Anda di halaman 1dari 31

MEDIA

TRANSMISI
Ahmad Hamzah, Amd.TEM.,S.Kom
PENGERTIAN
Media transmisi adalah jalur yang dapat menghubungkan antara sisi pengirim
dan sisi penerima.

Secara umum media transmisi dikategorikan dalam :

1 Guided Media 2 Unguided Media


(Saluran Fisik) adalah media yang mampu
(Saluran Non-Fisik) adalah media yang tidak dapat dilihat dan
mentransmisikan informasi/data mealui media yang
diraba keberadaannya. Disebut juga media unguided, karena
tampak secara fisik sepanjang jalur dilmana sinyal
tidak ada yang mengarahkan. Biasanya berupa media udara.
disebarkan. Media ini dapat dilihat dan diraba
Media dengan saluran non fisik dinamakan wireless.
keberadaannya. Disebut juga media guided, karena ada
yang mengarahkan, dalam hal ini kabel. Media dengan Gelombang yang digunakan adalah gelombang radio
saluran atau jaringan kabel dinamakan Wireline. (frekuensi lebih tinggi dari media fisik), gelombang mikro
Media Trasnmisi Guided terbagi menjadi 3 yaitu Twisted- dan infra merah.
pair, kabel coaxial dan serat optik.
Guided Media
Kabel Twisted-Pair
Kabel twisted-pair sesuai dengan namanya terdiri atas dua buah kabel tembaga yang saling dipilin

Apa fungsi dari pilinan kabel? Pilinan kabel berfungsi untuk


mengurangi pengaruh gangguan transmisi yang berupa derau
(noise) dan crosstalk. Jumlah pilinan per panjang kabel
mempunyai pengaruh terhadap kualitas dari sinyal yang dibawa
oleh kabel twistedpai

Masing-masing kabel dari pasangan tersebut Twisted Pair ini banyak digunakan dalam jaringan telepon serta
memiliki fungsi sendiri-sendiri : berfungsi sebagai ‘penopang’; untuk komunikasi di dalam suatu
bangunan gedung. Twisted Pair juga digunakan untuk
Kabel pertama digunakan untuk mengirimkan pensinyalan digital.
sinyal dari sumber kepada tujuan
Twisted pair juga digunakan dalam sebuah gedung untuk Local
Area Network (LAN).
Kabel kedua digunakan sebagai tegangan
referensi (ground) Rate data untuk ini berkisar 10-100 Mbps.
Kabel Twisted Pair juga paling mudah dioperasikan, meski
lebih terbatas rate data dan jarak.
Guided Media
Media Kabel Twisted-Pair

Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:

Unshielded Twisted-Pair (UTP) Shielded Twisted-Pair (STP)


Guided Media
Media Kabel Twisted-Pair
Shielded Twisted-Pair (STP)
Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel.
STP yang digunakan untuk instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas
interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik
kabel.
Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap
ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber
masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari
kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana
media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater).
Spesifikasinya : Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
Media dan ukuran konektor: medium
Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan
coaxial
Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).
Guided Media
Media Kabel Twisted-Pair
Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Kabel UTP dapat terhubung ke terminal atau devais melalui sebuah konektor. Tipe
konektor yang digunakan adalah konektor RJ-45 untuk LAN dan konektor RJ-11 untuk
perangkat telepon dan modem. Perbedaan dari kedua konektor tersebut adalah dari sisi
dimensi (ukuran). RJ-45 dapat menampung sampai 4 pasang kabel twisted pair,
sedangkan RJ-11 hanya dapat menampung 2 pasang kabel twisted pair.

Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mpbs

Biaya rata-rata per node: murah


Spesifikasinya :
Media dan ukuran: kecil

Panjang kabel maksimum yang diizinkan :


100m (pendek)
Guided Media
Media Kabel Twisted-Pair
Unshielded Twisted-Pair (UTP)
Selain jenis kabel dan konektor, badan standar EIA juga menentukan standar tentang urutan susunan
kabel UTP di dalam konektor. Apabila urutan kabel tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan,
maka komunikasi tidak akan mencapai kecepatan pengiriman data maksimal. Susunan kabel UTP
distandarkan dengan dalam dua nama, yaitu: EIA/TIA 586A dan EIA/TIA 586B. Susunan kabel UTP
sesuai dengan EIA/TIA 586A.

