Anda di halaman 1dari 27

Tugas Membuat Power Point

dan Video Penjelasan Materi


Ridzki Fadillah Ramadhan
NRP : 2221500005
Kelas : 2 D3 Teknik Telekomunikasi A
Perkembangan fiber optik
dan aplikasinya dalam satu
dekade
Perkembangan Fiber Optik
Berdasarkan penggunaannya, maka sistem komunikasi serat optik (SKSO) dibagi menjadi 6 tahap generasi, yaitu :

Generasi Pertama (mulai 1975)


Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya, terdiri dari alat
- Encoding yang mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik
- Transmitter yang mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 mm, serat
silika sebagai penghantar sinyal gelombang
- Repeater sebagai penguat gelombang yang melemah di perjalanan
- receiver yang mengubah sinyal gelombang menjadi sinyal listrik berupa fotodetector, dan alat decoding yang mengubah sinyal
listrik menjadi output (misal suara).
repeater bekerja melalui beberapa tahap, mula-mula ia mengubah sinyal gelombang yang sudah melemah menjadi sinyal listrik,
kemudian diperkuat dan diubah kembali menjadi sinyal gelombang. Generasi pertama ini pada tahun 1978 mencapai kapasitas transmisi
sebesar 10 Gb.km/s.

Generasi Kedua (mulai 1981)


Untuk mengurangi efek dispersi, ukuran teras serat diperkecil agar menjadi tipe mode tunggal. Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya
dengan indeks bias teras.Transmitter diganti dengan diode laser dan panjang gelombang yang dipancarkannya 1,3 mm. dengan modifikasi
ini, generasi kedua mampu mencapai kapasitas transmisi 100 Gb.km/s, 10 kali lipat lebih besar daripada generasi pertama.

Generasi Ketiga (mulai 1982)


Terjadi penyempurnaan pembuatan serat silika dan pembuatan chip diode laser berpanjang gelombang 1,55 mm. kemurnian bahan silika
ditingkatkan sehingga transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1,2 mm sampai 1,6 mm. Penyempurnaan ini
meningkatkan kapasitas transmisi menjadi beberapa ratus Gb.km/s.
Generasi Keempat (mulai 1984)
Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren, modulasinya yang dipakai bukan modulasi intensitas, melainkan modulasi
frekuensi, sehingga sinyal yang sudah lemah intensitasnya masih dapat dideteksi dan jarak yang ditempuh, juga kapasitas transmisinya ikut
membesar. Pada tahun 1984, kapasitasnya sudah dapat menyamai kapasitas sistem deteksi langsung. Sayang, generasi ini terhambat
perkembangannya karena teknologi peranti sumber dan deteksi modulasi frekuensi masih jauh tertinggal. Tetapi, tidak dapat disangkal
bahwa sistem koheren ini punya potensi untuk maju pesat pada masa-masa yang akan datang.

Generasi Kelima (mulai 1988)


