Anda di halaman 1dari 16

Definisi Sistem Kabel

*Kabel jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari
server ke switch/hub dll.kabel jaringan juga sebagai perantara antara user dengan user yang
lain dalam satu wilayah lokal (di kantor,diwarnet,dll)
*Kabel jaringan biasa di sebut kabel UTP.

Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel
UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin.
Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP
terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua
protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi
dengan RJ-45.

dalam dunia IT kabel UTP biasa di sebut kabel LAN (Local Area Network).

dibawah ini adalah potongan kabel LAN


terlihat pada gambar ada rangkaian warna-warni kabel yang di gulung menjadi satu pasang
warna.

putih oren – oren

putih biru – biru

putih coklat – coklat

putih hijau – hijau

kenapa semua kabel LAN berbeda warnanya. Karena warna tersebut mempunyai fungsi
untuk membuat kombinasi kabel STRAIGHT atau CROSS.

mengenai kabel STRAIGHT dan CROSS akan di bahas pada postingan selanjutnya.

Teknik Pengkabelan Straight Dan Cross


di bawah ini akan di bahas pengertian dan cara-cara dalam teknik pengkabelan straigth dan
cross.

1.Kabel Straight

Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua
ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel.
Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah
satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung
lainnya, dan seterusnya.
Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke Switch, Switch
menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan
untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka Switch menggunakan
pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.

Penggunaan kabel straight :


menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink
dan yang lainnya menggunakan port biasa .

Konfigurasi warnanya adalah sebagai berikut :


Putih Orange
Orange
Putih Hijau
Biru
Putih Biru
Hijau
Putih Coklat
Coklat
untuk lebih jelasnya adalah sebagia berikut:

2. Kabel Cross

Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA
568B pada ujung kabel lainnya. Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun
straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada
pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung
yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1,
maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan
standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya.

Penggunaan kabel crossover :


menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
menghubungkan komputer ke port uplink Switch
menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch
Konfigurasi Cross :
Pada kabel cross ini urutan warna pada ujung kabel berbeda seperti di jelaskan di bawah ini :

Ujung kabel 1
Putih Orange
Orang
Putih hijau
Biru
Putih biru
Hijau
Putih coklat
Coklat
Ujung kabel 2
Putih hijau
Hijau
Putih orang
Biru
Putih biru
Orang
Putih coklat
Coklat
JENIS KABEL

1. Kabel Coaxial

Kabel coaxial merupakan salah satu jenis kabel jaringan komputer yang klasik dan saat ini sudah
hampir tidak pernah digunakan lagi untuk penggunaan jaringan kabel pada sebuah sistem
jaringan komputer. Kabel coaxial merupakan jenis kabel yang terdiri dari kawat tembaga yang
dilapisi oleh isolator, konduktor, dan kemudian pada bagian luar dilindungi dengan
menggunakan bahan PVC. Kabel coaxial sama seperti kabel antenna televisi.

 Penggunaan kabel Coaxial

Dalam penggunaannya di dalam jaringan, kabel coaxial saat ini sudah tergantikan oleh
fungsi kabel Twisted Pair yang akan dibahas setelah ini. Biasanya, kabel coaxial ini
digunakan pada jenis jaringan yang memilki topologi jaringan bus dan juga topologi ring.
Penggunaan dari kabel coaxial yang sudah jarang digunakan ini tidak lain merupakan
konsekuensi dari beberapa kelemahan yang dimilki oleh kabel coaxial itu sendiri.

 Kelemahan kabel coaxial

Salah satu kelemahan utama dari jenis kabel coaxial adalah karena memiliki jangkauan
dan juga kualitas pentransmisian data yang terbatas sehingga sudah jarang digunakan.
Selain itu, kabel coaxial juga dinilai kurang fleksibel, terutama apabila dibandingkan
dengan kabel twisted pair.

2. Twisted Pair
Kabel jenis ini memiliki bentuk fisik berupa pasangan dari kabel-kabel yang dipasang secara
berlilit satu sama lain membentuk spiral. Kabel jenis ini merupakan jenis kabel yang saat ini
paling banyak dan juga umum digunakan untuk pembuatan sebuah jaringan local atau LAN.
Kabel twisted pair memiliki 3 jenis kabel utama, yaitu UTP, FTP, dan STP.

