I. Bahan Bacaan :
1. DC Green, 2001, Komunikasi Data, Penerbit Andi Yogyakarta.
2. William J. Beyda, 1998, Data Communications, Prentice Hall,
International Editions,
3. William L. Schweber, 2000, Data Communications, Mc Graw-Hill
International Edition.
4. Stalling William, 2001, Komunikasi Data dan Komputer,
terjemahan oleh Thamir Abdul Hafedh Al-Hamdany,B.Sc.,M.Sc.,
Salemba Teknik, Jakarta
5. Rafiuddin Rahmat, 2006, Sistem Komunikasi Data Mutakhir,
Andi Jogyakarta.
6. Teguh Wahyono, 2003, Pengantar Dasar dan Teknologi,
Komunikasi Data, Graha Ilmu, Jogyakarta.
18
II. Pertanyaan Kunci/Tugas :
1. Apa saja yang mempengaruhi informasi selama ditransmisikan, sebutkan !
2. Pada band frekuensi berapakah siaran radio dan televisi di pancarkan !
3. Apakah perbedaan media transmisi on-wire dan wireless, berikan
contohnya masing-masing.
4. Sebutkan 3 karakteristik kabel Twisted-pair, koaksial dan serat optik.
5. Sebutkan jaringan komunikasi data yang menggunakan media transmisi
wireless ?
19
BAB III
MEDIA TRANSMISI
Setiap informasi dapat ditransfer dari satu tempat ke tempat lain melalui 2
(dua) media transmisi yaitu melalui media guided (on-wire) dan media unguided
(wireless). Media guided adalah informasi/data yang dikirim melalui media yang
tampak secara fisik sepanjang jalur dimana sinyal disebarkan hal ini biasa
disebut media kabel. Sedangkan media unguided yaitu pengiriman
informasi/data dengan memanfaatkan antena untuk transmisi di udara bebas
sebagai medianya.
Pada bab ini dijelaskan jenis-jenis media on-wire seperti kabel twisted-
pair, kabel koaksial dan serat optik, dan media wireless, baik bentuknya,
kapasitasnya dan karakteristik dari media tersebut. Diharapkan setelah selesai
bab ini, mahasiswa sudah dapat menjelaskan hal-hal tersebut.
20
Gambar 3.1 Spektrum Elektromagnetik untuk Telekomunikasi
Pada gambar di atas menggambarkan spektrum elektromagnetik dan
menampilkan frekuensi-frekuensi pada tempat dimana berbagai teknik transmisi
dan beroperasi. Dengan memperhatikan gambar tersebut ternyata setiap jenis
media tranmsisi mempunyai perbedaan frekuensi kerjanya, hal ini sangat
mempengaruhi data rate (kecepatan data) dan jarak. Semakin besar data rate
dan jarak maka akan semakin baik. Sejumlah faktor-faktor perancangan yang
berkaitan dengan media transmisi dan sinyal yang menentukan data rate dan
jarak adalah :
Bandwidth (lebar band) ; Selama faktor yang lain konstan, maka
semakin besar bandwidth sebuah sinyal, akan semakin tnggi data
rate yang diperoleh
Gangguan transmisi ; misalnya atenuasi dapat membatasi jarak.
Untuk media kabel twisted-pair lebih sering mengalami ganguan
dibandingkan kabel koaksial.
Interfrensi ; Terjadinya interfrensi dari sinyal-sinyal yang
berkompetisi dalam band frekuensi yang saling tumpang tindih
dapat mengubah dan menghapuskan sinyal. Pada media kabel ,
interfrensi dapat disebabkan karena emanasi yang keluar dari
21
kabel-kabel yang berdekatan, contohnya twisted-pair sering
membundel menjadi satu dan beberapa pipa yang mengandung
multipel, penyebabnya bisanya dari pelindung dari kabel tersebut.
Jumlah receiver : sebuah media kabel bisa dipergunakan untuk
membangun suatu hubungan titik atau hubungan terbagi pada alat-
alat tambahan. Dengan bertambahnya alat tambahan tersebut
akan menambah atenuasi dan distorsi, serta membatasi jarak dan
atau data rate.
Untuk media transmisi On-wire, kapasitas transmisi, baik dalam hal data
rate maupun bandwidth, sangat tergantung pada jarak dan sistem transmisi
medianya dari titik ataukah multi titik, seperti misalnya LAN (local Area Network).
Tabel 4.1 menunjukkan karakteristik-karakteristik khusus untuk on-wire untuk
aplikasi titik ke titik jarak jauh. Tiga jenis media on-wire yang umum digunakan
akan dibahas yaitu : Twisted Pair, Koaksial dan Serat Optik.
Tabel. 4.1. Karakteristik Khusus On-Wire
Rentang Atenuasi Khusus Delay Jarak
Frekuensi Khusus Repeater
Twisted Pair
(dengan loading) 0 - 3,5 KHz 0,2 dB/km @ 1 50 μs/km 2 km
Khz
Twisted Pair
(multi-pair) 0 - 1 MHz 3 dB/km @ 1 Khz 5 μs/km 2 km
22
di dalam suatu kabel. Kabel yang saling berpasangan memiliki tingkat ketebalan
mulai dari 0,4 sampai 0,98 mm.
