Anda di halaman 1dari 15

SESI/PERKULIAHAN KE : 5 dan 6

TIK : Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu


1. menjelaskan tentang berbagai bentuk sinyal
2. menjelaskan tentang bagaimana kalau data digital sinyal digital
3. menjelaskan tentang bagaimana kalau data digital sinyal analog
4. menjelaskan tentang bagaimana kalau data analog sinyal digital
5. menjelaskan tentang bagaimana kalau data analog sinyal analog
6. menyebutkan dan menjelaskan bentuk-benuk kode karakter

Pokok Bahasan : Pengkodean Data


Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini mahasiswa akan mempelajari
bermacam-macam kombinasi bentuk sinyal informasi/data dengan bentuk sinyal
transmisinya baik analog maupun digital, bagaimana proses apabila informasinya
analog tapi sinyal transmisinya (pensinyalannya) digital ataupun sebaliknya. Pada
pokok bahasan ini dijelaskan juga kode karakter, yaitu kode Morse, kode Baudot,
kode EBCDIC dan kode ASCII.

I. Bahan Bacaan :
1. Andrew S. Tanenbaum, Network Computer, Prehallindo Jakarta, 2000
2. DC Green, Komunikasi Data, ANDI, 2001
3. Doughllas E.Comer, Computer Networks and Internets, Prentice Hall,
2003
4. Guy. C. G., Data Communications For Engineers, London , Macmillan,
2002
5. Forouzan Behrouz., Data Communications and Networking, Mc.Graw
Hill, Singapore, 2006

II. Pertanyaan Kunci/Tugas :


1. Apa yang dimaksud dengan Pengkodean data ?
2. Jelaskan perbedaan antara digitasi dan modulasi analog ?
3. Bagaimanakah defenisi dari pengkodean Manchester, AMI dan NRZ-L ?

32
4. Untuk bit stream 00111100, gambarkan bentuk sinyalnya meenurut :
a. ASK b. NRZ-I c. AMI d. Diffrential Manchester
5. Apabila sistem komunikasi data dengan kecepatan bit (bit rate) 120 bps,
jumlah bit per elemen sinyal adalah 8, berapa baudkah kecepatan modulasi
yang diperkenankan.
6. Tentukan kode karakter Morse, Baudot, EBCIC dan ASCII data berikut ini :
5, R , h , M , Space
7. Ada berapa kombinasi karakter dari kode EBCDIC dan ASCII.

33
BAB III
PENGKODEAN DATA

Pada bab ini membahas masalah tentang data informasi baik analog
maupun digital, dimana proses pengirimannya menggunakan sinyal analog
ataupun digital. Pengkodean khusus yang dipilih tergantung pada persyaratan
teretentu yang harus dipenuhi serta fasilitas-fasilitas komunikasi dan media
transmisi.
Pada bab terdahulu telah dibahas tentang data dan sinyal, hal ini kemungkinan
ada empat kombinasi dari data dan sinyal transmisinya, yaitu :
 Data digital, digital transmisi
 Data analog, digital transmisi
 Data digital, analog transmisi
 Data analog, analog transmisi

Kesemua ini dibahas satu persatu dan bentuk-bentuk pengkodean serta beberapa
kode karakter yang digunakan pada komunikasi data dan komputer. Gambar 2.1
memperlihatkan teknik-teknik pengkodean dan modulasi dari data analog dan
digital.

Gambar. 2.1 Teknik Pengkodean dan Modulasi

34
Diharapkan setelah akhir dari bab ini, mahasiswa sudah dapat
menjelaskan hal-hal tersebut diatas karena pada materi-materi selanjutnya ada
hubungannya dengan materi bab ini.