 UTP (unshielded twisted pair)

Kabel UTP dalam aplikasinya tidak mendukung sebuah perlindungan atau proteksi dari
kumpulan spiralnya. Karena tidak memilki perlindungan apapun pada bagian kabelnya, maka
kabel jenis UTP ini memiliki kelemahan utama, yaitu sangat rentan dan juga sensitive
terhadap voltase tinggi dan juga medan magnet. Kabel UTP banyak digunakan pada kabel
jaringan telepon, dan juga jaringan LAN kecil.

 FTP (foiled twisted pair)

FTP memiliki spesifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP, karena lapisan
kabelnya dilindungi oleh semacam foil sehingga hal ini membuat kabel jenis FTP memiliiki
ketahanan yang lebih baik terhadap noise dan gangguan magnetic dibandingkan dengan kabel
UTP.

 STP (shielded twisted pair)

Hampir sama dengan kabel FTP, kabel STP juga memiliki perlindungan di dalam lapisan
kabelnya. Yang membedakan hanyalah bahan yang digunakan untuk melapisi susunan kabel
twisted pairnya. STP juga memiliki kemampuan yang baik dalam menangkal noise dan
gangguan magnetic.

Meskipun secara praktis kabel FTP dan juga kabel STP memilki banyak sekali keunggulan
dibandingkan dengan UTP, namun kabel UTP masih menjadi favorit dalam penggunaannya di
sebuah jaringan komputer. Hal yang membuat kabel UTP masih banyak digunakan adalah faktor
ekonomis, dimana kabel jenis UTP memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan
kabel FTP dan juga STP. Hal ini menyebabkan kabel UTP masih menjadi pilihan pertama dalam
pembuatan jaringan.

3. Fiber Optik

Kabel fiber optic ini merupakan jenis kabel yang terdiri atas kumpulan serat-serat fiber dengan
ukuran yang lebih kecil dan juga lebih fleksibel dibandingkan dengan kabel twisted pair.

 Penggunaan Kabel fiber optik

Pada awalnya, kabel fiber optik hanya digunakan untuk keperluan khusus, seperti
penggunaan pada jaringan backbone pada suatu perusahaan besar. Namun lama kelamaan,
jaringan dengan menggunakan fiber optic menjadi semakin populer dan digunakan untuk
keperluan jaringan secara umum. Bahkan saat ini jaringan internet di rumah sudah banyak
yang mendukung konektivitas menggunakan fiber optic.

 Keunggulan dan kelemahan Fiber Optik

Meskipun banyak digunakan secara luas, namun kabel fiber optic di dalam suatu jaringan
memiliki beberapa keunggulan, sekaligus kelemahannya. Berikut ini beberapa kelemahan
dan juga keunggulan dari kabel fiber optic :

Kelebihan Fiber optic :

 Mampu mentransmisikan sinyal dengan kecepatan tinggi


 Simple dan juga fleksibel
 Dapat mentransmisikan sinyal cahaya
 Tahan terhadap gelombang radio

Kekurangan Fiber optic :

 Harga instalasi yang tinggi


 Tidak semua provider mau mendukung jaringan menggunakan fiber optic
 Apabila digunakan pada jaringan sederhana dan kecil, tidak akan berpengaruh banyak
 Kecepatan transmisi masih dibatasi oleh provider

Kesimpulan dan perbedaan dari ketiga jenis kabel jaringan


Kabel coaxial :

 Dapat digunakan untuk jaringan dengan topologi bus dan juga ring
 Memiliki kapasitas transmisi data yang terbatas
 Sudah jarang digunakan dan didukung oleh perangkat keras jaringan

Kabel Twisted Pair :

 Harga relative jauh lebih murah


 Mudah diperoleh
 Instalasi yang tidak repot
 Sayangnya untuk jenis UTP, tidak memiliki ketahanan terhadap noise atau gangguan magnetik

Kabel Fiber Optik :

 Mampu mentransmisikan data lebih cepat dan optimal


 Tahan terhadap gangguan magnetic dan gelombang radio
 Sayangnya memilki biaya atau cost investasi yang sangat mahal

Penggunaan jenis jenis kabel jaringan komputer tergantung pada implementasi atau topologi jaringan
seperti topologi bus, topologi star, atau apakah topologi ring serta budget yang disediakan.
Rumus Kabel
Kategori Kabel UTP

