Kabel merupakan infrastruktur jaringan yang pertama ada sebelum adanya teknologi
nirkabel. Banyak topologi jaringan menggunakan kabel untuk membangun jaringan lokal
area (LAN). Terdapat beberapa tipe (jenis) kabel yang banyak digunakan dan menjadi standar
dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Kabel-kabel ini
sebelumnya harus lulus uji kelayakan sebelum dipasarkan dan digunakan.
Perlu diingat bahwa hampir 85% kegagalan yang terjadi pada jaringan komputer
disebabkan karena adanya kesalahan pada media komunikasi yang digunakan termasuk kabel
dan konektor serta kualitas pemasangannya. Kegagalan lainnya bisa disebabkan faktor teknis
dan kondisi sekitar.
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh
karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum
dan sering dipakai untuk LAN, yaitu coaxial dan twisted pair (UTP unshielded twisted pair
dan STP shielded twisted pair). Sedangkan untuk jaringan MAN atau WAN yang sering
digunakan sebagai backbound jaringan adalah kabel fiber optic.
1. Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri dari dua konduktor, dibentuk untuk beroperasi pada pita
frekuensi yang besar. Terdiri dari konduktor inti dan dikelilingi oleh kawat-kawat kecil. Di
antara konduktor inti dengan konduktor di sekelilingnya dipisahkan dengan sebuah isolator
(jacket/shield) seperti ditunjukkan pada gambar 1. Kabel coaxial lebih kecil kemungkinan
untuk berinterferensi dikarenakan adanya shield. Coaxial dapat digunakan untuk jarak jauh
dan mendukung lebih banyak terminal dalam satu jalur bersama.
Keterangan gambar:
A = Outer plastic sheath
B = Woven copper shield
C = Inner dielectric insulator
D = Copper core
Kabel coaxial ini tebagi menjadi dua bagian, yaitu kabel coaxial baseband (kabel
50 ohm) yang digunakan untuk transmisi digital dan kabel coaxial broadband (kabel 75
ohm) yang digunakan untuk transmisi analog.
1. Kabel Coaxial Baseband: Kabel coaxial jenis ini terdiri dari kawat tembaga keras
sebagai intinya, dikelilingi suatu bahan isolasi (lihat gambar 2). Kabel ini dibungkus
oleh konduktor silindris yang seringkali berbentuk jalinan anyaman. Konduktor luar
tertutup dalam sarung plastik protektif. Konstruksi dan lapisan pelindung kabel
coaxial memberikan kombinasi yang baik antara bandwidth yang besar dan imunitas
noise yang istimewa. Bandwidth tergantung pada panjang kabel. Untuk kabel yang
panjangnya 1 km, laju data bisa mencapai 1 sampai 2 Gbps. Kabel yang lebih panjang
pun bisa digunakan, akan tetapi hanya akan mencapai laju data yang lebih rendah.
Kabel coaxial banyak digunakan pada sistem telepon. Untuk transmisi telepon jarak
jauh dapat membawa 10.000 panggilan suara simultan. Tetapi saat ini untuk jarak
yang lebih jauh digunakan jenis serat optik.
2. Kabel Coaxial Broadband: Sistem kabel coaxial lainnya menggunakan transmisi
analog dengan sistem pengkabelan pada televisi standard. Sistem seperti itu disebut
broadband. Karena jaringan broadband menggunakan teknologi televisi kabel
standard, kabel dapat digunakan sampai 300Mhz dan dapat beroperasi hampir 100km
sehubungan dengan pensinyalan analog, yang jauh lebih aman dari pensinyalan
digital. Untuk mentransmisikan sinyal digital pada jaringan analog, maka pada setiap
interface harus dipasang alat elektronik untuk mengubah aliran bit keluar menjadi
sinyal analog dan sinyal analog yang masuk menjadi aliran bit. Sebuah perbedaan
penting antara baseband dengan broadband adalah bahwa sistem broadband meliputi
wilayah yang luas dibandingkan dengan sistem baseband.
Coaxial mempunyai dua jenis tipe yang dipergunakan untuk jaringan komputer,
yaitu:
thick coax (mempunyai diameter lumayan besar) dan
thin coax (mempunyai diameter lebih kecil).
