I. Bahan Bacaan :
1. Andrew S. Tanenbaum, Network Computer, Prehallindo Jakarta, 2000
2. DC Green, Komunikasi Data, ANDI, 2001
3. Doughllas E.Comer, Computer Networks and Internets, Prentice Hall,
2003
4. Guy. C. G., Data Communications For Engineers, London , Macmillan,
2002
5. Forouzan Behrouz., Data Communications and Networking, Mc.Graw
Hill, Singapore, 2006
32
4. Untuk bit stream 00111100, gambarkan bentuk sinyalnya meenurut :
a. ASK b. NRZ-I c. AMI d. Diffrential Manchester
5. Apabila sistem komunikasi data dengan kecepatan bit (bit rate) 120 bps,
jumlah bit per elemen sinyal adalah 8, berapa baudkah kecepatan modulasi
yang diperkenankan.
6. Tentukan kode karakter Morse, Baudot, EBCIC dan ASCII data berikut ini :
5, R , h , M , Space
7. Ada berapa kombinasi karakter dari kode EBCDIC dan ASCII.
33
BAB III
PENGKODEAN DATA
Pada bab ini membahas masalah tentang data informasi baik analog
maupun digital, dimana proses pengirimannya menggunakan sinyal analog
ataupun digital. Pengkodean khusus yang dipilih tergantung pada persyaratan
teretentu yang harus dipenuhi serta fasilitas-fasilitas komunikasi dan media
transmisi.
Pada bab terdahulu telah dibahas tentang data dan sinyal, hal ini kemungkinan
ada empat kombinasi dari data dan sinyal transmisinya, yaitu :
Data digital, digital transmisi
Data analog, digital transmisi
Data digital, analog transmisi
Data analog, analog transmisi
Kesemua ini dibahas satu persatu dan bentuk-bentuk pengkodean serta beberapa
kode karakter yang digunakan pada komunikasi data dan komputer. Gambar 2.1
memperlihatkan teknik-teknik pengkodean dan modulasi dari data analog dan
digital.
34
Diharapkan setelah akhir dari bab ini, mahasiswa sudah dapat
menjelaskan hal-hal tersebut diatas karena pada materi-materi selanjutnya ada
hubungannya dengan materi bab ini.
Pada digital data digital transmisi, data yang dihasilkan oleh transmitter
berupa data digital dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal digital menuju ke
receiver. Pada metode ini tidak dibutuhkan modem, karena sinyal data dan sinyal
transmisinya sama yaitu sinyal digital. Bentuk paling sederhana dari pengkodean
digital, dari data digital ditetapkan satu level voltase untuk biner satu dan lainnya
untuk biner nol. Dalam bentuk transmisi ini, dikenal dua macam cara pensinyalan
yaitu :
Return to Zero :
1 0 1 1 0 0 0 1
35
Gambar 2.2 Format-Format Pengkodean Sinyal Digital
Apabila semua elemen-elemen sinyal memiliki tanda yang sama ( yaitu,
semua positif atau negatif) , sinyal seperti ini disebut unipolar. Sedangkan
pensinyalan polar, satu pernyataan logika ditampilkan melalui level voltase posistif
dan yang lainnya melalui level voltase negatif. Untuk mempermudah menentukan
pola bit dari pengkodean sinyal digital dapat dilihat keterangan di bawah ini.
Defenisi Format Pengkodean Sinyal Digital :
Nonreturn to Zero-level (NRZ-L)
0 = Level tertinggi
1 = Level terendah
Nonreturn to Zero-Inverted (NRZ-I)
0 = tanpa transisi pada permulaaninterval (satu bit waktu)
1 = transisi pada permulaan interval bipolar
Bipolar- AMI
0 = tanpa sinyal pada jalur
1 = level positif atau negatif, alternatif untuk satu yang berturut-turut
36
Pseudoternary
0 = level positif atau negatif, alternatif untuk 0 yang berturut-turut
1 = tanpa sinyal pada jalur
Manchester
0 = transisi dari tinggi ke rendah dipertengahan interval
1 = transisi dari rendah ke tinggi di pertengahan interval
Diffrential Manchester
Selalu terdapat tarnsisi di pertengahan interval
0 = transisi dipermulaan interval
1 = tidak ada transisi di permulaan interval
B8ZS
Sama sebagai pipolar AMI, kecuali bila suatu deretan nol delapan diganti
oleh dua deretan dari kode penyimpanan
HDB3
Sama sebagai Bipolar AMI, kecuali bila suatu deretan nol empat diganti
oleh satu derean kode penyimpangan.
37
Rate Modulasi
Saat teknik-teknik pengkodean sinyal digunakan, perlu dibuat sutau
perbedaan jelas antara rate data (dinyatakan dalam bit perdetik) dan rate
modulasi (dinyatakan dalam baud).
