserta Fungsi Untuk Membuat Jaringan Nirkabel


1. Antena Grid

Fungsi Antena Grid : Untuk memperkuat & mengarahkan sinyal


wireless untuk melakukan konesi point to point atau point to multipoint
Koneksi point to point adalah koneksi jaringan dengan metode
pengalihan data diantara dua simpul yang berlainan tanpa perantara
atau penghalang. Dan kedudukan dua simpul tersebut
setingkat/sejajar.
Contoh : koneksi dari ISP (Internet Service Provider) harus masuk langsung ke satu
komputer, router atau gateway. Sedangkan Koneksi point to multipoint adalah koneksi
jaringan dengan metode pengiriman / penerimaan data dari satu simpul kebanyak
simpul. Contoh : koneksi dari ISP masuk dulu ke hub/switch lalu didistribusikan
kebeberapa komputer.
2. Hub/Switch
Fungsi Hub/Switch : Untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan
wireless/nirkabel

3. Kabel Pigtail
Fungsi Kabel Pigtail : Untuk menghubungkan antena grid dengan access point

4. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)


Fungsi Kabel UTP : Untuk menghubungkan radio senao dengan komputer

5. Access Point

Fungsi Access Point : Untuk mempancarkan koneksi data/internet


melalui gelombang radio.

6. NIC (Network Interface Card )

Fungsi NIC : Untuk Sebagai jembatan dari komputer ke sebuah


jaringan komputer

7. PC (Personal Computer )
Fungsi PC : Untuk sebagai Server atau Client dalam Sebuah
Jaringan

Anda mungkin juga menyukai