23
UTP dan sejenisnya menghubungkan hardware yang karakteristik
transmisinya ditetapkan sampai 16 MHz .Kategori 4 yaitu kabel kabel UTP
dan sejenisnya menghubungkan hardware yang karakteristik transmisinya
ditetapkan sampai 20 MHz dan Kategori 5 yaitu kabel kabel UTP dan
sejenisnya menghubungkan hardware yang karakteristik transmisinya
ditetapkan sampai 100 MHz
Yang paling banyak digunakan kategori 3 dan 5, perbedaan pokok kategori
3 dan 5 adalah pada jumlah pasangan pada kabel persatuan jarak.
Kategori 5 merupakan jalinan yang paling rapat, sehingga lebih mahal
namun memiliki kinerja yang lebih baik dibanding kategori 3. Standar yang
baru mampu melindungi 100 Ohm.
Shielded Twisted Pair (STP) : Memiliki kinerja lebih baik pada data rate
yang lebih tinggi,namum lebih mahal dan tidak mudah dioperasikan
dibanding UTP. Standart yang baru mampu melindungi 150 Ohm. Tabel 3.4.
mempelihatkan perbandingan atenuasi dan crosstalk dari UTP dan STP
dari berbagai frekuensi.
Tabel 3.4. Perbandingan antar STP dan UTP
Atenuasi (dB per 100 m) Crosstalk (dB)
Frekuensi Kategori Kategori 5 150 – Ohm Kategori Kategori 150 – Ohm
(MHz) 3 UTP STP 3 5 STP
UTP UTP UTP
1 2,6 2,0 1,1 41 62 58
4 5,6 4,1 2,2 32 53 58
16 13,1 8,2 4,4 23 44 50,4
25 - 10,4 6,2 - 41 47,5
100 - 22,0 12,3 - 32 38,5
300 - - 21,4 - - 31,3
24
Kabel koaksial merupakan media yang paling bermanfaat untuk segala
macam keperluan serta dapat dipergunakan ntuk berbagai jenis aplikasi. Dimana
aplikasi tersebut sbagai berikut :
Distribusi siaran televisi
Transmisi telepon jarak jauh
Penghubung sistem komputer pendek
Local Area Network (LAN)
25
3.2.3 Kabel Serat Optik
Serat optik sangat tipis sekali, namun memliki kemampuan tinggi
memandu sebuah sinar optik. Serat optik tebuat dari berbagai jenis kaca dan
plastik.Bagian-bagian kabel ini dapat dilihat pada gambar 3.2 dan materi serat
optik dijelaskan pada mata kuliah saluran transmisi.
Salah satu terobosan terbesar dalam transmisi data adalah
pengembangan sistem komunikasi serat optik praktis. Penggunaan serat optik
sebagai media transmisi dianggap paling andal dalam telekomunikasi jarak jauh
dan mulai dimanfaatkan dalam bidang militer. Saat ini serat optik juga sudah
banyak digunakan pada jaringan LAN, berikut ini karakteristik-karakteristik yang
membedakan serat optik dari twisted pair ataupun kabel koaksial :
Kapasitas yang lebih besar : mampu mengirim data dengan data rate
sebesar ratusan Gbps sepanjang pulihan kilometer.
Ukuran yang lebih kecil dan bobot lebih ringan
Atenuasi yang lebih rendah : tahan terhadap gangguan
Isolasi Elektromagnetik : tidak dipengaruhi oleh medan elektromagnetik
eksternal, jadi tidak mudah diserang interfrensi. Serat optik sulit untuk
disadap
Jarak repeater yang lebih jauh
26
3.3 Media transmisi wireless
Seperti telah dijelaskan di depan bahwa media ini proses transmisinya
dan penangkapan sinyal informasi diperoleh melalui sebuah alat yang disebut
antena. Pada dasarnya terdapat dua jenis konfigurasi untuk transmisi wireless,
yaitu searah dan segala arah. Untuk searah, anatena pentransmisi
mengeluarkan sinyal elektromagnetik yang terpusat, antara antena
pentansmisian dan anatena penerima harus disejajarkan dengan hati-hati.
Umumnya , semakin tinggi frekuensi snyal, semakin mungkin menfokuskannya
ke dalam sinar searah. Sedangkan konfigurasi segala arah, sinyal yang
ditransmisikan menyeba luas ke segala penjuru dan diterima oleh banyak
antena. Tiga jangkauan frekuensi umum yang biasa dipakai pada transmisi
wireless, yaitu :
27
Gambar 3.3 Konfigurasi VSAT
28
apabila dianggap bandwidth sebesar 3100 Hz, maka kapasitas saluran (diberi
simbol C) sebesar 6200 Bps. Sebagaiman yang kita sudah bahas di bab 2,
sinal-sinyal yang memiliki dua level atau lebih dapat dipergunakan; yakni
masing-masing elemen sinyal dapat menampilkan lebih dari satu bit. Sebagai
contoh, bila empat level voltase dipergunakan sebagai sinyal, maka masing-
masing sinyal tersebut akan dapat menampilkan dua bit. Menurut Nyquist
kapasitas saluran C :
C = 2 BW log2 M (3.1)
Dimana :
C = kapasitas saluran
BW = Bandwidth
M = jumlah level sinyal
Apabila contoh kasus diatas dengan memakai level sinyal M=8, berarti kapasitas
saluran yang harus dipenuhi adalah 18.600 bps.