Kabel UTP memiliki 4 pasang kabel twisted-pair. Setiap pasang ditandai dengan warna, misalnya: hijau dan hijau putih adalah satu pasang. Pada
standar EIA/TIA 586A terdapat dua macam koneksi, yaitu straight-through dan cross-over. Straight-through digunakan untuk menghubungkan
terminal dan devais, misalnya: komputer ke perangkat jaringan. Cross-over digunakan untuk menghubungkan terminal ke terminal atau devais
ke devais, misalnya: koneksi komputer ke komputer, koneksi perangkat jaringan ke perangkat jaringan.
Guided Media
Media Kabel Twisted-Pair
Unshielded Twisted-Pair (UTP)
CARA PEMASANGAN
Guided Media
Kabel Koaksial
Kabel Coaxial atau populer disebut Kabel koaksial sesuai dengan strukturnya di desain untuk mengirimkan sinyal
“Coax” adalah suatu jenis kabel yang dengan frekuensi tinggi. Bagian terdalam dari kabel koaksial adalah kawat tembaga
menggunakan dua buah konduktor dan sebagai pengahantar sinyal. Kawat tembaga terbungkus oleh plastik yang berfungsi
terdiri 2017
atas konduktor silindris 2016 2015
sebagai insulator. Di bagian luar plastik berupa anyaman kawat 2014
tembaga yang
melingkar, yang menggelilingi sebuah berfungsi sebagai konduktor luar. Anyaman kawat tembaga ini juga berfungsi untuk
kabel tembaga inti yang konduktif. melindungi kabel terhadap gangguan interferensi dari luar.
Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem
transmisi dengan menggunakan kabel Coaxial memiliki kapasitas yang cukup besar.
Ada beberapa jenis kabel Coaxial, yaitu Thick Coaxial Cable (mempunyai diameter
besar) dan Thin Coaxial Cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Keunggulan kabel Coaxial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan sampai
2018 2019
dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan
lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi
interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan kabel Coaxial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga
untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang
diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat
putusnya hubungan
Guided Media
Kabel Koaksial

Kabel koaksial menggunakan beberapa macam konektor, antara lain:


konektor Bayone Neill-Concelman (BNC), konektor T dan terminator
2017 2016 2015 2014
Terdapat Standarisasi kabel Coaxial
yakni :
Ethernet, sering disebut 10Base5, standard
yang ditetapkan oleh IEEE (Institute for
Electrical & Electronics Engineers) mempunyai
Diameter 0,4 inchi
RG-58A/U, sering disebut sebagai 10Base2 2019
mempunyai diameter 0,18 inchi Konektor BNC digunakan sebagai penghubung di ujung kabel menuju ke
RG-59/U digunakan pada TV kabel dan perangkat, sedangkan konektor T digunakan pada titik percabangan.
ARCnet (topologi jaringan model lama) Terminator digunakan untuk menutup ujung terakhir dari kabel yang tidak
mempunyai diameter 0,25 inchi terhubung ke perangkat.
RG62/U digunakan pada ARCnet dan terminal
IBM mempunyai diameter 0,25 inchi
Guided Media
Kabel Koaksial

Beberapa kategori kabel koaksial yang banyak digunakan


saat ini ditunjukkan dalam
2017 2016 2015 2014

2019
Guided Media
Kabel Koaksial
Kabel koaksial memiliki keunggulan dibandingkan dengan twisted-pair dalam hal
kemampuannya membawa sinyal dengan bandwidth cukup lebar. Misalnya aplikasi dalam
telepon analog, kabel koaksial dapat membawa sampai 10.000 sinyal suara. Dalam Tabel
2017 4.2 2016 2015secara umum digunakan untuk
juga ditunjukkan bahwa kabel koaksial 2014Televisi kabel
dan jaringan LAN. Untuk jaringan LAN, kabel koaksial digunakan untuk jaringan thick
ethernet dan thin ethernet. Kedua macam teknologi komunikasi jaringan ini tidak
dijumpai lagi pada saat ini di Indonesia, karena sebagian besar telah menggunakan kabel
UTP