2.1 DATA DIGITAL, DIGITAL TRANSMISI

Pada digital data digital transmisi, data yang dihasilkan oleh transmitter
berupa data digital dan ditransmisikan dalam bentuk sinyal digital menuju ke
receiver. Pada metode ini tidak dibutuhkan modem, karena sinyal data dan sinyal
transmisinya sama yaitu sinyal digital. Bentuk paling sederhana dari pengkodean
digital, dari data digital ditetapkan satu level voltase untuk biner satu dan lainnya
untuk biner nol. Dalam bentuk transmisi ini, dikenal dua macam cara pensinyalan
yaitu :

 Non Return to Zero (pensinyalan RS 232) :


1 0 0 0 0 0 1

 Return to Zero :
1 0 1 1 0 0 0 1

Gambar 2.2 Sinyal NRZ dan RZ

Umumnya, peralatan untuk merubah kode data digital menjadi sebuah


sinyal digital tidak terlalu kompleks dan tidak terlalu mahal dibanding peralatan
modulasi digital-ke-analog. Data biner ditransmisikan melalui pengkodean setiap
bit data ke dalam elemen-elemen sinyal. Supaya lebih mudah dimengerti
perhatikan gambar 2.2, pada gambar tersebut menampilkan sebuah contoh
(2.2a), dimana biner 0 ditunjukkan melalui level voltase yang lebih rendah dan
biner 1 melalui level yang lebih tinggi. Coba perhatikan bentuk sinyal yang lainnya,
bagaimana pola bit 0 dan bit 1 ?.

35
Gambar 2.2 Format-Format Pengkodean Sinyal Digital
Apabila semua elemen-elemen sinyal memiliki tanda yang sama ( yaitu,
semua positif atau negatif) , sinyal seperti ini disebut unipolar. Sedangkan
pensinyalan polar, satu pernyataan logika ditampilkan melalui level voltase posistif
dan yang lainnya melalui level voltase negatif. Untuk mempermudah menentukan
pola bit dari pengkodean sinyal digital dapat dilihat keterangan di bawah ini.
Defenisi Format Pengkodean Sinyal Digital :
Nonreturn to Zero-level (NRZ-L)
0 = Level tertinggi
1 = Level terendah
Nonreturn to Zero-Inverted (NRZ-I)
0 = tanpa transisi pada permulaaninterval (satu bit waktu)
1 = transisi pada permulaan interval bipolar
Bipolar- AMI
0 = tanpa sinyal pada jalur
1 = level positif atau negatif, alternatif untuk satu yang berturut-turut

36
Pseudoternary
0 = level positif atau negatif, alternatif untuk 0 yang berturut-turut
1 = tanpa sinyal pada jalur
Manchester
0 = transisi dari tinggi ke rendah dipertengahan interval
1 = transisi dari rendah ke tinggi di pertengahan interval
Diffrential Manchester
Selalu terdapat tarnsisi di pertengahan interval
0 = transisi dipermulaan interval
1 = tidak ada transisi di permulaan interval
B8ZS
Sama sebagai pipolar AMI, kecuali bila suatu deretan nol delapan diganti
oleh dua deretan dari kode penyimpanan
HDB3
Sama sebagai Bipolar AMI, kecuali bila suatu deretan nol empat diganti
oleh satu derean kode penyimpangan.

Gambar 2.3 Format-Format Pengkodean Sinyal Digital

Sinyal pengkodean bentuk Manchester dan diffrential manchester disebut


juga teknik pengkodean bifase. Kedua teknik pengkodean tersebut sudah
dipergunakan secara luas yaitu untuk kode manchester sudah diterapkan pada
akses CSMA/CD LAN dan diffrential manchester pada token ring LAN.

37
Rate Modulasi
Saat teknik-teknik pengkodean sinyal digunakan, perlu dibuat sutau
perbedaan jelas antara rate data (dinyatakan dalam bit perdetik) dan rate
modulasi (dinyatakan dalam baud).

Rate data, atau rate bit adalah 1/tB, dimana tB = durasi bit. (2.1)

Sedangkan rate modulasi adalah rate tempat elemen-elemen sinyal dimunculkan.