Sekarang apabila dikaitkan dengan data rate, derau dan error rate maka
menurut Claude Shannon menyatakan bahwa kapasitas saluran maksimum
diperoleh melalui persamaan :
C = BW log2 (1 + S/N) (3.2)
Dimana :
C = kapasitas saluran (bps)
BW = Bandwidth (Hz)
S/N = Ratio Sinyal to Noise
Sinyal-to-Noise ratio sangatlah penting dalam transmisi digital data karena
menyusun batas atas terhadap data rate yang mampu dicapai.
Contoh :
Anggap suatu spektrum sebuah saluran berkisar antara 3 dan 4 MHz serta S/N
sebesar 24 dB, maka :
B = (4 – 3) Mhz = 1 Mhz
S/N = 24 dB = 10 log10 S/N = 10 log10 S/N
S/N = 251
Sekarang berapakah kapasitas saluran maksimumnya ?
C = 106 x log2 (1 + 251)
= 8 Mbps
29
Menurut Nyquist, hitunglah berapa banyak level sinyal yang diperlukan ?
C = 2 x BW x log2 M
8x106 = 2 x 106 x log2 M
4 = log2 M
M = 16
Demikian contoh ini dapat menambah wawasan untuk melihat kapasitas
saluran hubungannya adanya noise yang selalu ada disetiap proses pengiriman
informasi atau data.
Shannon membuktikan bahwa jika information rate yang sebenarnya pada
suatu kanal lebih kecil daripada kapasitas bebas kesalahan, secara teori
dimungkinkan untuk menggunakan kode sinyal yang sesuai untuk memperoleh
transmisi bebas kesalahan yang melalui kanal.
Kecepatan dapa dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kekuatan sinyal
ataupun bandwidth (BW). Tetapi dengan sinyal yang meningkat maka timbul
ketidak linieran dalam sistem sehingga meningkatkan intermodulation noise.
Disamping itu dengan semakin lebarnya bandwidth maka noise akan semakin
mudah untuk masuk sistem, jadi peningkatan BW akan menurunkan S/N.
PENUTUP
1. Apa saja yang mempengaruhi informasi selama ditransmisikan, sebutkan !
2. Pada band frekuensi berapakah siaran radio dan televisi di pancarkan !
3. Apakah perbedaan media transmisi on-wire dan wireless, berikan
contohnya masing-masing.
4. Sebutkan 3 karakteristik kabel Twisted-pair, koaksial dan serat optik.
5. Sebutkan jaringan komunikasi data yang menggunakan media transmisi
wireless ?
6. Anggap suatu spektrum sebuah saluran berkisar antara 5 dan 8 MHz
serta
S/N sebesar 30 dB, hitunglah kapasitas saluran transmisinya.
Kunci Jawaban :
1. Karakteristik media dan karakteristik sinyal
2. Perhatikanlah gambar 3.1, yaitu pada band frekuensi 10 4 – 109 Hz
30
3. On-wire : media transmisi yang tampak secara fisik sepanjang jalur
dimana sinyal disebarkan atau biasa disebut juga media kabel, contohnya
Kabel Koaksial, kabel twisted-pair dan serat optik.
Wireless : media transmisi yang menyalurkan informasi dengan
memanfaatkan udara bebas sebagai media pengiriman. Contohnya
siaran radio, televisi atau telepon selular
4. Karakteristik twisted-pair :
Untuk sinyal analog diperlukan kira-kira 5 sampai 6 km
Untuk transmisi digital diperlukan sebuah repeater kira-kira setiap 2
atau 3 km
Untuk pensinyalan digital jarak jauh bisa mencapai beberapa Mbps,
sedangkan untuk jarak yang relatif pendek data rate bisa
mencapai 100 Mbps.
Karakteristik Koaksial :
Untuk pensinyalan analog jarak jauh diperlukan amplifier setiap
beberapa kilometer
Untuk pensinyalan analog diperlukan jarak yang lebih dekat lagi
bila menggunakan frekuensi tinggi ( berkisar kira-kira sampai 500
MHz)
Mampu digunakan digunakan dengan efektif pada data rate dan
frekuensi yang lebih tinggi
Karakteristik Serat ooptik :
Kapasitas yang lebih besar : mampu mengirim data dengan
data rate sebesar ratusan Gbps sepanjang pulihan kilometer.
Ukuran yang lebih kecil dan bobot lebih ringan
Atenuasi yang lebih rendah : tahan terhadap gangguan
Isolasi Elektromagnetik : tidak dipengaruhi oleh medan
elektromagnetik eksternal, jadi tidak mudah diserang interfrensi.
Serat optik sulit untuk disadap
5. VSAT (Very Small Aperture Terminal)
6. Salah satu dari mahasiswa kerjakan di papan tulis.
31