Anda di halaman 1dari 18

MEDIA TRANSMISI

TWISTED PAIR, COAXIAL & DAN SERAT OPTIK

Oleh :

Muhammad Yusuf, ST, MMT


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul Media Transmisi Twisted Pair,
Coaxial dan Serat Optik ini .Buku ini membahas mengenai perbedaan konsep dasar
Media transmisi, perbedaan antara Media Transmisi Guided dan Unguided serta
perbedaan antara Kabel Twisted Pair, Coaxial dan Serat Optik.
Kami menyadari buku ini masih jauh dari kesempurnaan, namun semoga dapat
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika
dan Teknik Telekomunikasi.

Surabaya, November 2009


Penulis,

Muhammad Yusuf
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab 1 Media Transmisi

Bab 2 Twisted Pair

Bab 3 Coaxial

Bab 4 Fiber Optik

Daftar Pustaka

Biografi Penulis
BAB 1

MEDIA TRANSMISI

Sebelum masuk ke dalam pembahasan yang lebih spesifik mengenai Twisted Pair,
Koaxial dan Serat Optik, terlebih dahulu harus diketahui mengenai definisi dari
Media Transmisi adalah alat penyampai informasi dari sumber informasi
(komunikator/transmitter) ke penerima informasi (Komunikan/Receiver).. Media
Transmisi untuk gelombang elektromagnetik dibedakan menjadi dua yakni

 Media tranmisi Guided (Saluran Fisik)


 Media Transmisi UnGuided (Saluran Non-Fisik)

Pengertian Media transmisi Guided (Saluran Fisik) adalah adalah media yang mampu
mentransmisikan informasi/data melalui media yang tampak secara fisik sepanjang jalur
dimana sinyal disebarkan. Media ini dapat dilihat dan diraba keberadaannya. Disebut
juga media guided, karena ada yang mengarahkan, dalam hal ini kabel. Media dengan
saluran atau jaringan kabel dinamakan Wireline. Media Trasnmisi Guided terbagi
menjadi 3 yaitu Twisted-pair, kabel coaxial dan serat optik. Sedangkan Media Transmisi
Unguided (Saluran Non-Fisik) adalah media yang tidak dapat dilihat dan diraba
keberadaannya. Disebut juga media unguided, karena tidak ada yang mengarahkan.
Biasanya berupa media udara. Gelombang yang digunakan adalah gelombang radio
(frekuensi lebih tinggi dari media fisik). Media dengan saluran non fisik dinamakan
wireless
BAB 2
TWISTED PAIR

Kabel twisted-pair adalah media transmisi guided yang paling hemat dan paling
banyak digunakan. Secara fisik sebuah twisted pair terdiri dari dua kawat yang disekat
dan disusun dalam suatu pola spiral beraturan. Sepasang kawat bertindak sebagai satu
jalur komunikasi tunggal. Biasanya, beberapa pasangan kawat tersebut dibundel menjadi
satu kabel dengan cara dibungkus dalam sebuah sarung pelindung yang keras. Pada jarak
yang sanghat jauh berisikan ratusan pasang kawat. Penggulungan cenderung
meningkatkan interferensi crosstalk diantara sepasang kawat yang saling berdekatan
dalam suatu kabel. Pasangan yang berdekatan dalam satu bundle biasanya sedikit
berlainan panjang gulungannya untuk mengurangi interferensi crosstalk. Pada jalur jarak
jauh, panjang gulungan biasanya bervariasi dari 5 sampai 15 cm. Kabel yang saling
berpasangan memiliki tingkat ketebalan mulai dari 0,4 sampai 0,9 mm.

Twisted Pair ini banyak digunakan dalam jaringan telepon serta berfungsi sebagai
‘penopang’; untuk komunikasi di dalam suatu bangunan gedung. Twisted Pair juga
digunakan untuk pensinyalan digital. Untuk koneksi terhadap sebuah digital data sitch
atau digital PBX di dalam gedung, umumnya rate datanya sebesar 64 kbps. Selain itu,
twisted pair juga digunakan dalam sebuah gedung untuk Local Area Network (LAN).
Rate data untuk ini berkisar 10 Mbps. Kabel Twisted Pair juga paling mudah
dioperasikan, meski lebih terbatas rate data dan jarak.

Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:

 Shielded Twisted-Pair (STP)


 Unshielded Twisted-Pair (UTP)

a. Shielded Twisted -Pair (STP)

Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel.


STP yang digunakan untuk instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas
interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik
kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama
dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari
interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.

Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data,
karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP
memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena
bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap
sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya.
Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain
(seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater).

 Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps


 Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
 Media dan ukuran konektor: medium
 Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

Gambar 2 Shielded Twisted Pair (STP)

b. Unshielded Twisted-Pair

Untuk UTP terdapat pula pembagian kategori yakni:

 Kategori 1 :
- Merupakan kabel telepon model lama dipakai hanya sampai 1983
- Mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.
 Kategori 2 :
- Untuk kecepatan transmisi hingga 4 Mbps
- Spesifiaksinya cocok dengan kabel jenis 3 IBM : empat pasang terlilit solid tak
terbungkus untuk suara dan data
- Mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding kategori 1.

 Kategori 3 :

- Paling sedikit memiliki 3 lilitan per kaki (30,5 cm) linier


- Tidak ada dua pasang yang memiliki pola lilitan yang sama, hal ini untuk
mengurangi crosstalk
- Kualitas terendah yang bisa digunakan untuk jaringan LAN
- Dapat melakukan transmisi sampai 10 Mbps
- Mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
 Kategori 4 :
- Mampu mentransmisikan data hingga 20 MHz
- Jenis kabel paling rendah untuk jaringan Token Ring 16 Mbps.
 Kategori 5 :
- Memiliki crosstalk terendah
- Memiliki kecepatan samapai 100 Mbps bahkan bisa lebih
- Memiliki 8 s/d 15 lilitan per kaki linier
- Panjang maksimum 100 meter
- Kabel yang ditetapkan dalam spesifikasi Fiber Distributed Data
Interface (FDDI)
- Digunakan untuk transmisi data yang memerlukan
bandwidth hingga 100 Mhz

Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium.
Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata
mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk
membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule
yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP
digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda
dengan tipe pengkabelan twisted-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena
UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP
juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat
popular.

 Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps


 Biaya rata-rata per node: murah
 Media dan ukuran: kecil
 Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga
harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang
terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di
sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak
menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.

Gambar 3 Unshielded Twisted Pair (UTP)


BAB 3

COAXIAL

Kabel Coaxial atau populer disebut “Coax” adalah suatu jenis kabel yang
menggunakan dua buah konduktor dan terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang
menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Kabel ini banyak digunakan
untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena
kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi
dengan menggunakan kabel Coaxial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada
beberapa jenis kabel Coaxial, yaitu Thick Coaxial Cable (mempunyai diameter besar) dan
Thin Coaxial Cable (mempunyai diameter lebih kecil). Keunggulan kabel Coaxial adalah
dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat
ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan
penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan kabel Coaxial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk
hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah,
rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan .
Terdapat Standarisasi kabel Coaxial yakni :

 Ethernet, sering disebut 10Base5, standard yang ditetapkan oleh IEEE (Institute
for Electrical & Electronics Engineers) mempunyai Diameter 0,4 inchi
 RG-58A/U, sering disebut sebagai 10Base2 mempunyai diameter 0,18 inchi

 RG-59/U digunakan pada TV kabel dan ARCnet (topologi jaringan model lama)
mempunyai diameter 0,25 inchi

 RG62/U digunakan pada ARCnet dan terminal IBM mempunyai diameter 0,25
inchi

Dan juga terdapat dua jenis Kabel Coaxial yakni :


• Digunakan untuk transmisi analog, mempunyai immpedansi 75 Ohm.

Contohnya adalah kabel antena TV external

• Digunakan untuk transmisi digital, mempunyai impedansi 50 Ohm

Contohnya adalah kabel jaringan komputer

Untuk LAN, kabel Coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat


dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk
komunikasi jarak jauh diantara node jaringan, dibandingkan kabel STP atau UTP.
Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan
Coaxial sehingga dalam instalasi jaringan cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel
coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic. Coaxial merupakan teknologi yang
sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-
tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.

 Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps


 Biaya rata-rata per node: murah
 Media dan ukuran konektor: medium
 Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m
untuk thick-coaxial

Gambar dibawah ini menunjukkan struktur dari kabel Coaxial yang terdiri dari
Konduktor dalam, lapisan sekat terluar (jaket), lapisan aluminium foilatau jalinan logam
(shield) dan lapisan sekat (dielektris).
Gambar 4 Struktur kabel Coaxial

Saat bekerja dengan kabel, penting untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti


ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas
kesulitan saat instalasi dilapangan. Dan perlu diingat bahwa kabel akan mengalami
tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran.
Diameter terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis
memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel
coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan.
Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair. Gambar 5
dibawah ini menunjukkan kabel Coaxial beserta Connectornya.

Gambar 5 Kabel Coaxial


Kabel Coaxial ini mampu digunakan dengan efektif pada rate data dan frekuensi
yang lebih tinggi. Karena berpelindung dan memiliki konstruksi melingkar, kabel Coaxial
tahab terhadap interferensi dan crosstalk dibanding Twisted Pair. Gangguan utama yang
muncul adalah atenuasi (pelemahan kekuatan sinyal), noise suhu dan noise intermodulasi.
Noise intermodulasi hanya muncul bila beberapa channel atau frekuensi band digunakan
pada kabel tersebut. Untuk transmisi sinyal analog jarak-jauh, diperlukan amplifier setiap
beberapa kilometer dan diperlukan jarak yang lebih dekat lagi bila menggunakan
frekuensi yang lebih tinggi. Penggunaan spektrum untuk sinyal analog berkisar kira-kira
500 Mhz, sedangkan untuk sinyal digital diperlukan repeater pada tiap beberapa
kilometer dan seterusnya. Untuk rate data yang lebih tinggi maka repeater diperlukan
pada jarak yang lebih dekat lagi.
BAB 4

FIBER OPTIC

Kabel Fiber Optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk
transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, Fiber Optic memiliki
harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu
beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel Fiber Optic dapat
mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi
dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup untuk mengantarkan ribuan panggilan
telepon. Gambar dibawah ini adalah struktur kabel Fiber Optic.
Gambar 6 Struktur Kabel Fiber Optic

Beberapa keuntungan kabel fiber optic:

 Kecepatan : jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi,


mencapai gigabits per second
 Bandwidth : fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
 Jarak : sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan
“refresh” atau “diperkuat”.
 Ketahanan : daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan
perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel
transmisi lain di sekelilingnya.
 Maintenance : kabel-kabel Fiber Optic memakan biaya perawatan relatif murah.

Gambar 5 Fiber Optic

Tipe-tipe kabel fiber optic:


 Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki
diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut
manusia)
 Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan
kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel
multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain
dalam bundel kabel.
 Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki
performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.

Kontruksi kabel fiber optic

 Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal
data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass
atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin
banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada
diameter core-nya.
 Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core.
 Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga
coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.
 Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber
dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
 Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.

Tabel 2. 1 Karakteristik titik-ke-titik media terpandu

Rentang Atenuasi Delay Jarak


frekuensi khusus khusus repeater
Twisted pair0 – 3,5 kHz 0,2 dB/km @50 µs/Km 2 km
(dengan 1kHz
loading)
Twisted pair0 – 1 MHz 3 dB/km @5 µs/Km 2 km
(kabel 1kHz
multipair)
Coaxial 0 – 500 MHz 7 dB/km @4 µs/Km 1 – 9 km
10kHz
Fiber Optic 180 – 3700,2 – 0,55 µs/Km 40 km
THz dB/km

Tabel 2. 2 Perbandingan jenis kabel

Karakteristik Thinnet Thicknet Twisted PairFiber Optic


Biaya/harga Lebih mahalLebih mahalPaling murahPaling mahal
dari twisted dari thinnet
Jangkauan 185 meter 500 meter 100 meter 2000 meter
Transmisi 10 Mbps 10 Mbps 1 Gbps > 1 Gbps
Fleksibilitas Cukup Kurang Paling Tidak
fleksibel fleksibel fleksibel fleksibel
Kemudahan Mudah Mudah Sangat Sulit
instalasi mudah
Resistensi Baik Baik Rentan Tidak
terhadap terpengaruh
inferensi
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI PENULIS

Muhammad Yusuf lahir di Surabaya pada tanggal 15 Desember 1979. Penulis


menamatkan pendidikan S1 di STT Telkom dan melanjutkan jenjang S2 di ITS.
Sebelumnya penulis pernah bekerja di berbagai perusahaan, mengembangkan bisnis IT
dan saat ini bekerja sebagai Staf Pengajar di S1 Jurusan Teknik Informatika dan D3
Manajemen Informatika Fakultas Teknik – Universitas Trunojoyo Madura. Mata kuliah
yang pernah dan sedang diajarkan adalah Analisis dan Desain Sistem Informasi (ADSI),
Kewirausahaan, Basis Data 2, Pengantar E-Commerce & E-Business, Komunikasi Data,
Pemodelan Simulasi dan Manajemen Proyek Perangkat Lunak.

Anda mungkin juga menyukai