Untuk contoh, diambil pengkodean manchester. Elemen sinyal berukuran
minimum adalah sebuah pulsa satu setengah durasi dari sebuah interval bit.,
Karena rate modulasi maksimum untuk manchester adalah 2/t B. Coba anda
perhatikan ilustrasi perbedaan transmisi aliran biner 1 dengan rate data sebesar 1
Mbps antara NRZ-I dengan Manchester pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Aliran Sinyal 1 Mbps


Persamaan untuk mendapatkan rate modulasi :

D = R/B (2.2)
dimana :
D = rate modulasi, baud
R = rate data, bps
B = jumlah bit per elemen sinyal

38
Gambar 2.4 Pengaruh Bandwidth terhadap sinyal digital

2.2 DATA DIGITAL, ANALOG TRANSMISI


Pada digital data analogn transmisi, sinyal data yang dihasilkan oleh
transmisitter berbentuk sinyal digital dan ditransmitter dalam bentuk sinyal
analog menuju receiver. Bentuk transmisi ini digunakan untuk proses transmisi
data antar komputer yang jaraknya sangat jauh antara kmputer yang lainnya.
Jadi perangkat digital yang dipasang ke jaringan melalui sebuah modem
(modulator-demodulator), dapat mengubah data digital ke sinyal-sinyal analog.
Dalam transmisi ini dikenal tiga macam pensinyalan sinyal analog, yaitu :
 Amplitudo Shift Keying (ASK) : Pada sistem ini, amplitudo
gelombang pembawa diubah-ubah sesuai informasi yang ada.

39
 Frequency Shift Keying (FSK) : Teknik ini mengubah frekuensi
pembawa berdasarkan bit 1 dan bit 0. Transmisi ini banyak
digunakan untuk transmisi dengan kecepatan rendah. Derau yang
dialami oleh FSK lebih kecil dari modulasi pada ASK.
 Phase Shift Keying (PSK) : Dalam teknik ini phasa dari gelombang
pembawa diubah-ubah sesuai dengan bit 1 dan 0, sehingga pada
proses modulasi ini akan dihasilkan perubahan phasa.

Untuk ketiga teknik tersebut di atas, sinyal yang dihasilkan menempati bandwidth
di tengah-tengah frekuensi pembawa. Gambar 2.4 memperlihat bentuk sinyal
dari ketiga teknik pengkodean tersebut.

Gambar 2.4 Modulasi sinyal Analog untuk Data Digital

40
Persamaan sinyal-sinyal tersebut adalah :
A cos(2πfct) biner 1
Untuk ASK s(t) =
0 biner 0

A cos (2πf1t) biner 1


Untuk FSK s(t) =
A cos (2πf2t) biner 0

A cos (2πf2t + π) biner 1


Untuk PSK s(t) =

A cos (2πf2t) biner 0

2.3 DATA ANALOG, DIGITAL TRANSMISI


Dibagian ini, kita membahas tentang proses mentansformasikan data
analog menjadi sinyal-sinyal digital, atau lebih tepatnya sebagai suau proses
mengubah data analog menjadi data digital (Digitalisasi). Gambar 2.5
menunjukkan data suara dalam bentuk digital yang diubah menjadi sinyal-sinyal
ASK analog.

Gambar 2.5 Pengubah Data Analog menjadi Digital

Perangkat yang dipergunakan untuk mengubah data analog menjadi digital,


dan melindungi data analog yang asli dari kondisi digital disebut sebagai Kodek
(koder- dekoder). Ada beberapa teknik untuk proses digitasi misalnya, PCM
(Pulse Code Modulation), Delta modulation, DPCM (Diffrensial PCM), PDM (Pulse
Duration Modulation) dan PTM (Pulse Time Modulation). Semua ini disebut juga
sistem modulasi digital dan merupakan materi bahan ajar matakuliah Sistem
Telekomunikasi II (semester III).

41
2.4 DATA ANALOG, ANALOG TRANSMISI

Untuk hal ini, proses tersebut biasa disebut modulasi analog, seperti AM,
FM maupun PM. Disini kami tidak membahas karena sudah dijelaskan pada mata
kuliah Sistem Telekomunikasi I yang tidak lain adalah modulasi analog. Sekedar
untuk mengingatkan , gambar 2.6 adalah teknik modulasi analog AM,FM dan PM.

Gambar 2.6 Modulasi Analog

2.5 KODE KARAKTER


Setiap tombol ( dalam hal ini disebut karakter) dari keyboard akan dirubah
dalam deretan bit-bit. Ada beberapa cara untuk merepresentasikan setiap karakter
yang masing-masing mempunyai perbedaan, ini disebut kode karakter. Sekarang
ini ada beberapa kode karakter yang biasa digunakan, misalnya : Morse, Baudot,
EBCDIC, and ASCII. Semua ini akan dibahas selanjutnya.

42
2.5.1 Kode MORSE
Kode karakter yang pertama kali diperkenalkan adalah kode Morse, dimana
kode ini digunakan untuk melambangkan setiap jenis karakter yang dipakai pada
sistem telegrap. Kode Morse ini ada dua bentuk yaitu dot untuk sinyal titik dan
dash berarti sinyal garis. Tabel kode Morse terlampir, coba perhatikan karakter A
terdiri dari satu dot dan satu dash. Untuk antar karakter harus ada satu pause
diantara kedua karakter, contoh “AE” bentuk kodenya “dot-dash-pause-dot”.

2.5.2 Kode BAUDOT


Baudot diambil dari nama seorang ahli teknik Peranncis, yang bekerja
dibidang telepon sekitar tahun 1874. Kode Boudot menggunakan kombinasi 5 bit
untuk mewakili satu karakter, yang berarti ada 32 macam karakter yang terwakili
dari kode tersebut. Tidak seperti pada kode Morse, pada kode ini terdiri 2 bagian
yaitu karakter huruf (letters characters) dan karakter bentuk (figure characters).
Tabel kode Baudot terlampir.
Kode yang mewakili karakter diawali dengan kode letter shift characters
(FIGS atau FS). LTRS diwakili dengan binari 11111 atau secara grafik diwakili
dengan panah ke atas
( ) dan FIGS diwakili dengan kode binari 11011 atau secara grafik diwakili
panah ke bawah ( )
Misalnya :
11111 10101 00011 berarti YA
11011 10101 11111 00011 berarti nomor 6A
Kode Baudot digunakan untuk telex dan beberapa mesin teletype. Untuk
nternasional Baodut ditambah satu bit parity yang berfungsi mengecek kesalahan
(error detection).

2.5.3 EBCDIC (Extentended Binaruy Decimal Interchange Code)


Extentended Binaruy Decimal Interchange Code atau lebih dikenal dengan
nama kode EBCDIC terdiri 8 bit setiap karakter yang diperkenalkan oleh IBM
(International Business Machines Corporation). Pada kode ini terdapat 256
kombinasi antara bit 1 dan bit 0. Dibedakan antara huruf besar dan huruf kecil,
dan ada beberapa karakter khusus, hal ini dapat dilihat pada lampiran kode
EBCDIC.

43
Untuk mengetahui kode dari setiap karakter, dibaca mulai dari bit 0123 4567.
Contoh :
Karakter “A” : Cari dulu huruf A kemudian lihat secara horisontal ke posisi
bit 0123 yaitu 1100, setelah itu dari huruf A tarik garis ke arah vertikal ke atas
untuk posisi bit 4567 yaitu 0001, jadi kodenya huruf “A” untuk kode EBCDIC
adalah 11000001.
Cobalah untuk karakter : 1. huruf K, H, T, a, o, g, r, w
2. angka 1, 3, 6, 8, 23, 90
3. karakter khusus Idle, spasi, ACK, Null

2.5.4 ASCII (American National Standart Code for Information Interchange)


American National Standart Code for Information Interchange atau
lebih populer disebut ASCII, terdiri dari 7 bit ditambah satu bit parity. Kode ini
diperkenalkan oleh ANSI (American Standards Institute). Tabel 2.8.
mempresentasikan kode ASCII. Karena jumlah bit setiap karakter ada 7 berarti
terdapat 128 kombinasi karakter yang dapat terwakili dari kode tersebut. Setiap
kode ini terdapat satu bit untuk mendeksi kesalahan yang biasa disebut bit parity.
Sama juga dengan kode EBCDIC, pada kode ini selain huruf (besar dan kecil),
angka ada juga karakter-karakter khusus, format kode ASCII terlampir.

2.6 Perbandingan Kode Karakter


Beberapa kode karakter dengan panjang bit yang berbeda. Terminal-
terminal yang menggunakan suatu kode karakter tertentu didisain untuk
berhubungan dengan komputer yang menggunakan kode yang sama. Namun
bagaimana jika satu teminal menggunakan kode ASCII dan terminal lainnya
menggunakan kode EBCDIC. Konversi kode dibutuhkan untuk menghubungkan
perangkat menggunakan kode karakter yang tidak sama, demikian pula protokol
konversi juga diperlukan.
Pada kebanyakan implementasi, bit bilangan terendah (0 atau 1)
ditransmisikan pertama, diikuti dengan bit-bit lainnya. Perlu diingat bahwa skema
penomoran bit yang digunakan pada kode yang berbeda adalah suatu konvensi
yang diikuti oleh industri untuk menjamin perangkat mengirim dan menerima bit-bit
pada urutan yang identik. Huruf P yang terlihat pada bit 8 dari kode ASCII
mewakili bit paritas.

44
Kode Karakter Bit Order
Baudot 5 4 3 2 1
EBCDIC 0 1 2 3 4 5 6 7

ASCII P 7 6 5 4 3 2 1

Gambar 2.7 Perbandingan posisi bit kode karakter

Beberapa data dan kombinasi-kombinasi bit paritas pada kode karakter


yang berbeda dibandingkan pada gambar 3.11, terlihat bahwa terdapat beberapa
variasi dalam implementasi bit paritas meskipun pada satu kode karakter yang
sama. Beberapa manufaktur mungkin memilih skema paritas yang diperlihatkan.
Terhadap pemakai, tidaklah terlalu penting kode karakter mana yang digunakan,
sepanjang komputer host dapat mengerti terminalnya. Kode karakter secara pasti
menentukan sekumpulan nilai satu dan nol ditransmisikan untuk setiap karakter.

Kode Karakter Jumlah Bit Total


bit data Parity Bit
Baudot 5 0 5
International Baudot 5 1 5
ASCII 7 1 6
8 0 8
EBCDIC 8 0 8
8 1 9
Gambar 2.8 Tipe data dan kombinasi bit parity
untuk berbagai kode karakter

45
PENUTUP
Untuk lmengetahui keberhasilan penjelasan materi ini ada beberapa
pertanyaan yang harus dijawab oleh mahasiswa :
1. Apa yang dimaksud dengan Pengkodean data ?
2. Jelaskan perbedaan antara digitasi dan modulasi analog ?
3. Bagaimanakah defenisi dari pengkodean Manchester, AMI dan NRZ-L
4. Untuk bit stream 00111100, gambarkan bentuk sinyalnya menurut :
a. ASK b. NRZ-I c. AMI d. Diffrential Manchester
5. Apabila sistem komunikasi data dengan kecepatan bit (bit rate) 120 bps,
jumlah bit per elemen sinyal adalah 8, berapa baudkah kecepatan modulasi
yang diperkenankan.
6. Tentukan kode karakter Morse, Baudot, EBCIC dan ASCII data berikut ini : 5
, R , h , M , Space
7. Ada berapa kombinasi karakter dari kode EBCDIC dan ASCII.
Kunci Jawaban :
1. Pengkodean data adalah proses perubahan data atau informasi yang hendak
dikirim baik data analog maupun digital.
2. Digitasi adalah suatu teknik untuk merubah data analog menjadi digital melalui
suatu proses misalnya PCM, DPCM ataupun Delta modulasi. Ini biasa disebut
modulasi digital. Sedangkan modulasi analog adalah datanya sinya analog dan
proses pensinyalannya anlog juga, contohnya AM, FM dan PM
3. Manchester :
0 = transisi dari tinggi ke rendah di pertengahan interval
1 = transisi dari rendah ke tinggi di pertengahan interval
Bipolar- AMI
0 = tanpa sinyal pada jalur
1 = level positif atau negatif, alternatif untuk satu yang berturut-turut
Nonreturn to Zero-level (NRZ-L)
0 = Level tertinggi
1 = Level terendah
4. Kerjakan di kelas bersama-sama
5. Kecepatan modulasinya adalah = 15 baud
6. Cari bersama-sama di kelas
7. Kombinasi EBCDIC = 256 karakter sedangkan ASCII = 128 karakter.

46

Anda mungkin juga menyukai