Terdapat banyak jenis standart kabel UTP yang digunakan luas untuk audio maupun untuk
komunikasi data. Dalam pengelompokkan kabel UTP menggunakan istilah Category dan
oleh karena itu nama tipe UTP diawali dengan CAT. Semakin tinggi kategori, maka akan
semakin rapat juga lilitan keempat pasang kabel yang ada dalam isolator kabel UTP.
Rapatnya lilitan kabel ini berarti semakin tinggi bandwidth efektif dan kapasitas output yang
dapat dicapai. Semakin tinggi kategori juga berarti semakin jauh jangkauan sinyal yang bisa
disalurkan.
Category 1 (Cat1)

Yaitu kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung
komunikasi suara analog saja. Kabel ini digunakan sebelum tahun 1983 yang
menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS). Karakteristik
kelistrikan dari kabel ini membuatnya tidak sesuai untuk kabel yang digunakan
mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer.

Category 2 (Cat2)

Kabel UTP Cat2 adalah kabel yang didesain untuk medukung komunikasi data dan suara
digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 Mbps. Kabel ini digunakan untuk
menghubungkan node-node dalam jaringan pada topologi Ring.
Category 3 (Cat3)

Kabel UTP Cat3 digunakan untuk komunikasi data dan suara pada kecepatan 10 Mbps. Kabel
ini menggunakan kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin
dan dilindungi oleh insulasi. Jika dalam perkembangan teknologi Ethernet, kabel ini
mempunyai kemampuan terendah dan hanya mendukung jaringan 10BaseT saja.

Category 4 (Cat4)

Kabel UTP Cat4 didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16
Mbps yang menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat
pasang kawat yang dipilin dan dilindungi oleh insulasi. Kabel ini mendukung jaringan
Ethernet 10BaseT.

Karakteristik Kabel UTP Cat4

Category 5 (Cat5)

Kabel UTP Cat5 didesain untuk komunikasi data serta suara pada kecepatan 100 Mbps.
Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan
Telecommunication Industry Association (TIA).

Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga
Gigabit Ethernet (1000BaseT). Kabel ini sering disarankan untuk semua instalasi jaringan.

Enchanced Category 5 (Cat5E)


Kabel Cat5E adalah standar baru untuk instalasi kabel data UTP. Rating bandwidth kabel
Cat5E adalah 100 Mbps, namun bandwidth maksimal bisa mencapai 1000 Mbps jika diinstall
dengan standar kualitas yang ketat.

Category 6 (Cat6)

Kabel Cat6 adalah standar kabel UTP dengan sertifikasi resmi paling tinggi. Kabel ini telah
memenuhi standar yang lebih ketat, bukan hanya soal kerapatan lilitan tiap pasang kabel,
namun juga termasuk tingkat penyaluran data, isolator kabel dan pelindung tiap pasang kabel.
Dengan lilitan yang semakin rapat, ditambah semakin baik isolator dan pemisahan tiap
pasang kabel maka semakin rendah noise atau berkurangnya sinyal sehingga Cat6 mampu
menyalurkan data dengan bandwidth tertinggi di kelasnya.

Kabel Cat6 biasanya juga terdiri dari empat pasang kabel tembaga. Jika melakukan instalasi
jaringan 1000 Mbps atau Gigabit LAN, kabel UTP inilah yang harus digunakan.
Kabel Serat Optik

Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama,
yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai
indek bias lebih rendah daripada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah
keluar dari core kembali kedalam core lagi.

Bagian-bagian serat optik jenis single mode


Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebut
dengan jacket, biasanya berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel
serat optik, walaupun tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik
pada kabel tersebut. Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah
kemungkinan terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta hal ini dapat
juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin terjadi.
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan mode yang dirambatkan :

 Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3
mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga cahaya
yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding).
Bagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah
kecil kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan
performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah sekitar
15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi
memiliki pelemahan (kurang dari 0.35 dB per kilometer), sehingga memungkinkan
kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini
adalah ITU-T G.652D, dan G.657.
 Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di
dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan
berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.
2. Berdasarkan indeks bias core :

 Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
 Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi
pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded
indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran
pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
Kabel serat optik

Pelemahan

Pelemahan (Attenuation) cahaya sangat penting diketahui terutama dalam merancang sistem
telekomunikasi serat optik itu sendiri. Pelemahan cahaya dalam serat optik adalah adanya
penurunan rata-rata daya optik pada kabel serat optik, biasanya diekspresikan
dalam decibel (dB) tanpa tanda negatif. Berikut ini beberapa hal yang menyumbang kepada
pelemahan cahaya pada serat optik:

1. Penyerapan (Absorption)
Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat optik.
2. Penyebaran (Scattering)
3. Kehilangan radiasi (radiative losses)
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit error rate). Salah satu
ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan
intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan
menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER.
Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan
panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.

Kode warna pada kabel serat optik

Selubung luar
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch
Cord adalah sebagai berikut:

Warna selubung
Artinya
luar/jacket

Kuning serat optik single-mode

Jingga serat optik multi-mode

Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-


Aqua
mode
Abu-Abu Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi

Biru Kadang masih digunakan dalam model perancangan

Konektor
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya
memiliki tipe standar seperti berikut:

1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang
sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver.
Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga
ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem
dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara
manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor
BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode.
Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik.
Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja.
Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama
menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST
konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:

1. LC
2. SMU
3. SC-DC

Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud
sebagai berikut:

Warna
Arti Keterangan
Konektor
Physical Contact yang paling umum digunkan untuk serat optik
Biru
(PC), 0° single-mode.

Angle Polished sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik


Hijau
(APC), 8° multi-mode

Physical Contact
Hitam
(PC), 0°

Abu- Physical Contact


Krem serat optik multi-mode
abu, (PC), 0°

Physical Contact
Putih
(PC), 0°

Merah Penggunaan khusus

Kabel Coaxial
THICK COAXIAL CABLE (KABEL COAXIAL TEBAL)
Jenis Kabel Coaxial yang tebal ini dikenal sebagai Thicknet 10Base5 yang membawa sinyal
Ethernet. Angka ‘5’ pada nama 10Base5 ini mengacu pada panjang segmen maksimal yang
mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 500 meter. Jenis kabel Coaxial yang satu ini
memiliki ukuran yang bervariasi dan diameter yang lumayan besar dengan rata-rata sekitar
10mm. Jenis kabel Coaxial yang tebal ini juga sangat popular untuk LAN, karena memiliki
bandwith yang lebar sehingga memungkinkan komunikasi broadband (multiple channel).

KARAKTERISTIK KABEL COAXIAL THICKNET YAITU :


 Merupakan kabel original Ethernet.
 Mempunyai diameter lumayan besar.
 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm.
 Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa
populated segments.
 Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
 Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini
repeaters.
 Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
 Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
 Setiap segment harus diberi ground.
 Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
 Jarank minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
 Instalasi atau pemasangan jaringan dengan kabel ini cenderung rumit.
 Kabel Coaxial Thicknet sudah tidak digunakan lagi untuk LAN modern.

THIN COAXIAL CABLE (KABEL COAXIAL TEBAL)


Kabel Coaxial yang tipis ini dikenal sebagai Thinnet 10Base2 yang membawa sinyal
Ethernet. Angka ‘2’ pada nama 10Base2 ini mengacu pada panjang untuk segmen maksimal
yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 200 meter. Umumnya kabel Coaxial yang
tipis ini lebih sering ditemukan pada jaringan komputer yang ada di sekolah-sekolah.
KARAKTERISTIK KABEL COAXIAL THINNET YAITU :
 Mempunyai diameter yang lebih kecil dari kabel Coaxial Thicknet.
 Hadir untuk menggantikan kabel Coaxial Thicknet.
 Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
 Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
 Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan
transceiver, kecuali untuk repeater.
 Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
 Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
 Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
 Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
 Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
 Tidak direkomendasikan lagi, namun masih digunakan pada jaringan LAN yang
sangat kecil.
KOMPONEN KABEL COAXIAL
 Kabel tembaga (centre core)
Kabel tembaga (centre core) yang terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media
konduktor listrik.
 Lapisan plastik (dielectric insulator)
Lapisan plastik (dielectric insulator) ini berfungsi sebagai pemisah antara kabel tembaga dan
lapisan metal (metallic shield) yang melingkupinya.
 Lapisan metal (metallic shield)
Lapisan metal (metallic shield) ini berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan
interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel.
 Lapisan plastik (plastic jacket)
Lapisan plastik (plastic jacket) ini berfungsi sebagai pelindung bagian terluar dari kabel itu
sendiri.
Dari Komponen Kabel Coaxial dapat dilihat karakteristiknya yaitu :
 Kecepatan dan keluaran transmisi data 10 – 100 MBps.
 Biaya rata-rata per node murah.
 Media dan ukuran konektor medium (tidak terlalu kecil tapi juga tidak terlalu besar).
 Panjang kabel maksimal yang diizinkan yakni 500 meter (cukup panjang).

Anda mungkin juga menyukai