Rate data, atau rate bit adalah 1/tB, dimana tB = durasi bit. (2.1)
D = R/B (2.2)
dimana :
D = rate modulasi, baud
R = rate data, bps
B = jumlah bit per elemen sinyal
38
Gambar 2.4 Pengaruh Bandwidth terhadap sinyal digital
39
Frequency Shift Keying (FSK) : Teknik ini mengubah frekuensi
pembawa berdasarkan bit 1 dan bit 0. Transmisi ini banyak
digunakan untuk transmisi dengan kecepatan rendah. Derau yang
dialami oleh FSK lebih kecil dari modulasi pada ASK.
Phase Shift Keying (PSK) : Dalam teknik ini phasa dari gelombang
pembawa diubah-ubah sesuai dengan bit 1 dan 0, sehingga pada
proses modulasi ini akan dihasilkan perubahan phasa.
Untuk ketiga teknik tersebut di atas, sinyal yang dihasilkan menempati bandwidth
di tengah-tengah frekuensi pembawa. Gambar 2.4 memperlihat bentuk sinyal
dari ketiga teknik pengkodean tersebut.
40
Persamaan sinyal-sinyal tersebut adalah :
A cos(2πfct) biner 1
Untuk ASK s(t) =
0 biner 0
41
2.4 DATA ANALOG, ANALOG TRANSMISI
Untuk hal ini, proses tersebut biasa disebut modulasi analog, seperti AM,
FM maupun PM. Disini kami tidak membahas karena sudah dijelaskan pada mata
kuliah Sistem Telekomunikasi I yang tidak lain adalah modulasi analog. Sekedar
untuk mengingatkan , gambar 2.6 adalah teknik modulasi analog AM,FM dan PM.
42
2.5.1 Kode MORSE
Kode karakter yang pertama kali diperkenalkan adalah kode Morse, dimana
kode ini digunakan untuk melambangkan setiap jenis karakter yang dipakai pada
sistem telegrap. Kode Morse ini ada dua bentuk yaitu dot untuk sinyal titik dan
dash berarti sinyal garis. Tabel kode Morse terlampir, coba perhatikan karakter A
terdiri dari satu dot dan satu dash. Untuk antar karakter harus ada satu pause
diantara kedua karakter, contoh “AE” bentuk kodenya “dot-dash-pause-dot”.
43
Untuk mengetahui kode dari setiap karakter, dibaca mulai dari bit 0123 4567.
Contoh :
Karakter “A” : Cari dulu huruf A kemudian lihat secara horisontal ke posisi
bit 0123 yaitu 1100, setelah itu dari huruf A tarik garis ke arah vertikal ke atas
untuk posisi bit 4567 yaitu 0001, jadi kodenya huruf “A” untuk kode EBCDIC
adalah 11000001.
Cobalah untuk karakter : 1. huruf K, H, T, a, o, g, r, w
2. angka 1, 3, 6, 8, 23, 90
3. karakter khusus Idle, spasi, ACK, Null
44
Kode Karakter Bit Order
Baudot 5 4 3 2 1
EBCDIC 0 1 2 3 4 5 6 7
ASCII P 7 6 5 4 3 2 1
45
PENUTUP
Untuk lmengetahui keberhasilan penjelasan materi ini ada beberapa
pertanyaan yang harus dijawab oleh mahasiswa :
1. Apa yang dimaksud dengan Pengkodean data ?
2. Jelaskan perbedaan antara digitasi dan modulasi analog ?
3. Bagaimanakah defenisi dari pengkodean Manchester, AMI dan NRZ-L
4. Untuk bit stream 00111100, gambarkan bentuk sinyalnya menurut :
a. ASK b. NRZ-I c. AMI d. Diffrential Manchester
5. Apabila sistem komunikasi data dengan kecepatan bit (bit rate) 120 bps,
jumlah bit per elemen sinyal adalah 8, berapa baudkah kecepatan modulasi
yang diperkenankan.
6. Tentukan kode karakter Morse, Baudot, EBCIC dan ASCII data berikut ini : 5
, R , h , M , Space
7. Ada berapa kombinasi karakter dari kode EBCDIC dan ASCII.
Kunci Jawaban :
1. Pengkodean data adalah proses perubahan data atau informasi yang hendak
dikirim baik data analog maupun digital.
2. Digitasi adalah suatu teknik untuk merubah data analog menjadi digital melalui
suatu proses misalnya PCM, DPCM ataupun Delta modulasi. Ini biasa disebut
modulasi digital. Sedangkan modulasi analog adalah datanya sinya analog dan
proses pensinyalannya anlog juga, contohnya AM, FM dan PM
3. Manchester :
0 = transisi dari tinggi ke rendah di pertengahan interval
1 = transisi dari rendah ke tinggi di pertengahan interval
Bipolar- AMI
0 = tanpa sinyal pada jalur
1 = level positif atau negatif, alternatif untuk satu yang berturut-turut
Nonreturn to Zero-level (NRZ-L)
0 = Level tertinggi
1 = Level terendah
4. Kerjakan di kelas bersama-sama
5. Kecepatan modulasinya adalah = 15 baud
6. Cari bersama-sama di kelas
7. Kombinasi EBCDIC = 256 karakter sedangkan ASCII = 128 karakter.
46