Anda di halaman 1dari 44

Deden Ardiansyah,S.

T
 Transmisi adalah proses pengangkutan
informasi dari satu titik ke titik lain di
dalam suatu jaringan
 Jarak antar titik bisa sangat jauh
 Bisa ada banyak elemen jaringan yang
terhubung
 Elemen-elemen tersebut dihubungkan
oleh koneksi yang disediakan oleh
sistem transmisi
• Untuk sistem komunikasi dua arah, maka pada
arah transmisi yang berlawanan juga
diperlukan elemen yang sama
 Transmitter
• Transmitter mengolah sinyal masukan menjadi sinyal yang sesuai
dengan karakteristik kanal transmisi
• Pengolhan sinyal meliputi encoding dan modulasi
 Transmission Channel
• Kanal transmisi adalah suatu media elektral yang menjembatani
sumber dan tujuan
• Bisa berupa pasangan kabel, coaxial, radio atau serat optik
• Setiap kanal transmisi menyumbangkan sejumlah loss transmisi atau
redaman sehingga daya sinyal akan berkurang seiring bertambahnya
jarak
• Sinyal juga akan terdistorsi akibat perbedaan redaman yang dialami
oleh komponen-komponen frekuensi sinyal yang berbeda
 Sinyal biasanya terdiri dari banyak komponen frekuensi yang mana
beberapa diantaranya teredam ada juga yang tidak teredam. Kondisi
ini akan menyebabkan perubahan bentuk sinyal (distorsi)
 Receiver
• Penerima mengolah sinyal yang masuk dari kanal transmisi
• Proses pada penerima meliputi penapisan (filtering) untuk
menghilangkan out-of-band noise, penguatan (amplification) untuk
mengkompensasi loss transmisi, ekualisasi (equalizing) untuk
mengkompensasi distorsi), serta demodulasi dan decoding untuk
membalikkan proses yang terjadi di transmiter
 Noise, Distortion, and Interference
• Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi sinyal yang
ditransmisikan
- Getaran sinyal pembawa itu harus
disampaikan kepada penerima
- Proses penyampaian ini harus dilakukan
melalui suatu media
- Analogi dengan pembawa truk maka maka
jalan rayanya disebut media transmisi
- Proses perambatan sinyal gelombang
pembawa dari satu tempat ketempat lain
disebut propagasi.
- Didalam media, carrier dalam bentuk
gelombang pembawa. ( carrier wave ).
Radio :
Kabel :  Radio jarak pendek
– Open Wire  Radio troposcater
– Pasangan kabel tembaga /  Radio Microwave
Twisted Pair
 Satelit
– Kabel coaxial / bawah laut
– fiber optik
 Biasa digunakan untuk distribusi listrik
 Tidak punya perlindungan terhadap
gangguan noise, pada komunikasi data
 Hanya dapat digunakan untuk
komunikasi data bila jaraknya kurang
dari 20 ft.(6,1 m)
Electronic Industry Associatio (EIA)
Telecomunication Industry Association (TIA)
National Electrical Manufactures Association (NEMA)

Membentuk

Underwriters Laboratories (UL)


Tugas
Mensertifikasi dan menetukan
tingkatan kabel menurut standard
EIA/TIA.
Kabel tembaga

Mux Mod /Tx rx/dem Demux

• Terdiri dari sepasang kabel dengan berbagai


ukuran diamter
• Redamannya besar tergantung pada
diamternya
• Biasa digunakan untuk jarak pendek
• Kapasitas yang disalurkan kecil
 Kategori 1
• Merupakan kabel telepon model lama dipakai hanya sampai
1983
• Tidak cocok untuk transmisi data kecepatan tinggi

 Kategori 2
• Untuk kecepatan transmisi hingga 4 Mbps
• Spesifiaksinya cocok dengan kabel jenis 3 IBM : empat pasang
terlilit solid tak terbungkus untuk suara dan data
• Untuk kategori 3 dan seterusnya memiliki karakteristik
 Paling sedikit memiliki 3 lilitan per kaki (30,5cm) linier
 Tidak ada dua pasang yang memiliki pola lilitan yang sama, hal ini
untuk mengurangi crosstalk.
Standarisasi Kabel Twisted
Crosstalk terjadi bila signal listrik melintasi
beberapa kabel yang berdekatan.
Semakin panjang kabel maka dia akan
berfungsi sebagai antena yang baik.
Signal yang melintasi kabel akan
menciptakan noise frekuensi radio, bila noise
ini terlalu keras maka kabel yang ada
didekatnya dapat menangkap signal
Semakin banyak lilitan perkaki linier semakin
besar perlindungan terhadap crosstalk
Lilitan ini digunakan untuk membangkitkan
efek cancellation
 Kategori 3
• Kualitas terendah yang bisa digunakan untuk jaringan LAN
• Dapat melakukan transmisi sampai 10 Mbps

 Kategori 4
• Jenis kabel paling rendah untuk jaringan Token Ring 16 Mbps

 Kategori 5
• Memiliki crosstalk terendah
• Memiliki kecepatan samapai 100 Mbps bahkan bisa lebih
• Memiliki 8 s/d 15 lilitan per kaki linier
• Pamjang maksimum 100 meter
• Kabel yang ditetapkan dalam spesifikasi Fiber Distributed Data
Interface (FDDI), spesifikasi yang mendifinisikan bagaimana tembaga
dan serat bekerja sama dalam lingkungan yang sama.
 Kabel Twisted :
• UTP (Unshielded Twisted Pair), hanya
lilitan antar kabel untuk menhindari
crosstalk, tidak ada perlindungan Gbr. Kabel UTP
interferensi atau induksi sinyal dari luar
kabel.

• STP (Shielded Twisted Pair), selain


dililitkan, juga punya proteksi terhadap
induksi atau interferensi sinyal dari luar
kabel berupa lapisan kertas alumunium
foil, sebelum jaket pembungkus luar. Gbr. Kabel STP
 Contoh kabel coaxial Kabel antena TV.
 Redamannya < kabel tembaga biasa.
 Kapsitasnya penyalurannya mencapai 4000 kanal
@3 KHz VBW
 Pada kabel laut digunakan kawat penguat
karena perenggangan yang cukup besar.
 Rangkaian pengulang ( repeater ) untuk
hubungan yg jauh
 jarak repeater antara 10 km dan dibutuhkan
catuan listrik DC
 Contoh : kabel transatlantik th 1976, kapasitas
4000 @ 3 KHZ bw, maks frek 28 MHz, 1 kabel
dengan diameter 2.4 cm, repeater terbuat dari
transistor berjarak 6 km. Panjang kabel = 6400
km.
Ada dua jenis cable coaxial :
1. Digunakan untuk
transmisi analog
• Impedansi 75 Ohm
• Contoh : kabel antena TV
external

2. Digunakan untuk
transmisi digital
• Impedansi 50 Ohm
• Contoh : kabel jaringan
komputer
T Konektor
Pemasangan Pada LAN card

BNC Konektor Terminator


Terdiri atas 4 jenis kabel :
 Ethernet, sering disebut 10Base5, standard yang
ditetapkan oleh IEEE(Institute for Electrical &
Electronics Engineers)
• Diameter 0,4 inchi
 RG-58A/U, sering disebut sebagai 10Base2
• Diameter 0,18 inchi
 RG-59/U digunakan pada TV kabel dan ARCnet
(topologi jaringan model lama)
• Diameter 0,25 inchi
 RG62/U digunakan pada ARCnet dan terminal IBM
• Diameter 0,25 inchi
 Kabel tembaga adalah
medium elektronik,
menghantarkan signal
elektronik
 Fiber optic adalah medium
Fotonik, menghantarkan
signal fotonik atau cahaya Clading

Jacket Core
n

step index mode

Filling material
Fiber optik
Kevlar /penyangga
Polyurethane jacket
Kevlar
N Poliurethane jacket
Coated aluminium
Gradual index mode Black polyethylene outer jacket

• kabel kaca antara 1 – 10 m untuk jenis monomode dan 50 –


60 m untuk jenis multi mod
• pembungkusnya 125 m
• tiap haspel ( gulungan) dapat membawa kabel fiber optik
sampai 1 km
• Redaman jauh lebih kecil
• Jarak jangkau dapat mencapai 70 km antar repeater.
• Index bias kaca 1,3 – 1,5
• n = c/v c= 3.108 m/s Perambatan multi mode
• Jika n = 4/3
maka v=2,25 108 m/s
• Panjang gel cahaya dalam kabel
optik dapat 0.8 nm, 1.3 nm atau 1550 Step index mode
nm.
• Membawa 40.000 VBW atau video
• Bebas interferensi
Gradual index mod
2.5