Pada generasi ini, dikembangkan suatu penguat optik yang menggantikan fungsi repeater pada generasi-generasi sebelumnya. Sebuah
penguat optik terdiri dari sebuah diode laser InGaAsP (panjang gelombang 1,48 mm) dan sejumlah fiber optik dengan doping erbium (Er) di
terasnya. Pada saat serat ini disinari diode lasernya, atom-atom erbium di dalamnya akan tereksitasi dan membuat inversi populasi, sehingga
bila ada sinyal lemah masuk penguat dan lewat di dalam serat, atom-atom itu akan serentak mengadakan deeksitasi yang disebut emisi
terangsang (stimulated emission) Einstein. Akibatnya, sinyal yang sudah melemah akan diperkuat kembali oleh emisi ini dan diteruskan
keluar penguat. Keunggulan penguat optik ini terhadap repeater adalah tidak terjadinya gangguan terhadap perjalanan sinyal gelombang,
sinyal gelombang tidak perlu diubah jadi listrik dulu dan seterusnya, seperti yang terjadi pada repeater. Dengan adanya penguat optik ini,
kapasitas transmisi melonjak hebat sekali. Pada awal pengembanganya hanya dicapai 400 Gb.km/s, tetapi setahun kemudian, kapasitas
transmisi sudah menembus harga 50 ribu Gb.km/s.
Generasi Keenam (mulai 1988)
Pada tahun 1988, Linn F. Mollenauer memelopori sistem komunikasi soliton. Soliton adalah pulsa gelombang
yang terdiri dari banyak komponen panjang gelombang. Komponen-komponennya memiliki panjang gelombang yang
berbeda hanya sedikit dan juga bervariasi dalam intensitasnya. Panjang soliton hanya 10-12 detik dan dapat dibagi
menjadi beberapa komponen yang saling berdekatan, sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan
informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division multiplexing). Eksperimen menunjukkan
bahwa soliton minimal dapat membawa lima saluran yang masing-masing membawa informasi dengan laju 5
Gb.km/s. Cacah saluran dapat dibuat menjadi dua kali lipat lebih banyak jika dibuatkan multiplexing polarisasi karena
setiap saluran memiliki dua polarisasi yang berbeda. Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai 35 ribu Gb.km/s.
Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang gelombangnya sama akan merambat
dengan laju yang berbeda di dalam suatu bahan jika intensitasnya melebihi suatu harga batas. Efek ini kemudian
digunakan untuk menetralisir efek dispersi, sehingga soliton tidak akan melebar pada waktu sampai di receiver. Hal ini
sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan yang ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan. Tampak
bahwa penggabungan ciri beberapa generasi teknologi fiber optik akan mampu menghasilkan suatu sistem
komunikasi yang mendekati ideal, yaitu yang memiliki kapasitas transmisi yang sebesar-besarnya dengan tingkat
kesalahan yang sekecil-kecilnya. Yang jelas, pada masa mendatang dunia komunikasi, tidak dapat dihindari lagi, akan
dirajai oleh teknologi fiber optik.
Disetiap suatu jaringan komputer terdapat beberapa komponen pendukung seperti host/komputer pengguna, server/sistem
komputer yang menjalankan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer, switch/komponen jaringan komputer
yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa perangkat komputer agar dapat melakukan pertukaran paket, baik menerima,
memproses, dan meneruskan data ke perangkat yang dituju. beserta kabel sebagai penghubung dan menyalurkan data.
Sampai saat ini terdapat beberapa jenis kabel yang biasanya digunakan dalam instalasi jaringan komputer seperti kabel Coaxial
dan Twisted.

2 jenis kabel tersebut = yang paling banyak digunakan dari dulu hingga saat ini. Namun seiring kemajuan zaman, masyarakat
menginginkan akses kecepatan yang lebih tinggi serta kemampuan transfer data lebih maksimal. Sebenarnya kabel Coaxial
dan Twisted sudah cukup memenuhi standard namun tentunya perlu adanya inovasi terbaru dengan berbagai macam
kelebihan.

Kecepatan akses yang tinggi dalam suatu jaringan pastinya menjadi hal yang paling dicari terutama untuk keperluan browsing
di internet. Hal inilah yang melatarbelakangi kemunculan kabel Fiber Optik dan dalam sekejap langsung mendapatkan tempat
tersendiri di masyarakat.

Pada kabel Coaxial atau Twisted panjangnya kabel seringkali menjadi penghambat,tidak dapat dengan sempurna
mentransmisikan data secara terus menerus dengan Panjang kabel yang sangat Panjang.
Kabel koaksial

Kabel koaksial adalah jenis kabel jaringan yang terdiri dari 2 penghantar. Salah satu penghantarnya berada di bagian tengah
berupa kawat tembaga dan dikelilingi oleh lapisan isolator. Penghantar di lapisan atasnya berbahan metal yang berfungsi
untuk melindungi gangguan dari luar.
- Kabel jenis koaksial terdiri dari beberapa bagian, di antaranya:
• Isolator luar / jacket : bagian pembungkus luar yang melindungi seluruh bagian kabel
• Pelindung / conducting shield: serabut kabel terpilin bersilang sebagai pelindung untuk mengantisipasi frekuensi listrik yang tidak
diinginkan
• Isolator dalam / insulating layer: kulit pelapis kabel konduktor
• Konduktor: inti kabel tunggal sebagai medium transmisi data

- Prinsip kerja kabel koaksial ialah menghantarkan arus / sinyal listrik dari sumber ke tujuan. Jenis kabel ini umumnya
digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi.
- Kekurangan
- Kelebihan • Jangkauannya terbatas
• Harga lebih murah dibanding jenis kabel lain • Instalasi konektor tergolong susah
• Tidak mudah kehilangan sinyal • Membutuhkan tambahan repeater
• Transmisi data lebih cepat • Biaya perawatan tinggi
Kabel Twisted

Kabel twisted pair adalah jenis kabel jaringan yang terdiri dari beberapa kabel yang saling berpasangan.
Jenis kabel ini memiliki jangkauan yang tidak lebih dari 100 meter. Kecepatannya bervariasi, mulai dari 10 Mbps hingga
10.000 Mbps. Cara kerja kabel twisted pair sama seperti koaksial, yaitu dengan cara menghantarkan arus listrik.

1. UTP (Unshielded Twisted Pair)


Kabel twisted pair UTP terdiri dari 4 pasang kabel terpilin dan sesuai namanya, kabel UTP tidak memiliki pelindung di bagian dalam
kabel. Hal ini menyebabkan jenis ini rentan terhadap radiasi medan magnet atau voltase yang tinggi.
2.  FTP (Foiled Twisted Pair)
FTP merupakan jenis kabel yang memiliki pelindung aluminum foil pada bagian luar untuk melindungi interferensi elektromagnetik
dari sekeliling kabel.
3. STP (Shielded Twisted Pair)
Jenis kabel STP twisted pair memiliki selubung pembungkus tembaga atau alumunium foil yang khusus dirancang untuk
mengurangi gangguan elektromagnetik. Aluminium foil pada kabel STP membungkus setiap pasangan kabel tembaga.
Fiber Optik
Pengertian

Berbeda dari kabel lain yang membawa listrik, kabel Fiber Optik adalah jenis kabel yang berfungsi mengubah sinyal listrik
menjadi cahaya dan mengalirkannya dari satu ke titik ke titik yang lain. Berbahan serat kaca dan plastik yang sangat halus,
bahkan lebih halus dari sehelai rambut manusia,berdiameter lebih kurang 120 mikrometer.. Beda halnya dari kabel lain yang
memakai bahan dari tembaga. Dimana serat kaca adalah medium yang mengalami reduksi dan penghalang tingkat rendah, maka
dari itu koneksi menjadi sangat efektif untuk telekomunikasi. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED
( Light Emitting Diode) sebagai transmitter.Cahaya yang ada di dalam serat optic tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih
besar daripada ondeks bias dari udara,karena laser memiliki spektrum yang sempit
Prinsip Dasar Kominikasi Fiber Optik
Fiber optik merupakan suatu light waveguide (pemandu gelombang cahaya) yang berisi bahan dielektrik dengan
indeks bias tertentu yang dapat digunakan untuk merambatkan energi cahaya.
Suatu sistem komunikasi fiber optik memiliki perangkat penting, yaitu transmitter, kabel fiber optik, dan receiver.
a. Transmitter mengolah dan mengkodekan sinyal cahaya mengirim informasi dalam bentuk pulsa elektrik dari kabel tembaga,
kemudian diterjemahkan menjadi pulsa cahaya yang bersesuaian. Untuk membangkitkan pulsa cahaya tersebut, dapat
digunakan LED atau LD. LED umumnya digunakan untuk fiber optik multimode dan LD biasanya digunakan untuk fiber
optik singlemode.
b. Kabel fiber optik berfungsi untuk menyalurkan sinyal cahaya merambatkan sinyal optik dari transmitter ke receiver.
c. Receiver menerima sinyal optik, kemudian mengkonfirmasikannya kembali menjadi sinyal elektrik aslinya.
Jenis detector cahaya yang dapat digunakan adalah photodetector.Mengembalikan ke bentuk digital
Sinyal listrik dapat berupa digital maupun analog,sinyal analog juga memerlukan pulse code modulator untuk
merubahnya menjadi bentuk digital.