Gambar 5. Kabel coaxial yang telah dipasang konektor, terminator dan BNC T
Selain kabel koaksial, Ethernet juga dapat menggunakan jenis kabel lain yakni
UTP (Unshielded Twisted Pair) dan Shielded Twisted Pair (STP). Kabel UTP atau STP
yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin. Dari 8
buah kabel yang ada pada kabel ini, hanya digunakan 4 buah saja yang digunakan untuk
dapat mengirim dan menerima data (ethernet dan fast ethernet).
Perangkat-perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan jenis kabel ini
adalah konektor RJ-45 dan HUB.
Konektor RJ45 dipasang dikedua ujung kabel UTP. Sesuai dengan jumlah kabel
UTP kategori 5 dan 6, konekator RJ-45 memiliki 8 pin. Urutan nomor pin RJ45 male
yang dipasang di ujung kabel dapat dilihat pada Gambar 17 dan Gambar 18 berikut ini.
Urutan ini akan disesuaikan dengan urutan pin RJ45 female yang ada di card Ethernet
ataupun yang terpasang di hub.
Sedangkan urutan pin signal RJ45 female yang ada di Hub adalah sebagai
berikut:
Gambar 20. Pemasangan konektor RJ45 male dan perlengkapan yang digunakan
Ditinjau dari profil indeks bias dan mode gelombang yang terjadi pada perambatan
cahayanya, maka jenis fiber optik dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
Serat Optik Multimode Step-Index memiliki core besar (50m) dan dilapisi
cladding yang sangat tipis dapat dilihat pada Gambar. Penyambungan kabel lebih
mudah karena memiliki core yang besar terjadi dispersi. Hanya digunakan untuk
jarak pendek dan transmisi data bit rate rendah.
Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan
cahaya sejajar dengan sumbu serat. Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang
memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core
dan berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding dapat dilihat pada
Gambar 25.
Serat single mode mempunyai ukuran diameter core yang sangat kecil dan
diameter cladding sebesar 125 m dapat dilihat pada Gambar. Cahaya nya
merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optik. Serat optik
Single Mode Step-Index digunakan dengan bit rate tinggi.
Ada empat macam tipe yang sering digunakan berdasarkan ITU-T (International
Telekommunication Union Telecommunication Standardization Sector) yang dahulu
dikenal dengan CCITT yaitu :
1. G.652 - Standar Single Mode Fiber
2. G.653 Dispersion-shifted single mode fiber
3. G.653 Characteristics of cut-off shifted mode fiber cable
4. G.655 Dispertion-shifted non zero Dispertion fiber.
Non Zero Dispersion Shifted Fiber (NZDSF) merupakan jenis fiber yang
sesuai dengan rekomendasi ITU-T seri G.655. NZDSF memiliki perlakukan
dispersi tidak nol namun juga tidak lebar di daerah panjang gelombang 1550 nm.
Di wilayah kota, terdapat banyak lekukan dan saluran yang biasanya dipenuhi oleh
kabel lain, sehingga pemasangan infrastruktur baru selalu dibuat dalam jumlah kecil,
sehingga radius belokan fiber dan kabel diusahakan tetap kecil.
Kabel terpasang dalam bermacam-macam kondisi, seperti: di luar, dibawah tanah, di
udara, dalam ruangan. Konsekuensinya banyak kondisi termal, mekanikal dan tekanan
lain yang harus diterima.
Hindari kondisi banyaknya penyambungan, sehingga tidak memerlukan teknisi yang
terlatih dan persiapan yang mudah.
Jangan sampai terjadi banyak tekukan & kebocoran jacket pelindung yang bisa
menyebabkan kebocoran cahaya
Biaya jalur koneksi global harus menjadi lebih rendah.
Gambar 27. Contoh kebocoran cahaya akibat kesalahan pemasangan dan penyambungan
kabel Fiber Optic
Fiber optik menunjukkan kualitas tinggi untuk berbagai macam aplikasi, hal ini di
sebabkan:
Dapat mentransmisi bit rate yang tinggi
Tidak sensitif pada gangguan elektromagnetik
Memiliki bit error rate (kesalahan) kecil
Reliabilitas lebih baik dari kabel koaksial
Moechammad SAROSA. Sigit Anggoro, Jaringan Komputer, Data Link, Network & Issue
2000 - http://www.bogor.net/idkf/idkf-2/buku-jaringan-komputer-data-link-network-
dan-issue-12-2000.doc.
http://faculty.petra.ac.id/resmana/jarkom/tugas/lan.htm.
http://faculty.petra.ac.id/resmana/jarkom/atm1.htm.
http://www.jasakom.com/Artikel.asp?ID=235 , phayzer@linuxmail.org.