2.0

1.5

1.0

.5
db/km
.8 .9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 n m
Redaman oleh kabel optik pada berbagai macam panjang
gelombang.
Berdasarkan mode transmisi yang
digunakan fiber optic terdiri :
1. Step Index
2. Grade Index
3. Single Mode
 Menggunakan LED sebagai sumber
cahaya
 Diameter core 62,5 micron

Cladding
Core

Cladding

Step Index
 Menggunakan LED sebagai sumber
cahaya
 Diameter core 62,5 micron

Cladding
Core

Cladding

Grade Index
 Menggunakan Laser sebagai sumber
cahaya
 Diameter core 9 micron

Core Cladding

Cladding

Sinle Mode
 Indoor cable:
• Menggunakan LED sebagai sumber cahaya
• Attenuation 3,5 dB/km (kehilangan 3,5 dB per kilometer signal)
• Panjang gelombang cahaya yang digunakan 850 nM (nano
meter)
• Munggunakan Multimode, dapat melewatkan berbagai cahaya

 Outdoor cable :
• Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya
• Attenuation 1 dB/Km
• Panjang gelombang 1170 nM (nano meter)
• Monomode (single mode)
 Tahan terhadap gangguan RFI (Radio
Frequency Interference) dan EMI
(ElectroMagnetic Interference)
 Keamanan, tidak bisa disadap melaui
kabel biasa
 Bandwith yang besar
 Tidak berkarat
 Jangkauan lebih jauh dibanding kabel
tembaga
 Kecepatan transfer lebih tinggi
 Goncangan fisik akan menjadi gangguan
terhadap signal
 Sulit dalam instalasi dibanding kabel
tembaga :
• Penyambungan untuk instalasi atau apabila
putus
• Pembelokan yang tajam bisa menyebabkan
patah
Konektor
Input serial light Light output
Data source source Detektor serial data
fiber optik dengan sambungan

O/p pemancar = 0 dBm minimal power di penerima –37dBm.


Kehilangan power terjadi pada:
• Konektor dikedua sisi (1 dB/sisi) 2 dB
• Margin untuk penyambungan jika putus 6 dB
• Redaman per sambungan /splicing 0,1 dB
• Redaman fiber optik 0,2 dB/km
• Redaman per km menjadi 0,3 dB/km
• Maka jarak antara terminal menjadi (37–2-6)/0,3=97 km
 pembagian frekwensi radio sbb:
 3 - 30 KHz VLF 30 -300 KHz LF
 0.3 - 3 MHz MF 3 - 30 MHz HF
 30 - 300 MHz VHF 0.3 - 3 GHz UHF
 3 - 30 GHz SHF 30 -300 GHz EHF

antena
Tx Rx

 Amplifier merubah sinyal electric menjadi sinyal gelombang


elektromagnetik (Tx) atau sebaliknya (Rx)
 Reflektor antena berfungsi untuk mengarahkan pancaran
 Masalah yang selalu dibahas dalam antena adalah penguatan dan sudut
pengarahan
 Antara transmiter dan receiver selalu ada loss karena antena penerima
tidak dapat mengambil semua power yang dipancarkan
UHF (Ultra High frequencies) 300 MHz UHF TV

VHF (Very High frequencies) 30 MHz FM & TV

HF (High frequencies) 3 MHz Short Wave Radio

MF (Medium Frequencies) 300 KHz AM Radio

LF (Low Frequencies) 30 KHz Navigation

VLF (Very Low Frequencies) 3 KHz Submerine


Communication
VF (Voice Frequencies) 300 Hz Audio

ELF (Extremely Low Frequencies) 30 Hz Power Transmission


Dipole Dipole dengan pemantul

Yagi

Dipole dengan pemantul dan penyearah Horn

Hpbw
Parabola dengan prime focus Parabola dengan casegrain
 Ion pada lapisan ionosphere terbentuk karena sorotan sinar
matahari
 Propagasi ionosphere dilakukan dengan pantulan oleh lapirsan
ionosphere
 Ketika matahari terbenam maka ion akan kembali ke atom gas
normal.
 Pada ketinggian diatas 500 km tidak ada lagi gas jadi tidak
mungkin ada ionosphere.
 Propagasi lewat ionosphere tidak stabil dan tidak dipakai lagi.
 Lapisan jarak dari muka bumi
 F2 250 – 500 km
 F1 200-200 Km
 E 90-150 Km
 D 50-90 Km
 Kepadatan elektron/m3 prop. Lewat ionsopher
 Mengapa pada lapisan tinggi konsentrasi elektron makin tinggi.
 Hubungan disebut Line Off Sight (tanpa
halangan
 Frekwensi Gelombang yang digunakan
> 1 GHz
 Masalah utama yang harus diperhatikan
adalah redaman hujan (rain attenuation ) dan gangguan karena pantulan
serta lapisan udara yang tidak seragam.( fading )
 Jarak antara pemancar dan penerima 30 – 100 km
 Ketinggian antena merupakan masalah yang harus diperhitungkan.
Karena menara tidaklah murah.
 Pembangunan bisa memakan waktu lama karena waktu untuk
pembangunan site ( lokasi pemancar dan penerima )
 Repeater bisa ditaruh diatas gunung tinggi yang berhutan lebat dengan
menggunakan solar panel untuk tenaga listriknya
 Akusisi antar tower tidak
begitu dibutuhkan
 Dapat membawa jumlah data
yang besar
 Biaya murah, karena setiap
tower antena tidak
memerlukan lahan yang luas
 Frekuensi tinggi atau
gelombang pendek hanya
membutuhkan antena yang
kecil
 Attenuasi dipengaruhi oleh benda pejal
 Terpantulkan oleh permukaan datar,
misal air atau metal/logam
 Diffracted (split) disekitar benda padat
 Terbelokkan oleh lapisan atmosphere
▪ Satelit beredar mengelilingi bumi Ketinggian (km ) Perioda putar / jam
600 1.6 LEO
▪ Menurut hukum kepler maka waktu 700 1.7 LEO
edar dan ketinggian satelit dapat 1200 1.9 LEO
dihitung seperti tabel disamping ini 1600 2 LEO
4000 3 LEO
10000 6 MEO
20000 12 MEO
Fcp =  Mm/R2 35780 24 GSO
 M = 400. 000 km3/s2
Fcf = m v2/R v= R ω
= m R ω2 ω = 2/T
= m R 42/T2
Fcp = Fcf   Mm/R2 = m R 42/T2
R = 3√[100.000 T2/2] Fcp M
jari – jari bumi = 6370 Fcf
R= 6370 + h m
 Carrier dari stasiun bumi di
pancarkan ke satelit
 Oleh Satelit carrier tersebut di perkuat
 Dipancarkan oleh stasiun bumi secara
broadcast pada frek 5925-6425 MHz
 Dipancarkan kembali kebumi secara
broadcast pada frek 3700 – 4200 mhz
 Gelombang yang digunakan adalah
gelombang UHF / SHF
• Satelit GSO adalah satelit
dengan ketinggian 36000 km
dan terletak Pada bidang
khatulistiwa
 LEO < 10.000 km
 MEO 10.000 – 36.000 km
 Satelit juga dapat bertindak
sebagai sebuah sentral di
angkasa
• Baik Satelit MEO atau LEO
harus menggunakankan
lebih dari satu satelit dan
pelayanannya bersifat
global.
 Sekarang ini muncul idea untuk membuat
satelit yang bukan satelit. Tetapi terletak di
atmosphere pada ketinggian 20 km disebut
HAPS (High altitude Platform system )
 Daerah pelayanannya menjadi terbatas

20 km
200 km
B
S

M
S B
MS S
C
B
 hubungan antara sentral dengan pelanggan bergerak S
 konfigurasi jaringan terdiri dari :
MSC ( Master Switching Control ) BSC
BSC (Base Station Control )
BS ( Base Station )
MS ( Mobile Station )
• MS dilayani langsung oleh
MSC lewat BSC dan BS
• Proses perpindahan MS dari satu BS ke BS lain
disebut hand over dan dilakukan oleh MSC
• Luas cakupan tergantung pada konsentrasi
pelanggan dalam BS
F4 F5 F3 F7
 frekwensi yang digunakan ~ F2 F1 F4 F5
900 MHZ dan ~ 1800 – 2000 F6 F2 F1 F4
MHz F3 F7 F6 F2
 Tiap BS dibedakan oleh F5 F3 F7 F6
daerah cakupan dank ode / F1 F4 F5 F3
frekwensi cakupan. F2 F1 F4 F5
 . F7 F6 F2 F1
 Luas cakupan tergantung F3 F7 F6 F2
pada konsentrasi pelanggan F4 F5 F3 F7
dalam BS. F1 F4 F5 F3
F6 F2 F1 F4
F7 F6 F2

Anda mungkin juga menyukai