Transmitter terdiri dari = Interface circuit,source drive circuit &optical source


Pulsa cahaya dikirim melalui kabel transparan
Transmitter dan receiver bekerja bersama untuk memastikan tidak ada degradasi sinyal di seluruh jaringan
Bagaimana serat optik (fiber optik) mengirimkan informasi seperti panggilan telepon atau sinyal internet,
informasi apapun dapat direpresentasikan dalam bentuk 0 dan 1.
mengirim pesan text ‘Halo’ melalui ponsel, pertama kata ini akan dikonversi menjadi kode biner setara n sebagai urutan
0 dan 1. Setelah konversi ponsel akan mentransmisikan 0 dan 1 ini dalam bentuk gelombang elektromagnetik, 1
ditransmisikan sebagai gelombang frekuensi tinggi dan 0 sebagai gelombang frekuensi rendah.
Menara sel lokal menerima gelombang elektromagnetik ini, di menara akan dihasilkan gelombang cahaya jika
gelombang elektromagnetik nya berfrekuensi tinggi. Gelombang cahaya dapat dengan mudah ditransmisikan melalui
kabel serat optik, gelombang cahaya yang membawa informasi melalui jaringan kabel untuk mencapai tujuannya.

Untuk mencapai tujuan ini seluruh dunia dilewati dengan kabel serat optik. Kabel ini
diletakkan di bawah tanah dan di bawah laut. Terutama penyedia layanan seluler
yang memelihara kabel di bawah tanah ini AT&T, Orange, Verizon, Google adalah
beberapa pemain global yang memelihara dan memiliki jaringan kabel bawah laut. 
Karena media transmisi fiber optik selalu memiliki redaman meskipun kecil, maka pada saat tertentu dimana gelombang-
gelombang informasi yang ditransmisikan sudah melemah mendekati ambang batasnya, diperlukan sebuah perangkat
penguat ulang untuk menghasilkan besaran penguatan yang sama seperti keluaran terminal, perangkat ini
disebut repeater. Di dalam sebuah repeater, terdapat amplifier sebagai penguatnya. Pada saat ini ada dua
jenis repeater yang digunakan, yaitu sebagai berikut.
a. Digital Repeater, yaitu penguat ulang di tingkat elektrik. Cara penguatannya adalah dengan mengubah gelombang
cahaya menjadi elektrik kemudian dikuatkan dan pada tahap akhir diubah kembali dari gelombang elektrik menjadi
gelombang cahaya dan kemudian siap ditransmisikan kembali ke fiber optik.

b. Optical Repeater, yaitu penguatan ulang di tingkat elektrik. Cara penguatannya adalah dengan mencampur gelombang
cahaya yang lemah tadi dengan gelombang cahaya yang baru yang lebih kuat dari pompa cahaya. Setelah gelombang
cahaya cukup kuat seperti keluaran terminal, maka gelombang cahaya siap diumpankan kembali ke fiber optik.
Repeater hanya menguatkan sinyal cahaya yang datang, sehingga noise yang datang juga ikut terkuatkan. Oleh karena
itu, untuk jarak yang cukup jauh, seperti SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut), diperlukan optical regenerator untuk
mengatasi pelemahan sinyal.
Fungsi
Menghubungkan antar komputer atau pengguna satu sama lain dan dalam lingkup jaringan tertentu.
Yang menjadi pembeda adalah kecepatan akses yang tinggi serta kemampuan transfer data lebih cepat.
Untuk kecepatan pengiriman data bisa sampai kisaran Gigabit per detiknya. Karena tidak membawa listrik
kabel jenis ini juga tida terpengaruhi gangguan elektromagnetik sehingga stabil dalam penggunaannya.

Kelebihan Fiber Optik


1.Jenis kabel Fiber Optik ini memiliki kemampuan mengantarkan data dengan kapasitas besar serta jarak transmisi yang sangat
jauh. Dengan kapasitas Gigabyte per detik,1000 mbps.
2.kemampuan yang besar bentuk fisik dari kabel ini lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis lain karena bahannya dari serat
kaca dan plastik. Hal ini memungkinkan tersedianya ruang yang cukup besar.
3.Karena tidak menggunakan arus listrik kabel Fiber Optik ini bebas dari gangguan sinyal elektromagnetik, sinyal radio, serta
mempunyai ketahanan yang cukup kuat juga sehingga banyak digunakan perusahaan – perusahaan besar.
4.Kemungkinan hilangnya data sangatlah rendah, jadi anda tidak perlu mengkhawatirkan validitas data.
5.Karena tidak menggunakan listrik maka kemungkinan adanya konsleting juga tidak akan terjadi, jadi dalam hal keamanan juga
sangat terjamin.

Kekurangan Fiber Optik


1.Memiliki harga yang cukup tinggi,dan membutuhkan biaya ekstra dalam pengaplikasiannya
2.Instalasi dan Maintenance menggunakan tenaga yang ahli.
3.Kemungkinan masih adanya loss data pada jarak yang sangat jauh,sehingga diperlukam repeater untuk mengurangi terjadinnya
loss
4.Kabel fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat
diinstal dalam jalur yang berbelok  secara  tajam  atau  menyudut. 
Struktur Kabel 
• Core (inti) merupakan serat kaca yang tipis menjadi media
cahaya,berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu
ujung ke ujung lainnya dan juga tembat merambatnya cahaya pada
serat optic.Memiliki (diamaternya sekitar 2 μm sampai 50 μm).
Diameter serat optik yang lebih besar akan membuat performa yang
lebih baik dan stabil.

• Cladding merupakan lapisan luar melindungi inti cahaya yang


terpancar,berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan cahaya agar
dapat merambat ke ujung lainnya.Cladding merupakan selubung dari
core.Berdiameter 5 μm sampai 250 μm

• Coating adalah pelindung mekanis yang menjaga serat optik dari


kerusakan yang dapat terjadi karena lengkungan kabel atau
gangguan luar

• Strength Member & Outer Jacket pelindung yang menjaga kabel


dari gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian
core
Kode warna pada kabel serat optik
Selubung luar
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik
jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
Jenis Fiber Optik
1. Step Index Multimode
• Indeks bias core konstan.
• Diameter core yang besar (50 mm – 125 mm ) sehingga mudah digunakan
dalam  penyambungan kabel
• Dampak dari besarnya diameter core menyebakan  dispersi  
• Hanya baik digunakan untuk data atau informasi dengan kecepatan rendah

dan untuk jarak yang relatif dekat


2. Graded Index Multimode

• Core cable ini terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias tertinggi
terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding. Akibatnya dispersi waktu
berbagai mode cahaya yang merambat berkurang sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaaan.
• Dispersi minimum sehingga baik jika digunakan untuk jarak menengah. 
• Diameter corenya antara 30 mm – 60 mm sedangkan diameter claddingnya 100 mm – 150 mm
• Merupakan penggabungan fiber single mode dan fiber multimode step index
3. Step Index Single Mode

• Diameter core lebih kecil  (2 µm – 10µm).  Core kecil dan gelombang cahaya


tunggal  dapat mengurangi dispersi yang diakibatkan overlap cahaya, 
• Cahaya hanya merambat dalam single mode saja yaitu sejajar dengan
sumbu serat optik.
• Bisa digunakan untuk transmisi jarak  jauh,  dan dapat di gunakan untuk
transmisi data dengan bit rate tinggi dan  bandwidth yang lebar
Metode Penyambungan Kabel Fiber Optik
A. Metode Fusion Splice
Metode ini merupakan metode penyambungan dengan cara Fusi (peleburan) sesuai titik lebur serat optik. Penyambungan ini biasanya
dilakukan pada jaringan akses, metro dan long distance.
Adapun proses penyambungan dengan metoda ini diperlukan beberapa tahapan proses antara lain: 

1.Proses persiapan yang meliputi pengupasan coating dan cladding, keduanya adalah lapisan pelindung inti fiber. 
2.Pengupasan gunakan spesial alat kupas serat optik (fiber stipper tool)
3.Pembersihan fiber optik dengan mengunakan tisue yang dibasahi alkohol 90%.
4.Pemotongan inti fiber dengan menggunakan alat fiber cleaver atau yang sejenis.
5.Penyambungan yang meliputi alignment, position dan fusion kemudian menampilkan posisi titik sambung serta nilai
loss fiber.
6.Pemasangan fiber heat shrink sleeve untuk melindungi sambungan fiber agar tidak mudah patah.

B. Metode Mechanical Splice


Metode Mechanical Splice adalah metode penyambungan dengan cara mekanik. Untuk
melakukan penyambungan dengan sistem mekanik ini, diperlukan mechanical splice
assembly serta perangkat tool kit set, penyambungan dengan metoda ini tidak diperlukan
catuan listrik. Persiapan penyambungan dilakukan seperti pada point 1 butir a sampai
dengan c kemudian proses penyambungan dilakukan dengan menempatkan kedua ujung
fiber optik pada V grove dari mechanical splice.
Langkah berikutnya, dilakukan pengaturan agar kedua ujung fiber optik bertemu pada
medium mechanical splice. Kemudian handle pada mechanical splice didorong ke bawah
sehingga dapat menekan cap dari mechanical splice. Sambungan dengan sistem mechanical
splice ini relatif mudah dan tidak memerlukan catuan listrik seperti yang ada pada fusion
splicer, namun hasil ukur dari sambungan ini berkisar pada 0.2 dB.
C. Metode Connector Splice

Metode ini adalah metode penyambungan fiber optik dengan menggunakan konektor, adapun sistem ini mempercepat sistem
penyambungan. Sistem penyambungan dengan konektor hanya memerlukan material konektor saja sebagai titik sambung namun untuk
semua persiapan sama dengan fusion splice dan mechanical splice. Konektor fiber optik terdiri dari dua jenis, konektor model ST yang
berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan
karena mereka mungkin berbeda. Sistem splice fast connector ini dapat dilepas ataupun dipasang kembali sehingga lebih fleksibel tanpa
memerlukan material tambahan. Sedangkan nilai redaman yang terjadi pada sistem ini berkisar 0.15dB.
Akan tetapi dengan sistem ini mempunyai kerugian lain yaitu pantulan (reflection) pada guide pin connector yang diakibatkan perpindahan
medium antara kedua guide pin connector yang disambungkan. Sedangkan besaran loss akibat refleksi tersebut tergantung pada struktur
guide pin connector dan proses penyambungannya.
Aplikasinya dalam satu dekade/Trend masa depan
komunikasi fiber optik
Komunikasi fiber optik jelas merupakan masa depan komunikasi data. Evolusi komunikasi fiber optik telah
didorong oleh kemajuan teknologi dan peningkatan permintaan komunikasi fiber optik. Hal ini diharapkan
terus berlanjut di masa depan, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang baru dan lebih maju.
Beberapa tren masadepan yang dibayangkan dalam komunikasi fiber optic :