Untuk LAN, kabel Coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak
membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node jaringan, dibandingkan kabel STP
atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan Coaxial sehingga dalam instalasi
2019
jaringan cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic. Coaxial merupakan
teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan
rumah, kampus, maupun perusahaan.
Guided Media
Kabel Koaksial
Saat bekerja dengan kabel, penting untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti
ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas
kesulitan saat instalasi dilapangan. Dan perlu diingat bahwa kabel akan mengalami
2017 2016 dan tekukan di dalam 2015
tarikan-tarikan pipa. Kabel coaxial datang dalam2014
beragam ukuran.
Diameter terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis
memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel
coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan.
Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair. Gambar 5
dibawah ini menunjukkan kabel Coaxial beserta Connectornya.
Kabel Coaxial ini mampu digunakan dengan efektif pada rate data dan frekuensi yang
lebih tinggi. Karena berpelindung dan memiliki konstruksi melingkar, kabel Coaxial
tahab terhadap interferensi dan crosstalk dibanding Twisted Pair. Gangguan utama yang
2019
muncul adalah atenuasi (pelemahan kekuatan sinyal), noise suhu dan noise
intermodulasi. Noise intermodulasi hanya muncul bila beberapa channel atau frekuensi
band digunakan pada kabel tersebut.
Untuk transmisi sinyal analog jarak-jauh, diperlukan amplifier setiap beberapa kilometer dan diperlukan jarak yang lebih dekat
lagi bila menggunakan frekuensi yang lebih tinggi. Penggunaan spektrum untuk sinyal analog berkisar kira-kira 500 Mhz,
sedangkan untuk sinyal digital diperlukan repeater pada tiap beberapa kilometer dan seterusnya. Untuk rate data yang lebih
tinggi maka repeater diperlukan pada jarak yang lebih dekat lagi.
CARA PEMASANGAN
Guided Media
FIBER OPTIC
Kabel serat optik terbuat dari gelas atau plastik yang didesain
untuk mengarahkan cahaya yang melewatinya. Pada kabel Struktur kabel serat optik ditunjukkan dalam Gambar 4.7.
serat optik data tidak dikonversi menjadi tegangan listrik, Gelas atau plastik sebagai penghantar cahaya berada di bagian
melainkan menjadi pulsa-pulsa cahaya. Karena itu sinyal tengah dari kabel disebut dengan core. Core dibungkus dengan
2017 2016
yang melewati kabel serat optik akan lebih tahan terhadap clading yang2015 2014
berfungsi untuk mengatur pantulan dari cahaya
interferensi daripada sinyal yang melewati kabel tembaga. yang melewati core. Di luar clading terdapat satu lapisan lagi
Keuntungan lain menggunakan kabel serat optik kecilnya yang disebut dengan Kevlar bertujuan untuk menguatkan
efek atenuasi sinyal, sehingga jarak jangkau kabel serat optik kabel.
lebih jauh dibanding twisted pair atau koaksial. Kabel serat
optik banyak digunakan untuk menopang tulang punggung
(backbone) jaringan komunikasi karena kemampuannya
untuk membawa sinyal dengan bandwidth besar. Saat ini
teknologi serat optik telah mampu mengirimkan data sampai
2019
kecepatan 1600 Gbps. Di antara keunggulan-keunggulan
menggunakan serat optik tersebut, satu-satunya penghalang
implementasi kabel serat optik adalah biaya instalasi dan
pemeliharaan yang mahal. Di samping itu, pemasangan kabel
serat optik selalu membutuhkan satu pasang kabel, satu untuk
pengirim dan satu untuk penerima, karena cahaya memiliki
sifat fisik bergerak searah.
Guided Media
FIBER OPTIC
Berdasarkan mode propagasi pulsa-pulsa cahaya yang melewati core, serat optik dapat dibedakan
ke dalam tiga macam, yaitu: multimode step-index, multimode graded-index dan single mode.
Perhatikan Gambar 4.8 untuk memahami perbedaan dari ketiganya.
2017 2014
Mode propagasi multimode secara fisik ditandai dengan ukuran core yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran core pada
single mode. Ukuran core multimode step-index adalah 200 µm, sedangkan core dari multimode graded-index berukuran antara
50 µm sampai 100 µm. Single mode memiliki ukuran core kurang dari 10 µm.

Gambar 4.8 menunjukkan bahwa pantulan


cahaya pada kabel multimode step-index
berbelok dengan sangat tajam. Hal ini
disebabkan karena densitas core dari tengah
sampai tepi sama. Sedangkan serat optik
2019
multimode graded-index menggunakan core
dengan kepadatan sangat tinggi di tengah-
tengah core kemudian berangsur-angsur
mengecil pada bagian tepi dari core.
Sehingga cahaya yang dipantulkan berbelok
dengan sudut yang lebih besar.
Guided Media
FIBER OPTIC
Kabel serat optik memiliki tiga macam model konektor, yaitu: konektor subscribechannel (SC),
konektor straight-tip (ST) dan konektor MT-RJ yang berukuran sama dengan RJ-45. Bentuk
masing-masing konektor dapat dilihat dalam Gambar 4.9
2017 2014

