Anda di halaman 1dari 5

Media Transmisi Media transmisi merupakan media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat

ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki. Data-data pada jaringan dapat ditransmisikan melalui 3 Medi, yaitu : Copper media (media tembaga) Optical Media (media optik) Wireless Media (media tanpa kabel)
1. Media transmisi kabel

Media kabel merupakan suatu media transmisi yang sudah sejak dulu digunakan dalam system komunikasi data, kabel merupakan jenis media transmisi guided yang mentransmisikan sekaligus memaandu arah pengiriman data, komunikasi berbasis kabel memungkinkan untuk dilakukan jika jarak antaran pengirim dan penerima tidak terlalu jauh dan berada dalam area lokal, hal ini sering digunakan jaringan telepon dan jaringan computer lokal. Perlu diingat bahwa hampir 85% kegagalan yang terjadi pada jaringan komputer disebabkan karena adanya kesalahan pada media komunikasi yang digunakan termasuk kabel dan konektor serta kualitas pemasangannya. Kegagalan lainnya bisa disebabkan faktor teknis dan kondisi sekitar. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe media transmisi kabel. Media transmisi senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, pada bagian ini kita akan bahas media transmisi yang menggunakan kabel. Secara umum terdapat tiga jenis kabel yang digunakan sebagai media transmisi data yaitu: Twisted Pair Koaksial Fiber optic

2. Twisted Pair Kabel jenis ini merupakan kabel yang paling luas penggunaannya karena dipergunakan untuk jaringan telpon. Kabel ini terbuat dari tembaga dimana beberapa pasang kabel di-untir dan dijadikan satu. Guna mempertinggi kualitas kabel, seringkali setiap pasang kabel akan saling di-untir sehingga disebut sebagai kabel untiran. Twisted Pair terdiri dari dua jenis : a. Unshielded Twisted Pair (UTP) b. Shielded Twisted Pair (STP)

Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel UTP lebih banyak digunakan ketimbang kabel STP, UTP dispesifikasikan oleh organisasi EIA/TIA (Electronic Industries Assosiation and Telecomunication Industries Assosiation) yang mengkategorikan kabel ini menjadi 8 kategori yaitu Kategori 1, 2, 3, 4. 5. 5+, 6, 7. Untuk mengetahui kategori kabel yang digunakan pada jaringan, pada kabel biasanya ditulis dengan kode CAT. Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m

Shielded Twisted Pair (STP) Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m.

Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu : Kategori 1 (Cat-1). Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.

Kategori 2 (Cat-2). Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps. Kategori 3 (Cat-3). Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 ? dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps. Kategori 4 (Cat-4). Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps. Kategori 5 (Cat-5). Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.

Kabel Koaksial Kabel Koaksial berisi kawat tembaga keras (kaku) sebagai intinya, dimana sekelilingnya dilapisi dengan bahan penyekat. Pelapis ini dilapisi lagi dengan konduktor silindris yang bentuknya seperti jalinan anyaman. Kemudian konduktor sebelah luar ditutup dengan pelindung plastik yang aman. Terdapat dua jenis kabel koaksial, yaitu kabel koaksial Baseband (kabel 50 ohm) yang digunakan untuk transmisi digital dan kabel koaksial Broadband (kabel 75 ohm) yang digunakan untuk transmisi analog.

Kabel koaksial ini mempunyai kemampuan jarak jangkau yang relative jauh, yaitu 200 meter dengan kecepatan 10 MBps (10 base 2-Thin Coaxial-RG 58, RG 54 dengan impendansi 75 ohm untuk Broadband Ethernet) 500 meter dengan kecepatan 10 MBps (10 base 5-Thick Coaxial). Kabel ini hamper tidak terpengaruh oleh noise dan harganya relative murah. Namun, penggunaan kabel ini mudah dibajak, karena tersedia t-konektor yang dapat digunakan untuk membuat percabangan di tengah-tengah kabel. Disamping itu, untuk jenis Thick Coaxial tidak memungkinkan untuk dipasang di beberapa jenis ruang.

Media Transmisi Fiber Optik Perkembangan akhir-akhir ini dalam teknologi optic telah menghasilkan suatu serat optic yang dapat mentransformasikan data dengan pulsa cahaya. Pulsa cahaya dapat digunakan untuk mensinyalkan bit 0. cahaya yang terlihat mempunyai frekuensi sekitar 108 MHz sehingga bandwith dari suatu system transmisi akan sangat besar. System transmisi optic mempunyai tiga komponen yang utama, yaitu media transmisi, sumber cahaya, dan detector. Sehingga media transmisi digunakan serat kaca yang sangat halus atau silica yang terfusi. Sumber cahaya dapat memanfaatkan Light Emiting Diode atau Laser Diode dimana keduanya memancarkan pulsa cahaya apabila diberikan arus listrik. Sebagai detector digunakan Photodiode yang berfungsi untuk menggenerasikan pulsa elektrik apabila ada cahaya yang menyorotnya. Dengan menggabungkan LED atau laser diode ke salah satu ujung serat optic, maka dapat diperoleh system transmisi data tak berarah yang menerima sinar elektrik, mengubah dan mentransmisikan dengan pulsa cahaya serta mengubah kembali output tersebut menjadi sinyal elektrik pada ujung penerima.

Kabel jenis serat optic ini berukuran kecil, jarak jangkauannya mencapai dua kilometer (serat ASK-NRZI) dengan kecepatan tinggi (100 MBps). Kabel jenis ini tidak terpengaruh oleh noise, karena aliran listrik dan magnet tidak berinteferensi dengan caaya dan tidak dapat disadap, karena tidak memiliki jenis konektor untuk membuat percabangan di tengah-tengah kabel. Melalui medium cahaya, pengiriman data per satuan waktu lebih banyak dari pada medium sinyal listrik. Tetapi, kabel ini harganya sangat mahal, sulit dalam pemasangan instalasi, dan teknologi ini masih dalam perkembangan. Namun demikian, kabel jenis ini sangat mendukung pembangunan backbone jaringan, selain dapat mencapai jarak transmisi data yang sangat jauh, kabel ini juga tidak mudah uintuk disadap dan tidak mudah mengalami gangguan.

Anda mungkin juga menyukai