1. Perbaikan dalam Desain Fiber Glass dan Miniaturisasi Komponen


Saat ini, berbagai kotoran ditambahkan atau dihilangkan dari fiber kaca untuk mengubahkarakteristik transmisi cahayanya.
Hasilnya adalah kecepatan cahaya yang melewati fiberkaca dapat dikontrol, sehingga memungkinkan produksi fiber kaca
yang disesuaikan untukmemenuhi persyaratan rekayasa lalu lintas khusus pada rute tertentu. Tren ini diperkirakanakan terus
berlanjut di masa mendatang, guna menghasilkan serat kaca yang lebih andal danefektif. Selain itu, miniaturisasi komponen
komunikasi serat optik merupakan tren lain yangkemungkinan besar akan berlanjut di masa depan

2. Peningkatan Teknologi WDM


Penelitian sedang berlangsung tentang bagaimana memperpanjang rentang panjanggelombang di mana sistem multiplexing
divisi gelombang dapat beroperasi. Saat ini, jendelapanjang gelombang (band C) berkisar antara 1,53-1,57μm.
fiber kering yang memiliki jendela kerugian rendah menjanjikan perpanjangan kisaran menjadi 1,30 -1,65 μm. Selain
itu, perkembangan dalam teknologi penyaringan optik untuk multiplexing divisi gelombangdiperkirakan di masa depan
3. Kemajuan dalam Konfigurasi Jaringan Sistem Kapal Selam Optik
Dalam rangka meningkatkan fleksibilitas konfigurasi jaringan pada sistem komunikasi optikbawah laut, diharapkan
pengembangan teknologi konfigurasi jaringan mesh ini menjadilangkah yang tepat. Dengan mengadopsi teknologi
optik add / drop multiplexing yangmemecah sinyal dalam domain panjang gelombang, dimungkinkan untuk
merealisasikankonfigurasi jaringan mesh yang secara langsung menghubungkan antar stasiun. Penelitiansedang
berlangsung, dan di masa mendatang konfigurasi jaringan seperti itu akan menjadi halbiasa
4. Peningkatan Teknologi Amplifikasi Optik
Erbium Doped Fiber Amplifier (EDFA) adalah salah satu teknologi penting yang digunakandalam sistem komunikasi
fiber optik. Di masa depan, teknologi yang lebih baik untukmeningkatkan kinerja EDFA akan dikembangkan. Untuk
meningkatkan gain bandwidthEDFA, teknologi pemerataan gain yang lebih baik untuk amplifikasi optik akurasi tinggi
akandikembangkan. Selain itu, untuk mencapai daya output yang lebih tinggi, dan noise figureyang lebih rendah,
laser pemompa daya tinggi yang memiliki karakteristik amplifikasi optikyang sangat baik dengan output lebih dari +
20dBm, dan noise figure yang sangat rendahdiperkirakan akan ada dalam waktu terdekat

5. Fiber Optik Polimer


Fiber optik polimer menawarkan banyak manfaat jika dibandingkan dengan solusikomunikasi data lainnya seperti
kabel tembaga, sistem komunikasi nirkabel, dan fiber kaca.Dibandingkan dengan fiber optik kaca, fiber optik polimer
memberikan pemrosesan sinyaloptik yang mudah dan lebih murah, dan lebih fleksibel untuk interkoneksi steker.
Penggunaanfiber optik polimer sebagai media transmisi untuk pesawat terbang saat ini sedang diteliti oleh berbagai
kelompok Penelitian dan Pengembangan karena manfaatnya. Pusat DirgantaraJerman telah menyimpulkan bahwa
"penggunaan serat multimedia fiber Optik Polimertampaknya mungkin untuk aplikasi pesawat masa depan . Selain itu,
di masa depan, fiberoptik polimer kemungkinan akan menggantikan kabel tembaga untuk koneksi mil terakhirdari
kotak distribusi terakhir perusahaan telekomunikasi dan konsumen akhir yang dilayani.Standar Gigabit Polymer
Optical Fiber di masa depan akan didasarkan pada Tomlinson-Harashima Precoding, Modulasi PAM Multilevel, dan
Modulasi Coset Coding Multilevel
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai