Kelas : XI SMK A
Tugas : INLAN
Kabel jaringan
Jenis kabel yang biasa digunakan untuk membangun jaringan ada 3 yaitu:
o Coaxial
o Twisted Pair
o Fiber Optik
Kabel Coaxial
Terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang
paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor
yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti
yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi
dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.
Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar
kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.
Kabel coaxial terkadang juga digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak
mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
merupakan kabel “original” Ethernet.
tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
Twisted Pair
Kabel twisted pair terjadi dari dua kabel yang diputar enam kali per-inchi untuk memberikan
perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau tahanan listrik yang
konsisten. Nama yang umum digunakan untuk kawat ini adalah IBM jenis/kategori 3.
Unshielded Twisted Pair
Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri
dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel
memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat
melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi
melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP
adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan
rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan
sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut
menunjukkan masing-masing kategori :
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan
pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum
digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.
“Shielded twisted pair” juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis
instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga
digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat
memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah
kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”,
material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya
dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak
digunakan adalah LED atau Laser.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala
utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal.
Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.
Kelebihan coaxial:
- hampir tidak terpengaruh noise
- harga relatif murah
Kelemahan:
- penggunaannya mudah dibajak
- thick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang
Kelemahan:
- instalasinya cukup sulit
- tidak fleksibel
- harga relatif mahal
tidak bisa di-tap di tengah
RJ45
Konektor RJ45 adalah konektor yang biasa dipergunakan dalam instalasi jaringan kecil (LAN)
dimana kabel yang digunakan adalah kabel twisted pair tipe UTP. Konektor ini berfungsi untuk
menghubungkan kabel UTP dengan NIC yang mana kini port yang dipergunakan kebanyakan adalah
port RJ45.
Harga konektor yang cukup murah, dan pemasangan yang mudah membuat konektor ini populer5 di
kalangan pengguna jaringan berskala kecil atau LAN.
Ciri-ciri yang mendasar dari konektor ini adalah warna konektor yang bening an terdapat 8 pin
tembaga di ujung konektor ini sebagai pin-pin yang akan menghubungkan NIC dengan UTP. Cara
pemasangannya cukup mudah, yakni dengan mengkrimping dengan tang krimping konektor RJ45,
namun apabila terjadi kesalahan dalam pengkrimpingan, mau tak mau konektor ini harus diganti
(sekali pakai).
RJ11
RJ 11 adalah konektor yang dipergunakan dalam jaringan telepon. Konektor ini biasanya
disandingkan dengan kabel STP.
Connector BNC ini adalah Konector yang digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan
perangkat CCTV baik monitor, DVR, maupun Camera. Connector ini khusus dipergunakan untuk
kabel CCTV jenis RG59. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan
banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.
BNC RG6
Connector BNC ini adalah Konector yang digunakan sebagai penghubung antara kabel dengan
perangkat CCTV baik monitor, DVR, maupun Camera. Connector ini khusus dipergunakan untuk
kabel CCTV jenis RG6. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para ahli dan banyak
dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya.
BNC to BNC
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk menyambung kabel dari BNC RG6 BNC
RG6 yang akan dihubungkan ke Monitor, TV, dan DVR. Konektor ini merupakan terminasi yang
dianjurkan oleh para ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi
CCTVnya.
BNC-RCA
Connector BNC ini adalah Konektor yang digunakan untuk merubah BNC menjadi RCA yang akan
dihubungkan ke Monitor atau ke TV. Konektor ini merupakan terminasi yang dianjurkan oleh para
ahli dan banyak dipakai oleh pemilik rumah / bangunan dalam instalasi CCTVnya
a) Konektor FC : digunakan untuk jenis kabel single mode dengan akurasi yang tinggi untuk
menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver.
b) Konektor SC : digunakan dalam jenis kabel single mode dan bisa dilepas pasang. . Konektor
SC,bentuknya persegi dan lebih mudah dihubungkan ke area yang ditentukan.
c) Konektor ST : bentuknya seperti bayonet berkunci dan hampir mirip dengan konektor BNC. Umum
digunakan pada jenis kabel single mode maupun multi mode. Konektor ini paling umum dan yang
sering digunakan bersama kabel fiber optik. berbentuk batang, mirip dengan konektor BNC.
d) Konektor Biconic : jenis konektor yang pertama kali muncul dalam komunikasi fiber optik dan
jenis ini sekarang sudah sangat jarang digunakan.
e) Konektor D4 : jenis komputer ini hampir mirip dengan konektor FC, hanya berbeda ukurannya.
Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
f) Konektor SMA : jenis konektor ini lebih dahulu muncul dari konektor ST yang sama-sama
mempunyai penutup dan pelindung.
g) Konektor yang baru saat ini lebih popular adalah konektor MT-RJ. Konektor MT-RJ menggunakan
model plastik seperti yang digunakan konektor RJ-45, yang memudahkan untuk dipasang. Dua kabel
fiber terhubung ke dalam satu konektor, sama dengan konsep konektor SC.
h) Beberapa jenis konektor lain yang biasanya digunakan dalam jaringan adalah Konektor FDDI,
Konektor LC, Konektor MT Array
Cara memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP
Urutan pemasangan :
Standar A :
Ujuang A Ujung B
Standar B :
Ujuang A Ujung B
Urutan pemasangan :
Salah satu ujung dipasang dengan Standar A dan ujung yang lain dipasang dengan standar B, maka
akan menjadi kabel cross
Ujuang A Ujung B
urutan pin dimulai no.1 paling kiri dengan posisi lubang pada konektor RJ-45 menghadap ke kita dan
kunci pengait terletak di sisi bawah
1. Kabel UTP
3. Tank Crimping
4. Tester kabel UTP (biar tau kalo salah nyambungnya)
Langkah Kerja :
Langkah 1 :
Kelupas bagian luar kabel UTP sepanjang kira-kira 2 cm dengan menggunakan pisau tang krimping
sehingga nampak bagian dalam kabel yang berjumlah sebanyak 8 buah,
Langkah 2 :
Urutkan dan rapikan kabel sesuai dengan
warna dibawah ini :
1. Hijau Putih
2. Hijau
3. Orange Putih
4. Biru
5. Biru Putih
6. Orange
7. Coklat Putih
8. Coklat
Langkah 3 :
Potong rapi ujung kabel secara bersamaan sedemikian sehigga ujungnya berjajar dengan rata
Langkah 4 :
Masukkan ujung kabel UTP tadi ke dalam konektor RJ-45. Pastikan urutannya benar sesuai dengan
jalur-jalur yang sudah disediakan di dalam konektor tadi.
Dan juga pastikan ujung masing-masing kabel sudah mentok di bagian dalam konektor RJ-45
Langkah 5 :
Masukkan konektor RJ-45 yang sudah terpasangi kabel UTP tadi ke salah satu mulut tang crimping
yang memiliki bentuk dan ukuran cocok dengan konektor RJ-45. Tekan bagian pangkal konektor
dengan tang krimping. Penekanan ini akan membuat pin-pin yang ada di ujung konektor menancap di
masing-masing kabel.
di tester Induk :
Lampu indikator akan menyala secara berurutan dari lampu indikator 1 s/d 8 dan juga G ( ground)
Perhatikan di tester anak :
jika lampu indikator juga menyala pada posisi lampu indikator induk menyala, maka kabel
tersebut tidak ada masalah.
Jika lampu indikator tester induk menyala pada nomor tertentu sedangkan lampu indikator
pada tester anak pada nomor tersebut tidak menyala, berarti kabel dengan warna yang bersangkutan
mengalami masalah.
Jika lampu indikator tester induk menyala pada nomor tertentu sedangkan lampu indikator
pada tester anak menyala pada nomor yang lain bearti urutan pemasangan yang tidak benar. (kecuali
untuk jenis cross )
konektor BNC
Konektor BNC adalah konektor yang digunakan sebagai terminal dari kabel coaxial. Konektor
BNC ini digunakan untuk menghubungkan kabel coaxial dengan LAN card yang mendukung
adanya konektor BNC
2. BNC Terminator 50 Ohm
Network tester adalah alat yang digunakan untuk mengecek konektivitas kabel utp yang telah
berhasil dicrimping atau kabel coaxial yang telah dipasangi oleh konektor bnc. Untuk kabel
coaxial, hanya terdapat 1 jenis network tester, yaitu network tester yang dapat dipisah (pada
umumnya digunakan untuk mengecek konektivitas kabel yang jauh atau kabel yang telah
terpasang). Network tester yang dapat dipisah umumnya menggunakan lampu led untuk
mengecek konektivitas kabel yang terpasang. Pada gambar di atas, tampak gambar BNC
network tester yang dapat dipisah
Sebagai sebuah penemuan teknologi, fiber optik atau Kabel Fiber Optik mempunyai
keuntungan dan kerugian. Berikut adalah keuntungan dari fiber optik atau Kabel Fiber Optik :
Kabel Fiber Optik Dibandingkan dengan sistem komunikasi jenis lain, Kabel Fiber Optik
cahaya yang merupakan pembawa informasi dalam sistem fiber optik atau Kabel Fiber Optik,
dapat mengakomodasi banyak
volum informasi. Kabel Fiber Optik Transmisi dalam kisaran giga-plus (billion bits per
second). Kabel Fiber Optik Satu kabel 0,75 inchi dapat menggantikan 20 kabel coaxial 3.5
inchi
konvensional. Kabel Fiber Optik (fiber optik) kebal terhadap elektromagnet dan interferensi
radio. Karena cahaya Kabel Fiber Optik (fiber optik) digunakan untuk
menyampaikan informasi, Kabel Fiber Optik saluran komunikasi yang berdekatan tidak akan
dapat mempengaruhi transmisi. Saluran Kabel Fiber Optik (fiber optik)
menawarkan tingkat keamanan data yang lebih tinggi dari pada sistem konvensional. Hal ini
membuat saluran Kabel Fiber Optik (fiber optik) FO atau Kabel Fiber Optik sulit untuk
disadap
dan Kabel Fiber Optik saluran ini tidak mengeluarkan gelombang radiasi.Kabel Fiber Optik
ini Informasi dapat disiarkan ulang dengan jangkauan jarak yang jauh tanpa pengulangan.
Generasi baru dari LD
dan Kabel Fiber Optik (fiber optik) komplemen, sama halnya dengan Kabel Fiber Optik
penangkap yang sensitif,dapat me-relay dengan jarak jauh tanpa pengulangan.
Sebuah saluran Kabel Fiber Optik (fiber optik) adalah Kabel Fiber Optik bernilai saat aset
dalam keadaan premium, Kabel Fiber Optik contohnya saluran pipa dalam gedung dapat
digunakan
sebagai tempat pembawa kabel. Karena Kabel Fiber Optik (fiber optik) kecil maka biasanya
Kabel Fiber Optik (fiber optik) mudah untuk ditempatkan
dibandingkan dengan Kabel Fiber Optik atau kabel konvensiona