Beberapa kategori kabel serat optik yang banyak digunakan saat ini adalah seperti terlihat dalam Tabel 4.3.
2019 Contoh aplikasi lain dari kabel serat optik adalah
Televisi kabel dan jaringan LAN. Untuk jaringan
LAN, badan standar internasional IEEE telah
membuat standar implementasi kabel serat optik
untuk jaringan LAN dengan nama 100Base-FX yang
memiliki kecepatan sampai 100Mbps dan 1000Base-
FX dengan kecepatan sampai 1Gbps.
Guided Media
FIBER OPTIC

Beberapa keuntungan kabel fiber optic:

2017 2014
Kecepatan : jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second

Bandwidth : fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.

Jarak : sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”

2019
Ketahanan : daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio,
motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya

Maintenance : kabel-kabel Fiber Optic memakan biaya perawatan relatif murah


Guided Media
FIBER OPTIC

• Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal


dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10
2017 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal
2014
rambut manusia)
• Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi
serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter
Tipe-tipe kabel fiber optic: 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel
multimode mampu membawa sinyal independen yang
2019 berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
• Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic
terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel
single mode, tetapi harganya sedikit murah.
Guided Media
FIBER OPTIC

• Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal
data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass
2017 2014
atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin
banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada
diameter core-nya.
Kontruksi kabel fiber optic
• Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core.
• Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga
coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.
2019
• Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber
dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
• Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel
Guided Media
FIBER OPTIC

Perbandingan jenis kabel


Karakteristik Thinnet Thicknet Twisted Pair Fiber Optic

2017
Karakteristik titik-ke-titik media terpandu
Biaya/harga Lebih mahal dariLebih mahal dariPaling murah 2014
Paling mahal
twisted thinnet
Rentang Atenuasi khusus Delay khusus Jarak repeater
frekuensi Jangkauan 185 meter 500 meter 100 meter 2000 meter

Twisted pair0 – 3,5 kHz 0,2 dB/km @50 µs/Km 2 km


(dengan 1kHz
Transmisi 10 Mbps 10 Mbps 1 Gbps > 1 Gbps
loading)
Fleksibilitas Cukup fleksibel Kurang fleksibel Paling fleksibel Tidak fleksibel
Twisted pair0 – 1 MHz 3 dB/km @5 µs/Km 2 km
(kabel
multipair)
1kHz
2019 Kemudahan Mudah Mudah Sangat mudah Sulit
instalasi
Coaxial 0 – 500 MHz 7 dB/km @4 µs/Km 1 – 9 km
Resistensi Baik Baik Rentan Tidak
10kHz
terhadap inferensi terpengaruh
Fiber Optic 180 – 370 THz0,2 – 0,55 µs/Km 40 km
dB/km
CARA PEMASANGAN

Insert the Subtitle of Your Presentation


CARA PEMASANGAN

Insert the Subtitle of Your Presentation


Unguided Media
Media komunikasi nirkabel dikenal dengan unguided media karena sinyal yang berupa gelombang elektromagnetik melintas
tanpa menggunakan kabel. Gelombang elektromagnetik tersebut ditansmisikan melintasi udara terbuka dengan menggunakan
antena. Gelombang tersebut dapat membentur dan memantul tanah, gedung, pohon, tiang listrik dan apapun yang berada di
antara antena pengirim dan penerima. Karena itu, gelombang elektromagnetik lebih rentan terhadap gangguan interferensi,
atenuasi dan derau dari luar. Setiap benturan dan pantulan memberi pengaruh terhadap pelemahan energi gelombang. Bahkan
akibat adanya pantulan, beberapa gelombang dapat datang bersamaan pada sisi penerima, model gelombang ini disebut
dengan multipath propagation. Karena itu perangkat pada sisi penerima gelombang elektromagnetik membutuhkan
kemampuan deteksi lebih kompleks jika dibandingkan dengan perangkat penerima pada komunikasi dengan media kabel
(jusak, 2007).
Unguided Media

Gelombang elektromagnetik memiliki Namun, dari seluruh spektrum gelombang elektromagnetik yang
jangkauan frekuensi sangat lebar, mulai ada tidak semuanya digunakan untuk komunikasi data. Untuk
dari frekuensi gelombang suara sampai kebutuhan komunikasi data, gelombang elektromagnetik
frekuensi gelombang gamma. Pembagian digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu: gelombang radio,
tipe gelombang elektromagnetik gelombang mikro dan infra merah.
berdasarkan frekuensi
Unguided Media
Unguided Media
Gelombang radio memiliki jangkauan frekuensi dari 3 kHz sampai 1 GHz. Gelombang radio dengan frekuensi seperti ini
memiliki keuntungan tersendiri karena gelombang radio dapat dipantulkan melalui lapisan ionosfer. Sehingga jarak jangkau
antara pengirim dan penerima sangat jauh, bahkan gelombang radio dapat melintas antar pulau. Selain itu, gelombang radio
dengan frekuensi rendah memiliki sifat fisik dapat menembus dinding bangunan. Salah satu contoh aplikasi gelombang radio
untuk komunikasi adalah radio komersial, misalnya radio AM atau FM, radio komunikasi handie-talkie (HT).
Gelombang mikro memiliki jangkauan frekuensi dari 1GHz sampai 300 GHz. Gelombang mikro tidak dapat dipantulkan oleh
lapisan ionosfer sebagaimana halnya pada gelombang radio. Karena itu komunikasi gelombang mikro merupakan komunikasi
point-to-point, dan tidak boleh terdapat halangan apapun di antara sisi pengirim dan sisi penerima (lineof-sight). Gelombang
mikro dengan frekuensi tinggi memiliki sifat fisik tidak dapat menembus dinding. Namun gelombang mikro dengan frekuensi
rendah (sekitar 1G-2G Hz) masih dapat memantul tanah, gedung, pohon, tiang listrik seperti gelombang mikro yang umum
digunakan pada komunikasi selular. Penetapan nama untuk masing-masing pita frekuensi gelombang radio dan gelombang
mikro beserta contoh aplikasinya
Bentuk terakhir dari gelombang elektromagnetik yang dapat digunakan sebagai media komunikasi adalah gelombang infra
merah. Gelombang infra merah beroperasi pada frekuensi 300 GHz sampai 400 THz. Karena beroperasi frekuensi yang cukup
tinggi, gelombang infra merah tidak akan dapat menembus dinding. Aplikasi dari gelombang infra merah adalah untuk
komunikasi jarak pendek, misalnya komputer dengan printer, mobile phone ke mobile phone, remote control untuk televisi dan
tape, dsb. Aplikasi gelombang infra merah semacam ini telah distandarkan oleh badan standar internasional bernama Infrared
Data Association (IrDA). Standar terbaru yang telah didefinisikan oleh IrDA adalah komunikasi dengan kecepatan pengiriman
data mencapai 4 Mbps.
Unguided Media
Beberapa contoh aplikasi komunikasi nirkabel yang telah banyak digunakan secara komersial di Indonesia antara lain, WiFi,
Bluetooth, dan RFID. Mari kita lihat sepintas aplikasi komunikasi nirkabel tersebut.

Wireless Fidelity (WiFi) adalah sebuah aplikasi komunikasi nirkabel


untuk sebuah local area network (LAN). Karena itu WiFI digolongkan
sebagai perangkat Wireless LAN. Standar WiFi yang dikeluarkan oleh
lembaga standar Internasional IEEE memiliki nama standar IEEE
802.11

Teknologi komunikasi nirkabel yang juga banyak tersedia di pasaran


Indonesia adalah Bluetooth. Sekalipun bluetooth beroperasi pada
frekuensi yang sama dengan WiFi, namun keduanya memiliki
perbedaan dalam hal implementasi. WiFi diimplementasikan untuk
cakupan area yang lebih kecil daripada WiFi, karena itu teknologi
bluetooth tergolong sebagai Persoanl Area Network (PAN) dengan Aplikasi komunikasi nirkabel dalam bentuk Radio Frequency
Identification (RFID) belum banyak dijumpai di Indonesia. RFID
jarak jangkau bervariasi. Sebagai contoh, bluetooth digunakan untuk
adalah sebuah aplikasi gelombang radio untuk tujuan
komunikasi antar Personal Digital Assistant (PDA), handphone, identifikasi. Negara-negara maju menggunakan RFID, antara
printer, notebook, digital camera dsb. Teknologi bluetooth terbagi lain: untuk identifikasi passport, identifikasi alat pembayaran
atas 3 macam kelas. transportasi, identifikasi buku pada perpustakaan, identifikasi
kartu akses untuk masuk ke ruangan tertentu.
SIMULASI JARINGAN NIRKABEL SEDERHANA

Insert the Subtitle of Your Presentation


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai